• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini digunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data. Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Terdapat 3 triangulasi dalam keabsahan data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Namun, dalam penelitian kualitatif jumlah informan biasanya sedikit oleh karena itu agar validitas data tetap terjaga perlu dilakukan beberapa strategi.

Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian kualitatif disebut triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan metode Untuk menetapkan keabsahan dalam penelitian ini hanya digunakan triangulasi sumber dan metode.

Triangulasi metode adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

54

Adapun metode pengumpulan data penelitian ini, yakni observasi dan wawancara mendalam. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan (cross check) antara informasi yang diperoleh dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan informasi dari hasil wawancara mendalam.

Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Triangulasi sumber akan dilakukan pada petugas Puskesmas Bontoramba, penderita hipertensi, dan penderita non hipertensi. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan (cross check) antara informasi dari informan satu dengan informan yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk memahami pandangan informan terkait dengan perilaku pencegahan hipertensi dalam program GERMAS.

Puskesmas Bontoramba merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terletak di Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Batas wilayah kerja Puskesmas Bontoramba adalah:

- Sebelah utara berbatasan denga Kabupaten Gowa

- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tamalatea - Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Binamu - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bangkala

Adapaun luas wilayah kerja Puskesmas Bontoramba adalah 86,31 km2 yang membawahi 12 desa/kelurahan yaitu sebagai berikut:

1. Kelurahan Bontoramba

56 2. Desa Balumbungan

3. Desa Bangkalaloe 4. Desa Barayya 5. Desa Bulusuka 6. Desa Batujala 7. Desa Bulusibatang 8. Desa Maero 9. Desa Kareloe 10. Desa Lentu

11. Desa Tanamawang 12. Desa Datara.

Berikut ini merupakan visi dan misi Puskesmas Bontoramba adalah sebagai berikut:

a. Visi

“Puskesmas dengan Cipta Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Bontoramba Sehat dan Mandiri”

b. Misi

1) Memberikan pelayanan prima secara professional

2) Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan kualitas pelayanan

3) Meningkatkan akses keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan

57

4) Mengupayakan pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan.

2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bontoramba menurut jenis kelamin menunjukkan jumlah penduduk terbanyak adalah perempuan yaitu sebesar 17.510 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.997 jiwa (profil Puskesmas Bontoramba, 2017).

Keadaan sosial ekonomi dan budaya di wilayah kerja Puskesmas Bontoramba cukup beragam, yaitu mulai dari agama, pendidikan, dan mata pencaharian penduduk.

a. Agama

Agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Kecamatan Bontoramba adalah beragama Islam yaitu 34.507 orang atau 100 persen beragama Islam. Jumlah tempat ibadah di Kecamatan Bontoramba cukup memadai karena terdapat 56 mesjid dan 10 surau/mushollah serta 23 pondok pengajian.

b. Pendidikan

Adapun jumlah tempat pendidikan di Kecamatan Bontoamba yaitu terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Jumlah TK terdiri dari 6 sekolah. Tingkat SD, baik SD Negeri maupun SD Swasta sebanyak 15 sekolah. Tingkat SMP sebanyak 4 sekolah. Sedangkan SMA/SMK sebanyak 5 sekolah. Selain itu terdapat pula sekolah

58

yang ada berada di bawah naungan Departemen Agama, yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah.

c. Mata Pencaharian Penduduk

Dilihat dari sumber mata pencaharian menunjukkan bahwa dari jumlah penduduk yang bekerja, sebanyak 6.495 orang adalah petani pangan, sedangkan peternak sebanyak 2.232 orang. Pekerja yang bekerja di luar sektor pertanian antara lain perdangan sebanyak 365 orang, bidang industry 532 orang, angkutan umum 2.659 orang dan jasa sebanyak 471 orang. Adapun penduduk yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dan ABRI sebagai 331 orang.

