• Tidak ada hasil yang ditemukan

OUTPUT DATA HASIL PENELITIAN KELOMPOK UMUR * TAHUN DIAGNOSA Crosstabulation

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.2. Deksripsi Karakteristik Sampel

 

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deksripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Medan, Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan

Tuntungan. Berdasarkan pada Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 335/Menkes/SK/VII/1990, rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit

umum kelas A di Medan. Selain itu, RSUP H. Adam Malik adalah rumah sakit rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau sehingga akan didapati pasien dengan latar belakang penyakit yang bervariasi. RSUP H. Adam Malik juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 502/Menkes/IX/1991. Data diambil dari unit rekam medis rumah sakit yang merupakan basis data dan pusat riwayat kesehatan pasien.

5.1.2. Deksripsi Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang didiagnosis menderita penyakit menular seksual di Poli Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2008 – 2009 yaitu sebanyak 286 pasien. Karakteristik sampel yang bisa diamati untuk menentukan pola penyakit infeksi menular seksual pada sampel ini antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pendidikan, tempat tinggal dan jenis infeksi menular seksual.

   

5.1.2.1 Kelompok Usia

Distribusi data penelitian berdasarkan kelompok usia penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1 Tabel Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Kelompok Usia

Usia Tahun Total

2008 2009 2010 2011 2012 <15 tahun N 0 0 0 0 0 0 % 0% 0% 0% 0% 0% 0% 16-20 tahun N 5 1 7 4 8 25 % 14.3 2.0 12.5 5.1 11.9 8.7 21-25 tahun % N 11.4 4 22.4 11 28.6 16 29.1 23 26.9 18 25.2 72 26-30 tahun N 4 9 15 18 13 59 % 11.4 18.4 26.8 22.8 19.4 20.6 31-35 tahun % N 22.9 8 24.5 12 12.5 7 16.5 13 14.9 10 17.5 50 36-40 tahun N 5 6 4 5 10 30 % 14.3% 12.2% 7.1% 6.3% 14.9% 10.5% 41-45 tahun % N 14.3% 5 12.2% 6 1.8% 1 10.1% 8 4.5% 3 8.0% 23 46-50 tahun % N 5.7% 2 6.1% 3 7.1% 4 2.5% 2 0% 0 3.8% 11 51-55 tahun N 1 0 1 4 2 8 % 2.9% 0% 1.8% 5.1% 3.0% 2.8% >55 tahun N 1 1 1 2 3 8 % 2.9% 2.0% 1.8% 2.5% 4.5% 2.8% Total % N 100.0% 35 100.0% 49 100.0% 56 100.0% 79 100.0% 67 100.0% 286

Berdasarkan tabel 5.1, dapat dilihat bahwa penderita IMS yang paling banyak pada tahun 2008 adalah kelompok usia 31-35 yaitu sebanyak 8 orang ( 22.9%), pada tahun 2009 adalah kelompok usia 31-35 tahun yaitu sebanyak 12 orang (24.5%), pada tahun 2010 adalah kelompok usia 21-25 tahun yaitu sebanyak 16 orang (28.6%), pada tahun 2011 adalah kelompok usia 21-25 tahun adalah yaitu

   

sebanyak 23 orang (29.1%), dan pada tahun 2012 adalah kelompok usia 21-25 tahun yaitu sebanyak 18 orang (26.9%).

   

5.1.2.2 Jenis Kelamin

Distribusi data penelitian berdasarkan jeis kelamin penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun Diagnosa Total

2008 2009 2010 2011 2012 Laki-laki N 11 27 36 40 40 154 % 31.4% 55.1% 64.3% 50.6% 59.7% 53.8% Perempuan N % 68.6% 24 44.9% 35.7% 49.4% 40.3% 46.2% 22 20 39 27 132 Total N 35 49 56 79 67 286 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel 5.3, pada tahun 2008 pasien IMS perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu 24 orang (68.6%). Pada tahun 2009-2012 pasien laki-laki yang lebih banyak yaitu sebanyak 27 orang (55.1%) pada tahun 2009, sebanyak 36 orang (64.3%) pada tahun 2010, sebanyak 40 orang (50.6%) pada tahun 2011, dan sebanyak 40 orang (59.7%) pada tahun 2012.

 

5.1.2.3 Status perkawinan

Distribusi data penelitian berdasarkan status perkawinan penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Status Perkawinan

Tahun Total 2008 2009 2010 2011 2012 Belum Kawin N % 14.3% 5 34.7% 17 48.2% 27 39.2% 31 49.3% 33 39.5% 113 Kawin N % 85.7% 30 65.3% 32 51.8% 29 60.8% 48 50.8% 34 60.4% 173 Total N % 100% 35 100% 49 100% 56 100% 79 100% 67 100% 286

   

2008, sebanyak 32 orang (65.3%) pada tahun 2009, sebanyak 29 orang (51.8%) pada tahun 2010, sebanyak 48 orang (60.8%) pada tahun 2011, dan sebanyak 34 orang (50.8%).

