• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

C. Demografi

5 Pasar

Desa/Kelurahan/Kecamatan

-

4. Sarana Kesehatan

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Klinik 26

2 Klinik Dr Gigi 4

3 Apotek 7

C. Demografi

1. Keadaan Penduduk

Penduduk Kelurahan Pengasinan terdiri dari penduduk asli dan pendatang dari berbagai daerah. Jumlah penduduk Kelurahan Pengasinan sebanyak 60.654 jiwa yang terdiri dari 30.408 penduduk laki-laki dan 30.346 penduduk perempuan dengan jumlah kepala keluarga 18.693 jiwa.

Berikut ini adalah jumlah penduduk menurut kelompok umur.

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kelurahan Pengasinan Tahun 20194

Usia Jumlah (orang)

0-4 Tahun 4.440

5-9 Tahun 4.790

10-14 Tahun 4.519

15-19 Tahun 5.068

20-24 Tahun 5.350

25-29 Tahun 6.060

30-34 Tahun 5.327

35-39 Tahun 4.715

40-44 Tahun 3.985

45-49 Tahun 3.776

50.54 Tahun 3.868

55-59 Tahun 4.004

60-64 Tahun 2.619

65+ Tahun 2.133

Jumlah Total 60.654

4 Ari Andriani, Kecamatan Rawalumbu Dalam Angka, (Bekasi:

Badan Pusat Statistik Kota Bekasi), 2020, hlm. 24-26

Seperti terlihat dari tabel di atas, penduduk terbesar menurut kelompok umur adalah 25-29 tahun, dengan jumlah 6.060 orang, dan yang terendah adalah penduduk berusia 65 tahun ke atas. Totalnya ada 2.133 orang.

2. Keadaan Sosial Ekonomi

Penduduk Kelurahan Pengasinan memiliki mata pencaharian yang sangat beragam, antara lain karyawan, wiraswasta, pengrajin, peternak, dan lain-lain. Tabel berikut mencantumkan jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan

Pekerjaan/Matapencaharian di Kelurahan Pengasinan Tahun 20215

Pekerjaan/Matapencaharian Jumlah (orang)

Pegawai Negeri Sipil 690

TNI 604

Wiraswasta/Pedagang 4555

Petani -

Tukang 285

Buruh Tanai -

5 Sumber Data Kelurahan Pengasinan Tahun 2021. (Kamis, 24 Juni 2021 pukul 13.31 WIB)

Pensiunan 7200

Nelayan -

Peternak 252

Jasa 2.240

Pengrajin 134

Pekerja Seni 64

Lainnya 22.420

Tidak Bekerja/Pengangguran 21.541

Warga Kelurahan Pengasinan memiliki latar belakang pendidikan dan kategori yang berbeda. Berikut ini adalah jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan.

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Pengasinan Tahun 20216

a. Tingkat Pendidikan Umum

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Tamat SD/Sederajat 1.290

Tamat SMP/Sederajat 12.832

6 Sumber Data Kelurahan Pengasinan Tahun 2021. (Kamis, 24 Juni 2021 pukul 13.31 WIB)

Tamat SMA/Sederajat 13.625 Tamat D1-D3/Sederajat 12.210 Tamat S1/Sederajat 4.442 Tanat S2/Sederajat 821

Tamat S3/Sederajat 110

b. Tingkat Pendidikan Khusus

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

Pondok Pesantren 4.151

Pendidikan Keagamaan 8.792 Sekolah Luar Biasa 60 Kursus Keterampilan 2.756

BAB IV

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Identitas Informan

Informan penelitian yang digunakan berjumlah 3 ibu rumah tangga dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Berikut ini gambaran mengenai karakteristik informan dalam tabel.

