BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional mendefinisikan variabel – variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2007)
Definisi operasional penilitian ini mencakup lima hal yaitu :
Hal Alat ukur Cara Pengukuran Skala
Pengukuran
wawancara Rasio kurang : <15mcg
cukup : ≥15mcg
Gaya hidup
(meliputi lamanya paparan sinar matahari , pemakaian sunblock dan pemakaian hijab)
kuesioner wawancara Ordinal Paparan sinar matahari kurang : <60menit
Asupan vitamin D, Gaya hidup, Konseling Gizi, Indeks Massa Tubuh dan Kadar Kalsium Serum
3.3 Variable dan Hipotesis 3.3.1 Variable Independen
Variable independen dalam penelitian ini adalah pemberian asupan suplement vitamin D
3.3.2 Variable Dependen
variable dependen dalam penelitian ini adalah kadar Kalsium Serum.
3.3.3 Hipotesis
Terdapat perbedaan perubahan kadar kalsium serum sebelum dan sesudah suplementasi Vitamin D pada perempuan obesity
Rasio Defisiensi : <20ng/mL
Insufisiensi : 20 -29 ng/mL
Sufisiensi :
≥ 30 ng/mL
BAB EMPAT
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis pararel berpasangan (matching), desain pre-post test, alokasi acak, terbuka (open trial), membandingkan kelompok perlakuan yang mendapat suplementasi vitamin D disertai konseling gizi (F) dan kelompok yang hanya mendapat konseling gizi (K).
A1 X A2
Pre –Test Treatment Post - Test
Tabel 4.1 Contoh table pre-test and post test design.
Keterangan :
A = Pemberian Suplemen Vitamin D
X = konseling gizi
Pengaruh perlakuan = A1 – A2
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi penelitian adalah di Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat - Waktu penelitian dilakukan adalah pada bulan Juli sehingga Agustus 2016 selama 28hari.
𝑛 = 2 [((𝑧𝛼 + 𝑧𝛽)𝑠 (𝑥1 − 𝑥2) )]
2
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini ialah perempuan obes di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat.
4.3.2 Sampel penelitian
Sampel pada penelitian ini telah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yaitu karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Perempuan obes
Naif (Tidak pernah mendengar tentang konseling gizi)
Tidak pernah menggunakan berbagai jenis suplemen vitamin D
Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari suatu studi. Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
Perempuan yang pernah menggunakan suplemen Vitamin D
Pernah mendapat konseling gizi.
Perempuan hamil dan menyusukan bayi.
Tidak bersedia untuk dijadikan subjek penelitian
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menentukan besarnya sampel, digunakan metode pengambilan sampel secara purposive sampling. (Notoatmodjo, 2010)
Petunjuk :
𝑧𝛼 + 𝑧𝛽 = Tingkat kemaknaan dan Power (ditetapkan oleh peneliti) nilai 𝑧𝛼 = 1,96 , 𝑧𝛽 = 0,842
𝑥1, 𝑥2 = Perbedaan klinis yang diinginkan (clinical judgement), nilai x1 = 64, x2 =60
s = Simpang baku kedua kelompok (dari pustaka) nilai s = 3
𝑛 = 2 [((𝑧𝛼 + 𝑧𝛽)𝑠 (𝑥1 − 𝑥2))]
2
𝑛 = 2 [((1,96 + 0,842)3 (64 − 60) )]
2
𝑛 = 17,66 orang.
Jadi terdapat 18orang untuk setiap kelompok penelitian.
4.4 Pengolahan dan Analisis Data.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Statistical Package for Social Science (SPSS) 17,0 dengan aplikasi statistik yang sesuai. Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel – tabel.
24
BAB LIMA
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di unit Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Aman Damai, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini merupakan desa percontohan di Kabupaten Langkat yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh.4
Gambar 5.1. Peta Lokasi Penelitian4
Kabupaten Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di Stapat. Kabupaten Langkat terdiri dari 23 Kecamatan dengan luas 6.272 km² dan berpenduduk sejumlah 902.986 jiwa.
