BAB IV ANALISIS DATA
METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian
F. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional menggambarkan pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini.
1. Variabel Bebas ( independet variables )
Menurut Sugiyono (2010: 4) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan produk, kualitas produk, religiusitas, dan brand loyalty.
2. Variabel terikat (dependent variables)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat menggunakan produk bank syariah (Sugiyono, 2010: 4).
61
Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Keberadaan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bergantung pada keberadaan variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dahulu, baru kemudian variabel antara ini dapat menimbulkan perubahan pada variabel terikat. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Citra perusahaan.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Konsep Variabel Indikator Skala ukur 1 Pengetahuan
Produk (X1)
Menurut Kotler (2000: 401), pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang.
Engel, Blakwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2011: 148): a. Pengetahuan produk b. Pengetahuan Pembelian c. Pengetahuan Pemakaian Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval 2 Kualitas Produk (X2) Menurut Mc Carthy (2003), produk yaitu suatu tawaran dari sebuah perusahaan yang
memuaskan atau
memenuhi kebutuhan. Menurut Kotler dan Armstrong (2013) Artinya bahwa produk merupakan sesuatu yang bisa ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang
bisa memuaskan
Gravin dan Lovelock dalam Tjiptono (2005:7) a. Kinerja (performance) b. tampilan (features) c. Kehandalan (reliability) d. Kesesuaian (conformance e. Daya tahan (durability) f. kemampuan layanan Serviceability g. keindahan (Aesthetics) Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval
62 keinginan dan kebutuhan. h. Perceived quality (kualitas yang dipersepsikan) 3 Religiusitas (X3) Agama dalam pengertian Glock & Stark (1966), adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada
persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ulimate meaning).
Menurut Glock & Stark dalam Djamaludin (2005: 77) a. Keyakinan b. Praktik Agama c. Pengetahuan Agama d. Konsekuensi e. Pengalaman Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval 4 Brand Loyalty (X4) Menurut American Marketing Association
(Kotler dan Keller, 2009) merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasinnya yang dimaksudkan untukmengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing
Giddens (dikutip oleh Dinarty SH Manurung, 2009)
a.Memiliki komitmen pada merek tersebut. b.Berani membayar lebih pada merek tersebut bila
dibandingkan dengan merek yang lain. c.Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
d.Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. e.Selalu mengikuti informasi yang berkaitan merek tersebut. f.Mereka dapat menjadi semacam juru bicara dari merek tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan dengan Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval
63
merek tersebut. 5 CitraPerusahaa
n (Z)
Citra perusahaan menurut Adona dalam Normasari (2013: 3) adalah kesan atau inspirasi mental atau suatu gambaran dari sebuah perusahaan di mata para khalayak yang terbentuk berdasarkan pengetahuan serta pengalaman mereka sendiri. Citra dengan sengaja perlu diciptakan
Dimensi-dimensi dalam citra tersebut menurut Pina et al, (2010:10): 1. Orientasi terhadap manfaat Reputasi 2. Manfaat yang ditampilkan 3. Dipresentasikan berdasarkan kemampuan perusahaan, kebanggaan, nilai-nilai kepercayaan, 4. Muncul dari akibat penilaian atau tanggapan publik 5. Keseriusannya dalam tanggungjawab Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval 6 Minat nasabah (Y)
Minat adalah aspek kejiwaan dan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk dapat melakukan aktifitas yang
menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena dengan minat akan mampu merubah sesuatu yang belum jelas menjadi lebih jelas (Ibrahim dan Rusdiyanto, 2016: 49-50).
Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Sari, 2012: 5) menjelaskan komponen dari minat dibagi menjadi 5 bagian sebagai berikut: A.Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk atau jasa. B.Mempertimbangka n untuk membeli, C.Tertarik untuk mencoba D. ingin mengetahui produk E. Ingin memiliki produk Diukur melalui angket dengan menggunaka n skala interval
64 G. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat bantu untuk mendapatkan data empiris lapangan secara tepat dan cepat dengan menjawab masalah-masalah yang ada dalam hipotesis. Dalam penentuan instrument pengumpulan data diawali dari rumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian dan variabel-variabel penelitian, kemudian peneliti harus memahami definisi operasional variabel penelitian, kemudian menyusun sub variabel dan kemudian dapat menyusun pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden. Dari pernyataan tersebut dapat ditentukan alat atau instrument pengumpulan data (Supardi, 2005: 141).
