• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Citra Merek (X)

Variabel citra merek adalah serangkaian kepercayaan yang konsumen pegang atas masing-masing atribut yang istimewa dari sebuah merek.

2. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Variabel keputusan pembelian konsumen (Y) adalah suatu tahapan dimana para konsumen membeli merek yang paling disukai.

Rangkuman definisi operasional variabel dan indikatornya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi operasional Indikator Citra merek (X) Seperangkat keyakinan

konsumen mengenai

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejara Singkat Universitas Muhammadiyah Makassar 1. Gambaran Umum Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni 1963 oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng. Pendirian tersebut didukung oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 Oktober 1965. Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengemban tugas dan peran yang sangat besar bagi agama, bangsa dan Negara, baik di masa sekarang maupun di masa depan.

Selain posisinya sebagai salah satu PTM/PTS di kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.

Dalam periode yang sangat menentukan performa ke depan, Unismuh kini memiliki potensi yang signifikan, modal yang cukup, dan akses yang luas.

Modal yang cukup tergambar pada upaya mendorong tumbuhnya dana abadi dan

36

akses yang luas dibuktikan dengan perluasan kerja sama eksternal baik kepada instansi pendidikan, birokrasi, ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan. Di samping semakin kuatnya jaringan internal antar PTM dan Muhammadiyah sendiri dan tingkatan Nasional, Regional dan Lokal.

Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, menggunakan kurikulum yang sama dengan IKIP Makassar (sekarang Universitas Negri Makassar) dan Fakultas Tarbiyah, menggunakan kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar (sekarang UIN). Kedua fakultas yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Cabang untuk FIKIP berada di kabupaten Bone, Bulukumba, Sidrap, Endrekang dan Pare-Pare. Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), kecuali Pare-Pare yang telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-Pare-Pare-Pare (UMPAR). Sementara untuk cabang Fakultas Tarbiyah dibuka di kabupaten Jeneponto, Sinjai, Endrekang, Maros dan Pangkep.

Dalam perjalanan Universitas Muhammadiyah Makassar telah melahirkan banyak lulusan/alumni, pada tahun 2013 sebanyak 3.346 dari berbagai disiplin ilmu.

Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai salah satu perguruan tinggi swasta dalam kurun waktu beberapa tahun telah ikut serta mengembangkan dan mengusahakan lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada jenjang pendidikan Diploma, Strara 1 (S1), dan Strata 2 (S2), didukung dengan

sarana dan prasarana yang memadai. Universitas Muhammadiyah Makassar telah membuktikan diri sebagai pencetak sumber daya manusia yang handal baik dalam skala lokal maupun nasional.

2. Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Makassar Visi :

“Menjadi perguruan tinggi islam terkemuka, unggul, terpercaya dan mandiri pada tahun 2024”.

Misi :

Misi Universitas Muhammadiyah Makassar :

a. Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

b. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

c. Menumbuh kembangkan dan menyebarkan penelitian yang inovatif, unggul, dan berdaya saing.

d. Menumbuh kembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan ukhuwah e. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan civitas akademika, alumni dan

masyarakat.

Tujuan:

a. Menciptakan suasana kondusif mewujudkan Unismuh Makassar sebagai kampus islami.

b. Menigkatkan kualitas sumber daya manusia (dosen dan karyawan)

c. Menigkatkan peran lembaga dalam upaya peningkatan kualitas lulusan.

d. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan pemanfaatan sarana-prasarana.

e. Meningkatkan pembinaan dan penegakan disiplin kerja dosen dan karyawan.

3. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar terbagi menjadi 3 program studi yaitu :

a. Program Studi Manajemen Visi :

“Menjadi program studi yang terkemuka, unggul, terpercaya, mandiri dan berjiwa entrepreneurship yang islami pada tahun 2021”.

Misi :

Program studi Manajemen memiliki misi sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan proses pendidikan dalam bidang Manajemen yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.

2) Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran dalam bidang Manajemen yang efektif, kreatif dan inovatif.

3) Menumbuhkembangkan dan menyebarluaskan penelitian dalam bidang Manajemen yang inovatif, unggul dan berdaya saing.

4) Menumbuh kembangkan jiwa dan perilaku entrepreneurship yang berbasis kemitraan dan ukhuwah islamiyah.

5) Meningkatkan kesejahteraan civitas akademik, alumni dan masyarakat.

Tujuan :

1) Menghasilkan sarjana Manajemen islami yang memiliki pengetahuan dan kemampuan Manajerial yang berdaya saing global.

2) Menghasilkan sarjana Manajemen islami yang memiliki kemampuan mengamati, menganalisis dan mengaplikasikan ilmu Manajemen secara holistik.