Tabel 4.5

Gambaran Umum Informan Penelitian

Keterangan Informan 1 (NA)

Informan 2 (Y)

Informan 3 (J)

Usia 44 tahun 46 tahun 44 tahun

Agama Islam Islam Islam

Pekerjaan IRT IRT IRT

Pekerjaan suami sebelum Covid-19

Pedagang Wiraswasta Wiraswasta

Penghasilan

3.000.000 2.500.000 1.000.000

B. Analisis Individual Informan 1. Informan 1 (NA)

a. Gambaran Umum

Na (44 tahun) adalah sosok ibu rumah tangga yang bertubuh agak gemuk dan pendek dengan tinggi badan sekitar 150 cm. Sebelum melakukan wawancara peneliti mendatangi Na yang berada di warungnya dan ada salah satu keluarga Na yang sedang main di warung Na. Peneliti menemui Na dengan

maksud meminta persetujuan dan membuat jadwal untuk wawancara dan akhirnya kami melakukan wawancara di sore hari dirumah Na. Pada saat diwawancara Na mengenakan baju daster berwarna hijau berlengan pendek dan memakai kerudung berwarna hitam. Sebelum melakukan wawancara peneliti menunggu kesiapan Na dikarenakan Na sedang memasak untuk anaknya yang bungsu.

Na adalah sosok ibu rumah tangga yang terkesan aktif untuk memulai pembicaraan, sehingga ketika melakukan wawancara Na memberikan jawaban yang spontan meskipun ada beberapa pertanyaan yang membuat Na bingung. Na memiliki riwayat penyakit asam lambung, tetapi ketika diwawancara Na dalam keadaan sehat.

Na memiliki suami yang bekerja sebagai pedagang di sekolah. Na memiliki 3 anak, anak tertua nya adalah perempuan dan sudah bekerja disalah satu toko perlengkapan bayi di Bekasi, anak kedua berjenis kelamin laki-laki yang masih duduk dibangku SMA dan tinggal dipondok pesantresn dan anak terakhir berjenis kelamin laki-laki dan yang masih bersekolah Taman Kanak-Kanak dan TPQ. Sebelum adanya Covid-19 keadaan ekonomi keluarga Na baik-baik saja, setiap bulannya mendapatkan penghasilan ±6.000.000 walaupun ada banyak kebutuhan tetapi masih dapat terpenuhi. Berbeda keadaannya ketika adanya Covid-19 suami Na tidak dapat berdagang lagi disekolah karena sekolah-sekolah melakukan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga sekolah-sekolah pun ditutup.

b. Gambaran Stres

Covid-19 membuat keluarga Na terdampak kesulitan ekonomi, keadaan ini membuat Na tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sampai-sampai Na tidak dapat membayar pendidikan anaknya dipondok. Menurut Na kondisi saat ini membuatnya tertekan sehingga berpengaruh terhadap pikiran dan kesehatan Na, apalagi Na memiliki riwayat penyakit asam lambung, sehingga pada kondisi ini Na dan suaminya jatuh sakit, yang awalnya hanya suami Na yang sakit, kemudian Na juga jatuh sakit.

buat sekolah yang itumah yang keteter, masalahnya kan si Putra paling 2 juta ya engga kebayar sama sekali itu, bapaknya sakit kemaren.

Aduhh tertekan sekali dah sampe sakit hahaha sampe sakit dua-duanya hahaha, iya sampe sakit dua-duanya, masih untung ini baru bangun mama mpo kan lama kemaren sakitnya, lambung si tadiannya cuma ya begitu mungkin karna pikiran bisa jadi kecapean karna sebelum saya sakit kan bapak mpo udah sakit duluan, lama aku sampe di infus dirumah,

mondar-mandir jaga warung udah kerumah sakit ga sanggup kemaren tapi udah.7

Di saat kesulitan ekonomi dan disaat Na dan suaminya jatuh sakit, kondisi ini lah yang membuat Na merasa sudah tidak punya semangat lagi.

Hmm iya kemaren lagi sakit aja itu emang udah ga ada semangat dah, ga semangat duit ga ada hahaha sakit badan, yaa begitu aja pokoknya semangat kurang, sekarang udah enakan semangat lagi.8

c. Gambaran Coping

Dalam mengatasi kesulitan ekonomi, Na membantu suaminya dengan berdagang karena pekerjaan yang diminatinya yaitu berdagang. Na menjual aneka plastik di warung milik Na yang tidak jauh dari rumahnya, jarak rumah dan warung hanya sekitar 10 meter. Toko Na pun tidak begitu besar, hanya terbuat dari papan, luas tokonya hanya sekitar 2x2 meter. Tak hanya itu, terkadang Na juga menjualkan pakaian kepada tetangganya yang Na beli di pasar. Setelah pulih dari sakitnya suami Na juga mencari tempat lain untuk berdagang kembali.