Nama 6Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat yang dulu pernah ada di tempat yang kini merupakan kota kecil bernama Tanjung Pura, sekitar 20 km dari Stabat.
25
5.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah wanita berusia 20-40 tahun yang tergabung dalam unit PKK Desa Aman Damai. Pengumpulan data menggunakan metode consecutive sampling yang dilakukan pada bulan October 2016 di Desa Aman Damai, didapatkan 34 wanita yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian. Karakteristik subjek penelitian dalam penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1. Distribusi FrekuensiSubjek Penelitian Berdasarkan Usia
Rentang Usia Frekuensi(n) Persentase(%)
19-29 13 38,2
30-40 21 61,8
Total 34 100,0
Berdasarkan tabel diatas, jumlah subjek penelitian yang berusia 30-40 tahun memiliki persentase lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berusia 19-29 tahun, yaitu sebesar 61,8%.
Tabel 5.2. Distribusi Kelompok Vitamin D Berdasarkan Usia
Usia
Kadar Kalsium Serum
Total Defisiensi Insufisiensi Suffisiensi Normal
19-29 tahun 17,6% 20,6% 0% 0% 38,2%
30-40 tahun 35,3% 26,5% 0% 0% 61,8%
Total 100%
Kelompok kadar kalsium serum pada perempuan usia 19-29 yang mengalami defisiensi sebesar17,6%, insufisiensi sebesar20,6%, sufisiensi dan normal sebesar 0%.
Sedangkan pada umur 30-40 tahun yang mengalami defisiensi sebesar35,3%, insufisiensi sebesar 26,5%, sufisiensi dan normal sebesar 0%.
26
Tabel 5.3. Rerata Asupan Makanan Sumber Vitamin D Sebelum& Sesudah Pemberian Vitamin D
Asupan Makanan Vitamin D Frekuesi(n) Rata-Rata(mcg) Std Deviasi
Sebelum Pemberian Vitamin D 34 7,57 3,98
Sesudah Pemberian Vitamin D 34 7,13 4,28
Berdasarkan tabel di atas, subjek penelitian memiliki rata-rata asupan makanan sumber vitamin D sebelum dan sesudah pemberian vitamin D masing-masingsebesar 7,57 mcg/hari nya dan 7,13 mcg/hari nya dari ≥15 mcg/hari yang di rekomendasikan.
Tabel 5.4. Rerata Kadar Kalsium serum Sebelum dan Sesudah Pemberian Vitamin D
Kadar Kalsium Serum Frekuensi(n)
Rata-Rata(ng/ml) Std Deviasi
Sebelum pemberian vitamin D 34 20,21 4,82
Sesudah pemberian vitamin D 34 20,95 4,53
Berdasarkan tabel di atas, subjek penelitian memiliki rata-rata kadar kalsium serum Dsebelum dan sesudah pemberian vitamin D masing-masing sebesar 20,21 ng/mL dan 20,95 ng/mL dari ≥54 ng/mL yang direkomendasikan.
5.2 Hasil Analisis
Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti, maka diperoleh analisis hubungan asupan vitamin D dengan kadar kalsium serum. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.5.Analisis Hubungan Asupan Makanan Vitamin D (Sebelum diberikan suplemen vitamin D) dengan kadar Kalsium Serum menggunakan Uji Chi-Square
Kadar kalsium Serum
Total p value Defisiensi Insufisiensi Sufisiensi Normal
Sebelum
Tabel 5.5. Menunjukkan hasil analisis hubungan asupan vitamin D (Sebelum diberi suplemen vitamin D) dengan kadar kalsium serum. Didapati hanya satu subjek yang memiliki asupan vitamin D yang cukup dan subjek tersebut termasuk dalam kelompok insufisiensi.
Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan p-value sebesar 0,28 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D (Sebelum diberikan vitamin D) dengan kadar Kalsium serum.
