• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTA

2.6 Definisi Operasional

1. Anak jalanan adalah seorang anak yang berusia dibawah 18 tahun menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dan tempat umum lainnya. 2. Usia adalah lama hidup responden dari sejak lahir sampai ketika

diwawancarai, kategori yang digunakan adalah: 1) Antara 9 – 11 tahun

2) Antara 12 – 14 tahun 3) Antara 15 – 17 tahun

3. Jenis kelamin adalah struktur biologis yang ada pada diri anak jalanan. Kategorinya adalah:

1) Laki-laki 2) Perempuan

4. Status pendidikan adalah pernah atau tidaknya masuk pendidikan formal/nonformal.

Kategorinya adalah: 1) Tidak pernah sekolah 2) Pernah sekolah

5. Tingkat pendidikan anak jalanan adalah pendidikan terakhir yang dilalui oleh anak jalanan. Kategorinya adalah sebagai berikut:

1) Belum sekolah 2) SD dan sederajat 3) SLTP dan sederajat 4) SLTA dan sederajat

6. Pengalaman kerja menjadi anak jalananadalah lama bekerja menjadi anak jalanan. Dikategorikan sebagai berikut:

1) Kurang dari 1 tahun 2) Antara 1 – 2 tahun 3) Lebih dari 2 tahun

7. Motivasi menjadi anak jalanandilihat dari alasan menjadi anak jalanan dan motivator seorang anak menjadi anak jalanan.

8. Alasan menjadi anak jalanan adalah segala hal yang menyebabkan seorang anak mau bekerja sebagai anak jalanan. Dikategorikan sebagai berikut:

1) Ekonomi, mencari uang membantu orangtua

2) Disharmoni keluarga, kurang kasih sayang dan perhatian orangtua 3) Tambahan uang saku/jajan

9. Motivator menjadi anak jalanan adalah seseorang yang mengajak atau menyuruh seorang anak untuk bekerja di jalanan. Kategoriny adalah sebagai berikut:

1) Orangtua 2) Teman

3) Anggota keluarga lainnya seperti kakak, adik, paman, bibi, dan sejenisnya 4) Sendiri

5) Orang Lain

10.Status ekonomi keluarga dilihat dari tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua.

11.Tingkat pendapatan orang tuaadalah jumlah uang yang didapat oleh orang tua dalam satu bulan terakhir. Tingkat pendapatan orangtua dikategorikan berdasarkan hasil survey di lapangan.

1) Tidak berpenghasilan 2) Tidak Tahu 3) < Rp 200.000,00 4) Rp 200.000,00 – Rp 400.000,00 5) Rp 400.000,00 – Rp 600.000,00 6) Rp 600.000,00 – Rp 800.000,00 7) > Rp 800.000,00

12.Jenis pekerjaan orangtua adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan uang dalam satu bukan terakhir.

Jenis pekerjaan bapak, dikategorikan sebagai berikut: 1) Tidak bekerja

2) Tidak tahu 3) Pedagang

4) P2: Pengemis dan Pengamen 5) Pemulung

6) Buruh kasar:serabutan, tukang bangunan, kuli panggul, tukang sampah 7) Buruh terampil:pembantu rumahtangga(PRT), satpam, supir, karyawan 8) Lainnya: tukang sol sepatu, tukang ojek, ustad

Jenis pekerjaan ibu,dikategorikan sebagai berikut: 1) Tidak bekerja

2) Pengemis

3) Jasa: tukang cuci botol kecap, PRT, guru ngaji 4) Karyawati

13.Status sosial keluarga dilihat dari status perkawinan orang tua, keberadaan orang tua, tingkat pendidikan serta tempat tinggal.

14.Status perkawinan orang tua adalah kondisi perkawinan orang tua yang legal baik secara hukum dan agama. Dikategorikan:

1) Menikah, memiliki status yang resmi dimata hukum

2) Cerai, telah berpisah secara hukum atau orangtua telah meninggal 3) Tidak tahu

15.Keberadaan orang tua adalah apakah orang tua anak jalanan masih hidup atau tidak. Dikategorikan:

1) Memiliki ayah dan ibu 2) Yatim/Piatu

3) Yatim-Piatu 4) Tidak tahu

16.Tingkat pendidikan orangtua anak jalanan yaitu pendidikan terakhir yang dilalui oleh orangtua anak jalanan. Dikategorikan:

1) Tidak Sekolah (TS) 2) SD dan sederajat 3) SLTP dan sederajat 4) SLTA dan sederajat 5) Perguruan Tinggi 6) Tidak Tahu

17.Tempat tinggal adalah dengan siapa mereka tinggal. Kategorinya adalah: 1) Bersama orang tua kandung

2) Bersama orang tua asuh (angkat) 3) Bersama saudara

4) Bersama teman sekelompok 5) Menggelandang di jalanan

18.Jenis kekerasan adalah segala bentuk bahaya yang terdapat di jalanan baik berupa tindakan yang tidak menyenangkan dari orang lain maupun kecelakaan lalu lintas. Jenis kekerasan yang diterima oleh anak jalanan berdasarkan hasil survei di lapangan dikategorikan sebagai berikut.

1) Kecelakaan lalu lintas seperti tersrempet dan atau jatuh dari kendaraan mobil/kereta api

2) Kekrasan ekonomi seperti dipalak oleh ”preman” atau orang yang lebih tua

3) Kekrasan fisik seperti dipukul, ditampar oleh orang lain (preman) atau oleh teman sebaya

4) Pelecehan seksual seperti dicolek dan di ”suit-suitin” (bagi anak jalanan perempuan)

19.Kondisi kerja adalah suatu keadaan dan sifat pekerjaan yang anak jalanan miliki sekarang. Kondisi kerja akan dilihat dengan menggunakan metode skala perbedaan semantik yang berisikan karakteristik bipolar (dua kutub) dari suatu pekerjaan. Kategorinya ialah sebagai berikut:

1) Menyedihkan - Menyenangkan 2) Keterpaksaan - Kemauan sendiri 3) Penuh resiko - Aman

4) Melelahkan - Ringan

5) Tidak mencukupi - Mencukupi kebutuhan 6) Pekerjaan rendah - Setara dengan pekerjaan lain

Selanjutnya, diantara dua kutub ini akan diberi skor nilai antara 1-5, dimana setiap responden harus memberikan penilaian dengan menggunakan rentangan skor tersebut. Jika skor yang diberikan semakin ke kiri mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja anak jalanan sangat negatif, dan sebaliknya jika skor yang diberikan semakin ke kanan atau mendekati angka 5 maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja anak jalanan sangat posisif.

20.Kebijakan pemerintah adalah segala peraturan yang mengatur mengenai keberadaan anak jalanan. Variabel akan dilihat secara kualitatif dan akan dijelaskan pada dimensi-dimensi representasi sosial.

21.Representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan adalah sejumlah image, opini, penilaian, dan keyakinan umum mengenai kerja yang ada pada anak jalanan. Dalam representasi sosial terdapat empat elemen yaittu informasi, keyakinan, pendapat dan sikap yang dijelaskan sebagai berikut: 1) Informasi adalah segala pengetahuan yang miliki anak jalanan mengenai

kerja

2) Keyakinan adalah suatu hal yang dipercaya mengenai kerja bagi anak jalanan

3) Pendapat adalah suatu hasil pemikiran mengenai kerja yang dikomunikasikan kepada anak jalanan lainnya

4) Sikap adalah kecenderungan respon suka atau tidak suka pada kerja yang hasil akhirnya bisa posistif atau negatif.

Penyusunan instrumen untuk melihat representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan melalui beberapa tahap. Pada tahap pertama yaitu yahap pada pra-survei diperoleh 9 kelompok representasi sosial tentang kerja seperti untuk kehidupan, cari kebebasan, cari pengalaman, cari hiburan, cari teman, bantu orangtua, cari uang, untuk makan, dan untuk sekolah. Mengacu pada hasil studi Abric (1976) bahwa pengelompokkan representasi sosial tentang kerja harus kelipatan tiga. Mengenai representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan dijelaskan sebagai berikut:

1) Untuk kehidupan yaitu bekerja direpresentasikan sebagai alat untuk bisa bertahan hidup

2) Cari kebebasan yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh kemerdekaan terhadap tindakan apa yang akan diambil, dan bisa mandiri. 3) Cari pengalaman yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh

wawasan, menambah pengetahuan tentang kehidupan, dan mengetahui informasi tentang kehidupan jalananan.

4) Cari hiburan yaitu bekerja direpresentasikan untuk menghilangkan sters, mencari hiburan dan cuci mata,tidak bosan, mencari ketenangan dan memperoleh kesenangan.

5) Cari teman yaitu bekerja direpresentasikan sebagai wadah untuk mencari sahabat, cari pergaulan, cari persahabatan, kenal banyak orang dan cari pacar.

6) Bantu orangtua yaitu bekerja direpresentasikan untuk memberi uang kepada orangtua, menambah penghasilan keluarga, dan untuk membantu membeli obat adik.

7) Cari uang yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh atau menghasilkan uang.

8) Untuk makan yaitu bekerja direpresentasikan untuk bisa membeli makanan untuk dimakan sendiri dan anggota keluarga lainnya.

9) Untuk sekolah yaitu bekerja direpresentasikan sebagai alat agar bisa melanjutkan pendidikan formal, bisa membeli buku sekolah dan peralatan tulis, bisa membayar sekolah dan bisa menyekolahkan adik.

Dari 9 kelompok representasi tentang kerja pada anak jalanan di atas, berdasarkan sifatnya dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu netral, positif dan

negatif. Representasi sosial tentang kerja yang bersifat netral artinya makna kerja tersebut dimiliki oleh semua orang, seperti untuk kehidupan. Representasi sosial tentang kerja kerja positif artinya bekerja untuk memenuhi kepentingan pribadi, tidak ada beban dalam menjalankannya, seperti cari kebebasan, cari pengalaman, cari hiburan, dan cari teman. Representasi sosial tentang kerja bersifat negatif artinya bekerja bukan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi tetapi juga orang lain, serta bekerja merupakan suatu tanggungjawab didalam kehidupan seperti bantu orangtua, cari uang, untuk makan, dan untuk sekolah.

Selanjutnya, untuk mengetahui representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan, Abric (1976) merumuskan sebagai berikut: responden diminta untuk memilih tiga kata yang sesuai dengan representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan dan diberi kode 3, 3 kata lainnya yang dirasakan paling tidak mewakili makna kerja bagi anak jalanan, dan 3 kata terakhir dianggap netral dan diberi kode 2. Untuk mengetahui representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan dilihat dari Jumlah kumulatif dari masing-masing item. Dikategorikan sebagai berikut:

1) Central core: dipilih berdasarkan jumlah tertinggi pertama dari representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan yang diberi skor 3

2) Peripheral core: melihat representasi sosial tentang kerja yang diberi skor 2 Terakhir, central core dan pheriperal core dijadikan dasar untuk pengelompokkan representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan.

22.Perilaku kerja adalah segala aktivitas yang dapat menghasilkan uang. Dalam perilaku kerja akan dilihat dari jam kerja, lama bekerja, lokasi kerja, jenis pekerjaan, dan tipe kelompok kerja.

23.Jam kerja adalah waktu dimana anak jalanan melakukan kegiatan mencari uang. Dikategorikan:

1) Pagi: 07.00 – 11.00 WIB 2) Siang: 11.01 – 15.00 WIB 3) Sore: > 15.00 WIB

24.Lama bekerja adalah jumlah waktu yang digunakan oleh anak jalanan untuk bekerja (Tidak termasuk waktu bermain dan rekreasi). Dikategorikan:

1) < 5 jam 2) ≥ 5 jam

25.Lokasi kerja adalah tempat dimana anak jalanan bekerja. Pada penelitian lokasi penelitian dibatasi yaitu di Stasiun Kereta Api Bogor dan Terminal Baranangsiang. Berdaasrkan hasil survei lokasi kerja anak jalanan dikategorikan sebagai berikut.

1) Stasiun kereta api: di dalam gerbong dan wilayah stasiun

2) Terminal Baranangsiang: terminal bus, angkutan umum, lampu merah (traffic light)

26.Jenis pekerjaan anak jalanan adalah cara-cara yang dilakukan oleh anak jalanan untuk mendapatkan uang. Dikategorikan:

2) Berdagang seperti pedagang koran atau majalah, pedagang asongan dan penjual makanan ringan

3) Pengamen 4) Pengemis 5) Pemulung

27.Tipe kelompok kerja adalah apakah anak jalanan bekerja berkelompok atau tidak. Kategorinya adalah:

1) Tidak tentu, kadang sendiri dan kadang berkelompok 2) Selalu sendiri

3) Selalu berdua

Dokumen terkait