• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tahap 2 Penelitian Tahap I

C. Prosedur Penelitian

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas definisi varaibel yang digunakan dan menghindari kesalahpahaman penafsiran dalam variabel-variabel yang digunakan. Ada dua variabel yaitu variabel bebas dalam penelitian subyek tunggal disebut dengan istilah intervensi atau perlakuan sedangkan variabel terikat dikenal dengan istilah target behaviour (Sunanto, 2012:120)

a). Variabel bebas

Aplikasi multimedia PECS yang dimaksud adalah aplikasi software yang dimodifikasi berdasarkan metode PECS yang digunakan untuk anak ASD agar dapat berkomunikasi dengan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Aplikasi metode PECS merupakan sistem komunikasiyang dibuat dalam bentuk aplikasi software untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak

b). Variabel Terikat

Varibel terikat dalam penelitian ini adalah kecakapan komunikasi yang meliputi 5 aspek komunikasi mencakup: Kemampuan mendengar, kemampuan menjawab, cara berkomunikasi, kemampuan memahami kata-kata dan kemampuan menuangkan gagasan atau ide

79

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Intrumen Penelitian

Suharmi Arikunto (2006:49) menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengelola, menganalisis dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian disebut instrumen penelitian. Pada penelitian ini instrumen digunakan mengetahui efektivitas aplikasi multimedia metode PECS

Dalam teknik pengumpulan data dilakukan prosedur sebagaiberikut:

1) Menghitung frekuensi subyek dalam berkomunikasi di sekolah sebagai pengukuran data pada fase baseline awal (A) dari subjek setiap sesi. Setiap sesi dilakukan 20 menit

2) Setelah mendapatkan data yang stabil pada baseline awal selanjutnya dilakukan intervensi (B) dengan melakukan perhitungan frekuensi subjek pada saat aplikasi multimedia metode PECS

Ada beberapa prosedur intervensi terdiri dari beberapa fase: 1. Fase 1 One Intiating Communication

Tujuan :

Dalam tahap ini, anak mampu menyampaikan keinginannya dengan memindahkan gambar yang telah disediakan sebagai simbol keinginan dengan cara menyentuh layar pada tablet (touchscreen). Pada tahap ini siswa mempelajari beberapa gambar yang mengenai aktivitas atau kegiatan yang diiinginkan

Prosedur Latihan :

a) Menampilkan beberapa gambar mengenai aktivitas atau keinginan sehari-hari.

80

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambar mengenai aktivitas sehari-hari atau memperlihatkan gambar asli kepada anak, dan meminta anak untuk memindahkan gambar dengan sistem layar sentuh yang telah disediakan sebagai simbol keinginannya.

c) Jika anak mampu memindahkan gambar dengan benar maka anak bisa mendapatkan mainan atau makanan yang diinginkan

d) Jika anak tidak merespon gambar yang diinginkan, dapat dilakukan prompt dengan meminta anak untuk memindahkan gambar yang sesuai.

e) Jika anak benar dalam tahap ini tanpa dilakukan promp dilanjutkan dalam fase berikutnya.

2. Fase II Two expainding The Use of Picture Tujuan

Pada fase ini anak berkomunikasi menggunakan tablet dengan sistem layar sentuh (touchscreen), anak mengambil tablet menuju patner komunikasinya dalam jarak kurang lebih 1 meter lalu anak memindahkan gambar yang diinginkan ke layar komunikasi.

Prosedur Latihan :

Adapun beberapa fase dalam tahap ini mencakup:

a) Menampilkan gambar yang mewakili keinginan anak

b) Anak mengambil tablet menuju patner komunikasi, dalam konteks ini guru (jarak antara guru dan anak minimal 1 meter)

c) Setelah tablet diambil, anak mampu memindahkan gambar yang diinginkan dengan sistem (touchscreen).

d) Anak mendapatkan reward berupa mainan atau aktivitas yang diinginkan

e) Jika anak tidak memindahkan gambar yang diinginkan dibutuhkan prompt

f) Jika anak benar dalam tahap ini tanpa dilakukan promp dilanjutkan dalam fase berikutnya.

81

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Fase III Three Choosing the Message in PECS Tujuan

Pada fase ini anak mampu meminta objek yang diinginkan sebagai simbol keinginan dengan cara menyentuh layar pada tablet (touchscreen). Anak memindahkan gambar layar sentuh mengenai gambar yang diinginkan. Dalam fase ini menampilkan gambar yang tidak mewakili keinginan anak atau bertolak belakang dengan keinginan anak.