Tabel 5.6.Analisis Hubungan Asupan Makanan Vitamin D (Sesudah diberikan vitamin D) dengan kadar kalsium serum menggunakan Uji Chi-Square
Kadar Kalsium Serum
Total p value Defisiensi Insufisiensi Sufisiensi Normal
Sesudah
Tabel 5.6. menunjukkan hasil analisis hubungan asupan vitamin D (Sesudah diberi vitamin D) dengan kadar Kalsium serum. Didapati hanya dua subjek yang memiliki asupan vitamin D yang cukup dan subjek tersebut termasuk dalam kelompok defisiensi dan insufisiensi. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan p-value sebesar 0,65 yang artinya tidak
28
terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D (Sesudah diberikan vitamin D) dengan kadar kalsium serum.
Tabel 5.7.Analisis Hubungan Pemberian Vitamin D dengan Kadar Kalsium Serum
Hasil pemerilsaan kadar Kalsium Serum menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p<0,05. Tabel 5.7. menunjukkan hasil analisis hubungan pemberian vitamin D dengan kadar kalsium serum didapati p-value sebesar 0,05.
Karena nilai p = 0,05 maka disimpulkan terdapat hubungan yang antara asupan vitamin D dengan kadar kalsium serum
5.3. Pembahasan
Rendahnya kadar 25(OH)D serum pada perempuan banyak dilaporkan di negara empat musim dan akhir-akhir ini semakin banyak laporan bahwa hal ini juga terjadi pada negara beriklim tropis yang memiliki dua musim, termasuk di Indonesia. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Sari et al. (2014) pada 148 wanita di Sumatera Utara menunjukkan bahwa 95% dari subjek penelitian memiliki kadar Kalsium serum yang termasuk dalam kategori defisiensi insufisiensi dengan kadar rata rata 17,71 ng/mL dan hanya 5%
termasuk kategori cukup. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan terhadap wanita di Langkat, Hasil laboratorium dalam penelitian ini menunjukkan lebih dari setengah (53%) responden memiliki kadar kalsium serum dalam rentang defisiensi. Faktor yang mungkin menyebabkan kadar kalsium serum pada penelitian ini berada dalam rentang Defisiensi adalah kerana sebagian besar responden kurang terpapar dengan sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D. Paparan sinar matahari diperlukan untuk mempertahankan tingkat vitamin D yang memadai. Beberapa peneliti vitamin D ada menyatakan bahwa sekitar 5-30 menit dari paparan sinar matahari pukul 10:00-15:00
setidaknya dua kali seminggu untuk wajah, lengan, kaki menyebabkan sintesis vitamin D yang cukup . Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium di usus dan mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfat serum yang memadai untuk memungkinkan mineralisasi tulang normal. Sebagian besar responden yang memiliki kadar kalsium serum yang rendah didapati tidak melakukan rutin melakukan olahraga. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini menunjukkan 62% responden memiliki kadar kalsium serum yang rendah (hipokalsemia).
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa penyerapan kalsium menurun untuk wanita yang usianya meningkat.Suplemen vitamin D saat ini adalah pendekatan terbaik untuk mengatasi defisiensi dan menjaga kecukupanan vitamin D. Pada penelitian Mazahery et al. (2015) ditemukan beberapa factor yang mempengaruhi respon pada pemberian suplementasi vitamin D antara lain penuaan, indeks massa tubuh (BMI), Etnis, asupan kalsium, genetika, penggunaan estrogen, kadar lemak makanan dan komposisinya, dan beberapa penyakit dan obat telah menanganinya
Salah satu faktor penyebab kekurangan vitamin D adalah akibat perubahan gaya hidup. Gaya hidup yang dapat mempengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh antara lain adalah pekerjaan, jenis pekerjaan, lamanya paparan sinar matahari, cara berpakaian, pemakaian tabir surya (Sunscreen), aktivitas fisik, asupan kalsium, dan asupan vitamin D baik dari bahan makanan sehari-hari maupun dari vitamin D.11
5.2.1. Karakteristik Umur
Pada hasil penelitian ini, didapati jumlah subyek penelitian pada umur 30-40 sebesar 61,8% dan umur 19-29 tahun sebesar 38,2%. Sedangkan Defisiensi vitamin D banyak terjadi pada umur 30-40 tahun sebesar 35,3% dibandingkan pada umur 19-20 tahun sebesar 17,6%.
