• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi operasional adalah suatu pembatasan atau perincian prosedur yang memungkinkan penegasan ada tidaknya realitas tertentu sebagaimana digambarkan menurut konsepnya. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan indikator-indikator dari variabel penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi atau variabel tertentu (Bungin 2001 : 48).

Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui sikap Mahasiswa UPN veteran Jatim paska pemberitaan Perda Rokok No 5 mengenai KTR dan KTM di surat kabar Jawa Pos. Dalam rangka mempermudah pengukurannya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut :

3.1.1. Sikap

Sikap dalam penelitian ini adalah kecenderungan Mahasiswa UPN veteran Jatim untuk bertindak, berpikir, dan berpersepsi dalam menghadapi objek, ide, dan situasi yang berupa berita tentang Perda No 5 mengenai KTR dan KTM. Pada penelitian ini sikap dibagi menjadi tiga hal yaitu komponen kognitif, komponen

afektif, dan komponen konatif. Variasi sikap diukur berdasarkan komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif yang meliputi :

a. Komponen Kognitif yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang paska pemberitaan Perda No 5 mengenai KTR dan KTM di surat kabar, yaitu :

1. Mengetahui isi pesan pemberitaan Perda No 5.

2. Mengetahui Kawasan Tanpa Rokok dalam Perda No 5. 3. Mengetahui Kawasan Terbatas Merokok dalam Perda No 5. 4. Mengetahui sanksi Perda No 5 anti rokok.

b. Aspek afektif timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Aspek ini berhubungan dengan emosi, sikap, atau nilai. Jadi yang berhubungan dengan perasaan seseorang paska pemberitaan Perda antirokok No 5 di surat kabar, yaitu :

1. Perasaan seseorang diberlakukannya Perda No 5 di UPN Veteran Jatim.

2. Perasaan seseorang dengan adanya KTR dan KTM. 3. Penilaian seseorang dalam keefektifitasan Perda No 5.

4. Perasaan mengenai kesadaran tidak merokok disembarang tempat. 5. Perasaan seseorang diberlakukannya sanksi Perda anti rokok. c. Aspek Konatif merujuk pada kecenderungan perilaku nyata yang dapat

diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan perilaku dan bertindak yang berhubungan dengan informasi yang didapat paska

pemberitaan Perda antirokok No 5 mengenai KTR dan KTM di surat kabar, Yaitu :

1. Melakukan kegiatan mendukung Perda No 5 misalnya dengan menempel stiker anti rokok.

2. Tindakan seseorang dalam mematuhi Perda No 5 anti rokok.

3. Tindakan seseorang dalam mendukung Perda rokok dengan cara menegur atau memperingatkan.

Untuk mengetahui sikap Mahasiswa paska pemberitaan Perda antirokok No 5 mengenai KTR dan KTM di surat kabar diukur dengan alternatif pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, afektif, dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap (Azwar, 1997 :161).

Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1 Tidak Setuju (TS) = skor 2 Setuju (S) = skor 3 Sangat Setuju (SS) = skor 4

Dalam penelitian ini, pilihan jawaban pernyataan digolongkan menjadi 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Maka selanjutnya untuk mengkategorikan sikap kedalam tiga interval yaitu positif, netral, dan negatif. Penentuan range/interval dengan menggunakan rumus :

Range = Skor tertinggi - skor terendah Jenjang yang diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui responden. Daftar pertanyaan sikap Mahasiswa UPN veteran Jatim paska pemberitaan Perda anti rokok No 5 mengenai Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok di surat kabar, terdiri dari 15 pertanyaan sehingga :

a. Skor terendah = 12 x 1 = 12 b. Skor tertinggi = 12 x 4 = 48 c. Skor interval = 3 15 60 = 12

Berdasarkan skor untuk sikap Mahasiswa UPN veteran Jatim paska pemberitaan Perda anti rokok No 5 mengenai Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok di surat kabar adalah rendah, sedang dan tinggi yaitu sebagai berikut :

a. Jawaban skor 12 – 23 termasuk rendah b. Jawaban skor 24 – 35 termasuk sedang c. Jawaban skor 36 – 47 termasuk tinggi

Sikap Mahasiswa UPN veteran Jatim paska pemberitaan Perda antirokok No 5 mengenai KTR dan KTM di media di katagorikan kedalam tiga (3) katagori yaitu positif, negatif dan netral. Dikatakan positif, jika Mahasiswa tersebut mendukung dengan pemberitaan Perda, sementara negatif jika Mahasiswa tidak mendukung pemberitaan Perda, dan netral, jika Mahasiswa tidak memberikan pendapatnya tentang pemberitaan Perda.

3.1.2. Mahasiswa UPN veteran Jatim

Mahasiswa UPN veteran Jatim merupakan khalayak target penelitian. Karena UPN merupakan salah satu tempat belajar mengajar yang turut mendukung adanya Perda No 5 dan merupakan salah satu kawasan yang dilarang merokok dalam Perda anti rokok No 5. Khalayak pembaca sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden yang merokok, membaca surat kabar Jawa Pos.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UPN yang berjumlah 2276 Mahasiswa yang masih aktif (Biro Admik UPN Veteran Jatim). UPN Veteran Jatim dipilih dalam penelitian ini karena merupakan salah satu tempat atau kawasan belajar mengajar yang ikut serta mendukung Perda anti rokok No 5 terbukti adanya tanda larangan merokok disetiap area kampus.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah membaca berita Perda No 5 di Jawa Pos. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2001: 61 ). Adapun kriteria atau ciri-ciri yang dipakai peneliti yang akan dijadikan sampel antara lain :

1. Mahasiswa UPN Veteran Jatim yang merokok.

2. Pernah membaca pemberitaan Perda anti rokok No 5 di Jawa Pos.

Jadi berdasarkan data tersebut maka untuk mengetahui jumlah sampel, maka digunakan rumus Yamane (Rahmat, 2006:160) yaitu :

1 . 2  d N N n Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d² = Presisi 10% derajat ketelitian (0,01) (Rachmat, 2007:160) Jadi jumlah Mahasiswa adalah sebagai berikut :

n = 2276 2276. (0,1)² + 1 n = 2276 2276. 0,01 + 1 n = 2276 22,76+ 1

n = 2276 23,76

n = 95,79 = 100 orang (dibulatkan)

Jadi sampel penelitian sebanyak 100 responden.

3.2.3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden yang diminta memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku penunjang lembaga pemerintahan (Suyanto, 2005:55).

3.2.4. Metode Analisis Data

Penelitian data yang akan diolah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Editing atau seleksi angket yaitu data yang digunakan untuk mencapai

hasil analisa yang baik. Data yang salah disisihkan atau tidak dipergunakan sehingga data yang diperoleh valid.

b. Coding yaitu pemberian tanda atau kode agar mudah memberikan jawaban.

c. Tabulating yaitu menggolongkan data dalam tabel, data-data yang ada agar dapat dihubungkan dengan pegukuran terhadap variabel yang ada (Rahmat, 2002:134).

3.2.5. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden. Data yang diperoleh akan dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :

P = F x 100 %

N

Keterangan : P : Presentase Responden F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumusan tersebut maka diperoleh yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan di atas selanjutnya akan disajikan dalam tabel, kemudian dideskripsikan dan juga diinterpretasikan.

BAB IV

Dokumen terkait