• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya beda Soal (DB) dan Cara Melakukan Analisis Butir Soal

Dalam dokumen Analisis Butir Soal dan Bank Soal (Halaman 29-35)

ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL DAN KARAKTERISTIK TES

C. Daya beda Soal (DB) dan Cara Melakukan Analisis Butir Soal

Menjelaskan DB pada dasarnya adalah menjelaskan adanya siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah. Lebih dari itu, ketika menjelaskan DB sebaiknya dipahami juga cara melakukan analisis butir soal secara sederhana dan secara manual. DB dapat kita artikan sebagai suatu indeks

yang menunjukkan bagaimana pilihan jawaban membedakan siswa pandai (atau yang belajar dengan baik) dari yang kurang pandai (atau yang tidak belajar).

Untuk melakukan analisis seperti itu dan untuk mendapat data tentang jumlah siswa dari kedua kelompok tersebut yang memilih pilihan jawaban A, B, C atau D atau untuk mendapatkan tabel HAKS, maka caranya adalah sebagai berikut.

1. Lembar jawaban ujian siswa yang sudah diberi skor diurutkan dari skor paling besar ke skor yang paling kecil.

1. Bagi dua lembar jawaban ujian (LJU) tersebut. Contoh peserta tes kita ada 20 siswa, maka kelompok LJU yang mempunyai skor tinggi yang dinamakan kelompok atas berjumlah 10 LJU. LJU yang mempunyai skor rendah dinamakan kelompok bawah berjumlah 10 LJU (Jika misalnya terjadi LJU ke 9, 10 dan 11 mempunyai skor sama, maka masukkan 2 LJU ke kelompok atas secara acak).

2. Untuk memudahkan perhitungan dan jika guru akan melibatkan siswa dalam penghitungan hasil tes atau ujian, bagikan ke-10 LJU kelompok atas kepada 10 siswa yang berada di baris kanan, dan ke-10 kelompok atas kepada 10 siswa yang berada di baris kiri.

3. Data yang terdapat pada Tabel HAKS Soal No. 2 diperoleh dengan cara, guru bertanya pada kelompok atas: Berapa yang LJUnya memilih pilihan jawaban A? Dari kelompok tersebut akan ada 3 orang yang mengacungkan tangan atau ada 3 orang yang mengatakan LJUnya memilih jawaban A. Pertanyaan sama pada kelompok bawah akan menghasilkan jawaban 4 orang memilih pilihan jawaban A. Demikian seterusnya sehingga Tabel HAKS Soal No. 2 dapat

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 2 Kelompok Pilihan A B C D* Jml Atas (KA) 1 4 0 5 10 Bawah (KB) 6 2 2 0 10 Jumlah (J) 7 6 2 5 20 P = (KA + KB)/∑J 0.35 0.30 0.10 0.25 1.00 DB = (KA - KB)/ 0.50 .∑J -0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00 Cara menghitung DB

Bagaimana mencari DB Soal No. 2? Berikut ini adalah rumus yang bisa dipakai.

Daya Beda (DB) = (KA – KB)/0.5 x J

Keterangan: DB : Daya Beda

KA : jumlah peserta dalam kelompok atas KB : jumlah peserta dalam kelompok bawah J : jumlah seluruh peserta tes

Dengan menggunakan rumus di muka, daya beda untuk kunci soal (pilihan D) adalah sebagai berikut.

DB = (KA – KB)/0.5 x J = (5 – 0)/ 0.5 x 20 = 5/10 = 0.20.

Kesepakatan umum menyatakan bahwa DB terkecil yang dapat diterima adalah 0.25 sampai 1.00 (1.00 adalah nilai maksimum atau ideal). Dari nilai DB=0.20, kita memperoleh indikasi bahwa soal tidak mampu untuk membedakan antara pencapaian kelompok atas dan

kelompok bawah. Dengan kata lain jawaban yang benar tidak jelas terbedakan dari jawaban-jawaban yang salah (pengecoh/ distructor).

Keberfungsian Pengecoh

Dengan menggunakan daya beda kita juga dapat menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak. Informasi mengenai keberfungsian pengecoh memberikan indikasi untuk merevisi soal. Daya beda untuk pengecoh – sebut saja- daya beda pengecoh. Untuk memudahkan kita gunakan daya beda pengecoh A dengan singkatan DBA, daya beda pengecoh B dengan singkatan DBB, dan untuk pengecoh C dengan DBC. Untuk mengetahui keberfungsian pengecoh kita perlu menghitung daya beda setiap pengecoh. Dalam kasus soal nomor 2, berikut adalah nilai DB masing-masing pengecoh. DBA= (KA – KB)/0.5 x J = (3 – 4)/ 0.5 x 10 = -1/10 = -0.10 DBB= (KA – KB)/0.5 x J = (4 – 2)/ 0.5 x 10 = 2/10 = 0.20 DBC= (KA – KB)/0.5 x J = (0 – 2)/ 0.5 x 10 = -2/10 = -0.20.