Wanita usia subur (WUS) merupakan usia yang rentang terhadap resiko defisiensi kadar 25(OH)D serumdikarenakan pada usia tersebut kebanyakan perempuan memiliki masalah gizi disebabkan peran fisiologis melahirkan dan menstruasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Green et al. di Indonesia dan Malaysia, pada 504 wanita usia subur (WUS) berusia 18-40 tahun menemukan rata-rata konsentrasi serum 25(OH)D adalah 48 nmol/L (19,2 ng/mL) dengan prevalensi defisiensi vitamin D sebesar 63%.26Namun, menurut penelitian yang diakukan oleh Sari (2014) secara umum, defisiensi dan insufisiensi dapat terjadi di berbagai kelompok usia semua kelompok usia mempunyai resiko untuk mengalami defisiensi vitamin D.3
30
BAB ENAM
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah sebanyak 34 kasus di Desa Aman Damai Kec.
Sirapat.Kab.Langkat Medan tahun 2016.
2. Sebaran usia - kelompok umur 30-40 (61,8%) dan kelompok umur 19-29 (38,2%).
3. Terdapat perbedaan bermakna antara kadar kalsium serum sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,05)
4. Defisiensi kadar kalsium serum banyak terjadi pada usia 30-40 tahun sebesar 35,3%
sedangkan pada kelompok usia 19-29 tahun sebesar 17,6%.
6.2. Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalankan oleh peneliti dalam menyelesaikan penenelitian ini, peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Karena itu ada beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah berperan dalam penelitian ini.
1. Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan vitamin D dari bahan makanan sumber yang mudah didapat seperti telur dan ikan.
2. Untuk petugas kesehatan diharapkan untuk lebih mensosialisasikan pentingnya peranan vitamin D untuk kesehatan dan menjelaskan kepada masyarakat tentang sumber-sumber vitamin D baik yang berasal dari sumber nabati maupun dari sumber hewani sehingga dapat membuka wawasan masyarakat luas.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari dosis optimum pemberian supplement vitamin D untuk meningkatkan kadar kalsium serum dan dapat mengembangkan pengaruh asupan vitamin D terhadap kadar kalsium serum dengan lokasi dan jumlah sampel yang lebih besar lagi.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Sastroasmoro, Sudigdo., dan Ismael, Sofyan., 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ke-3. Sagung Seto, Jakarta: 302-331
2. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
3. Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
4. Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT RajaGravindo Persada 5. Stone, S. D., Menken, A. E., 2008, Perinatal and Postpartum Mood Disorders :
Perspectives and Treatment Guide for the Health Care Practitioner, Springer Publishing Company, NY, 67-70
6. Wahyuni, A. S., 2006. Statistika Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Bamboedoea Communication, 116-
7. Almatsier S. 2010. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
8. Angka Kecukupan Gizi (AKG). 2013. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Diunduh dari http://hukor.depkes.go.id/up_ prod_kepmenkes/KMK%20No.
%201142 %20ttg%20Pedoman%20Pengendalian%20Osteoporosis.pdf
9. Sari DK. 2014. Vitamin D & perempuan. 2014. Medan : USU Press.
10. Sari DK, Damanik HA, Lipoeto NI, dan Lubis Z. 2014. Occurence of vitamin D deficiency among woman in North Sumatera, Indonesia. Mal J Nutr 20(1): 63-70.
11. Sugondo, S., 2006, Obesitas. Dalam: Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., editor. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 4. IPD FK UI.
Jakarta: 1919-1925.
12. Suryono, Setiawan, B., Martianto, D., Sukandar, D., 2007. Pengaruh pemberian susu terhadap kadar kalsium darah dan kepadatan tulang remaja pria. Media Gizi &
Keluarga,
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP : Nazira Binti Nasharuddin
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Malaysia / 27
thMarch 1989 AGAMA : Islam
ALAMAT : Kamar 16, Lantai 3 Golden Mansyur Hostel Dr Mansyur Medan.
