• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.4 Analisa Keaslian

5.4.5 Dekorasi

Indikator dekorasi ditinjau dari observasi yang dilakukan di lapangan sesuai dengan teori Jahromy & Tajik (2011) yaitu dekorasi merupakan salah satu unsur yang mendukung keaslian spot wisata kuliner serta menurut Suryandana (2009) yang juga didukung oleh Tin & Duarte (2012) bahwa desain ruangan (venue) yang menarik akan menambah keaslian spot wisata kuliner dan berdasarkan hasil kuisioner didapat analisa sebagai berikut :

Berdasarkan hasil data kuisioner ( Gambar diagram 5.12 ) untuk indikator dekorasi didapat 0% reponden menyatakan sangat tidak puas (STP), 15% menyatakan tidak puas (TP), 27% menyatakan cukup puas (CP), 55% menyatakan puas (P), dan 3% responden menyatakan sangat puas (SP). Dari data tersebut didapat nilai rata-rata (mean) yaitu 3,46 berarti dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan puas dengan indikator dekorasi pada spot wisata kuliner di Kota Medan. Perhatikan tabel berikut ini :

Tabel 5.11 : Hasil observasi dekorasi spot wisata kuliner di Kota Medan

Spot Wisata Kuliner Dekorasi

Merdeka Walk Sangat Menarik

Kuliner Perniagaan Cukup menarik

Restoran Tip-Top Sangat menarik

Kuliner Selat Panjang Cukup menarik

Kulier Jalan Semarang Cukup menarik

Kuliner Pagaruyung Cukup menarik

Amaliun Food Court Sangat menarik

Kuliner Jl. Dr. Mansyur Sangat menarik

Mie Aceh Titi Bobrok Cukup menarik

Warkop Elisabet Kurang menarik

Ucok Durian Cukup menarik

Kuliner Komplek Asia Mega Mas Kurang menarik

Warkop MMTC Cukup menarik

Kuliner Komplek Cemara Asri Cukup menarik

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebagian besar spot wisata kuliner di Kota Medan mempunyai dekorasi/ desain ruangan yang sangat menarik hanya Warkop Elisabet dan Kuliner Komplek Asia Mega Mas yang kurang menarik. Sementara itu Merdeka Walk merupakan spot yang paling menarik dekorasinya, hal ini

membuat keaslian Merdeka Walk semakin tinggi dan oleh karena itu spot ini mempunyai tingkat kunjungan paling tinggi. Hat tersebut membuktikan bahwa dekorasi juga mempengaruhi keaslian dan tingkat kunjungan spot wisata kuliner di Kota Medan.

Gambar 5.29 : Dekorasi spot wisata kuliner Merdeka Walk

Gambar 5.29 menunjukkan bahwa dekorasi spot wisata kuliner Merdeka Walk sangat baik, rapi dan menarik. Terlihat bahwa dekorasi spot tersebut sangat modern dengan susunan kursi dan meja makan serta susunan gerai-gerai makanan yang sangat tertata dengan rapi dan teratur. Bukan hanya susunannya saja yamg teratur, semua furniture/ perabot-perabot yang menjadi unsur pembentuk dekorasi kondisinya sangat bagus dan layak dengan kualitas yang baik. Hal tersebut sangat menguntungkan pengunjung yang datang, karena spot wisata kuliner ini sangat nyaman untuk dikunjungi. Ornamen-ornamen yang ada seperti lampu dan lainnya juga terlihat unik, hal ini menambahkan nilai estetika maupun artistik pada spot wisata kuliner ini.

Gambar 5.30 : Dekorasi spot wisata Kuliner Perniagaan

Pada gambar 5.30 dapat dilihat bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Perniagaan cukup tertata rapi. Susunan kursi dan meja makan disusun bersebelahan dengan gerobak makanan yang ada, posisi kursi dan meja makan tersebut berada dibagian kanan maupun bagian kiri gerobak karena spot wisata kuliner ini hanya menggunakan satu sisi jalan sedangkan sisi jalan yang lain difungsikan sebagai area parkir kendaraan roda dua pengunjung. Kondisi dan kualitas furniture/ perabot-perabot yang ada kurang baik dan layak, namun para pengunjung masih nyaman mengunjungi spot ini. Kursi dan meja yang ada terbuat dari bahan plastik agar lebih praktis dan mudah dipindahkan. Hal ini disebabkan karena spot ini hanya buka pada malam hari, oleh karena itu penyediaan kursi dan mejanya secara praktis agar memudahkan pedagang untuk menyusunnya.