7 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

8 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

Yaa cari solusi lain, kan maksudnya dagangnya pindah dari yang kemaren. Hooh yang kemaren berhenti dulu, dagang juga udah apa aja cuma kan gitu lagi musimnya ga ada uang yang ada nombok. Apalagi ya, ya emangnya aku dibidangnya dagang si maksudnya cuma pindah dagang-dagang aja. ya kadang kan kalo ini baju, saya inimah kalo itu belanja jual, belanja jual gitu doang, Kalo usaha tetep aja diperdagangan ya ga yang lain.9

Dalam mengatasi stres yang dialaminya Na juga bercerita kepada teman dan keluarganya, tetapi Na lebih lebih cenderung cerita kepada temannya saja, karena jika cerita ke keluarga, Na merasa tidak enak karena akan merepotkan keluarganya. Selain itu Na juga bercerita kepada anaknya untuk dimintakan saran atau solusi.

Ke teman aja si, lebih ke teman kalo keluarga masalahnya dia jadinya kan iba gitu ya engga ini, ntar pengennya dia ga punya tapi pengen bantu, kalo sodara saya begitu, tapi sempet di bantu kemaren juga.10

Kalo curhat mama sering, sering curhat masalah-masalah kaya gitu, setiap aku abis pulang kerja biasanya kalo dia ada masalah dia pasti ngomong kenapa kaya gitu, karena

9 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

10 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

aku sebagai anak paling ya aku Cuma bisa ngasih saran enaknya gimana semua juga tetap aja keputusannya ada di mamah, tapi alhamdulillah mama itu jarang yang namanya curhatin karna masalah yang berat bagi dia.11 Selain itu, dalam kondisi kesulitan ekonomi yang membuat Na merasa gelisah ketika tengah malam, tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali berdoa dan meminta kepada Allah SWT dengan melakukan solat tahajud. Keadaan Na yang sulit ini juga membuat Na lebih ingat kepada Allah SWT, kadang-kadang Na yang sering menunda-nunda waktu solat dikarenakan kesibukannya menjaga warung tetapi ketika ada masalah dalam hidupnya, Na tanpa harus diingatkan langsung menyegerakan solatnya.

Yaa tahajud gitu aja, yaudah yang bisa dilakuin tahajud, apalagi? inikan masalahnya di tengah malam, gabisa direnungin terus, ditidurin juga kan ga tidur, yaudah itu aja si.12

Kalo soal ibadah emang mama itu ga terlalu, ga terlalu gimana yaa masih dibilang kurang karna dia kalo udah inget dagang sampe lupa jadi kalo dia harus selalu diingetin tentang solat, tapi alhamdulillah kalo misalkan emang ga terlalu sibuk dia inget sendiri.

11 Wawancara Pribadi dengan Significant Others Na 13 September 2021 Pukul 21.25 WIB

12 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

Ya kadang, kadang mamah kalo misalnya lagi ada waktu senggang atau ketika ada kabar biasanya dia solat sendiri tanpa disuruh, karna emang mamah tipikalnya itu orangnya emang harus diingetin gabisa kaya apalagi kalo dia lagi sibuk “yaudah ntar” tapi kalo misalnya kita lagi ada masalah atau emang hatinya lagi kurang enak suka solat sendiri tanpa dia ada yang ingetin dia udah berangkat sendiri.13

d. Gambaran Religiusitas

Na adalah sosok ibu rumah tangga yang kurang dalam hal peribadatan. Seperti dalam hal ibadah solat, Na terkadang suka menunda waktu solatnya ketika sibuk menjaga warung, oleh karena itu dalam hal ini terkadang Na harus selalu diingatkan, tetapi ketika sedang merasa ada masalah Na langsung mengerjakan solat tanpa harus diingatkan dulu.