59

Tabel 1.4

Karakteristik Informan Penelitian Perilaku Pencegahan Hipertensi Dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(GERMAS) di Wilayah Kerja Puskesmas Bontoramba No. Nama Umur

(Thn)

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan Keterangan (mmHg)

1. TH 36 P SD IRT 110/70

2. HN 52 P SD IRT 110/80

3. NHH 33 P SMA IRT 110/80

4. NRB 45 P S1 Guru 120/70

5. SY 21 P SMA Pelajar 110/80

6. NF 22 P SMK Pelajar 110/70

7. SB 23 P SMK Petani 100/70

8. RH 26 P SMP IRT 110/70

9. KK 19 P SMA Pelajar 110/70

10. WN 24 P SD IRT 100/70

11. HT 38 P SD IRT 120/80

12. IN 38 P SD Petani 120/80

13. HS 32 P SD IRT 110/70

14. MR 39 P SMA IRT 110/80

15. NHA 44 P SMA IRT 100/70

16. DM 45 P SMA IRT 90/70

17. NB 52 P SMP IRT 130/90

18. BG 53 P SD Petani 110/80

19. RM 40 P SMP IRT 120/80 20. MRB 42 P SMA IRT 130/70

21. SK 36 P SD Petani 100/80

22. NS 46 P SD IRT 110/80

23. MA 30 P SMP IRT 100/80 24. SA 45 P SMEA IRT 140/90

25. BL 30 P SD Petani 140/90

26. SRB 44 P SMA Pedagang 140/80

27. RS 49 P SMP IRT 180/90

28. SK 43 P SMA Petani 140/90

29. RT 40 P SMA IRT 140/80

30. RMA 45 P SMA Pedagang 140/90

31. NHC 44 P SMA IRT 160/80 32. NHT 51 P SMEA IRT 140/70 33. STH 53 P MA IRT 140/90

34. SM 24 P S1 Petugas 120/70

PKM Sumber: Data Primer, 2018

60

Berdasarkan tabel 1.4 diatas maka diketahui informan utama yang terlibat dalam penelitian ini adalah 33 orang. Selain itu, ada juga informan yang membantu menambah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu 1 orang petugas Puskesmas (bagian Promkes). Jumlah informan secara keseluruhan adalah 34 orang.

Tabel 1.5

Karakteristik Umur Informan Penelitian Perilaku Pencegahan Hipertensi Dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(GERMAS) di Wilayah Kerja Puskesmas Bontoramba Umur

(Tahun)

Jumlah Persentase (Orang) (%) 19 - 22 3 8.8 23 - 26 4 11.7 30 - 33 4 11.7 36 - 39 5 14.7 40 - 43 4 11.7 44 - 47 8 23.5

48 - 51 2 5.8

52 - 56 4 11.7 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 1.5 diatas maka diketahui umur informan yang 19-22 tahun sebanyak 3 orang terdiri dari informan (non hipertensi), umur 23 - 26 tahun sebanyak 4 orang terdiri dari 3 informan (non hipertensi) dan 1 petugas Puskesmas (bagian Promkes), umur 30 - 33 tahun sebanyak 3 orang terdiri dari informan (non hipertensi), umur 36 - 39 tahun sebanyak 5 orang terdiri dari informan (non hipertensi), umur 40 – 43 tahun sebanyak 2 terdiri dari informan (non hipertensi), umur 44 – 47 tahun sebanyak 7 orang terdiri dari 4 informan (non hipertensi) dan 3 informan (hipertensi), umur 48 - 51 tahun sebanyak 2 orang terdiri dari informan (hipertensi), serta umur 52 - 56 tahun sebanyak 4 orang terdiri dari 3 informan (non hipertensi) dan 1 informan (hipertensi).