5.1.2.4 Pekerjaan

Distribusi data penelitian berdasarkan pekerjaan penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan N %

Ibu Rumah Tangga 68 23.8

Mahasiswa 29 10.1 Nelayan 2 0.7 Pegawai Negri 25 8.7 Pegawai Swasta 18 6.3 Pekerja Lepas 7 2.4 Pelajar 2 0.7 Pembantu 1 0.3 Petani 2 0.7 Supir 5 1.7 Tidak Kerja 17 5.9 TNI / POLRI 1 0.3 Wiraswasta 109 38.1 Total 286 100%

Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa lima jenis pekerjaan yang terbanyak pada pasien IMS adalah wiraswasta sebanyak 109 orang (38.1%), ibu rumah tangga sebanyak 68 orang (23.8%), mahasiswa sebanyak 29 orang (10.1%), pegawai negri sebanyak 25 orang (8.7%), pegawai swasta sebanyak 18 orang (6.3%).

   

5.1.2.5 Tingkat Pendidikan Terakhir

Distribusi data penelitian berdasarkan tingkat pendidikan terakhir penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. 5 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Tahun Total 2008 2009 2010 2011 2012 Tidak Sekolah % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 1.5% 1 0.3% 1 SD N 0 1 2 3 3 9 % 0% 2% 3.6% 3.8% 4.5% 3.1% SLTP % N 25.7% 9 8.2% 4 25.0% 14 22.8% 18 10.4% 7 18.2% 52 SLTA % N 71.4% 25 71.4% 35 57.1% 32 60.8% 48 65.7% 44 64.3% 184 PT % N 2.9% 1 18.4% 9 14.3% 8 12.7% 10 17.9% 12 14.0% 40 Total % N 100.0% 35 100.0% 49 100.0% 56 100.0% 79 100.0% 67 100.0% 286

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pasien IMS yang sudah tamat SLTA selalu lebih banyak daripada yang tamat SD, SLTP, PT, maupun tidak sekolah. Pada tahun 2009 pasien yang tamat SLTA sebanyak 9 orang (25.7%), tahun 2010 sebanyak 4 orang (8.2%), tahun 2011 sebanyak 32 orang (57.1%), tahun 2011 sebanyak 48 orang (65.7%), dan tahun 2012 sebanyak 44 orang (65.7%).

   

5.1.2.6 Tempat tinggal

Distribusi data penelitian berdasarkan tempat tinggal penderita IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Tempat Tinggal

Tempat Tinggal N % Aceh 6 2.1 Asahan 5 1.7 Batu bara 2 0.7 Binjai 10 3.5 Deli serdang 41 14.3 Dairi 6 2.1 Dolok Sanggul 3 1 Karo 11 3.8 Kota Medan 163 57 Labuhan Batu 2 0.7 Langkat 9 3.1 Pematang Siantar 10 3.5

Padang Lawas Utara 1 0.3

Pak-Pak Barat 2 0.7 Pekan Baru 2 0.7 Sibolga 2 0.7 Simalungun 4 1.4 Tanjung Balai 3 1 Tapanuli Utara 1 0.3 Tebing Tinggi 1 0.3 Toba Samosir 2 0.7 Total 286 100%

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa tempat tinggal pasien IMS yang datang ke RSUP H.Adam Malik lebih banyak berada di Kota Medan yaitu sebanyak 163 orang (57%), Deli Serdang sebanyak 41 orang (14.39%), Karo sebanyak 11 orang (3.8%), Binjai sebanyak 10 orang (3.5%), Pematang Siantar sebanyak 10 orang (3.5%) daripada daerah lain.

   

5.1.2.7 Jenis IMS

Distribusi data penelitian berdasarkan jenis IMS pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.7 Distribusi Pasien IMS Berdasarkan Jenis IMS

Jenis IMS 2008 2009 Tahun 2010 2011 2012 Total Gonore N % 5.7% 2 26.5% 13 19.6% 11 11.4% 9 19.4% 13 16.8% 48 Herpes Genitalis N % 8.6% 3 2.0% 1 10.7% 6 13.9% 11 3.0% 2 8.0% 23 HIV N % 0% 0 8.2% 4 8.9% 5 20.3% 16 13.4% 9 11.9% 34 Kandidasis vulvovaginalis % N 22.9% 8 16.3% 8 7.1% 4 8.9% 7 10.4% 7 11.9% 34 Kondiloma akuminata % N 34.3% 12 30.6% 15 42.9% 24 38.0% 30 31.3% 21 35.7% 102 Sifilis % N 17.1% 6 8.1% 4 5.4% 3 3.8% 3 14.9% 10 9% 26 Ulkus Mole % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 3.0% 2 0.7% 2 UNS / IGNS % N 11.4% 4 8.2% 4 5.4% 3 3.8% 3 4.5% 3 5.9% 17 Trikomoniasis % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Moloskum kontangiosum % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Limfogranuloma venerum % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Granuloma inguinale % N 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Total % N 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 35 49 56 79 67 286