Gambar 5.31 : Dekorasi spot wisata kuliner Restoran Tip-Top

Gambar 5.31 menunjukkan bahwa dekorasi dari Restoran Tip-Top sangat baik dan menarik. Dekorasi spot ini bergaya kolonial dengan campuran melayu dan tionghoa. Perabot-perabot yang ada pada spot ini kualitasnya sangat bagus dan masih kuat karena sudah ada dari masa-masa penjajahan. Suasana kolonial Kota Medan sangat terasa kental pada spot ini. Susunan perabot kursi dan meja makan sangat tertata rapi yang disusun berdasarkan fengsui etnis tionghoa yang ada di Kota Medan. Sedangkan unsur melayu ditunjukkan pada pakaian yang dipakai oleh pelayan-pelayan yang ada di spot ini.

Pada gambar 5.32 menunjukan bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Selat Panjang cukup menarik. Susunan gerobak-gerobak makanan yang ada pada spot ini tersusun dan tertata dengan rapi. Gerobak-gerobak makanan tersebut berada dan diletakkan di kedua sisi pinggir jalan yang dijadikan spot wisatat kuliner, sedangkan area makan pengunjung berada didalam deretan ruko-ruko yang ada pada spot ini. Kursi dan meja makan disusun dengan rapi didalam ruko-ruko tersebut.

Gambar 5.33 : Dekorasi spot wisata Kuliner Jalan Semarang

Pada gambar 5.33 dapat dilihat bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Jalan Semarang cukup menarik. Hal tersebut ditandai dengan penataan spot yang meletakkan atau memposisikan gerobak-gerobak makanan di bagian pinggir jalan yang dijadikan spot wisata kuliner, gerobak-gerobak makanan tersebut disusun dan ditata dengan rapi. Sementara itu, susunan kursi dan meja yang dijadikan area makan pengunjung diposisikan di belakang gerobak-gerobak makanan tersebut, tepatnya dipinggiran deretan ruko yang ada pada spot. Susunan kursi dan meja tersebut tersusun dan tertata dengan rapi. Ornamen-ornamen dekorasi yang ada pada spot wisata kuliner ini adalah lampu dan lampion-lampion yang bercirikan

etnis tionghoa. Susunan kursi dan meja makan serta lampu diatasnya sangat memberi kenyamanan pengunjung dalam menyantap hidangan yang ada. Sementara itu lampion-lampion yang berciri khas etnis tionghoa saling melintang seta dihubungkan pada ruko-ruko yang bersebrangan. Hal ini menegaskan bahwa spot ini merupakan daerah pecinan.

Gambar 5.34 : Dekorasi spot wisata Kuliner Pagaruyung

Pada gambar 5.34 dapat terlihat bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Pagaruyung cukup menarik. Gerobak-gerobak makanan disusun dan tertata rapi di bagian pinggir jalan yang dijadikan spot wisata kuliner, sedangkan area tempat makan pengunjung diposisikan didepan gerobak-gerobak makanan tersebut dengan kata lain, kursi dan meja makan disusun dan ditata dengan rapi disepanjang jalan karena pada saat spot wisata kuliner ini dibuka, jalan tersebut ditutup. Sementara itu, ornamen-ornamen yang ada pada spot ini seperti yang terlihat di bagian atas, dengan posisi melintang dan dihubungkan pada atap tempat makan yang saling bersebrangan menambah nilai estetika spot wisata kuliner ini serta mempertegas bahwa area ini lebih berkonsep tradisional.

Gambar 5.35 : Dekorasi spot wisata kuliner maliun Food Court

Gambar 5.35 menunjukkan bahwa dekorasi spot wisata kuliner Amaliun Food Court sangat menarik. Spot ini berkonsep modern, dibagi menjadi dua bagian yaitu indoor dan outdoor dengan penataan kursi dan meja makan serta penataan gerobak/ gerai-gerai makanan sangat tertata rapi. Perabot/ furnitureyang ada pada spot ini baik pada bagian indoor maupun outdoor kualitasnya sangat bagus, hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan pengunjung yang mengunjunginya. Titik-titik lampu yang ada pada bagian indoor spot ini terlihat rapi, menegaskan bahwa dekorasi spot ini berkonsep modern. Sementara itu, pada bagian outdoor dari spot wisata kuliner ini terdapat beberapa pohon yang cukup rindang dan cukup menarik menambahkan nilai estetika yang ada, hal tersebut memberikan kesejukkan pada pengunjung yang memilih duduk di area outdoor dari spot ini.

Gambar 5.36 : Dekorasi cafe-cafe pada spot wisata Kuliner Jl. Dr. Mansyur

Pada gambar 5.36 dapat dilihat bahwa sebagian besar dekorasi cafe-cafe yang ada pada spot wisata Kuliner Jl. Dr. Mansyur berkonsep modern dan sangat menarik. Selain penataannya yang tertata rapi, kondisi kursi dan meja makan cafe-cafe yangb ada pada spot wisata kuliner ini sangat layak dan nyaman digunakan. Titik-titik lampu dan warna lampu yang beragam pada cafe juga menegaskan konsep modern spot wisata Kuliner Jl. Dr. Mansyur. Namun yang disayangkan dari spot ini adalah penataan parkir dimana sebagian besar menggunakan bahu jalan sebagai parkir kendaraan, menghambat kendaraan lain yang akan menuju Jl. Setia Budi dan Jl Jamin Ginting.

