• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

1. Pengertian Media Pembelajaran

Secara harfiah kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara

atau pengantar.1

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan / informasi.

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

1

Arief, S.Sadirman,Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Gagne dan Briggs menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar”.2

Menurut Association for education and communication Technology

(AECT) mendefinisikan “media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”.

Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulsaikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.3

Menurut Rossi dan Breidle, mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan deprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.4

Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.5

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan 2

Ibid.h. 6

3

Usman, M. Basyiruddin-Asnawir,Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 11

4

Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2011), h. 204.

5

10

dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

a. Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa / mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.6

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka.

6

2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti: gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepesi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan atau minat baru untuk belajar selalu timbul.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.7

b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,

7

12

kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan poerangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku.

2. Aspek materi menjadi petimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.

3. Kondisi audien (siswa) dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.

4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara optimal.

6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bila hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.8

Pemilihan media harus sistematis. Dengan cara demikian prosedur belajar diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien. Betapapun canggihnya media yang dipilih, jika tidaak digunakan dengan baik tentunya tidak banyak gunanya. Agar penggunaan media itu efektif, penggunaan media harus direncanakan dan dirancang secara sistematis.

8

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran harus selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, meliputi aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media, kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak, ketersediaan media di sekolah atau kemungkinan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan, media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil. Dengan kata lain, tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara optimal, dan biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Perolehan pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang tergantung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkret, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi yang sebenarnya.

Hal lain, penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.

Memerhatikan penjelasan diatas, maka secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini :

14

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.

Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melaui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu, demikian juga dalam pelajaran IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya.

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalakan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri dan sebagainya.9

Ada tiga langkah prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu diikuti yaitu persiapan, pelaksanaan, (penyajian, penerimaan), dan tindak lanjut.

a. Persiapan

Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik, yaitu: 1) pelajari buku petunjuk atau bahan penyerta siaran yang telah 9

Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2011), h. 209

disediakan, kemudian di ikuti petunjuk di dalamnya. 2) siapkan peralatan yang di perlukan untuk menggunakan media tersebut, 3) tetapkan apakah media tersebut digunakan untuk kelompok atau individu, yakinkan bahwa semua peserta sudah mengerti tujuan yang hendak dicapai, 4) atur tatanannya agar peserta dapat melihat, mendengar pesan-pesan pengajarannya dengan baik.

b. Pelaksanaan

Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media pengajaran yaitu menghindari kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan konsentrasi siswa.

c. Tindak Lanjut

Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan melalui media tersebut, selanjutnya pada beberapa media yang dilengkapi dengan alat evaluasi, langkah ini dimaksudkan pula untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan dengan kegiatan diskusi, tes, percobaan, observasi, latihan, remedial, dan pengayaan.

d. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :

a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah

film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk

16

c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film,slidesuara dan lain sebagainya. 2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke

dalam:

a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan rentak seperti radio dan televisi.

b. Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan waktu, seperti filmslide, film, video, dan lain sebagainya.

3.Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi,

dan lain sebagainya.

b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Menurut Rudy Bertz, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:

a. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film TV. b. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, cetak suara,

dan lain-lain.

c. Media visual gerak, seperti: film, film strip, dan lain-lain. d. Media visual diam, seperti: gambar, OHP, dan lain-lain.

e. Media audio, seperti: radio, kaset rekaman, tape recorder dan lain-lain.10

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan,

10

untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan motivasi.

e. Media Pembelajaran Audio Visual

1. Media Audio

Media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.11

Menurut Hamzah, B. Uno, ia mendefinisikan bahwa media audio adalah media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan belajar berkelompok (group learning) maupun belajar individual.12

2. Media visual

Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.13

3. Media audio visual

Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio diatas.14

Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat.

11

Ibid., h. 216

12

Hamzah, B Uno.Profesi Kependidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), h. 116

13

Sanjaya., op. cit. h.211

14

18

Kemampuan media ini dianggap lebih menarik dan lebih baik, sebab mengandung kedua unsur jenis media audio dan media visual.

Jadi media audio visual merupakan media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film atau video. Dan dengan demikian media audio visual sangat berperan dalam proses pembelajaran terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran.

f. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual

Media audio visual merupakan salah satu media yang tepat dalam pembelajaran karena media audio visual dapat menarik perhatian siswa dan pesan atu materi yang disampaikan dapat dilihat dan didengar langsung oleh siswa, apalagi jika siswa tersebut terlibat langsung dalam penggunaan dan pemanfaatan media audio visual tersebut.

Dalam hal ini, media dalam bentuk audio visual yang di pilih peneliti diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Audio visual digunakan untuk membawa lingkungan keruangan kelas dalam bentuk video yang diputar dikelas. Audio visual dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan, saat guru ingin memberikan informasi atau penguatan mengenai materi yang sedang dipelajari video dapat dihentikan atau diputar kembali.

Media audio visual dapat memotivasi siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari. Pada tahap titik lanjut, media dapat membantu guru untuk mengulangi lagi bagian yang kurang jelas bagi siswa, guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran yang diajarkan dengan pengalaman siswa sehari-hari sehingga kemungkinan timbulnya persepsi yang berbeda-beda oleh anak didik semakin kecil, motivasi siswa untuk belajar menjadi meningkat sehingga hasil belajar pun meningkat.

1) Dapat menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup dan lebih menarik, serta dapat digunakan untuk memperlihatkan sesuatu secara lebih nyata. 2) Tidak perlu menggunakan ruangan yang gelap.

3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

4) Penggunaan media ini dapat memecahkan aspek verbalisme pada siswa. Sedangkan kekurangan dari penggunaan media audio visual, yaitu :

1) Membutuhkan banyak biaya, baik biaya pengadaan maupun biaya pemeliharaan sarana dan prasarana.

2) Menggunakan banyak peralatan seperti OHP, Proyektor, tape recorder dan lain-lain.

3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.

Dokumen terkait