61 Tabel 1.6

Karakteristik Pekerjaan Informan Penelitian Perilaku Pencegahan Hipertensi Dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat (GERMAS) di Wilayah Kerja Puskesmas Bontoramba Jenis

Pekerjaan

Jumlah Persentase (Orang) (%) IRT 21 61.7 Petani 6 17.6 Pedagang 2 5.8

Guru 1 2.9 Pelajar 3 8.8 Petugas

Puskesmas

1 2.9 Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 1.6 diatas maka diketahui pekerjaan informan yaitu IRT sebanyak 21 terdiri dari 16 informan (non hipertensi) dan 5 informan (hipertensi), Petani sebanyak 6 orang terdiri dari 4 informan (non hipertensi) dan 2 informan (hipertensi), Pedagang sebanyak 2 orang terdiri dari informan (hipertensi), Guru sebanyak 1 orang terdiri dari informan (non hipertensi), Pelajar sebanyak 3 orang terdiri dari informan ( non hipertensi), serta Petugas Puskesmas sebanyak 1 orang.

62

yakni keinginan melakukan aktifitas fisik, keinginan mengonsumsi buah dan sayur serta keinginan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Keinginan melakukan aktifitas fisik

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik untuk pencegahan hipertensi salah satunya dengan melakukan demi kebaikan dan kesehatan dirinya sebagaimana dikemukakan oleh informan berikut:

“Iya, asalkan kebaikan ji pasti saya mau ji apalagi untuk kesehatan ji”

(HS 32 tahun, 26 Februari 2018)

“iya, saya itu paling rajin kalau orang tua disini kalau tentang kesehatan ji nak”

(RS 49 tahun, 26 Februari 2018) Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi yaitu menyadari pentingnya pencegahan dini penyakit hipertensi guna terhindar dari penyakit hipertensi sejak dini sebagaimana dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau untuk melakukan itu dalam mencegah hipertensi dari sekarang”

(MR 39 tahun, 26 Februari 2018)

“iya, saya berkeinginan melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi dari sekarang”

(TH 36 tahun, 01 Maret 2018)

63

“iya, saya pasti mau karena selama ini saya bingung cara mencegah supaya tidak kambuh lagi penyakitku”

(NHC 44 tahun, 09 Maret 2018)

“iya, saya berkeinginan untuk melakukan aktifitas fisik untuk mencegah hipertensi karena saya penderita hipertensi”

(STH 53 tahun, 01 Maret 2018) Hasil wawancara mendalam dengan informan non hipertensi menunjukkan bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi dengan mengupayakan melakukan di waktu senggang (di luar jam kerja) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, mau ja yang penting tidak ada ji pekerjaanku yang lain karena aktifitas fisik yang ku tau itu setelah GERMAS olahraga ji”

(DM 45 tahun, 26 Februari 2018)

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi menunjukkan bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi karena setuju dengan konsumsi sayur dan buah sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau ji karena bagus tawwa itu kegiatan GERMAS ka karena ditensi ki, di kasi makan ki buah-buahan dengan olahraga”

(IN 38 tahun, 02 Maret 2018)

Salah satu hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi menunjukkan bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi karena mendukung kegiatan GERMAS di Puskesmas sebagai Kader Posyandu harus menjadi contoh sekaligus penggerak

64

di masyarakat sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya pasti ikut karena saya masuk kader Posyandu, jadi kalau tidak ikut ka tidak ada mi yang arahkan ki orang untuk

ikut kegiatannya Puskesmas”

(SB 23 tahun, 02 Februari 2018) Salah satu hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi menunjukkan bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi yaitu menyukai olahraga sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya berkeinginan untuk melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi karena tekanan darah sering naik, apalagi saya suka olahraga”

(RMA 45 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi menunjukkan bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan aktifitas fisik dalam pencegahan hipertensi dengan terpapar informasi program GERMAS sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau ji karena bagus kalau ada kegiatan GERMAS karena ditensi ki, di kasi makan ki buah-buahan dengan olahraga”

(SK 43 tahun, 02 Maret 2018)

“iya, saya pasti mau ji nak karena yang saya tahu tentang aktifitas fisik olahraga ji sama seperti yang di praktekkan waktu GERMAS”