Pada gambar 5.37 dapat dilihat bahwa spot wisata kuliner Mie Aceh Titi Bobrok cukup menarik. Konsep dekorasi spot wisata kuliner ini lebih mengarah konsep tradisional, terlihat pada warna yang digunakan adalah warna khas daerah Aceh. Penataan kursi dan meja makan sudah tertata dengan rapi, serta kondisi kursi dan meja makan tersebut sangat layak dan nyaman digunakan.

Pada gambar 5.38 dapat dilihat bahwa dekorasi spot wisata kuliner Warkop Elisabet kurang menarik. Penataan kursi dan meja makan serta gerobak-gerobak makanan yang ada pada spot ini masih belum tertata rapi. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan spot wisata kuliner ini hanya sekedar warkop biasa seperti warkop-warkop lain pada umumnya yang belum memperhatikan dekorasi yang menarik dari segi penataannya. Dengan lebih memperhatikan penataan, spot wisata kuliner ini akan lebih memberikan kenyamanan pengunjung yang mengunjunginya karena spot ini sangat diminati, terlihat dari jumlah pengunjung yang datang baik siang maupun malam hari. Namun yang membuat unik dari spot ini adalah penggunaan warna pada alas meja yang saling bergantian

antara warna merah dan hijau, keunikannya juga terlihat dari warna atap/ penutup tenda yang terkesan memberikan rasa sejuk dan nyaman bagi pengunjung.

Pada gambar 5.39 dapat dilihat bahwa dekorasi spot wisata kuliner Ucok Durian cukup menarik. Penataan kursi dan meja cukup tertata rapi, kondisinya pun cukup layak dan nyaman bagi pengunjung yang menggunakannya. Spot wisata kuliner ini kental dengan regional Kota Medan yaitu ornamen warna etnis Melayu Medan. Ornamen warna Melayu terlihat pada bagian lantai, dinding, hingga rangka atap, hal tersebut sangat unik. Namun yang disayangkan pada spot wisata kuliner ini adalah lampu yang menerangi spot ini terlalu biasa, apabila lampu yang digunakan pad spot ini lampu berciri khas Melayu maka spot wisata kuliner ini semakin unik dan semakin kental akan regionalisame Kota Medan.

Pada gambar 5.40 dapat terlihat bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Komplek Asia Mega Mas belum tertata rapi. Posisi antara gerobak-gerobak makanan dan kursidan meja makan yang menjadi area makan pengunjung masih berantakan dan belum seimbang, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondidi jalan yang kurang rata dan karena spot ini menggunakan bagian median jalan. Namun yang membuat spot ini terlihat unik adalah titik lampu, lampu-lampu tersebut sedikit berciri khas Tionghoa dan digantung pada bagian atas spot yang saling berhubungan menggantung pada ruko-ruko yang saling bersebrangan.

STU VT WXY ZR[Dekorasi spot wisata Kuliner Komplek Asia Mega Mas

Pada gambar 5.41 dapat dilihat dekorasi spot wisata kuliner Warkop MMTC cukup menarik, akan tetapi dalam penataannya masih kurang tertata rapi. Penataan kursi dan meja makan dan gerai-gerai/gerobak makanan pada spot ini sudah cukup menarik, namun yang membuat kurang rapi adalah jarak antar kursi dan meja yang sangat dekat dan jarak antara area makan dan area parkir juga dekat yang mengakibatkan sirkulasinya kurang baik. Titik lampu yang ada pada spot ini hanya menerangi pada bagian gerai-gerai/ gerobak makanannya saja, sementara pada area makan pengunjung tidak dilengkapi lampu, jadi kurang terang. Yang membuat unik dan menarik adalah warna dari kursi dan meja makan yang saling bergantian antara warna hijau dan merah.

Pada gambar 5.42 dapat dilihat bahwa dekorasi spot wisata Kuliner Komplek cemara Asri cukup menarik dan tertata rapi. Penataan kursi dan meja makan tertata dengan rapi serta sirkulasinya sangat baik, jadi pengunjung sangat mudah untuk berpindah-pindah posisi/ bergerak. Namun yang membuat spot ini terlihat unik adalah titik lampu, lampu-lampu tersebut sedikit berciri khas Tionghoa dan digantung pada bagian atas spot yang saling berhubungan

Dokumen terkait