• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas pengertian dan penafsiran penelitian ini maka digunakan defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Defenisi

1) Jagung adalah jagung yang sudah diberi perlakuan menjadi jagung pipil kering.

2) Harga referensi daerah (HRD) Jagung Sumatera Utara adalah harga minimum pembelian jagung di tingkat petani yang disepakati sebesar biaya produksi ditambah margin/keuntungan petani sebesar 30% yang berlaku di daerah Sumatera Utara.

3) HRD jagung Sumatera Utara 2008 adalah harga referensi daerah (HRD) jagung di Sumatera Utara yang mulai berlaku 29 Agustus 2008.

4) HRD jagung Sumatera Utara 2012 adalah harga referensi daerah (HRD) jagung di Sumatera Utara yang mulai berlaku tanggal 20 Maret 2012.

5) Biaya produksi adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan petani jagung selama melakukan usaha tani jagung di daerah penelitian. 6) Keuntungan 30% adalah pendapatan bersih usahatani jagung di daerah

penelitian sebesar 30% dari total biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha tani jagung.

7) Harga jual adalah harga yang dijualkan petani jagung kepada pedagang. 8) Penerimaan adalah hasil produksi jagung dikali dengan harga jual jagung. 9) Pendapatan usaha tani adalah penerimaan petani jagung dikurangi dengan

total biaya.

Batasan Operasional

1) Penelitian dilaksanakan di Desa Lau Mil, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi.

2) Petani sampel adalah petani yang mengusahakan usaha tani jagung di Desa Lau

Mil, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi pada musim tanam II (Juli-Desember) tahun 2011 dan tahun 2012..

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Letak dan Topografi Desa

Penelitian dilakukan di desa Lau Mil, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Desa Lau Mil mempunyai luas wilayah 400 Ha dengan jumlah penduduk 2112 jiwa atau 535 KK. Desa Lau Mil berjarak 6 km dari

ibukota Kecamatan Tigalingga dengan waktu tempuh 15 menit dan berjarak 34 km dari ibukota Kabupaten Dairi dengan waktu tempuh 1,5 jam sedangkan

jarak ke ibukota Provinsi Sumatera Utara sebesar 226 km dengan waktu tempuh 6 jam.

Desa Lau Mil memiliki ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut. Hal ini menunjukkan desa Lau Mil berada di dataran tinggi (pegunungan). Secara administratif, Desa Lau Mil mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lau Sireme

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukan Debi

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Sitember

4.1.2 Luas dan Penggunaan Lahan/Tanah

Penggunaan tanah di daerah penelitian menurut fungsinya terdiri atas pemukiman/perumahan, perkebunan/perladangan, pekuburan umum dan lahan

milik desa (kantor dan balai desa). Penggunaan lahan Desa Lau Mil dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Lahan Desa Lau Mil Tahun 2012

No Jenis Penggunaan

Lahan

Luas (Ha) Persentase (%)

1 Pemukiman/Perumahan 16 4

2 Pekuburan Umum 1 0,25

3 Perkebunan/Perladangan 382 95,5

4

Lahan Milik Desa (Kantor dan Balai Desa)

1 0,25

Jumlah 400 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Mil, 2013

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa 95,5% luas lahan digunakan sebagai areal perkebunan/perladangan yaitu seluas 382 Ha. Lahan perkebunan dimanfaatkan untuk tanaman coklat, kemiri, durian dan pisang sedangkan lahan perladangan digunakan untuk tanaman jagung, padi dan kacang tanah.

4.1.3 Keadaan Penduduk

Penduduk di daerah penelitian terdiri dari beberapa suku yaitu suku Batak Toba, Karo, Pakpak, Nias dan Jawa. Bahasa sehari-hari yang digunakan sebagai alat komunikasi adalah bahasa Batak Toba, namun pada umumnya masyarakat mengerti bahasa Indonesia. Persentase penduduk Desa Lau Mil berdasarkan suku dapat dilihat dari tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Tahun 2012

No Suku Jumlah (KK) Persentase

1 Batak Toba 509 95 2 Batak Karo 11 2 3 Batak Pakpak 11 2 4 Batak Nias 2 0,5 5 Jawa 2 0,5 Jumlah 535 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Mil, 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya penduduk Desa Lau Mil merupakan Suku Batak Toba, kemudian Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Nias dan Jawa.

Jumlah penduduk desa Lau Mil sebanyak 2112 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 535 kepala keluarga(KK). Jumlah dan distribusi penduduk berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Desa Lau Mil Menurut Umur Tahun 2012 No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 0-4 140 6,62 2 5-6 102 4,82 3 7-14 101 4,78 4 15-21 354 16,76 5 22-60 1247 59,07 6 > 60 168 7,95 Jumlah 2112 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Mil, 2013

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Desa Lau Mil berada pada usia produktif antara 15-60 tahun yaitu sebanyak 75,83%. Hal ini

menggambarkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di daerah penelitian cukup banyak. Selebihnya berada pada usia muda ( 0-14 tahun) yaitu sebanyak 16,22% dan pada usia lanjut ( >60% ) sebanyak 7,95%.

4.1.4 Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian utama penduduk Desa Lau Mil adalah petani. Selain itu ada sebagian yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Distribusi penduduk Desa Lau Mil menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012

No Mata Pencaharian Jumlah (KK) Persentase (%)

1 Petani 481 90

2 PNS 39 7,28

3 Lainnya 15 2,72

Jumlah 535 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Mil, 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mata pencaharian utama penduduk Desa Lau Mil adalah bertani yaitu sebanyak 481 KK atau 90% dari total jumlah kepala keluarga. Bertani dalam hal ini bukan hanya para petani jagung tetapi juga petani yang mengusahakan coklat, durian, kemiri, pisang, padi dan kacang tanah.

4.1.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan formal merupakan salah satu faktor dalam membangun dan mengembangkan masyarakat terutama dalam penerapan suatu inovasi dan

Tabel 4.5. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Belum Sekolah 250 11,83 2 SD 350 16,57 3 SMP 300 14,20 4 SMA 1100 52,08 5 D1-D3 60 2,84 6 S1 52 2,48 Jumlah 2112 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Mil, 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk di desa penelitian dengan tingkat pendidikan SMA adalah 1100 jiwa (52,08%), kemudian tingkat SD

sebanyak 350 jiwa (16,57%) dan tingkat SMP sebanyak 300 jiwa (14,20%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Desa Lau Mil

terbanyak berada pada tingkat SMA.

Dokumen terkait