Prosedur Latihan:

a) Menampilkan gambar yang diinginkan anak dan gambar yang tidak diinginkan anak

b) Pasangkan objek yang dinginkan dengan objek kongkretnya

c) Anak memindahkan objek yang diinginkan sebagai simbol keinginan yang ada pada layar tablet

d) Bantulah anak untuk mengambil obyek gambar yang sesuai dengan keinginan

e) Membedakan antara gambar yang diinginkan dan gambar yang tidak inginkan anak, dapat dilihat dari respon anak (menolak atau tidak jika dikasih gambar yang tidak sesuai dengan keinginannya)

f) Jika anak benar dalam tahap ini tanpa dilakukan promp dilanjutkan dalam fase berikutnya

4. Fase IVIntroducing The Sentence Structure In PECS Tujuan :

Anak mampu meminta obyek yang diinginkan dan mencari obyek gambar yang tersedia serta simbol-simbol gambar “saya mau” atau “saya ingin” (yang sudah dimodifikasi terhadap kebutuhan anak) pada layar tablet tablet serta menyusun simbol gambar berdampingan dengan gambar yang diinginkan.

82

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Anak mencari simbol “saya mau” atau “saya ingin” (pada layar di tablet)

b) Anak mampu memindahkan simbol “saya mau” atau “saya ingin” pada kolom simbol keinginan pada layar tablet

c) Meletakan lambang simbol “saya ingin” atau “saya mau” dikolom yang ada di layar tablet

d) Anak memilih salah satu gambar yang diinginkan dan meletakkan gambar tersebut berdampingan dengan simbol “saya ingin” atau “saya mau”

e) Terus melatih anak untuk memahami konsep fase IV agar anak lebih mandiri.

f) Jika anak benar dalam tahap ini tanpa dilakukan promp dilanjutkan dalam fase berikutnya.

5. Fase VTeaching Answering Simple Question Tujuan:

Anak mampu secara spontan memnita objek yang diinginkan melalui gambar dan menjawab dengan gambar pertanyaan “Apa yang kamu inginkan?” atau “Kamu mau apa?”

Prosedur latihan :

a) Pada fase ini anak sudah mandiri dalam menggunakan simbol “saya ingin” atau “saya mau” diikuti dengan obyek gambar yang diinginkan. b) Pada fase ini akan lebih efektif jika anak mampu merespon dari suatu

pertanyaan.

c) Pada fase ini anak sudah mampu secara spontan mengungkapkan keinginannya.

6. Fase VIteaching Commeting Tujuannya:

Anak mampu berkomentar melalaui gambar mengenai ekpresi perasaan suka dan tidak suka, dll

83

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur latihan:

a) Anak mampu mengekspresikan keinginannya, misalnya : saya tidak suka kue.

b) Anak mampu mengekspresikan perasaannya “Bagaimana perasaanmu hari ini?” anak mampu menjawab “Saya bahgia” atau “Saya sedih” c) Pada fase ini anak diharapkan mampu mengkomunikasikan

keinginannya atau perasaannya kepada siapa saja.

d) Dalam waktu/ukuran/lokasi dapat dipelajari oleh anak secara bersamaan dengan mengungkapkan komentar atau perasaan (anak tidak hanya mengatakan “Saya ingin bola”, anak bisa menambahkan “Saya ingin bola merah” dll. Konsep pada tahap VI ini diajarkan melalui format struktur konteks secara alamiah

Setelah data lengkap, membandingkan frekuensi subjek dalam komunikasi yang diperoleh dari kondisi baseline dengan hasil yang diperoleh dari intervensi (treatment).

e. Pengelolaan Data

Hasan Iqbal (2002:7) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.

Proses analisis dilakukan dengan menelaah data seluruh data, untuk penyajian data diolah dengan grafik atau diagram untuk memperjelaskan gambaran penelitian dan terukur. Design subyek tunggal ini mempergunakan type simple line graph (tipe garis yang sederhana).

84

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sunarto (2006:30) kompenen penting dalam membuat grafik adalah:

1) Abisi adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukan satuan untuk variabel bebas (misalnya sesi, hari, tanggal). 2) Ordinat adalah sumby Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukan

satuan untuk variabel terikat.

3) Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan sumbu Y sebagai titik awal satuan variabel bebas dan terikat.

4) Skala garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y menunjukan ukuran (misalnya 0%, 25%, 50%).

5) Label kondisi merupakan keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen misalnya baseline atau intervensi.

6) Garis perubahan kondisi yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi lain.

7) Judul grafik yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

a) Menghitung frekuensi subjek dalam berkomunikasi dengan orang disekitarnya, di sekolah sebagai pengukuran data pada fase baseline dari subjek pada setiap sesinya.

b) Menghitung frekuensi subjek saat berkomunikasi melalui aplikasi multimedia PECS sebagai pengukuran data pada fase intervensi (treatment). Ada fase ini dilakukan pengukuran targer behaviour untuk mengoptimalkan data yang stabil.

c) Membandingkan frekuensi subjek dalam berkomunikasi yang diperoleh dari kondisi baseline dengan hasil yang diperoleh pada fase intervensi.

85

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

265

Erni Endah Wahyuni, 2014

Aplikasi multimedia metode pecs (picture exchange communication system) untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd (autisme spectrum disorder) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

Dokumen terkait