• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.4. Definisi Operasional Data

1. Sektor Kunci

Sektor kunci yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sektor-sektor terpilih

yang masuk ke dalam peringkat 10 (sepuluh) besar dalam indikator keterkaitan,

penyebaran dan penggandaan selama tahun 2000 dan 2003.

2. Kesempatan kerja

Dalam perekonomian suatu wilayah, tenaga kerja merupakan salah satu faktor

produksi dimana balas jasa terhadap faktor tersebut dikategorikan sebagai input primer.

Sesuai dengan asumsi dasar I-O kesempatan kerja memiliki hubungan yang linier dengan

output. Dengan kata, naik dan turunnnya output suatu sektor akan mempengaruhi naik

3. Output

Pengertian output dalam penelitian ini adalah nilai dari produksi barang dan jasa

yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dalam suatu daerah (domestic), tanpa membedakan asal usul pelaku produksinya. Pelakunya dapat berupa perusahaan dan

perseorangan dari dalam negeri atau perusahaan dan perseorangan dari luar negeri.

4. Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini bukanlah pendapatan regional

dalam bentuk PDRB, namun pendapatan rumah tangga (household income) dalam bentuk gaji (wages), upah (salaries) dan sebagainya. Misalnya, adanya kenaikan sebesar 1 rupiah pada sektor pertanian dapat menyebabkan kenaikan pendapatan rumah tangga pada sektor

tersebut sebesar 2 rupiah.

5. Kelembagaan

Kelembagaan di sini adalah organisasi dan manajemen pengeluaran publik yang

dapat mendukung dan menghambat pengembangan sektoral, dan penciptaan lapangan

kerja. Untuk mengkaji aspek kelembagaan tersebut maka digunakan teori cheks and

balances dan teori Public Expenditure Management (PEM).

6. Transaksi Antara

Transaksi antara adalah transaksi yang terjadi antar sektor yang berperan

sebagai konsumen dan produsen. Sektor yang berperan sebagai produsen atau sektor

konsumen ditunjukkan oleh sektor pada masing-masing kolom. Transaksi yang dicakup

dalam transaksi hanya transaksi barang dan jasa yang terjadi dalam hubungannya dengan

proses produksi. Jadi, isian sepanjang baris pada transaksi antara memperlihatkan alokasi

output suatu sektor dalam memenuhi kebutuhan input sektor-sektor lain untuk keperluan

produksi dan disebut sebagai permintaan antara. Sedangkan isian sepanjang kolomnya

menunjukkan input barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi suatu sektor

dan disebut sebagai input antara.

7. Permintaan Akhir dan Impor

Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa untuk keperluan

komsumsi, bukan untuk proses produksi. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran

komsumsi rumah tangga, pengeluaran komsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap

bruto, perubahan stok dan ekspor.

a. Pengeluaran Rumah Tangga

Pengeluaran komsumsi rumah tangga adalah pengeluaran yang dilakukan rumah

tangga untuk semua pembelian barang dan jasa dikurangi dengan penjualan netto barang

bekas. Barang dan jasa dalam hal ini mencakup barang tahan lama dan barang tidak tahan

lama kecuali pembelian rumah tempat tinggal. Pengeluaran komsumsi rumah tangga

mencakup komsumsi yang dilakukan didalam dan di luar negeri. Untuk menjaga

konsistensi data, maka komsumsi penduduk suatu negara yang dilakukan di luar negeri

diperlakukan sebagai impor, sebaliknya komsumsi oleh penduduk asing di wilayah

b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran komsumsi pemerintah mencakup semua pengeluaran barang dan jasa

untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan, baik

yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

c. Pembentukan Modal Tetap

Pembentukan modal tetap meliputi pengadaan, pembuatan, atau pembelian

barang-barang modal baru baik dari dalam maupun impor termasuk barang modal bekas

dari luar daerah.

d. Perubahan Stok

Perubahan stok merupakan selisih antara nilai stok barang pada akhir tahun

dengan nilai stok barang pada awal tahun. Perubahan stok dapat digolongkan menjadi :

(1) perubahan stok barang jadi dan setengah jadi yang disimpan oleh produsen, termasuk

perubahan jumlah temak dan unggas serta barang-barang strategis yang merupakan

cadangan nasional, (2) perubahan stok bahan mentah dan bahan baku yang belum

digunakan oleh produsen, dan (3) perubahan stok di sektor perdagangan, yang terdiri dari

barang-barang dagangan yang belum terjual.

e. Ekspor dan Impor

Berbeda dengan pengertian ekspor dan impor pada umumnya, pada Tabel Input

Output regional yang dimaksud dengan ekspor dan impor barang dan jasa adalah meliputi

transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu negara/daerah dengan penduduk negara

jasa pengangkutan, komunikasi, asuransi dan berbagai jasa lainnya. Transaksi ekspor

barang keluar negeri dinyatakan dengan nilai free on board (f.o.b) yaitu suatu nilai yang mencakup juga semua biaya angkutan di negara pengekspor, bea ekspor dan biaya

pemuatan barang barang sampai ke kapal yang akan mengangkutnya. Sedangkan

transaksi impor dari luar negeri dinyatakan atas dasar biaya pendaratan (landed cost)

yang terdiri dari nilai cost, insurance and freight (c.i.f) ditambah denga bea masuk dan pajak penjualan impor.

8. Input Primer

Input primer adalah balas jasa atau pemakaian faktor-faktor produksi yang

terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Input primer disebut juga nilai

tambah bruto dan merupakan selisih antara output dengan input

a. Upah dan Gaji

Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang maupun barang dan

jasa kepada tenaga kerja yang ikut dalam kegiatan produksi selain pekerja keluarga yang

tidak dibayar.

b. Surplus Usaha

Surplus usaha adalah balas jasa atas kewiraswastaan dan pendapatan atas

pemilikan modal. Surplus usaha antara lain terdiri dari keuntungan sebelum dipotong

pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas hak kepemilikan

dengan upah/gaji, penyusutan dan pajak tak langsung netto.

c. Penyusutan

Penyusutan yang dimaksudkan adalah penyusutan barang-barang modal tetap

yang digunakan dalam proses produksi. Penyusutan merupakan nilai penggantian

terhadap penurunan nilai barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi.

d. Pajak tak Langsung Netto

Pajak tak langsung netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi.

Pajak tak langsung mencakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan

nilai, cukai dan sebagainya. Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada

produsen. Subsidi pada dasamya adalah adalah tambahan pendapatan bagi produsen.

Dokumen terkait