Berdasarkan data pada tabel 5.7, pada tahun 2008 tiga jenis IMS yang banyak diderita pasien adalah kondiloma akuminata sebanyak 12 orang (34.3%), Kandidiasis vuvovaginalis sebanyak 8 orang (22.9%), dan Sifilis sebanyak 6 orang (17.1%). Pada tahun 2009, tiga jenis IMS yang banyak diderita adalah Kondiloma Akuminata sebanyak 15 orang (30.6%), Gonore sebanyak 13 orang

   

2010, tiga jenis IMS yang banyak diderita adalah Kondiloma Akuminata sebanyak 24 orang (42.9%), Gonore sebanyak 11 orang (19.6%), dan Herpes genitalis sebanyak 6 orang (10.7%). Pada tahun 2011 IMS yang banyak diderita adalah Kondiloma Akuminata sebanyak 30 orang (38%), HIV sebanyak 16 orang (20.3%), dan Herpes genitalis sebanyak 11 orang (13.9%). Pada tahun 2012, tiga jenis IMS yang banyak diderita adalah Kondiloma Akuminata sebanyak 21 orang (31.3%), Gonore sebanyak 13 orang (19.4%), dan Sifilis sebanyak 10 orang (14.9%).

5.2 Pembahasan

Jumlah penderita IMS di Poli Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012 ada sebanyak 286 orang yang terdiri dari 35 orang pada tahun 2008, 49 orang pada tahun 2009, 56 orang pada tahun 2010, 79 orang pada tahun 2011, dan 67 orang pada tahun 2012. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan jumlah kasus IMS selama beberapa tahun tetapi kemudian turun sedikit pada tahun 2012.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Jain, et al., dan Devi, et al yang juga

mendapatkan peningkatan jumlah kasus IMS di beberapa tempat di India. Peningkatan kasus IMS ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya meratanya pendidikan kesehatan dan pendidikan seksual, serta adanya perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam bidang moral dan agama (KPAN RI, 2001 dalam Widodo, 2009).

5.2.1 Kelompok Usia

Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan kelompok usia yang paling sering menderita IMS dimana pada tahun 2008-2009 kelompok usia 31-35 tahun yang paling sering menderita sedangkan pada tahun 2010-2012 adalah kelompok usia 21-25 tahun. Akan tetapi, berdasarkan data yang diperoleh selama tahun 2008-2012 didapatkan bahwa pasien dengan kelompok usia 21-25 tahun yang paling banyak menderita IMS yaitu 72 orang (25.2%), kemudian disusul oleh

   

kelompok usia 26-30 tahun sebanyak 59 orang (20.6%) dan kelompok usia 31-30 tahun sebanyak 50 orang (17.5%).

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jazan (2004) di Bitung

dan Karn, et al. (2011) di Nepal bahwa penderita yang paling banyak adalah

kelompok usia 20-24 tahun. Serta penelitian Devi, et al. (2009) di India, yang

mendapatkan pasien terbanyak pada kelompok usia 21-30 tahun. Keseluruhan hasil ini menunjukkan bahwa pasien IMS paling sering berada pada usia seksual aktif sehingga rentan untuk terinfeksi IMS karena biasanya memiliki pasangan seksual yang banyak serta lebih sering berganti-ganti pasangan dibandingan

dengan kelompok usia lainnya (Ray, et al., 2006).

5.2.2 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, pasien laki-laki yang lebih banyak menderita IMS daripada perempuan, kecuali pada tahun 2008. Data tahun 2008-2012 menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki sebanyak 156 orang (54.5%) sedangkan wanita sebanyak 130 orang (45.5%). Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Faizan dan Djajakusumah (2008) di Bandung dan Karn, et al.

(2011) di Nepal dimana pasien laki-laki juga lebih banyak daripada perempuan. Laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan karena infeksi kulit kelamin pada wanita sering kali bersifat asimtomatis (Purba, 2008). Selain itu juga di beberapa negara berkembang, wanita sering mengalami keterbatasan untuk mendapatkan informasi ataupun pelayanan kesehatan karena kesibukannya dalam mengurus rumah tangga ditambah lagi perekonomian wanita yang lebih banyak tergantung kepada laki-laki juga sehingga berpengaruh juga dalam kemampuan

wanita untuk mengunjungi dokter (Karn, et al., 2011).

Dokumen terkait