• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blumler dalam Rakhmat (2001 : 66), dimana motif tersebut meliputi :

1. Motif Kognitif

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi yentang informasi terdekat. Pembaca dalam membaca tabloid Posmo diasumsikan mempunyai tujuan mencari hal-hal yang baru antara lain :

a. Mencari informasi yang dibutuhkan.

b. Mencari tambahan pengetahuan atau wawasan. c. Mengetahui informasi terbaru.

d. Mencari bimbingan yang berkaitan dengan masalah kehidupan yang membutuhkan penyelesaian.

2. Motif Diversi

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mencari hiburan antara lain :

a. Mengisi waktu luang. b. Bersantai.

c. Penyaluran emosi, dengan membaca hal-hal yang disukai membuat perasaan lebih tenang

d. Melepaskan diri dari kejenuhan 3. Motif Identitas Personal

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan disekitarnya, antara lain :

a. Ikut-ikutan teman/orang lain yang membaca tabloid Posmo. b. Dapat memberikan berbagai macam informasi yang diperoleh

kepada teman/orang lain.

c. Dapat menjadikan segala informasi yang diperoleh sebagai bahan pembicaraan (masukan) dengan teman/orang lain.

d. Dapat mendiskusikan berbagai macam informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain.

Indikator untuk motif pembaca di Surabaya dapat ditunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 TS (Tidak Setuju) diberi skor 2 S (Setuju) diberi skor 3 SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (1981 : 20) adalah sebagai berikut:

a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.

b. Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

c. Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Motif pembaca dalam membaca tabloid Posmo digolongkan tiga itu tingkat, yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor

jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus :

Skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Jenjang yang diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pembaca dalam membaca tabloid Posmo, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berrikut :

1. Pada motif Kognitif terdapat 4 pernyataan tentang responden yang membaca tabloid Posmo akan mencari informasi yang dibutuhkan, responden ingin tambahan pengetahuan, responden mengetahui informasi terbaru, responden ingin mencari bimbingan yang berkaitan dengan permasalahan yang membutuhkan penyelesaian, maka :

(4 x 4) – (4 x 1) 16 - 4 12 Motif Kognitif = = = = 4

3 3 3

Batasan skor untuk mengetahui motif kognitif responden yang membaca tabloid Posmo adalah rendah (tidak bagus), sedang (netral), tinggi (bagus) :

Jumlah skor 4 – 8 dalam kategori penilaian rendah Jumlah skor 9 – 12 dalam kategori penilaian sedang

Jumlah skor 13 – 16 dalam kategori penilaian tinggi

Responden yang mempunyai penilaian rendah mereka dianggap tidak membutuhkan informasi tertentu dalam membaca tabloid Posmo.

Responden yang mempunyai penilaian sedang dalam kategori ini adalah mereka yang tidak terlalu membutuhkan informasi tabloid Posmo.

Responden yang mempunyai penilaian tinggi dalam kategori ini adalah responden yang sangat membutuhkan dan antusias terhadap segala informasi yang ada didalam tabloid Posmo.

2. Pada motif Diversi terdapat 4 pernyataan tentang responden yang membaca tabloid Posmo untuk mengisi waktu luang, responden ingin bersantai, responden ingin menyalurkan emosi dengan membaca hal-hal yang disukai dapat membuat perasaan lebih tenang, responden ingin melepaskan diri dari kejenuhan dalam melakukan aktivitas, maka :

(4 x 4) – (4 x 1) 16 – 4 12 Motif Diversi = = = = 4 3 3 3

Batasan skor untuk mengetahui motif diversi responden yang membaca tabloid Posmo adalah rendah (tidak bagus), sedang (netral), tinggi (bagus) :

Jumlah skor 4 – 8 dalam kategori penilaian rendah Jumlah skor 9 – 12 dalam kategori penilaian sedang Jumlah skor 13 – 16 dalam kategori penilaian tinggi

Responden yang mempunyai penilaian rendah mereka dianggap tidak mempunyai motif diversi terhadap tabloid Posmo yaitu membaca tabloid Posmo untuk mengisi waktu luang, bersantai, menyalurkan emosi dengan membaca hal-hal yang disukai dapat membuat perasaan lebih tenang, melepaskan diri dari kejenuhan dalam melakukan aktivitas mencari informasi tertentu.

Responden yang mempunyai penilaian sedang dalam kategori ini adalah mereka yang tidak terlalu mempunyai motif diversi terhadap tabloid Posmo.

Responden yang mempunyai penilaian tinggi dalam kategori ini adalah responden yang sangat membutuhkan dan antusias terhadap tabloid Posmo yaitu membaca tabloid Posmo untuk mengisi waktu luang, bersantai, menyalurkan emosi dengan membaca hal-hal yang disukai dapat membuat perasaan lebih tenang, melepaskan diri dari kejenuhan dalam melakukan aktivitas mencari informasi tertentu.