(HT 44 tahun, 02 Maret 2018) b) Keinginan mengonsumsi buah dan sayur

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin

65

mengonsumsi buah dan sayur untuk pencegahan hipertensi salah satunya mempercayai sayur dan buah memiliki gizi yang baik bagi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“Iya, pasti mau ia karena biar tidak disuruh kalau sayur dan buah makan jaki karena bagus ki bede gizinya”

(HS 51 tahun, 26 Februari 2018)

“iya, saya mau ji karena bagus kalau makan ki buah-buahan untuk penyakit tekanan darah”

(SK 43 tahun, 02 Maret 2018)

Beberapa hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin mengonsumsi buah dan sayur untuk pencegahan hipertensi dengan menyadari pentingnya pencegahan hipertensi sejak dini sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, karena hari-hari jaki makan ia. Ka bisa mi na cegah hipertensi ka rutin jaki makan buah dengan sayur ia”

(NB 52 tahun, 26 Februari 2018)

“iya, saya berkeinginan mengonsumsi buah dan sayur dalam pencegahan hipertensi dari sekarang”

(TH 36 tahun, 01 Maret 2018)

Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin mengonsumsi buah dan sayur untuk pencegahan hipertensi dengan memahami pentingnya kandungan gizi sayur dan buah bagi penyakit hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

66

“iya, mau ja karena bagus ki beng kalau makan buah dengan sayur apalagi untuk orang hipertensi”

(HN 52 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin mengonsumsi buah dan sayur untuk pencegahan hipertensi dengan menyukai buah dan sayur sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya pasti mau juga karena saya suka sekali makan pisang nak dan bagus ki katanya untuk tekanan darah tinggi”

(HT 44 tahun, 02 Maret 2018)

“iya, saya itu kalau buah-buahan karena kusuka makan apalagi suka ki naik darahkku”

(RS 49 tahun, 26 Februari 2018) Selain itu, hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin mengonsumsi buah dan sayur untuk pencegahan hipertensi dengan mengonsumsi demi kebaikan dan kesehatan sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau ji katanya bagus ki beng kalau sering ki makan buah-buahan ” (IN 38 tahun, 02 Maret 2018)

c) Keinginan melakukan pemeriksaan tekanan darah

Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk pencegahan

67

hipertensi dengan merasakan gejala hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya nak, selalu ja pergi periksa saya karena kalau pusing-pusing ka pergi ka lagi ke Puskesmas”

(RS 49 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan pemeriksaan untuk pencegahan hipertensi ketika penyakit hipertensi kambuh kembali sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau ji karena saya sering ji pergi periksa. Saya pergi periksa saat penyakitku kambuh lagi. Apalagi akhir-akhir ini, tidak pernah normal tekanan darahku”

(SK 43 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan pemeriksaan untuk pencegahan hipertensi dengan mencegah penyakit hipertensi sejak dini sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya berkeinginan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dalam pencegahan hipertensi karena saya sudah lama menderita hipertensi”

(STH 53 tahun, 01 Maret 2018)

“iya, saya berkeinginan melakukan pemeriksaan tekanan darah dalam pencegahan hipertensi karena tekanan darah sering naik”

(RT 40 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa ada beberapa alasan masyarakat ingin melakukan pemeriksaan untuk pencegahan hipertensi yaitu selama

68

tidak mengganggu waktu kerja sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“iya, saya mau kalau ada kesempatan untuk pergi periksa di Puskesmas”

(RMA 45 tahun, 01 Maret 2018)

2. Aktifitas Fisik

Terdapat beberapa hal yang diteliti untuk mengetahui aktifias fisik berat masyarakat dalam melakukan perilaku pencegahan hipertensi dalam program GERMAS, yakni pelaksanaan aktifitas fisik berat, waktu pelaksanaan aktifitas fisik berat, pelaksanaan aktifitas fisik ringan, waktu pelaksanaan aktifitas fisik ringan, pelaksanaan olahraga, waktu pelaksanaan olahraga, jenis olahraga yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Pelaksanaan aktifitas fisik berat