3) Menghasilkan sarjana Manajemen islami yang mampu mengimplementasikan ilmu Manajemen, kemampuan Manajerial dan entrepreneurship.

4) Menghasilkan entrepreneur islami yang tangguh, mandiri dan mampu berkompetisi dalam dunia usaha.

b. Program Studi Akuntansi Visi :

“Menjadi program studi yang berorientasi global dan masa depan dengan bertumpu pada penguatan iman dan taqwa kepada allah swt, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menjadi pusat keunggulan yang bermanfaat bagi ummat manusia serta menghasilkan sarjana Akuntansi profesional, unggul, mandiri dan berimtaq”.

Misi :

Program studi Akuntansi memiliki misi sebagai berikut :

1) Berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa maupun pencerahan ummat manusia melalui pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi).

2) Melaksanankan pendidikan dan pengajaran yang mengutamakan peningkatan kualitas dan profesionalisme di bidang Akuntansi.

3) Mengembangkan program studi berbasis penelitian yang inovatif, praktisi, unggul, mandiri, dan berdaya saing diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang Akuntansi.

4) Mengaplikasikan ilmu Akuntansi sebagai program studi yang dapat meningkatkan iman dan taqwa dikalangan civitas akademika dan masyarakat untuk kepentingan ummat.

Tujuan:

1) Menghasilkan luaran/output sarjana Akuntansi dengan mengutamakan kualitas dan profesionalisme di bidang Akuntansi serta bidang lainnya, sehingga mampu berkompetensi didunia kerja dan mandiri.

2) Menjadi program studi Akuntansi yang inovatif, unggul, mandiri dan berdaya saing diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang Akuntansi.

3) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu Akuntansi dengan metode dan teori yang berbasis keislaman demi kepentingan ummat.

c. Program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Visi :

“Menjadi penyelenggara pendidikan dalam bidang ilmu Ekonomi yang kompetitif, unggul, terpercaya, mandiri dan islami, tahun 2017”.

Misi :

Program studi IESP memiliki misi sebagai berikut :

1) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang mengutamakan peningkatan kualitas dan profesionalisme dibidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

2) Mengembangkan program studi berbasis penelitian yang inovatif, unggul, mandiri, dan berdaya saing dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

3) Mengaplikasikan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan sebagai program studi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan ummat.

Tujuan :

1) Menghasilkan sarjana dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan yang berkualitas dan propesional sehingga mampu berkompetensi di dunia kerja dan mandiri.

2) Menjadi program studi yang inovatif, unggul, mandiri, terpercaya dan berdaya saing di bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

3) Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dengan metode dan teori ekonomi demi kepentingan ummat.

B. Gambaran Umum Produk 1. Harga sepeda motor Suzuki

Tabel 4.1

Daftar Harga Sepeda Motor Suzuki

Motor Harga

Address 14.850.000

Address GP 15.500.000

Nex UD 110Nez blackfire 14.535.000

SHOOTER 155 LR JARI2 CAKRAM 14.540.000

SHOOTER 155 VELG BINTANG 15.290.000

SHOGUN AXELO FL 125 RCD 16.475.000

BURGMAN 200 55.100.000

INAZUMA GW 50 49.010.000

SATRIA FU 150 SCDZ 20.480.000

SATRIA FU 150 SCDZ2 BLACK FIRE FIGHTER 1 20.985.000 SATRIA FU 150 SCD2 BLACK SERIES 20.580.000 SATRIA FU 150 SCS2-A BLACK FIRE 2+ALARM 21.085.000

SATRIA FU 150 S 21.360.000

SATRIA FU 150 SCD2 GP 21.215.000

SKY D-RACING UK 125 ZSC 15.210.000

HAYATE UW 1225 SCI 16.610.000

HAYATE LE UW 125 25C 16.810.000

Sumber: PT. Suzuki Sinar galesong Mandiri

2. Jenis-jenis Sepeda Motor Suzuki

Berikut adalah jenis sepeda motor Suzuki:

a. Motor Suzuki Satria b. Motor Suzuki Scooter c. Motor Suzuki Shogun

d. Motor Suzuki Nex e. Motor Suzuki Smash f. Motor Suzuki Hayate g. Motor Suzuki Sport

C. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Suzuki.

Sesuai dengan rumusan masalah, maka untuk memperoleh data guna menganalisis pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan pembelian konsumen, maka peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 60 buah kuesioner.

Sebelum peneliti menguraikan pembahasan mengenai pengaruh antara variabel yang diuji dengan pengujian statistik, berikut ini disajikan tabel-tabel yang merupakan pengelompokan hasil jawaban dari 60 orang responden mengenai karakteristik citra merek (brand image) (X) dan keputusan pembelian konsumen (Y).