3. Pada motif Identitas Personal terdapat 4 pernyataan tentang responden yang membaca tabloid Posmo karena ikut-ikutan teman/orang lain, responden ingin menceritakan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain, responden ingin menjadikan informasi yang diperoleh sebagai bahan pembicaraan (masukan) dengan teman/orang lain, responden ingin mendiskusikan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain, maka :

(4 x 4) – (4 x 1) 16 – 4 12 Motif Identitas Personal = = = = 4

3 3 3

Batasan skor untuk mengetahui motif Identitas Personal responden yang membaca tabloid Posmo adalah rendah (tidak bagus), sedang (netral), tinggi (bagus) :

Jumlah skor 4 – 8 dalam kategori penilaian rendah Jumlah skor 9 – 12 dalam kategori penilaian sedang Jumlah skor 13 – 16 dalam kategori penilaian tinggi

Responden yang mempunyai penilaian rendah mereka dianggap tidak membutuhkan Identitas Personal dalam membaca tabloid Posmo.

Responden yang mempunyai penilaian sedang dalam kategori ini adalah mereka yang tidak terlalu ingin menunjukkan identitas personal mereka apabila membaca tabloid Posmo.

Responden yang mempunyai penilaian tinggi dalam kategori ini adalah responden yang sangat membutuhkan dan antusias terhadap segala informasi yang ada didalam tabloid Posmo. Motif mereka ini dalam membaca tabloid Posmo karena ikut-ikutan teman/orang lain, responden ingin menceritakan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain, responden ingin menjadikan informasi yang diperoleh sebagai bahan pembicaraan (masukan) dengan teman/orang lain, responden ingin mendiskusikan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain

3.2. Populasi, Sampel, dan Metode Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Surabaya. Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sampai dengan Bulan Desember 2007. Jumlah penduduk Kota Surabaya yang terdaftar di Kartu keluarga hingga Desember 2007 adalah 2.861.928 jiwa atau sebanyak 755.914 Kepala keluarga.

Komposisi penduduk Kota Surabaya pada Tahun 2007 berdasarkan jenis kelamin sebanyak 1.437.682 jiwa penduduk laki-laki (50,2%) dan 1.424.246 (49,7%) jiwa

penduduk perempuan. (http://www.surabaya.go.id/demografis.php). Selain karena merupakan kota besar kedua di Indonesia dan terbesar di Jawa Timur, kota Surabaya mempunyai penduduk heterogen yang mayoritas terbagi dalam tiga kategori budaya daerah yaitu “Surabaya” (Suroboyoan), “Madura” (Maduraan), dan “Mataraman” (Kulonan). Sehingga secara demografis masyarakat yang tinggal di Surabaya dapat menjadi representasi dari beberapa daerah atau kota di Jawa Timur. (www.wikipedia.org).

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah masyarakat Surabaya yang berumur 30-70 tahun. Akan tetapi karena mengingat populasi yang terlalu besar yaitu 2.861.928 orang. Maka peneliti akan menetapkan sampel yang dianggap mewakili populasi dengan jumlah yang lebih kecil. Jumlah sampel yang dihitung dengan rumus Yamane (Rahmat, 2001 : 82) sebagai berikut :

N

n =

Nd² + 1

Keterangan :

N = Ukuran / besar populasi n = Ukuran / besar sampel

Jadi N n = N.(d)² + 1 2.861.928 n = 2.861.928 (0,1) + 1 n = 100

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Orang yang menjadi sampel dalam penelitian diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Maka sampel yang akan diteliti adalah masyarakat Surabaya yang membaca tabloid Posmo minimal tiga kali dan yang berumur 30-70 tahun. Usia 30 tahun sampai 70 tahun adalah usia dimulainya tahap kemasakan (maturity) sampai pada tahap tua (senility) secara umum tahap ini ditandai dengan kesibukan, kebahagian, dan produktivitas. Pada tahap usia pertengahan antara 50 tahun sampai 70 tahun ada perubahan penyesuaian dalam kepribadian sebagai respon terhadap perubahan fisik, sosial dan psikologikal. Pada tahap usia akhir melibatkan penyesuaian sejumlah kehilangan keluarga dan sahabat, pensiun kehilangan status di masyarakat mengikuti perasaan kesendirian dan tidak aman. (Alwisol,2009:248). Dari pemilihan batasan usia inilah peneliti ingin mengetahui

motif masyarakat dalam membaca tabloid Posmo berkaitan dengan psikologi kepribadian responden.

Dokumen terkait