Berdasarkan beberapa hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas fisik berat yaitu 1 kali (misalnya: berjalan mencari penderita TB) dalam pencegahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“dalam seminggu, saya melakukan aktifitas fisik berat sebanyak 1 kali yaitu mencari penderita TB”

(RT 40 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas fisik berat yaitu 2 kali dalam seminggu (misalnya: ke sawah) untuk

69

pencgahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya 2 kali ka, saya sering berjalan kaki ke sawah dalam seminggu”

(MR 39 tahun, 26 Februari 2018)

“kalau pekerjaan berat yang biasa saya kerjakan dalam seminggu ke sawah, biasa saya ke sawah hanya 2 kali saja”

(NHT 51 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas fisik berat yaitu 3 kali dalam seminggu (misalnya: ke sawah dan menjahit pakaian) untuk pencegahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau pekerjaan berat yang biasa saya kerjakan yaitu berkendara motor untuk ambil barang karena saya menjual barang campuran ji.

Dalam seminggu, begitulah 3 kali ka pergi”

(HT 44 tahun, 02 Maret 2018) “dalam seminggu biasa 3 kali ja pergi di sawahku, biasa pagi atau sore karena pergiku ji liat-liat ki padiku”

(DM 45 tahun, 26 Februari 2018)

Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas fisik berat yaitu 4 kali dalam seminggu (misalnya: berjalan ke kebun) untuk pencegahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“dalam seminggu, aktifitas fisik yang saya kerjakan sebanya 4 kali yaitu berjalan ke kebun”

(TH 36 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas

70

fisik berat yaitu 6 kali (misalnya: menjual ikan di pasar dan berdagang di sekolah) untuk pencegahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“pekerjaan berat yang biasa saya kerjakan ia menjual ikan di pasar. Dalam seminggu, saya menjual ikan ke pasar sekitar 6 hari ” (IN 38 tahun, 02 Maret 2018)

“kalau pekerjaan yang menurutku berat itu mengaja di sekolah. Saya mengajar 6 hari berjualan ka ke sekolah juga”

(HSB 45 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah aktifitas fisik berat yaitu 7 kali dalam seminggu (misalnya: berkendara motor dan bekerja di kebun) untuk pencegahan hipertensi sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“pekerjaan berat itu yang sering kukerja berjalan ke ke kebun di gunung, sekitar 7 kali dalam seminggu”

(BG 53 tahun, 28 Februari 2018)

b) Waktu pelaksanaan aktifitas fisik berat

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 10 menit (misalnya: bekerja di sawah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya ke sawah kira-kira 10 menitlah karena sawah saya dekat itu ada dibelakang rumah tapi saya menyebrang ke sungai”

(NHT 51 tahun, 01 Maret 2018)

71

Diketahui hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 15 menit (misalnya: perjalanan ke sawah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kira-kira 15 menit ji karena dibelakang rumah ji, tidak jauh ji”

(NHA 44 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 25 menit (misalnya: perjalanan ke sawah dan mengambil barang) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“perjalananku ke sawah ia tidak terlalu jauh ji, kira-kira 25 menit ji kapang”

(NB 52 tahun, 26 Februari 2018)

“kalau pergi ka ambil barang biasa 25 menit ka nak baru sampai di rumah”

(HT 44 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 30 menit (misalnya: berjalan kaki, berjalan ke kebun dan berjalan ke sawah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“Saya mencari penderita TB dengan berjalan kaki sekitar 30 menit”

(RT 40 tahun, 02 Maret2018)

72

“kalau itu, kurang lebih 30 menit perjalananku karena menyeberang ka lewat sungai”

(DM tahun, 26 Febuari 2018)

Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 40 menit (misalnya: perjalanan ke kebun) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“perjalananku ke kebun kira-kira 40 menit baru sampai ka di kebunku”

(SB 23 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 1 jam (misalnya: menjahit, perjalanan ke sawah dan kebun) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya menjahit, biasanya membutuhkan waktu 1 jam baru berhenti ka terus lanjut menjahit lagi.

