• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Definisi Operasional

1. Definisi Dinamika Sosial Budaya

Dinamika sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat pada kurun waktu tertentu yang berupa perubahan cara hidup maupun pola-pola kehidupan masyarakar tersebut yang disebabkan baik karena perubahan – peruabahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.

2. Definisi solidaritas

Solidaritas adalah rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama atau bisa di artikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama

3. Definisi masyarakat

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih dari tatanan sosial, masyarakat atau kelompok yang secara kultural, ekonomi dan politik dipisahkan dan memiliki struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain.

4. Definisi Petani

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.

5. Definisi cengkeh

Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Konsep

1. Pengertian dinamika sosial budaya

Dinamika sosial budaya adalah suatu perubahan peristiwa atau fenomena yang terjadi pada unsur–unsur budaya atau didalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu demgan yang lainnya sebagai proses ysng sedang berjalan dan bergeser dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu.

Menurut Slamet Santoso (2009), dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung memengaruhi warga yang lain secara timbal balik, jadi dinamika berarti adanya interaksi dan interdepedensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.

Menurut Munir (2001), dinamika adalah suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur-unsur tersebut.

Wildan Zulkarnain (2013) mengatakan, dinamika adalah suatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya adanya interaksi dan interdependensi antara kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.

Keadaan ini terjadi karena selama ada kelompok, maka semangat kelompok (Group Spirit) akan terus-terus ada dalam kelompok itu. Oleh

karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah. Sedangkan pengertian kelompok tidak lepas dari elemen keberadaaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama. Jadi Dinamika bisa dikatakan gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan ditata hidup masyarakat yang bersangkutan.

Dengan adanya konflik, masyarakat mencoba melakukan pola perubahan-perubahan dalam mempertahankan hidupnya menghindari adanya kepunahan berupa materi dan nonmateri, solusi diperlukan didalam kehidupan yang menuntut adanya persatuan diantara masyarakat dan memberdayakan upaya dan daya yang dimiliki.

Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas, dinamika sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalam nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat dimana adanya interaksi dan interdependensi sehingga salah satu unsur sistem mengalami perubahan, maka akan membawa perubahan pula pada unsur-unsur lainnya.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan dinamika sosial budaya

Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan dinamika sosial budaya. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a) Faktor Internal. Faktor ini adalah faktor yang berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri, antara lain :

1) Bertambahnya jumlah penduduk. Di dunia ini, salah satu masalah sosial yang menjadi sorotan utama masyrakat dunia adalah mengenai pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Tentu saja dengan semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk suatu daerah, mengakibtakan semakin banyak masalah yang ditimbulkannya. Sebagai contoh adalah masalah kurangnya sumber penghasilan. Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan yang mengakibatkan semakin tingginya permintaan akan suatu pekerjaan. Padahal sekarang ini, lapangan pekerjaan semakin sedikit dan terbatas. Konsekuensinya, banyak penduduk yang menjadi pengangguran yang lantas banyak menimbulkan masalah seperti pencurian, perampokan, penculikan. Kondisi inilah yang akan mengubah pola interaski msayrakat sehingga menimbulkan dinamika sosial masyarakat.

2) Adanya penemuan baru. Kita telah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis artinya manusia selalu berusaha

setiap saat untuk memperbaiki kehidupannya dengan segala cara.

Salah satu caranya adalah dengan cara terus menemukan hal-hal baru yang nantinya dapat berguna bagi kehidupan masyarakat di dunia. Dengan pemuan tersebut, kehidupan manusia sedikit banyak akan dapat terbantu, sehingga pekerjaan manusia dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Adanya inovasi pada berbagai kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai kehidupan masyarakat. Pengaruh itu berdampak pada terciptanya perilaku sosial yang baru sekaligus menggeser norma-norma sosial yang lama. Untuk dapat memahami penjelasan di atas, simak contoh berikut ini. Contoh: Penemuan telepon telah mengakibatkan dinamika sosial di dalam masyarakat. Dulu sebelum telepon ditemukan, masyarakat yang letaknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi secara langsung dan membutuhkan waktu yang lama. Namun dengan adanya telepon, semua orang entah jaraknya puluhan ribu kilometer dapat berkomunikasi dengan langsung tanpa harus bertatap muka.