Instrumen atau alat yang digunkan dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner yang memuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kuesioner yang berupa pertanyaan tersebut diberikan kepada nasabah BRI Syariah Kudus untuk dimintai tangapan mengenai pertanyaan yang tertera dalam kuisioner. Adapun kuisioner tersebut terdiri dari sebagai berikut :
1. Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi nama, alamat, jenis kelamin, usia, uang saku perbulan, dan lama menjadi nasabah. 2. Bagian ke dua berisi tentang petunjuk pengisian angket.
65
3. Bagian ke tiga dan empat berisi tentang pertanyaan. H. Uji Instrumen Penelitian
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2013: 52). Sedangkan menurut Bawono (2006: 68), uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak. Kriteria penilaian ujivaliditas adalah sebagai berikut:
1) Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi =0,05 maka dapat dikatakan bitem kuesioner tersebut valid.
2) Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi ) = 0,05, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013: 47) Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Kemudian mengungkapkan bahwa sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen tersebut
66
secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran. Dalam penelitian ini cara yang digunakan penulis untuk menguji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan rumus keofisien Alpha Cronbach,yaitu :
a. Apabila hasil koefisien Cronbach Alpha > taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.
b. Apabila hasil koefisien Cronbach Alpha < taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
3. Uji Statistik
a. Uji ttes (uji secara individu)
Uji ini dilakukan untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients (Ghozali, 2013: 101). Sedangkan menurut Bawono (2006: 89), Uji ttes digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.
Langkah-langkah pengujian :
1) Menentukan hipotesis
Ho : β 1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap
67
Ho : β 1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan
derajat kepercayaan (dk) = n-1-k. Di mana:
n : jumlah data
k : jumlah variabel yang dipakai
3) Pengambila keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang
signifikan (Bawono, 2006: 89-90). b. Uji Ftes (uji secara serempak)
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2013: 98). Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
68
1) Quick Look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 ditolak pada derajat keyakinan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dengan signifikan mempengaruhi variabel dipenden.
2) Membagikan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F maka H0 ditolak dan menerima HA.
c. Uji R2 (koefisien determinasi)
Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai keofisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2013: 97).
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3) Nilai 1 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dan variabel dependen.
69
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity
Menurut Ghozali (2013: 105-106) Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengannol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat ringgi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi agar variabel independen tidak berarti bebas dari multi kolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
70
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF = 1≥10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat
kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang paling berkorelasi.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi dengan cara melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID) dengan dasar analisis sebagai berikut (Ghozali, 2013: 139)
71
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. c. Uji Normality
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013: 160). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skore yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri nilai means sama dengan nol.Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal, dan ploting data residual akan
72
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:160-161).
2) Analisis statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya (Ghozali, 2013:163). Secara statistik ada 2 komponen normalitas yaitu skewness kurtosis dan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal HA: Data residual tidak berdistribusi normal.
5. Analisis Jalur (path)
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur (regression is special case of path analysis) (Sumarwan, 2010 : 297).
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang terbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/ reciprocal). Dengan demikian model antara variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disenut vaariabel eksogen (Exogeneous), dan variabel dependen yang disebut variabel endogen (endogenous). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan
73
jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir (Sumarwan, 2010 : 297).
Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut:
1. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linier, aditif dan kasual.
2. Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel yang mendahuluinya, dan tidak juga berkorelasi dengan variabel yang lain. 3. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kasual/sebab-akibat
searah.
4. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari sumber yang sama.
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan kedalam olah data SPSS. Menurut Ghozali (2018:15) SPSS adalah kepanjangan dari Statistical Package for Social Sciences yaitu softwere yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun non-parametrik dengan basis windows. Versi software SPSS terus-menerus mengalami perubahan. Untuk mengolah data saat ini saya penggunakan versi SPSS 23,0.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN