• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Bebas atau Independen

Karakteristik Ibu tentang Program Pemberantasan Diare merupakan himpunan variabel bebas, yang diukur melalui 3 variabel (yaitu: tujuan program, kegiatan program, pemantauan dan penilaian program); dengan definisi sebagai berikut:

1. Tujuan Program pemberantasan penyakit diare adalah terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati, dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah. Substansi Tujuan Program diukur dengan indikator dan definisi sebagai berikut:

a. Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi yang jelas dari petugas sehingga informasi yang disampaikan dapat dimengerti, dihayati, dan dilaksanakan oleh masyarakat.

b. Informasi adalah bahan materi yang disampaikan oleh petugas yang berkaitan dengan upaya mencegah kesakitan dan menurunkan kematian akibat diare dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

c. Edukasi adalah mendidik masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit diare dan menangani penderita diare atau tatalaksana penderita diare di rumah.

d. Kesiapan petugas adalah sikap yang menunjukkan kemampuan untuk memberikan atau menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan tujuan dalam program pemberantasan penyakit diare.

e. Keaktifan petugas adalah tindakan yang menunjukkan kepedulian petugas terhadap masyarakat yang membutuhkan informasi dengan memberikan berbagai penjelasan tentang penyakit diare kepada mayarakat.

2. Kegiatan program adalah serangkaian aktifitas pemberantasan diare yang dilakukan petugas kesehatan kepada masyarakat, khususnya kepada wanita yang memiliki balita, yang meliputi indikator kegiatan dengan definisi sebagai berikut: a. Advokasi adalah pendekatan kepada berbagai instansi ditingkat kecamatan

dan kota, terkait dalam mendukung upaya pemberantasan penyakit diare di masyarakat, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Pengusaha, Pendidikan.

b. Dukungan suasana adalah keikutsertaan kader, Tim penggerak PKK, dan tokoh masyarakat di tingkat wilayah kerja puskesmas dan kelurahan dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare.

c. Pemberdayaan masyarakat adalah pemanfaatan potensi masyarakat dalam tatalaksana diare di rumah tangga dan lingkungan perumahan yang dapat membantu kegiatan pemberantasan penyakit lainnya, seperti penyuluhan, tatalaksana penderita diare, pencegahan dan pencatatan.

d. Penyuluhan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai penyakit diare serta upaya dalam menanganinya. e. Jadwal kegiatan adalah rutinitas waktu pelaksanaan yang berkelanjutan dari

kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.

f. Kelengkapan sarana adalah ketersediaan sarana dalam mendukung pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare ditengah-tengah

masyarakat saat penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, dan dukungan suasana, seperti ruangan, meja, kursi, alat tulis, pengeras suara, dan lain-lain. 3. Pemantauan program adalah pelaksanaan pengamatan yang dilakukan petugas

terhadap penderita diare serta masyarakat sekitar rumah penderita di lokasi penelitian, terkait dengan upaya pengobatan dan pencegahan penularan diare; yang diukur dengan indikator dan definisi, sebagai berikut:

a. Kunjungan rumah pada penderita diare adalah kegiatan yang dilakukan petugas di lokasi penelitian, dalam program pemberantasan penyakit diare, dengan bentuk kegiatan mengunjungi penderita diare setelah 3 hari mendapat pengobatan/perawatan di Puskesmas.

b. Kunjungan ± 10 KK sekitah rumah penderita adalah kegiatan yang dilakukan petugas di lokasi penelitian, dalam program pemberantasan penyakit diare, dengan bentuk kegiatan mengunjungi masyarakat sekitar rumah penderita diare sebagai antisipasi adanya KLB.

Persepsi ibu tentang program pemberantasan diare, dikategorikan atas tiga tingkatan, yaitu: baik, sedang, dan buruk; dengan sebagai berikut:

1. Baik adalah penilaian atau pandangan ibu bahwa program pemberantasan penyakit diare secara keseluruhan atau sebagian besar terlaksana atau terpenuhi, seperti tujuan program, kegiatan program, dan pemantauan program.

2. Sedang adalah penilaian atau pandangan ibu bahwa program pemberantasan penyakit diare hanya sebagian terlaksana atau terpenuhi, seperti tujuan program, kegiatan program, dan pemantauan program.

3. Kurang Baik adalah penilaian atau pandangan ibu bahwa program pemberantasan penyakit diare sebagian besar tidak terlaksana atau tidak terpenuhi, seperti tujuan program, kegiatan program, dan pemantauan program.

3.5.2. Variabel Terikat atau Dependen

Tindakan pemberantasan penyakit diare, merupakan himpunan variabel terikat atau dependen, yang dengan definisi sebagai berikut:

1. Pemberantasan penyakit diare, merupakan ragam perilaku atau upaya (ibu) yang dilakukan dalam pencegahan dan penatalaksanaan, yaitu menghindarkan balita terkena penyakit diare dan penanganan penderita yang meliputi indikator kegiatan dengan definisi sebagai berikut:

a. Menggunakan dot dan botol susu yang steril, penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman karena botol susah dibersihkan. Penggunaan botol yang tidak bersih atau sudah dipakai selama berjam-jam dibiarkan di lingkungan yang panas, sering menyebabkan infeksi usus yang parah karena botol dapat tercemar oleh kuman-kuman/bakteri penyebab diare. b. Mencuci tangan adalah tindakan mencuci tangan yang dilakukan ibu sehari-hari dalam mencegah kontaminasi terhadap kuman terutama (menggunakan antiseptik, seperti sabun) sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja balita, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan balita dan sebelum makan;

c. Menggunakan air bersih adalah tindakan yang dilakukan ibu dalam penggunaan air yang memenuhi syarat kesehatan, terlindung dari kontaminasi mulai sumbernya, penyimpanan, dan penggunaanya di rumah untuk balita. d. Penggunaan jamban adalah tindakan penggunaan jamban yang memenuhi

syarat kesehatan oleh keluarga ketika buang air besar

e. Membuang tinja adalah tindakan dalam membuang tinja anak yang bersih dan benar, yaitu mengumpulkannya dan dibuang ke jamban atau lubang kemudian ditimbun;

f. Imunisasi campak adalah tindakan memberi kekebalan tubuh balita untuk penyakit campak (dapat menjadi penyebab diare) pada usia 9 bulan.

g. Mencegah terjadinya dehidrasi adalah tindakan ibu dalam memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti air tajin, kuah sayur, air sup, air teh, dan bila ada beri oralit.

h. Pemberian ASI (susu formula) /makanan adalah tindakan yang tetap meneruskan pemberian ASI bagi anak yang masih minum ASI, bagi anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya, dan tetap memberikan makanan bergizi.

i. Membawa penderita ke sarana kesehatan adalah tindakan ibu dan keluarga untuk membawa balitanya yang terkena diare ke Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya, bila tidak membaik dalam 3 hari atau ada salah satu tanda: buang air besar encer makin sering dalam jumlah banyak, ada muntah berulang, rasa haus yang nyata, tidak dapat minum atau makan, demam yang tinggi, ada darah dalam tinjanya.

Bentuk tindakan pemberantasan penyakit diare yang dilakukan ibu, dapat disusun dalam 3 kategori, yaitu:

1. Baik, apabila ibu melakukan tindakan pemberantasan diare secara keseluruhan atau sebagian besar sesuai dengan ketentuan definisi tindakan pencegahan

2. Sedang, apabila ibu melakukan tindakan pemberantasan diare hanya sebagian sesuai dengan ketentuan definisi tindakan pencegahan

3. Kurang, apabila ibu melakukan tindakan pemberantasan diare sebagian besar tidak terlaksana atau tidak sesuai dengan ketentuan definisi tindakan pencegahan

Dokumen terkait