NO HANDPHONE : 0819800996 EMAIL : [email protected] RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. Tadika Sejahtera 2. Sek Keb Khir Johari
3. Sek Keb St. Nicholas Convent 4. Sek Men Keb St. Nicholas Convent 5. Mara Junior Science College Beseri
6. Taylor’s University College (A-level in LAW)
7. Multimedia University (Diploma in LAW)
8. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera (2010 – sekarang)
RIWAYAT ORGANISASI 1. X
2. X
RIWAYAT PELATIHAN 1. X
2. X
RIWAYAT KEPANITIAAN 1. X
2. X
Lembar Informasi Pasien
LEMBAR INFORMASI PENELITIAN
Yth. Ibu/Saudari
Dengan ini kami jelaskan bahwa KURANGNYA VITAMIN D dapat menyebabkan keropos tulang dan kegemukan Untuk itu kami akan mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah dengan pemberian suplementasi vitamin D 1000 IU per hari di sertai perubahan gaya hidup, Ibu/Saudari agar nanti nya dapat meningkatakan kadar Kalsium Serum. Apabila Ibu/Saudari bersedia mengikuti penelitian ini, maka akan dilakukan :
1. Wawancara mengenai: usia, kebiasaan konsumsi suplemen, paparan matahari dan aktivitas fisik sehari-hari.
2. Wawancara tentang makanan dan minuman dengan wawancara kebiasaan makan pada tiap pertemuan .
3. Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang.
Pengambilan darah yang dilakukan satu kali yaitu pertemuan sekarang sebanyak kira-kira 8 (delapan) mL
Akibat pengambilan darah mungkin Ibu/Saudari akan merasakan sedikit ketidaknyamanan atau sakit, namun hal ini dapat diminimalkan dengan pengambilan darah oleh tenaga yang terlatih dan menggunakan jarum suntik yang kecil.Keikutsertaan Ibu/Saudari di dalam penelitian ini bersifat sukarela dan Ibu/Saudari dapat menolak atau mengundurkan diri selama proses penelitian berlangsung.Keuntungan bagi Ibu/Saudari apabila ikut serta dalam penelitian ini adalah Ibu/Saudari dapat mengetahui keadaan genetik masing-masing sehingga dapat ditentukan jenis makanan yang sesuai agar penyakit kencing manis dapat dicegah. Semua data pada penelitian ini bersifat rahasia.
Apabila Ibu/Saudari bersedia ikut dalam penelitian ini, maka kami akan memohon kesediaannya untuk dapat menandatangani surat persetujuan menjadi peserta penelitian:
PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D TERHADAP KADAR KALSIUM SERUM PADA PEREMPUAN OBES DI DESA AMAN DAMAI KEC SIRAPIT KAB LANGKAT PADA TAHUN 2016
Hal-hal yang belum jelas dalam penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung, via sms atau melalui telepon pada penanggung jawab penelitian ini yaitu Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG, SpGK, HP:
08174894768.
Atas kesediaan Ibu/Saudari, kami ucapkan terima kasih.
Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan
FORMULIR PERSETUJUAN (Informed Consent)
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SURAT PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Usia/Tgl lahir :
Suku (ikut garis suku bapak) :
Status perkawinan : O menikah O belum menikah
Alamat lengkap :
Setelah mendapat keterangan secukupnya dan mengerti manfaat penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul:
PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D TERHADAP KADAR KALSIUM SERUM PADA PEREMPUAN OBES DI DESA AMAN DAMAI KEC SIRAPIT KAB LANGKAT PADA TAHUN 2016
Dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan bila sewaktu-waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.
Mengetahui:
Medan, ...2015 Penanggung jawab penelitian:
Yang menyetujui
Dr. dr. Dina Keumala Sari MG, SpGK (...)
Saksi: