BAB I PENDAHULUAN
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
5. Definisi Return
Return merupakan pengembalian pendapatan yang diterima dari hasil
investasi ditambah perubahan harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai
persentase dari harga pasar investasi awal. Return yang diharapkan
31 kesempatan (oportunity cost) dan return yang terjadi (realized cost).
Return yang diaharapkan merupakan tingakat return yang diantisipasi
investor dimasa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi (actual
retun) merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa yang lalu.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return
dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum
terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return
realisasi (Realized return) merupakan return yang telah terjadi, return
realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Return yang
diharapkan (Expected Return) adalah Return yang diharapkan oleh
investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi (Jogiyanto, 2009:199).
Dalam melakukan investasi dalam saham, seorang investor selalu
mengharapkan adanya return atau keuntungan. Return saham adalah
tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya. Dalam teori pasar modal, tingkat pengembalian yang
diterima oleh seorang investor dari saham yang diperdagangkan di pasar
modal (saham perusahaan go public) biasa diistilahkan dengan return.
Dalam pasar saham tidak selalu menjanjikan suatu return yang pasti bagi
investor. Namun beberapa komponen return saham yang memungkinkan
pemodal meraih keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital
32
Return saham sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian
(-Ri,t) ke- i pada waktu ke- t (Pi,t) dikurangi harga saham sekuritas harian harga saham i pada waktu ke t-1 (Pi,t-1) , dibagi harga saham harian sekuritas I ada waktu t-1 (Pi,t-1).
Perhitungan Return Saham dirumuskan sebagai berikut :
HS t : Harga saham hari ke t
HS t-1 : Harga saham hari ke t – 1
Menurut Husnan (1995:55), terdapat korelasi antara tingkat
keuntungan suatu saham dengan perubahan pasar (indeks pasar). Kalau
perubahan pasar bisa dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar,
maka tingkat keuntungan suatu saham (Ri) bisa dinyatakan sebagai :
ai = Bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar
Rm = Tingkat keuntungan indeks pasar
Β = Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm
Sedangkan untuk memperoleh keuntungan tertentu seorang
investor juga harus memeperhatikan risiko yang akan ditanggungnya jika
ingin memperoleh keuntungan tersebut. Resiko merupakan perbedaan
Ri = ai + ßi Rm Return Saham = ∑(HS t –HS t-1)
33 antara return aktual yang aktual dengan return aktual yang diharapkan.
Semakin besar kemungkinan perbedaan berarti semakin besar pula resiko
tersebut.
1) Expected Return
Expected return saham merupakan tingkat keuntungan saham yang
diharapkan investor. Dalam menghitung expected return saham dapat
menggunakan:
a. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Expected return yang diukur dengan mempertimbangkan
return pasar dan suku bunga bebas resiko. Model CAPM yang
dipergunakan untuk menghitung expected return adalah sebagai
berikut (Husnan, 1995:56):
Keterangan : Rf = Tingkat suku bunga bebas risiko (Risk Free Rate)
Rm = Return pasar
P = Interpolasi yang menggunakan data saham harian
CAPM disusun sebagai gambaran bahwa premi resiko yang
tepat terhadap suatu aset akan ditentukan oleh kontribusinya terhadap
resiko dari seluruh investor. Resiko portofolio adalah hal yang penting
bagi para investor dan hal yang menentukan premi resiko yang mereka
kehendaki (Bodie. et all, 2009: 316). E(Ri) =Rf+β (Rm-Rf)
34
Abnormal return merupakan selisih antara return
sesungguhnya dan return yang diharapkan. Abnormal return bisa
bersifat positif atau negatif.
b. Single Index Model (SIM)
Menghitung normal return dengan mengunakan alfa dan beta
yang telah dihitung sebelumnya, sedangkan market return yang
digunakan adalah market return yang dihitung selama periode
penelitian.
Return suatu saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Jogiyanto, 2003:232):
Keterangan:
Ri : Return sekuritas ke i
ai : suatu variable acak yang menunjukkan komponen dari
return
Sedangkan return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto,
2003: 232) :
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan trade-off dari
kedua faktor ini. Resiko dan return mempunyai hubungan yang positif, Ri = ai + βt . Rm +ei 1 1 t t t m IHSG IHSG IHSG R
35 semakin besar resiko yang harus ditanggung maka semakin besar pula
kompensasi dari return yang akan diperoleh.
c. Abnormal Return
Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak
sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara
return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return
akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang
diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif
jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan.
Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal
return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman
dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya
yang terjadi dengan return ekspektasi, sebagai berikut (Jogiyanto,
2003) :
RTN i,t = abnormal return sekuritas ke-I pada periode
Peristiwa ke-t
R i,t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk
sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
E [ R i,t ] = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode
peristiwa ke-t. RTNI,t = RI,t- E [RI,t]
36
d. Varian Return Saham
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi
dari out come yang diterima dengan yang diekspektasi. Penyimpangan
standar deviasi atau deviasi standar (standard deviation) yang
mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi
dengan nilai rata-ratanya (sebagai nilai yang diekspektasi). Jadi
penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan
pengukuran yang digunakan untuk menghitung resiko yang
berhubungan dengan return ekspektasi.
Varians portofolio adalah jumlah tertimbang bobot dari elemen
matriks kovarians dengan perkalian proporsi masing-masing investasi
sebagai bobot. Jadi varians setiap asset dibobotkan dengan proporsi
investasi kuadrat, jadi varians portofolio termasuk dua kali kovarians
terbobot dengan perkalian proporsi investasi dari kedua aset tersebut
(Bodie. et all, 2006:328). Varian (variance) merupakan kuadrat dari
deviasi standar.
dimana:
�2 = Varians saham i
Rit = Return saham i pada periode t
� �� = Rata-rata return saham i pada periode t
N = Jumlah pengamatan.
�
2=
�(�
��− �
��)
2�=1
37