Dari tabel HAKS, kita juga dapat mengamati bahwa jumlah total DB (DB = DBA + DBB + DBC + DBD) adalah 0.00, sementara jumlah total tingkat kesukaran atau P (P = PA+ PB+ PC+ PD) adalah 1.00.

pandai yang terkecoh. Angka 0.10 menunjukkan kinerja pengecoh belum cukup baik karena masih agak jauh dari nilai minimun untuk kategori DB yang baik atau dapat diterima yaitu 0,25.

DBB= 0.20, dapat kita simpulkan bahwa siswa yang kurang belajar (kelompok bawah) lebih banyak yang terkecoh. Angka 0.20 menunjukkan pengecoh berfungsi dengan cukup efektif (karena dekat dengan angka 0.25, yaitu DB minimum yang dapat diterima atau dikatakan sebagai baik).

Dari nilai DBC = -0.20, kita bisa menyimpulkan bahwa justru banyak siswa pandai yang terkecoh yang ditunjukkan dari tanda negatif. Angka 0.20 mendekati angka minimum untuk mengkategorikan DB yang dapat diterima. Oleh karena ada tanda negatif, sekalipun angkanya 0,20 pilihan jawaban ini harus dipertimbangkan

untuk direvisi.

Perlu ditekankan adalah ketika mempelajari DB kita juga mempelajari tabel HAKS. Data pada Tabel HAKS adalah bukan harga mutlak ‘soal harus direvisi’, tapi semata-mata indikasi atau petunjuk bagian mana dari soal yang perlu mendapat perhatian. Dengan kata lain, tabel HAKS adalah untuk mempertajam analisis yang kita lakukan di awal kegiatan pembelajaran menggunakan bahan ajar 1. Jika pertimbangan akademis seperti yang kita lakukan di awal kegiatan pembelajaran 1 tersebut menunjukkan bahwa soal dan pilihan-pilihan jawabannya sudah baik, Anda dapat saja mengabaikan data pada tabel HAKS.

Hal penting lain yang perlu ditekankan adalah kenyataan bahwa siswa yang dihadapi guru rata-rata berjumlah 40-50 siswa. Atas dasar praktis, tidak semua LJU siswa dianalisis.

Cukup hanya setengahnya atau berkisar antara 20-30 LJU yang perlu dianalisis.

Alternatif lain yang juga biasa digunakan adalah dengan mengambil 27% skor teratas sebagai kelompok atas (KA) dan 27% skor terendah sebagai kelompok bawah (KB). Alternatif ini umumnya memberikan informasi yang relatif baik. Hal ini demikian karena persentase itu diperoleh melalui rumus statistik sederhana yang biasa digunakan untuk membagi kelompok besar (populasi) ke dalam 3 kelompok kecil. Di samping itu pengalaman Anda menganalisis soal juga akan membuktikan berapa LJU yang harus dianalisis.

Di awal kegiatan pembelajaran 1 (bahan ajar 1), kita menjajagi dan melakukan revisi soal. Bagaimana tabel HAKS ideal yang kita harapkan? Dari penjelasan tentang P dan DB, dapatkah Anda menetapkan tabel HAKS yang ideal? Jika Anda memahami penjelasan tentang P dan DB tersebut tentu Anda tidak akan kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, bukan? Anda juga tidak akan kesulitan menemukan jawabannya, yaitu seperti tertera pada tabel berikut. Anda dipersilahkan untuk menjelaskannya mengapa tabel HAKS tersebut dikatakan sebagai tabel HAKS ideal!

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) IDEAL Soal No. 2

Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang terbuat dari ....

a. besi b. seng c. tembaga d. timah Kelompok Pilihan A B C D* Jml Atas (KA) 1 4 0 5 10 Bawah (KB) 6 2 2 0 10 Jumlah (J) 7 6 2 5 20 P = (KA + KB)/∑ J 0.35 0.30 0.10 0.25 1.00 DB = (KA - KB)/ 0.50 . ∑ J -0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00

Dalam dokumen Analisis Butir Soal dan Bank Soal (Halaman 29-35)

Dokumen terkait