• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 1

Waktu tuturan: 06 Mei 2019 Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu anggota kelompok mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi di kelas yang baru saja datang dari toilet.

Bentuk tuturan:

Dosen: Glotis itu alat untuk apa?

Mahasiswa: Glotis itu alat untuk, Aaaaa…maaf pak saya tadi habis dari toilet?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang dituturkan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh mitra tutur.

Implikatur:

Tidak bisa menjelaskan pertanyaan dari dosen karena pada saat materi tersebut dijelaskan, mahasiswa tersebut sedang pergi ke toilet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 2

Waktu tuturan: 06 Mei 2019 Konteks:

Dosen bertanya kepada beberapa mahasiswa seputar materi yang sudah dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Adi, apa ciri proses glotaliasasi? Adi: Sebentar pak, Aaaaaaa….

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan.

Implikatur:

Adi meminta kesempatan untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan dosen mengenai ciri glotalisasi.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 3

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen menyuruh mahasiswa untuk memotret catatan yang ada di papan tulis, dari pada harus mencatat. Kemudian, ada salah satu mahasiswa yang maju ke depan untuk mengisi daya baterai

handphone pada colokan listrik di samping papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: Oh, saya kira mau moto. Ngecas yaa… Mahasiswa: Di kos ga ada listrik pak hehehe.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

lawan tutur tanyakan.

Implikatur:

Menjawab pertanyaan dosen dengan sedikit candaan bahwa, alasannya mengisi daya telepon genggamnya di kelas karena di kossannya tidak memiliki aliran listrik.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 4

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mehasiswa, apakah sudah menyelesaikan tugas mencari indikator.

Bentuk tuturan:

Dosen: Apakah anda sudah menyelesaikan? Mahasiswa: Pak, boleh 3 kan?

Dosen: Boleh, asal tidak boleh hanya satu.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi dan maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan lawan tutur, serta terdapat jawaban yang melebihi informasi yang dibutuhkan.

Implikatur:

Mahasiswa bertanya untuk memastikan apakah indikatornya boleh lebih dari tiga, kemudian dosen menjawab dan menegaskan bahwa indikator tidak boleh hanya satu saja.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 5

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen memerintahkan mahasiswa untuk menuliskan hasil dari tugas yang diberikan dosen ke depan.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Pak saya boleh ijin ke toilet?

Dosen: Ya silahkan. Saya kira mau menuliskan ke depan. Mahasiswa: Hehee, enggak pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan lawan tutur.

Implikatur:

Dosen mengira bahwa mahasiswa yang maju ke depan hendak menuliskan jawaban ke papan tulis, namun ternyata mahasiswa tersebut mau ijin ke toilet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 6

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Seorang mahasiswa bertanya kepada dosen apakah dalam membuat contoh indikator, boleh mengambil contoh dari buku

atau tidak.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Pak boleh ambil dari buku? Dosen: Boleh. Asal jangan dari internet.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari apa yang dibutuhkan.

Implikatur:

Dosen ingin menegaskan bahwa tidak masalah apabila harus melihat dari buku, tetapi tidak diperbolehkan melihat atau mengambil contoh dari internet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 7

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen memperbaiki kesalahan hasil dari tugas mahasiswa yang sedang menuliskan jawaban di papan tulis.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Tidak boleh sama pak?

Dosen: Ya boleh saja. Tapi masak sudah mengoperasikan kok mengoperasikan lagi.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan

Dosen ingin menyampaikan bahwa dalam membuat indikator banyak sekali pilihan indikator yang bisa digunakan. Jadi lebih baik cari lagi indikator yang lain daripada harus mengulang indikator yang sama.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 8

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen mengomentari hasil tugas dari mahasiswa yang dituliskan di papan tuis.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kalau saya, ini tidak akan saya gabung jadi satu. Ini bisa dipisahkan, jadi tidak hanya satu. Berarti indikatornya ada berapa? Mahasiswa: tiga pak.

Dosen: hahhhh? Banyak.. tidak hanya 3.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Implikatur:

Jawaban yang dikatan oleh mahasiswa tidak benar, jika indikator hanya ada tiga.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 9

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen mengajak mahasiswa untuk berpikir mengenai pembuatan soal yang memiliki tingkat kesukaran tingkat atas dan berkualitas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kalau menganalisis puisi bagaiman? Gampang atau tidak? Kalau menemukan tokoh gampang ndak?

Mahasiswa: Gampang.

Dosen: Kalau menemukan latar bisa ndak? Mahasiswa: Bisa.

Dosen: Nah kalau menemukan amanat gampang ndak? Mahasiswa: Tergantung pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim cara.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan mengandung makna yang samara tau kurang jelas.

Implikatur:

Dalam menemukan amanat pada puisi, tergantung dari tingkat kerumitan isi puisi itu sendiri.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 10

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen ingin mengirimkan file panduan penilaian kepada mahasiswa.

Dosen: Kalau yang file panduan penilaian belum saya bagikan ya?

Mahasiswa: Belum pak.

Dosen: Nanti saya kirimkan ke alamat email siapa? Mahasiswa: Ayoo siapa?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

Implikatur:

Ingin menanyakan kepada mahasiswa yang lain, ke alamat email manakah dosen harus mengirim file pandua penilaian.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 11

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen menanyakan seputar materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: Adi, sebutkan macam-macam bentuk perubahan

fonem.

Mahasiswa: maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

mitra tutur.

Implikatur:

Mahasiswa tersebut ingin menjelaskan bahwa dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari dosen karena pada pertemuan sebelumnya ia tidak mengikuti proses pembelajaran.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama No. Data: 12

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi ingin mengakhiri penjelasannya, namun ada satu pokok pembahasan yang belum dijelaskan.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa 1: Baik, saya rasa cukup penjelasan dari saya, selanjutnya akan dijelaskan oleh teman saya.

Mahasiswa 2: Eh yang kalau belum.

Dokumen terkait