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 25 42%

Laki-laki 35 58%

Total 60 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 yakni deskripsi profil responden yang berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada responden dengan jenis kelamin perempuan. Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang atau 58% dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang atau 42%. Sehingga dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang mengisi kuesioner merupakan responden dengan jenis kelamin laki-laki.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

18-20 21 35%

21-22 28 47%

>22 tahun 11 18%

Total 60 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 60 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini maka didominasi oleh responden yang berusia 21-22 tahun yaitu sebanyak 28 orang atau 47% dari responden yang mengisi kuesioner.

Sehingga dapat diketahui bahwa dilihat dari segi usia, mayoritas responden yang mengisi kuesioner merupakan mahasiswa tingkat akhir.

c. Tanggapan Responden Berdasarkan Citra Merek (Brand Image)

Berikut ini jawaban responden terhadap variabel citra merek (brand image) di dasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti

yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel citra merek (brand image) dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Citra Merek (brand image)

No Pernyataan Skor

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan responden berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (skor 4) terhadap pernyataan-pernyataan variabel citra merek (brand image).

Tanggapan responden terhadap pernyataan nama merek mudah diingat, sebanyak 52% menjawab setuju dan 28% sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa citra merek dinilai positif berdasarkan nama merek yang muda diingat.

Kebanyakan responden menyatakan bahwa nama merek sudah baik.

Tanggapan responden mengenai desain motor adalah 45% responden menjawab setuju dan 33% responden menjawab sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden merasa bahwa desain sepeda motor Suzuki sesuai dengan keinginan.

Pernyataan mengenai warna sepeda motor Suzuki dijawab oleh responden sebanyak 52% setuju, didukung jawaban sangat setuju 28% responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menyukai warna sepeda motor Suzuki.

Pernyataan mengenai tanggapan responden tentang pendapat mereka terhadap ukuran sepeda motor Suzuki, sebanyak 52% responden menjawab setuju dan 38% responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran sepeda motor yang diproduksi Suzuki sesuai dengan keinginan konsumen.

Pernyataan mengenai sepeda motor Suzuki sangat mudah untuk dicari, ditanggapi responden sebanyak 47% setuju dan 35% sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sepeda motor Suzuki mudah untuk dicari konsumen.

Tanggapan responden terhadap sepeda motor Suzuki mudah untuk dikenali, dijawab oleh responden sebanyak 57% setuju dan 30% sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa citra merek dinilai positif berdasarkan dari segi fisik yang mudah dikenali.

Tanggapan responden mengenai pernyataan sepeda motor Suzuki nyaman saat dikendarai, 40% responden menjawab setuju dan 33% responden menjawab

sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa produk Suzuki memiliki kenyamanan saat dikendarai.

Tanggapan responden atas pernyataan responden mengenai kualitas produk sepeda motor Suzuki, sebanyak 60% menjawab sangat setuju dan didukung oleh 17% responden menjawab setuju. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk motor Suzuki sudah baik dimata konsumen.

d. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian Konsumen

Berikut ini jawaban responden terhadap variabel keputusan pembelian konsumen di dasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Variasi jawaban responden untuk keputusan pembelian konsumen dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

No Pernyataan Skor

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan responden berdasarkan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (skor 4) terhadap pernyataan-pernyataan variabel keputusan pembelian konsumen.

Pernyataan pertama konsumen aktif mencari informasi mengenai sepeda motor, di jawab setuju oleh responden sebanyak 50% dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 33%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa konsumen terlebih dahulu mencari informasi terhadap sepeda motor sebelum memutuskan untuk membeli.

Pernyataan mengenai kebutuhan konsumen akan motor, ditanggapi responden sebanyak 52% setuju dan 32% sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan produk sepeda motor cukup banyak dinikmati oleh konsumen.

Tanggapan responden mengenai membeli motor merek Suzuki merupakan keputusan yang tepat, sebanyak 47% menyatakan setuju dan 33% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian konsumen menyatakan membeli sepeda motor Suzuki merupakan keputusan yang tepat.

Tanggapan responden mengenai merasa puas membeli dan menggunakan sepeda motor Suzuki, sebanyak 48% menyatakan setuju dan 30% sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden merasa puas setelah membeli dan menggunakan sepeda motor Suzuki.

D. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika Pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila nilai korelasi diatas 0,3 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,3 maka dikatakan item tersebut kurang valid.

