METODE PENELITIAN
C. Definisi Operasional Variabel dan indikator
Pengertian variabel penelitian menurut Arikunto (2006) adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian berikut adalah variabel/indikator yang akan diteliti :
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain, namun suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah :
(Y) Tingkat Pertumbuhan permukiman kumuh 2. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab variabel lain. Berdasarkan Kajian Pustaka Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Variabel dan Indikator
No Variabel Indikator
1 (X1) Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk 2 (X2) Kepadatan bangunan Kepadatan bangunan 3 (X3) Kondisi ekonomi
Pendapatan Penduduk
Jenis Pekerjaan
4 (X4) Kondisi Prasarana
Faktor Jaringan Jalan
Faktor Jaringan Listrik
Faktor Persampahan
Faktor Jaringan Air Bersih
Faktor Jaringan Drainase
Faktor Sanitasi / MCK
5 (X5) Status Kepemilikan Lahan Status Tanah/Bangunan Masyarakat Sumber : Standar PU. Tahun 2007
3. Ketentuan pengukuran Indikator
a) Pengukuran Indikator Kondisi ekonomi (X3) 1) Pendapatan Penduduk
Pendapatan Penduduk adalah jumlah total keseluruhan pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat dalam satu bulan tertentu. Dengan skala pengukuran yaitu :
Tinggi : Jika Pendapatan Kepala Keluarga/Responden per bulan lebih dari Rp. 700.000,-
Sedang : Jika Pendapatan Kepala Keluarga/Responden per Bulan berkisar antara Rp. 500.0000,-699.000.
Rendah : Jika Pendapatan Kepala Keluarga/Responden Per
bulan kurang dari Rp. 499.000,-(pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU. Tahun 2007.
Konsep Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kekumuhan) 2) Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan adalah jumlah Status atau jenis pekerjaan yang di geluti masyarakat di kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate. dengan skala pengukuran yaitu :
Tinggi : Jika Pekerjaan Kepala Keluarga/Responden per adalah , Wiraswasta PNS/TNI/POLRI
Sedang : Jika Pekerjaan Kepala Keluarga/Responden adalah Pedagang
Rendah : Jika Pekerjaan Kepala Keluarga/Responden Jasa
lain atau Serabutan (pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU. Tahun 2007. Konsep Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kekumuhan)
b) Pengukuran Indikator Status kepemilikan lahan 1). Status Tanah/Bangunan Masyarakat
Adalah indentitas yang melekat pada tanah/lahan yang terbangun diatasnya. Skala pengukuran yaitu :
Tinggi : Jika status tanah dan bangunan responden adalah sebagai hak milik
Sedang : Jika status tanah dan bangunan responden bukan merpakan hak milik
Rendah : Jika tanah dan bangunan adalah Milik Pemerintah (pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU. Tahun 2007. Konsep Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kekumuhan yang disesuikan dengan kebutuhan survey lapangan)
c) Pengukuran Indikator Prasaran Permukiman Kumuh
Dan untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu seberapa besar tingkat kekumuhan di tinjau dari Kondisi fisik bangunan dan Kondisi Prasarana variabel/Indikator yang digunakan adalah :
1) Faktor Jaringan Jalan
Jaringan jalan di nilai dengan metode jenis konstruksi jaringan jalan / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Aspal, semenisasi, menggunakan papan kayu kelas 1
Sedang : Sebagian jalan tanah, sebagian papan kayu kelas 1
Rendah : Jalan tanah berlubang dan tergenang, papan kayu
sudah lapuk (Pengambilan skala ini didasarkan pada Standar PU. Tahun 2007)
3) Faktor Jaringan Listrik
Jaringan Listrik di nilai dengan metode pengunaan jenis fasilitas jaringan listrik / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Pengunaan Jaringan Listrik PLN, Mesin Diesel
Sedang : Akses Jaringan Listrik Melalui Kerabat/ Tetangga
Rendah : Lampu Minyak, Tidak ada Lampu (Pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU. Tahun 2007)
4) Faktor Jaringan Air Bersih
Jaringan Air Bersih di nilai dengan metode pengunaan jenis fasilitas air bersih / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Pengunaan Air Bersih PDAM, Sumur Pompa
Sedang : Membeli (Air)
Rendah : Sungai,air hujan (Pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU. Tahun 2007)
5) Faktor Jaringan Drainase
Jaringan Air Bersih di nilai dengan metode jenis Konstruksi jaringan Drainase / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Saluran Teknis
Sedang : Saluran Semi Teknis
Rendah : Non Teknis ( Pengambilan skala ini didasarkan pada
standar PU. Tahun 2007) 6) Faktor Sanitasi / MCK
Jaringan Air Bersih di nilai dengan metode jenis fasilitas MCK yang di gunakan oleh masyarakat pada lokasi penilitian / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Terdapat WC dan KM, sumur resapan
Sedang : Memiliki WC, tapi tidak terdapat sumur resapan
Rendah : Jamban Cubluk, tidak ada sumur resapan
( Pengambilan skala ini didasarkan pada standar PU.
Tahun 2007)
7) Faktor Kondisi Persampahan (X6)
Kondisi Persampahan di nilai dengan metode jenis fasilitas persampahan dalam menangani persampahan pada lokasi penilitian / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Terdapat TPS terpadu
Sedang : Sampah dikumpulkan dan dibakar
Rendah : Tidak ada TPS ( Pengambilan skala ini didasarkan
pada Standar PU. Tahun 2007) 8) Faktor Kondisi Bangunan/Hunian (X7)
Kondisi Bangunan/Hunian di nilai dengan metode jenis Konstruksi bangunan pada lokasi penilitian / ditamati oleh masyarakat terukur dari :
Tinggi : Permanen
Sedang : Semi Pemanen
Rendah : Temporer ( Pengambilan skala ini didasarkan pada
Standar PU. Tahun 2007) D. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis Data
Untuk lebih mempermudah dalam melakukan penelitian ini, maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas 2 (Dua) jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Yang termasuk dalam jenis data kuantitatif adalah meliputi :
Data jumlah penduduk
Data kepadatan penduduk
Data jumlah bangunan
Data Tingkat Pendapatan Masyarakat
Sedangkan yang masuk dalam jenis data kualitatif adalah sebagai berikut:
a) Kondisi fisik
b) Kondisi bangunan Permukiman c) Kondisi Sosial Ekonomi
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas 2 (dua) sumber yaitu :
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dii lapangan pada daerah penelitian Kelurahan Mangasa, data non fisik mencakup aktivitas ekonomi masyarakat, , mata pencaharian penduduk, dan tingkat pendapatan penduduk serta status lahan. dan prasarana lingkungan di kelurahan mangasa.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh melalui instansi terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Tata Ruang, Kantor Kecamatan Tamalate, kantor lurah Kelurahan Mangasa. Serta BPS Kota Makassar baik dalam bentuk tabulasi maupun dalam bentuk deskriptif jenis data yang dimaksud adalah :
a. Data kondisi fisik yang mencakup letak geografis, topografi, Pola Penggunaan Lahan dan Kondisi fisik Kawasan.
b. Data sosial yaitu mencakup jumlah penduduk, dan Struktur penduduk, Rata-rata anggota rumah tangga dan jumlah kepala keluarga.
c. Peta-peta dan gambar lokasi.