Jadi pekerjaanku saya banyak duduk”

(STH 53 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 2 jam (misalnya: menjahit, perjalanan ke sawah dan kebun) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“perjalananku ke sawah sekitar 2 jam baru sampai ka”

(MR39 tahun, 26 Februari 2018)

73

Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 5 jam (misalnya: menjual di pasar) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya menjual ikan di pasar, saya berangkat jam 7 pagi terus pulang jam 11 siang”

(IN 38 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 8 jam (misalnya: menjual di sekolah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya menjual di pasar lama sekali ka nak, saya berangkat pagi yaitu jam 7, saya pulang ke rumah jam 3 sore nak”

(SRB 44 tahun, 28 Februari 2018) c) Pelaksanaan aktifitas fisik ringan

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 2 kali dalam seminggu (misalnya:

menimba air di sumur, mencuci) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“pekerjaanku yang ringan ia mengangkat air ji, kalau itu ia 2 kali”

(WN 24 tahun, 23 Februari 2018)

74

Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 3 kali dalam seminggu (misalnya: membersihkan rumah, mencuci dan memasak air minum) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau pekerjaan ringan yang saya kerja itu menyapu ji, kalau menyapu ia 3 kali ji saya kerjakan dalam seminggu ” (NHC 44 tahun, 04 Maret 2018)

“kalau pekerjaan ringan ia memasak ji air kukerja, kalau itu ia biasanya 3 kali salam seminggu”

(NHA44 tahun, 26 Februari 2018)

“pekerjaan ringan yang biasa kulakukan mencuci ji, biasa dalam seminggu 3 kali ka mencuci ia”

(DM 45 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan aktifitas fisik berat dalam sehari untuk pencegahan hipertensi yaitu 7 kali dalam seminggu (misalnya: membersihkan rumah/kamar kost, mencuci pakaian, memasak nasi, menyapu halaman rumah dan membungkus gula) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“dalam seminggu, pekerjaan ringan yang saya kerjakan 7 kali yaitu membersihkan halaman rumah karena sakit kepalaku liat kalau ada yang kotor baik itu di atas rumah maupun di bawak d kolom rumah. Jadi harus memang selalu dibersihkan setiap hari”

(STH 53 tahun, 01 Maret 2018)

d) Waktu pelaksanaan aktivitas fisik ringan

75

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 3 menit (misalnya: membersihkan rumah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau pekerjaanku selesai sekitar 3 menit nak, sebentar ji karena pagi dan sore ji dibersihkan”

(RS49 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 5 menit (misalnya: menyapu halaman rumah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau itu ia setiap hari ka pagi dan sore, kira-kira 5 menit ji”

(NB 52 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 15 menit (misalnya: menyapu lantai rumah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“pekerjaan saya selesai kira-kira 15 menit saja karena saya membersihkannya pada pagi dan sore hari”

(STH 53 tahun, 01 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik

76

ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 30 menit (misalnya: menimba air di sumur, membersihkan rumah/kamar kost, memasak air minum, memasak nasi, menyapu halaman rumah, membungkus gula dan mencuci) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau menyapu ia biasanya 30 menit ji saya kerja baru selesai” (RH 34 tahun, 26 Februari 2018)

“kalau saya membungkus gula sekitar setengah jam mi itu paling lama nak”

(SRB 44 tahun, 28 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 40 menit (misalnya: menimba air di sumur) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“sekitar 40 menit kapang baru bisa selesai ka angkat air”

(WN 24 tahun, 23 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) aktifitas fisik ringan yang dilakukan oleh masyarakat dalam pencegahan hipertensi yaitu 1 jam (misalnya: mencuci, memasak nasi dan membersihkan rumah) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau saya membersihkan rumah, kira-kira 1 jam barulah semua pekerjaan saya selesai”