Adapun hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan aplikasi program SPSS dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Penelitian Indikator r hiung r standar Keterangan

Citra Merek (X)

Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS,2015

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r standar = 0,30. Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai hitung

Keterangan Alpha Cronbach

Citra Merek (X) 0,744 Reliabel

Keputusan Pembelian

0,708 Reliabel Konsumen (Y)

Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS, 2015

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberi nilai cronbach alpha (α) > 0,60 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang

sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,60 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang cukup besar yaitu

>0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

E. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis yang didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan satu variabel dependen, alat analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independent (Citra Merek) dengan variabel dependent (Keputusan Pembelian Konsumen)

Tabel 4.8

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS, 2015

Berdasarkan persamaan regresi pada hasil output tabel SPSS di atas diketahui bila persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut: Y=

7,299 + 0,274 X. Nilai tersebut menunjukkan bahwa X memiliki pengaruh yang positif. Nilai konstanta 7,299, artinya tanpa pengaruh citra merek pembelian tetap terjadi sebesar 7,299. Sebaliknya, koefisien 0,274, berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pada citra merek maka akan meningkatkan pembelian sebesar 0,274.

Kemudian akan disajikan korelasi antara citra merek (brand image) dengan keputusan pembelian konsumen, maka akan disajikan nilai R dan R2 yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi SPSS 20 yaitu sebgai berikut :

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,442a ,195 ,181 2,12596

a. Predictors: (Constant), X

R = 0,442 yang diartikan ada hubungan yang kuat dan positif antara citra merek (brand image) dengan keputusan pembelian konsumen sebab memiliki nilai korelsi yang positif.

R2 = 0,195 yang diartikan sebesar 19,5% dipengaruhi oleh variabel citra merek (brand image), sedangkan sisanya 80,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti, promosi, harga dan lain sebagainya.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa variabel citra merek (brand image) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Hal

ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikasi (sig) sebesar 0,000. Karena nilai signifikasi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05.

F. Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen citra merek (brand image) terahadap keputusan pembelian konsumen. Uji t dilakukan dengan membandingkan thiung dan ttabel.Ttabel dicari pada α = 5% atau 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 60-1-1 = 58. Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7,299 2,430 3,003 ,004

X ,274 ,073 ,442 3,748 ,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS, 2015

Perumusan hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen.

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen.

Dari tabel di atas yang diperoleh dengan menggnakan program SPSS versi 20 maka diperoleh thitung 3,748 > ttabel 2,001 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05

yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.

Dengan demikian citra merek (brand image) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil Analisis Deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan persepsi atau tanggapan yang positif terhadap pernyataan yang penulis ajukan berkaitan dengan citra merek. Hal ini menandakan bahwa citra merek yang dimiliki oleh sepeda motor Suzuki dinilai baik oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat Kotler dan Keller (2009) bahwa citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen. Citra merek yang dimiliki oleh Suzuki, mengakibatkan keputusan pembelian dari responden terhadap sepeda motor Suzuki menjadi meningkat. Hal ini ditunjukan oleh pernyataan responden terhadap pertanyaan berkaitan dengan keputusan pembelian yang ditanggapi secara positif oleh mayoritas responden. Menurut kotler dan Amstrong bahwa keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai.

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan menggunakan analisis regresi Liniear sederhana, diperoleh persamaan Y= 7,299 + 0,274 X yang memiliki arti bahwa variabel citra merek (brand image) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung 3,748 >

ttabel 2,001 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan bahwa citra merek dapat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk memutuskan pilihannya terhadap sebuah produk. Hal ini diketahui bahwa untuk memberikan citra yang baik terhadap suatu produk, memeang tidak terlepas dari strategi pelaksanaan bauran pemasaran. Dalam hal ini (citra merek motor Suzuki) telah mengkombinasikan antara kualitas, produk, harga, promosi untuk membangun citra merek (brand image) terhadap masyarakat atau konsumen.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

C. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Sepeda Motor Suzuki Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen yang telah dibahas serta perhitungan-perhitungan statistik yang dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tanggapan responden mengenai citra merek (brand image) sepeda motor Suzuki sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang mayoritas memberikan tanggapan positif terhadap setiap pernyataan yang penulis ajukan berkaitan dengan citra merek (brand image).

2. Telah dibukikan terdapat pengaruh antara citra merek (brand image) sepeda motor Suzuki terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengujian membuktikan bahwa citra merek (brand image) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung 3,748 > ttabel 2,001 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 D. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran penulis terkait dengan Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Sepeda Motor Suzuki Terhadap Keputusan Pembelian adalah sebagai berikut:

57

1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambahkan variabel independen lainnya selain citra merek yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian konsumen agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar

1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambahkan variabel independen lainnya selain citra merek yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian konsumen agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar

Dokumen terkait