• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN

H. Definisi Operasional

Definisi operasional ini bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (Hidayat, 2011).

Tabel. 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur Bebas:

commit to user I. Cara Kerja

1. Intervensi

a. Tahap Persiapan

Studi pendahuluan, penyusunan proposal termasuk Instrument penelitian dan perijinan.

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di RW 05 Dusun Kauman Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi pada bulan Juni 2012.

1) Melakukan pretest dengan instrumen penelitian.

2) Melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi tentang pengetahuan kesehatan reproduksi pada wanita.

3) Melakukan postest dengan instrumen penelitian, kurang lebih 15 hari setelah dilakukannya penyuluhan kesehatan reproduksi tentang pengetahuan kesehatan reproduksi pada wanita. Postest dilaksanakan door to door dan ditunggu saat responden mengerjakan instrumen penelitian.

4) Pengolahandata, hasil dari pre dan post test dibandingkan dengan Wilcoxon signed rank test.

c. Teknis pengukuran dalam pengambilan data 1) Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan diukur dengan menggunakan presensi kehadiran, pembagian leaflet dan pemberian penyuluhan.

2) Pengetahuan

Pengetahuan diukur sebelum penyuluhan (pretest) dan sesudah pendidikan kesehatan (postest). Pretest dan postest idealnya tidak dilaksanakan dalam hari yang sama, melainkan berselang waktu antara 15-30 hari. Apabila selang waktu terlalu pendek, kemungkinan responden masih ingat pertanyaan-pertanyaan pada test yang pertama. Sedangkan kalau selang waktu itu lama, kemungkinan pada responden sudah terjadi perubahan dalam variabel yang akan diukur (Notoatmodjo, 2005).

Dalam pembuatan kuesioner ini peneliti menyusun sendiri dan juga mengadopsi serta memodifikasi beberapa kuesioner yang diperoleh dari buku karangan Wawan (2010) yang terdapat pada nomor 1, 15, 24. Kuesioner ini akan melalui uji validitas 30 item soal kuesioner pada wanita umur 21-40 tahun RW 04 Dusun Kauman Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi dan uji reliabilitas sebelum digunakan dalam proses penelitian. Kemudian 26 soal yang valid dan reliabel yang selanjutnya digunakan dalam kegiatan penelitian.

Sebelum pemberian penyuluhan, responden dibagikan kuesioner pretest untuk mengukur pengetahuan sebelum penyuluhan. Setelah kuesioner selesai dikerjakan responden

commit to user

menit. Kemudian sebelum pulang responden dibagikan leaflet untuk dibaca ulang dirumah. Setelah berselang waktu ± 15 hari dilaksanakan posttest untuk menilai pengetahuan setelah penyuluhan kesehatan reproduksi.

d. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini membuat laporan Karya Tulis Ilmiah berdasarkan data yang akan diperoleh dan dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian.

2. Instrumentasi Penelitian a. Alat Penelitian

Menurut Notoatmojo (2003), instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.

Sebelum pengisian kuesioner, responden diberi penjelasan cara pengisiannya oleh peneliti.

Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan adalah clossed ended dengan pemberian skor menggunakan skala Guttman. Pengetahuan wanita ini disusun dengan menggunakan dua alternatif jawaban, kemudian responden diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif jawaban tersebut, yaitu: B (Benar) dan S (Salah). Skor yang diberikan untuk pertanyaan positif (favorable) yaitu 1 untuk jawaban (Benar) dan 0 untuk jawaban (Salah),

sedangkan untuk pertanyaan negatif (unfavorable) 0 untuk jawaban (Benar) dan 1 untuk jawaban (Salah).

Kriteria penilaian dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Nursalam (2007), untuk responden dinilai berdasarkan kategori sebagai berikut:

1) Berpengetahuan tinggi (baik)

Jika jawaban benar 76-100%, yaitu mampu menjawab dengan benar sebanyak 20-26 soal.

2) Berpengetahuan sedang (cukup)

Jika jawaban benar 56-75%, yaitu mampu menjawab dengan benar sebanyak 15-19 soal.

3) Berpengetahuan rendah (kurang)

Jika jawaban benar < 56%, yaitu mampu menjawab dengan benar sebanyak 1-14 soal.

b. Kisi- kuesioner pengetahuan kesehatan reproduksi Tabel 3.2

Kisi-kisi kuesioner pengetahuan kesehatan reproduksi NO

.

Komponen Pengetahuan No item pertanyaan Total Favorable Unfavorable

1. Pengertian kesehatan reproduksi 1,4 2 3

2. Organ reproduksi wanita 5, 6, 17, 19, 20, 30

11, 15, 21, 24, 27

11

3. Menstruasi 8, 9 3 3

4. Proses kehamilan dan persalinan 12, 18, 28 14 4

5. Menopouse 16, 26 7 3

6. Masalah kesehatan reproduksi pada wanita

10, 13, 25, 29 22, 23 6

commit to user Tabel 3.3

Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi NO

1. Pengertian kesehatan reproduksi 1 1 1 1, 2, 4 2. Organ reproduksi wanita 4 7 1 5,6,11,15,17,19,20,

21,24,27,30

3. Menstruasi 2 1 3, 8, 9

4. Proses kehamilan dan persalinan 2 1 2 12, 14, 18, 28

5. Menopouse 1 7, 16, 26

6. Masalah kesehatan reproduksi pada wanita

1 2 2 10, 13, 22, 23, 25, 29

Total 10 14 6 30

c. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, terlebih dahulu kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel.

Menurut Riwidikdo (2009) responden yang digunakan uji coba sebaiknya yang memiliki kesamaan karakteristik dari tempat dimana penelitian itu dilaksanakan, agar diperoleh distribusi nilai hasil yang mendekati normal maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang. Hasil uji coba ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur (skala pengukuran) yang telah disusun tadi memiliki validitas dan reliabilitas. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1) Uji Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008).

a. Validitas Butir

Analisis data uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan menggunakan bantuan SPSS 17 for Window. Uji validitas ini akan dilaksanakan pada bulan juni 2012 di RW 04 Dusun Kauman Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi.

Suatu instrumen dinyatakan valid jika rhitunglebih besar dari rtabel untuk taraf kesalahan 5 % ( Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini responden yang berpartisipasi dalam uji validitas sebanyak 30 orang, sehingga nilai rtabel adalah sebesar 0,361.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 30 soal instrumen terdapat 4 soal yang tidak valid (memiliki rhitung<

rtabel) yaitu soal nomor 5, 6, 20, dan 25. Soal-soal yang tidak valid tersebut tidak disertakan dalam perhitungan lebih lanjut (reliabilitas maupun analisis). Data dan perhitungan uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Validitas Isi

Kuesioner ditanyakan pada ahli, apakah butir-butir pertanyaan sudah layak untuk mengukur pengetahuan

commit to user 2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006).

Di dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan menggunakan bantuan SPSS 17 for Windows. Kuesioner atau angket dikatakan reliabel bila memiliki nilai alfa minimal 0,7 (Riwikdikdo, 2007).

Perhitungan uji reliabilitas menghasilkan nilai alfa sebesar 0,876. Angka ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada wanita memiliki reliabilitas yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Perhitungan uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Dokumen terkait