(NHT 51 tahun, 01 Februari 2018)

77 e) Pelaksanaan olahraga

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah olahraga dalam seminggu yang dilakukan oleh masyarakat untuk pencegahan hipertensi yaitu 1 kali (misalnya:

senam, peregangan otot dan jogging) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau olahraga yang kulakukan biasanya 1 kali ji satu minggu”

(RH 34 tahun,26 Februari 2018)

“dalam seminggu, 1 kali ja olahraga karena lebih banyak waktuku mengasuh anak bela, tidak diperhatikan mi olahraga”

(NHH 33 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah olahraga dalam seminggu yang dilakukan oleh masyarakat untuk pencegahan hipertensi yaitu 2 kali (misalnya: peregangan otot jalan santai, dan jogging) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“olahraga yang biasa kukerja dalam seminggu yaitu 2 kali ji karena capekka kalau pulang ka dari kebun”

(BL 30 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah olahraga dalam seminggu yang dilakukan oleh masyarakat untuk pencegahan hipertensi yaitu 3 kali (misalnya: 3 kali seminggu

78

(misalnya: jalan santai, peregangan otot) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“kalau olahraga yang biasa saya kerjakan itu jalan-jalan pagi ji, kira-kira 3 kali ji dalam seminggu kalau ada kesempatan”

(NHT 51 tahun, 01 Maret 2018)

“dalam seminggu, saya melakukan olahraga kira-kira 3 kali”

(TH 36 tahun, 01 Maret 2018)

Selain itu, hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa jumlah olahraga dalam seminggu yang dilakukan oleh masyarakat untuk pencegahan hipertensi yaitu 7 kali (misalnya: jalan santai) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“saya olahraga setelah sholat subuh. Olahraga ku itu saya joging sambil berdzikir nak, setiap hari ka itu dalam seminggu”

(HT 44 tahun, 02 Maret 2018)

“kalau olahraga ia saya rutin ka ia nak, pokoknya setiap hari ka olahraga (7 kali) setiap selesai ka sholat subuh pergi ma jalan-jalan pagi supaya bisa normal tekanan darahku nak”

(RS 49 tahun, 26 Februari 2018)

f) Waktu pelaksanaan olahraga

Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan olahraga dalam seminggu untuk pencegahan hipertensi yaitu 3 menit seminggu (misalnya:

jalan santai) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“sebentar ji 3 menit ji kapang ka ada pi waktu luang kalau pagi baru olahraga ka lagi”

(KK 19 tahun, 23 Februari 2018)

79

“itu ji nak, pagi-pagi tonji ku olahraga karena kalau sore banyak pekerjaan nak, jadi 3 menit ji sehari nak”

(RS 49 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan olahraga dalam seminggu untuk pencegahan hipertensi yaitu 5 menit seminggu (misalnya: jalan santai dan jogging) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“tidak lama ji, sekitar 5 menit ji kapang. Ka kalau capek ma berhenti ma bela”

(NB 52 tahun, 26 Februari 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan olahraga dalam seminggu untuk pencegahan hipertensi yaitu 10 menit (misalnya: peregangan otot dan jalan santai) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

“sekitar 10 menit begitu, ka tidak terlalu jauh ji juga, asalkan patantang ura’ bede na bilang orang Makassar”

(HS 32 tahun, 26 Februari 2018)

“kalau saya olahraga kira-kira 10 menit ji, sebentar ja karena kalau capekka kukasi cepat ji baru berhenti ma”

(BL 30 tahun, 02 Maret 2018) Hasil penelitian wawancara mendalam dengan informan hipertensi dan non hipertensi diketahui bahwa waktu (jam/menit) melaksanakan olahraga dalam seminggu untuk pencegahan hipertensi yaitu 15 menit (misalnya: jalan santai dan peregangan otot) sebagaimana yang dikemukakan oleh informan berikut ini:

Dokumen terkait