• Tidak ada hasil yang ditemukan

Defenisi Operasional

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

H. Defenisi Operasional

Defenisi opersional variabel adalah pengertian variabel variabel( yang diungkap dalam defenisi konsep) tersebut, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi,yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian(SIMPEG).

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah produktivitas kerja.

Defenisi operasional variabel merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. defenisi opersional penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2.2

Matriks Defenisi Opersional Variabel Bebas (X)

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X1

Pengumpulan Data

1.Seberapa cepat pengumpulan data dilakukan dilapangan.

2.Seberapa cepat penyelesaian masalah saat pengumpulan data.

3.Respon pegawai saat pengumpulan data.

1.Seberapa cepat pengerjaan pengolahan data dilakukan

2.Seberapa cepat penyatuan data dari berbagai sumber

3.Penggunaan komputer dalam pengolahan data pegawai dan file

1. Bagaimana penambahan data baru 2.Bagaimana sistem penyimpanan

data dilakukan. Likert

Variabel X4

Penyampaian Informasi

1. Seberapa akurat data yang ada dapat dianalisis oleh pengguna informasi.

2. Bagaimana penyajian informasi melalui sistem yang ada.

3. Penggunaan data oleh pimpinan ketika proses pengambilan keputusan dilakukan secara mendadak.

Likert

Tabel 2.3

Matriks Defenisi Operasional Variabel Terikat (Y)

Variabel Dimensi Indikator Skala

Produktiv

1. Kejelasan data saat pengumpulan data

2. SOP yang dijalankan sangat mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

3. Seberapa akurat penyelesaian masalah dalam proses penyimpanan data

Likert .

Kualitas Kerja

1. Banyaknya data yang diperoleh 2. Banyaknyan data olahan setiap periode

3. Fasilitas kantor mendukung suatu penyelesaian masalah.

Likert

Ketepatan Waktu

1. Penyelesaian pengolahan sata tepat waktu

2. Pemberian jangka waktu pelaksanaan SIMPEG perperiode

Likert

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 2 Bulan dari tanggal 12 juni sampai dengan 12 agustus 2020. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Enrekang berada di Jl.Jenderal Sudirman, Leoran, Kec. Enrekang peneliti adanya permasalahan Sistem Informasi yang dapat menghambat Kinerja Pegawai.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif tipe deskriptif dan asosiatif untuk mendapatkan penggambaran tabel, untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel penerapan sistem informasai manajemen terhadap variabel produktivitas kerja pegawai di kantor Dinas komunikasi, informatika dan stsatistik kabupaten Enrekang.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian (populasi) yaitu seluruh orang yang terlibat dalam proses penyelesanggaraan sistem informasi manajemen kepegawain dikantor Dinas komunikasi, informatika dan stsatistik kabupaten Enrekang. dari jumlah pegawai yang ada dikantor Dinas komunikasi, informatika dan stsatistik kabupaten Enrekang. Berdasarkan jumlah pegawai yang terlibat dalam proses penerapan SIMPEG yaitu sebanyak 50 orang.

Populasi ini akan dijadikan sampel untuk memberikan masukan dan pendapat mereka serta dapat memenuhi kriteria untuk menunjukkan pengaruh

keberadaan SIMPEG terhadap produktivitas kerja pegawai.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan informasi dari para responden yang ada, maka strategi/metode yang dilakukan guna pengumpulan data yakni dengan:

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuseioner terstruktur dimana pertanyaan dan jawaban sudah tertulis didalmnya, jawaban responden terdiri dari lima pilihan dengan pembobotan tertinggi adalah lima kemudian untuk nilai terendah diberi nilai satu. dalam pemberian skor ini digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. kriteria penilaian ini digolongkan dalam 5 tingkatan dalam pemberian skor ini digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor.

kriteria penilaian ini digolongkan dalam 5 tingkatan dengan penilaian sebagai berikut :

jawaban a, diberi skor 5 jawaban b, diberi skor 4 jawaban c, diberi skor 3 jawaban d, diberi skor 2 jawaban e, diberi skor 1

2. Observasi

Dalam metode ini, penulis mengamati bagaimana proses kerja yang dilakukan oleh para pegawai dan menyimpulkan kendala yang mereka alami dalam pekerjaan mereka dengan adanya SIMPEG yang berdampak pada produktivitas kerja mereka.

3. Studi Dokumen

Dalam metode ini, penulis mempelajari beberapa dokumen, jurnal atau karya tulis lainnya yang terkait dengan bahan penelitian untuk menambah informasi yang dilakukan dengan metode-metode lainnya. Dari metode-metode tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sumber data yang menjadi pokok utama dalam proses penelitian ini, yakni:

- Data sekunder

Data sekunder adalah data yang penulis peroleh dari beberapa model pengumpulan data seperti kuesioner, observasi dan studi atas dokumen-dokumen yang diarsipkan di Kantor Dinas Komunikasi ,Informatika dan statistik Kab. Enrekang .Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti akan diuji validitas dan reabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian.

E. Teknik pengabsahan data

Selanjutnya dalam pengumpulan data dilakukan uji instrumen dengan melakukan dua model pengujian yakni uji validitas dan uji realibilitas. Langkah-langkah pengujian ini adalah dengan metode sebagai berikut:

a. Uji validitas

Uji Validitas data dengan rumus pearson SPSS dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrument akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. dikatakan valid jika dapat mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat, data yang valid dapat dilihat jika :

1. Jika nilai signifikan < 0,05 = valid 2. Jika nilai signifikan > 0,05 = tidak valid b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan kembali pada objek yang sama. Dalam hal ini uji reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas internal dari alpha. Uji coba yang dilakukan untuk menghitung koefisien alpha hanya dilakukan sekali saja pada sekelompok responden, tanpa dilakukan pengulangan, oleh karena itu hasil uji coba yang akan dianalisis harus dibelah menjadi dua bagian, ganjil dan genap.

Untuk keperluan analisis tersebut, maka rumus alpha yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen dinyatakan sebagai berikut:

ket :

α = tingkat reliabitas yang dicari = varian dari skor belahan pertama = varian dari skor belahan kedua = varian dari skor keseluruhan

Untuk bisa menghasilkan hipotesis yang valid dan reliabel maka kita harus mengukur dengan instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, maka sebelum data yang terkumpul dianalisis harus dibuktikan terlebih dahulu bahwa kuesioner tersebut telah valid dan reliabel, sehingga dalam analisisnya nanti menghasilkan hipotesis yang valid juga. Untuk mempermudah dalam analisis data, uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan alat bantu SPSS version 16.0

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden pada kantor Dinas komunikasi ,informatika dan statistik sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Dalam metode ini penyajian data dapat berupa tabel, grafik, diagram, persentase dan frekuensi.

Tujuan dari analisis data ini adalah:

Pertama, untuk mendeskripsikan data dalam bentuk frekuensi maupun tabel sehingga karakteristik datanya muda dipahami, Kedua, untuk menarik kesimpulan tentang masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan melalui pengujian hipotesis.

Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa table, modus, mean, perhitungan median (pengukuran tendensi sentral).

Perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variasi menggunaka rumus perhitungan persentase.

% = × 100%

Keterangan:

n = skor yang diperoleh N = skor ideal

% = persentase

Data yang sudah dipersentase lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat yang bersifat kuantitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Kriteria Jawaban Responden

Persentase Jawaban Tafsiran Kuantitatif 80%- 100%

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel (X) dengan variabel lainnya (Y) yang dalam penelitian ini adalah variabel Penerapan SIMPEG (X) dan Produktivitas kerja Pegawai Negeri (Y). Dalam analisis ini yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui arah hubungan antar variabel independen (Penerapan SIMPEG) dan variabel dependen (Produktivitas kerja Pegawai Negeri) apakah menunjukkan angka positif ataukah negatif. Selain itu, melalui melalui analisis ini pula dapat diprediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan ataupun penurunan. Data yang biasanya digunakan adalah berskala interval atau rasio. Dalam menentukan regresi linear sederhana dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX Ket:

Y = Variabel Dependen (Nilai Yang Diprediksikan) X = Variabel Independen

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Dalam menentukan nilai a dan b maka dapat digunakan rumus berikut:

a= b=

Ket :

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Penerapan SIMPEG (variabel X) Y = Kinerja Pegawai Negeri (variabel Y) a. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial ( Uji t )

Uji t digunakan untiuk mengetahui pengaruh variabel secara parsial terhadap variabel dependen berdasarkan nilai signifikansi 0,05 jika signifikansi kurang < 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima .Dalam hal ini peneliti akan menguji variabel Penerapan SIMPEG (X) terhadap Produktivitas kerja pegawai (Y).

b. Uji Koerfisien Regresi Secara Simultan ( uji F )

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel indpenedent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. berdasarkan nilai signifikansi 0,05 jika signifikansi kurang <0.05 maka Ho hitolak dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima .Dalam hal ini peneliti akan menguji variabel Penerapan SIMPEG (X) terhadap Produktivitas kerja pegawai (Y).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian.

1. Gambaran umum Kota Enrekang

Secara geografis Kabupaten Enrekang terletak pada posisi antara 3°14’36” - 3°50’0” lintang selatan dan 119°40’53” -120°6’33” bujur timur.posisi ini terletak dijantung provinsi sulawesi-selatan, adapun batas-batas Administrasi kota enrekang terdiri dari :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tana Toraja b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

Kabupaten Enrekang merupakan Kabupaten yang terletak disebelah utara provinsi sulawesi selatan dengan jarak ±240 km yang berupa wilayah pegunungan dataran tinggi, dengan luas wilayah 1.786,01 Km²(lebih kurang 2,86 % dari luas provinsi sulawesi-selatan ) dengan 12 wilayah administrasi kecamatan yang meliputi Kecamatan maiwa, kecamatan bungin, kecamatan enrekang, kecamatan cendana, kecamatan baraka, kecamatan buntu batu, kecamatan anggeraja, kecamatan malua, kecamatanalla, kecamatan curio, kecamatan masalle, kecamatan baroko dengan jumlah 112 Desa dan 17 kelurahan.

2. Gambaran umum DISKOMINFO STATISTIK Enrekang

Sesuai dengan Peraturan Daerah No 1 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang mempunyai tugas dan wewenang urusan komunikasi dan informasi sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 2014 yang mencakup sub urusan

(1) Penyelenggaraan, sumber daya dan perangkat pos serta informatika.

(2) Informasi dan komunikasi publik meliputi : pengelolaan informasi dan komunikasi publik pemerintah daerah kabupaten/kota

(3) Sub urusan aplikasi informatika meliputi: pengelolaan nama doamin yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan sub domain dilingkup pemerintah daerah kabupaten/kota, penglolaan e-government dilingkup pemerintah kabupaten/kota.

3. Visi dan Misi DISKOMINFO STATISTIK Enrekang

● Visi

Menjadi pusat data, informasi dan komunikasi yang cepat, terpercaya, beretika dan bermartabat untuk mewujudkan enrekang yang maju, aman,d an sejahtera.

Visi ini mengandung makna sebagai berikut :

a. Pusat Data artinya, Bahwa Data Pembangunan dan Penyelenggaraan Pemerintahan dapat tersedia di Diskominfo-Statistik.

b. Informasi dan Komunikasi Artinya bahwa dalam proses tahapan pelayanan informatika dan komunikasi melibatkan seluruh para pemangku kepentingan secara seimbang, baik dalam penyampaian

informasi, analisi, interprestasi informasi,dan pengembangan kesepakatanuntuk pengambilan keputusan, serta peningkatan aspirasi berupa kebutuhan nyata yang ada dalam masyarakat.

c. Cepat, Artinya Dimaknai bahwa pelayanan harus cepat dan tetap mengedepankan kualitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna dlaam meningkatkan pelayanan informasi publik.

d. Terpercaya Artinya Dimaknai Bahwa Pemberian Data dan Informasi kepada Masyarakat Selalu Memperhatikan Sumber Data yang Terpercaya dan Akurat.

e. Beretika artinya dimaknai bahwa berkomunikasi selalu mengedepankan etika birokrasi.

f. Maju artinya kondisi dimana terjadi peningkatan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) ketersediaan infrastruktur yang memadai serta aplikasi teknologi.

g. Aman, artinya mengandung makna keadaan yang lebih kondusif untuk berlangsungnya aktivitas pemerintahan, sosial budaya, aktivitas ekonomi dan investasi yang ditandai dengan adanya rasa aman untuk berusaha berinvestasi, bekerja, beribadah serta aman dari bencana.

h. Sejahtera, artinya dimaknai keadaan dimana terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya IPM,peningkatan perekonomian dan pendapatan masyarakat serta terpenuhi dan tercukupinya kebutuhan hidup masyarakat baik material maupun spiritual secara layak.

● Misi

a. Peningkatan kualitas dan konpetensi aparatur diskominfo-statistik dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana bidang informasi dan komunikasi.

c. Meningkatkan akses informasi, komunikasi dan telematika melalui pemberdayaan dan pengembangan multimedia dan media massa.

d. Meningkatkan mutu pelayanan informasi dan komunikasi melalui pemanfaatan jaringan TIK

e. Meningkatkan penerapan E-government dikabupaten enrekang.

f. Peningaktan pelayanan komunikasi dan informasi yang lancar dan benar kepada masyarakat menuju terbentuknya masyarakat informatif.

4. Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Diskominfo-statistik Enrekang

(1). Dinas Komunikasi, Informatika dan Statisitik dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan Bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusaan pemerintahan dibidang Komunikasi, Informatika dan Statistik.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana stratejik dinas.

b. Merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan di dinas informatika dan

statistik.

d. Pembinaan, pengkoorniasian, pengendalian , pengawasan program dan kegiatan Dinas.

e. Penyelenggaraan Evaluasi Program dan Kegiatan Dinas.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3). Dalam melaksanakan fungsi sebagaiamana dimaksud pada ayat (2) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Memimpin pelaksanaan tugas pada Bidang Komunikasi , Informasi dan Statistik.

b. Merumuskan penyusunan program kerja tahunan dan akhir tahun pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik .

c. Memimpin penysunan petunjuk teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Merumuskan perencanaan anggaran dan terget capaian penyelenggraan komunikasi , informatika dan statistik dengan mengutamakan kemanan informasi pada pemerintah daerah.

e. Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan dan perlindungan informasi pada pemerintah daerah.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dinas komunikasi, informatika dan statistik kepada bupati.

g. Menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pertimbangan karir.

B. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi , Informatika dan Stastistik Kab. Enrekang

1. Susunan Pejabat dan Staff Diskominfo-Statistik Enrekang

Adapun susunan pejabat dan staff Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kab. Enrekang :

▪ Kepala Dinas.

▪ Sekretaris

› Kasubag perencanaan dan program.

› Kasubag umum dan kepegawaian.

› Kasubag Keuangan.

▫ Staff

▪ Kepala Bidang Humas dan Komunikasi Publik

› Kasi hukum pengelolaan media komunikasi publik.

› Kasi Sumber daya kom.publik dan hukum kerja sama natar lembaga

▫ Staff

▪ Kepala Bidang Informatika

› Kasi Pengelolaan dan pelayanan informasi publik.

› Kasi Pengelolaan data dan integrasi sistem informasi.

▫ Staff

▪ Kepala Bidang aplikasi dan e-government

› Kasi piranti lunak dan pengembangan aplikasi e-government.

› Kasi piranti keras dan infrastruktur jaringan.

▫ Staff

▪ Kepala Bidang persandian dan satistik.

› Kasi persandian

› Kasi statistik sektoral

▫ Staff.

2. Struktur Pejabat dan Staff Dinas komunikasi, Informatika, Statistik Kab. Enrekang

Berikut gambar yang memperlihatkan struktur Organisasi Staff Dinas komunikasi, informatika, statistik kab. enrekang

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Diskominfo- statistik Enrekang

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian yang telah dilaksanakan di Kantor Diskominfo –statistik Enrekang. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan kepada 50 orang responden yaitu pegawai kantor Diskominfo–statistik Enrekang. Kuesioner yang dibagikan Yaitu Kuesioner tentang SIMPEG.

Variabel X yaitu untuk mengetahui pengaruh Penerapan SIMPEG untuk mengetahui seberapa Baik Produktivitas Kerja pegawai dikantor Diskominfo –statistik Enrekang. Penyajian data meliputi data-data tentang identitas dan distribusi jawaban pegawai Kantor Diskominfo–statistik Enrekang. terhadap pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan yang akan diuraikan dalam tabel frekuensi.

1. Gambaran Umum Responden

Unsur responden dalam suatu penelitian kuantitatif merupakan bagaian yang sangat penting. keberadaan responden dalam memberikan data merupakan subjek utama dalam pengambilan data. data yang diberikan oleh responden dalam sebuah penelitian menjadi tolak ukur berhasilnya sebuah proses penelitian.

Dalam penelitian yang dilakukan di Diskominfostatistik kab.enrekang terdapat 50 responden yang memberikan jawaban atas kuesioner yamg dibagikan. ke 50 responden ini adalah mereka yang terlibat dalam proses pelaksanaan SIMPEG sehingga menjadi sampel jenuh. Sebelum mengisi kuesioner yang dibagikan, para responden tersebut diminta untuk mengisi

data diri sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. data diri yang diberikan yakni jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan.

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin

sumber: data primer yang telah diolah,2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin dari jumlah 50 responden adalah 15 orang dengan persentase 30

% adalah perempuan dan sisanya 35 orang dengan persentase 70 % laki-laki.

b. Usia Responden

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

No Tingkat usia

sumber: data primer yang telah diolah,2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini berdasarkan tingkat usia dari jumlah 50 responden, 15 orang dengan persentase 30 %

dengan tingkat usia < 30 tahun, 16 orang dengan persentase 32% dengan tingkat usia 30-39 tahun, 12 orang dengan persentase 24 %) dengan tingkat usia 40-49 tahun, dan 7 orangdengan tingkat persentase 14 % dengan tingkat usia > 49 tahun.

c. Pendidikan terakhir responden.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan terakhir

Jumlah

Frekuensi %

1. Sekolah Dasar - -

2. SLTP/ Sederajat - -

3. SLTA/Sederajat 10 20 %

4. Diploma 3 14 28 %

5. Sarjana S1 19 38 %

6. Pascasarjana 7 14 %

Total 50 100

sumber: data primer yang telah diolah, 2020

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhir responden untuk pendidikan SLTA/sederajat adalah 10 orang dengan persentase 20%, untuk pendidikan Diploma 3 adalah 14 orang dengan persentase 28 % , sedangkan untuk pendidikan S1 19 orang dengan persentase 38 %, sisanya adalah 7 orang dengan persentase 14%.

2. Pengujian Persyaratan Statistik a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini, sebelum data yang diperoleh diolah maka terlebih dahulu diuji apakah data yang ada sudah valid dan sah sehingga pantas untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Maksud dari pengujian ini

adalah melihat hasil ukur dengan tepat dan akurat. Pengujian validitas dikatakan valid ketika dapat memberikan ukuran yang jelas sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran mengenai data tersebut.

Uji Validitas Product Momen Person Correction menggunakan prinsip mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam penelitian. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 16 untuk membantu dalam proses pengujian.

Dalam akhir uji validitas ini, dasar keputusan yang diambil yakni: jika nilai r hitung lebih besar dari rtabel, maka angket tersebut dinyatakan valid;

namun jika nilai r hitung lebih kecil dari rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (nilai r hitung ≥ r tabel = valid dan jika r hitung ≤ r tabel = tidak valid).

Tabel 4.4

Dasar Perhitungan r Tabel Product Moment

N

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408

sumber : Dasar-dasar perhitungan R tabel proudct moment

N = 50 dengan signifikansi 5% adalah pada product moment, maka ditemukan nilai r tabel 50 = 0,279.

Berikut hasil pengujian validitas menurut varibel masing –masing : Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Penerapan SIMPEG (X) No

sumber : olahan data primer oleh SPSS 16,2020

Berdasarkan tabel 4.5 diatas hasil pengujian validitas instrumen Penerapan SIMPEG(X) dapat dijelaskan bahwa dari 11 item pertanyaan semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf

signifikansi 5 % (0.005) atau r hitung > r tabel.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y).

No instrumen

r hitung Rtabel Sig. (2- tailed ) Keputusan

1. 0,779 0,279 0,000 Valid

2. 0,687 0,279 0,005 Valid

3. 0,704 0,279 0,000 Valid

4. 0,795 0,279 0,000 Valid

5. 0,820 0,279 0,000 Valid

6. 0,512 0.279 0,000 Valid

7. 0,589 0,279 0,000 Valid

8. 0,681 0,279 0,000 Valid

sumber : olahan data primer oleh SPSS , 2020

Berdasarkan tabel 4.6 diatas hasil pengujian validitas instrumen Produktivitas kerja pegawai(Y), dapat dijelaskan bahwa dari 8 item pertanyaan diatas semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikansi 5% (0,005) atau rhitung lebih besar dari rtabel.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas di gunakan untuk menjaga keandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka peneliti melakukan uji reliabilitas, dimana instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah instrumen yang valid sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas, dalam pengukuran reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 16. adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan maka penelitian ini adalah Alpha cronbach Variabel Penerapan SIMPEG (X) yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Penerapan SIMPEG ( X )

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

sumber : olahan data primer oleh SPSS , 2020

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.900 11

sumber : olahan data primer oleh SPSS , 2020

Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka dapat diketahui nilai koefisien alpha adalah 0,900. suatu variabel dikatakan reliabel jika alphanya lebih dari 0,7, maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,900 > 0,7 sehingga instrumennya

Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka dapat diketahui nilai koefisien alpha adalah 0,900. suatu variabel dikatakan reliabel jika alphanya lebih dari 0,7, maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,900 > 0,7 sehingga instrumennya

Dokumen terkait