3) Terjadinya pemberontakan atau revolusi. Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan mulai dari lembaga Negara sampai keluarga mengalami perubahan yang mendasar. Contohnya

adalah revolusi Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah yang tertindas terhadap kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenang-wenang. Revolusi ini telah merubah pola kehidupan masyarakat yang dulunya tertindas menjadi lebih bebas.

4) Ideologi

Ideologi bisa diartikan sebagai seperangkat kepercayaan nilai dan norma yang saling berhubungan yang dapat mengarahkan pada tujuan tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk arah perubahan sosial. Ideologi juga dapat diartikan sebagai pedoman hidup masyarakat, jika ideologi tersebut berubah maka yang akan terjadi adalah pola hidup masyarakat pun akan ikut berubah. Ada bermacam-macam ideologi yang eksis di dunia yang dikelompokkan menjadi ideologi konservatif atau tradisional, liberal, dan radikal. Untuk mendorong terjadinya perubahan sosial di masyarakat, biasanya ideologi-ideologi ini dituangkan ke dalam kebiajakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang mengnut salah satu ideologi tersebut.

b) Faktor eksternal yaitu: 1) Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia. Penyebab peruabahan yang bersumber dari lingkungan alam fisik, kadang kala disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Terjadinya banana alam seperti banjir dan tanah longsor menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah tersebut terpaksa harus berpindah

meninggalkan daerah tersebut dan mencari tempat tinggal baru sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru yang tentunya telah memiliki kebiasaan-kebiasaan sosial tersendiri. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat. 2) Peperangan. Peperangan antara satu Negara dan Negara lain bisa mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Biasanya Negara yang menang memaksakan nilai-nilai dan cara-cara dan lembaga masyarakat yang dianutnya kepada Negara yang dikalahkannya. 3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain. Di jaman yang semakin terbuka tidak ada Negara atau masyarakat yang menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan antara 2 masyarakat atau bangsa mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Selain masyarakat yang satu bisa mempengaruhi masyarakat yang lainnya, juga bisa menerima pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi budaya (percampuran budaya).

3. Perubahan sosial dan perubahan budaya

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan hanya dapat dibedakan dengan membedakan secara tegas pengertian antara masyarakat dan kebudayaan. Terdapat perbedaan yang mendasar antara perubahan

sosial dan perubahan budaya. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan sosial meliputi perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan penurunan rasa kekeluargaan antaranggota masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi.

Perubahan kebudayaan jauh lebih luas dari kebudayaan sosial. Perubahan kebudayaan menyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, aturan-aturan hidup berorganisasi. Perubahan sosial dan perubahan budaya yang terjadi didalam masyarakat saling berkaitan, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebuadayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat.

Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas. Sudah tentu ada unsur-unsur kebudayaan yang dapat dipisahkan dari masyarakat, tetapi perubahan-perubahan dalam kebudayaan tidak perlu memengaruhi sistem sosial.

Persamaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah keduanya berhubungan dengan masalah penerimaan cara-cara baru atau suatu perubahan terhadap cara-cara hidup dan memenuhi berbagai kebutuhannya. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan muncul karena warisan biologis. Proses perubahan sosial dapat diketahui dari ciri-cirinya sebagai berikut: Pertama, tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang

terjadi secara lambat maupun cepat. Kedua, perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyaraatan tentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Ketiga, perubahan yang berlangsung sangat cepat, biasanya mengakibatkan disorganisasi karena dalam masyarakat ada proses penyesuaian diri atau adaptasi. Disorganisasi yang diikuti oleh proses reorganisasi akan menghasilkan pemantapan kaidah-kaidah dan nilai yang baru. Keempat, suatu perubahan tidak dapat dibatasi pada aspek kebendaan atau spiritual saja, karena keduanya mempunyai kaitan timbal balik yang kuat.

Dokumen terkait