Walaupun kesadaran Na dalam melaksanakan ibadah masih kurang tetapi Na tidak meninggalkan kewajibannya dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan susah ataupun senang.

Selain itu Na juga membaca Al-Quran, walaupun Na menyadari tidak terlalu bisa membaca Al-Quran. Puasa ramadhan ditahun ini Na tidak dapat melaksanakan puasa dikarenakan kondisinya yang sedang sakit. Walaupun kesadarannya kurang dalam melakukan ibadah tetapi Na selalu mengerjakan ibadah-ibadah tersebut karena ketika

13 Wawancara Pribadi dengan Significant Others Na 13 September 2021 Pukul 21.25 WIB

mengerjakannya Na merasa mendapatkan pencerahan, terlebih lagi ketika kondisinya sedang ada masalah, sebaliknya ketika Na tidak mengerjakan ibadah-ibadah tersebut Na merasa gelisah.

He’em, Lima waktu insyaallah, baca Quran sepatah-sepatah juga kadang bener kadang gatau tapi insyaallah, jarang kalo bapak mpo tiap hari. Puasa kemaren masalahnya lagi pada meriang puasa kemaren.14

Kalo soal ibadah emang mama itu ga terlalu, ga terlalu gimana yaa masih dibilang kurang karna dia kalo udah inget dagang sampe lupa jadi kalo dia harus selalu diingetin tentang solat, tapi alhamdulillah kalo misalkan emang ga terlalu sibuk dia inget sendiri.15

Ya kadang, kadang mamah kalo misalnya lagi ada waktu senggang atau ketika ada kabar biasanya dia solat sendiri tanpa disuruh, tapi kalo misalnya kita lagi ada masalah atau emang hatinya lagi kurang enak suka solat sendiri tanpa dia ada yang ingetin dia udah berangkat sendiri.

Selain kurang dalam hal peribadatan, Na juga kurang akan pengetahuan agamanya dikarenakan minimnya latar

14 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

15 Wawancara Pribadi dengan Significant Others Na 13 September 2021 Pukul 21.25 WIB

belakang pendidikan Na yang hanya sampai Sekolah Dasar, tetapi Na tidak berhenti untuk belajar walaupun sudah banyaknya kesibukan menjadi ibu rumah tangga. Na mengikuti pengajian Al-Quran setiap 2 atau 3 kali dalam seminggu, hal ini dilakukan agar Na dapat membaca Al-Quran dengan baik dan lancar.

Kalo mamah itu ga ikut pengajian gitu karna emang dari dulu ga pernah ikut, disisi lain emang karna mamah kurang bisa mengaji jadi dia cuma ikut mengngaji biasa rutin seminggu sekitar 2/3 kali diajarin ngaji iqro dan Al-Quran alhamdulillah sekarang mama mulai bisa mengaji kaya gitu.16

Walaupun Na kurang akan dua hal tersebut, tetapi Na meyakini kondisi yang sedang dialaminya adalah cobaan dan sudah diatur oleh Allah SWT. Na juga merasakan bahwa Allah SWT selalu mengabulkan doa-doanya. Cara meyakini hal tersebut yaitu dengan selalu berdoa kepada Allah SWT.

Yakinlah, iyaa masa engga. Ya makanya kita harus terus belajar, terus yakin makin bersujud aja, udah itu Yaaa setiap saat hahaha, kan ketauan solat lima waktu ditambah solat malem kalo mau. Yaa minta diberi kesehatan, masalah rezeki mah kan Allah yang ngatur ya, yaudah itu aja. Yaa kayanya ya suka dikabulin hahaha, iya kalo memohon mah kan seengga-engganya,

16 Wawancara Pribadi dengan Significant Others Na 13 September 2021 Pukul 21.25 WIB

kita minta duit masa jatoh duit ya kan engga, yang pastinya sehat kan udah dikasih, kan kemaren sakit dikasih sehat udah semua-muanya, udah bisa nyari duit lagi kan gitu.17 Tingkat religiusitas Na ini berdampak kepada sikapnya dalam menerima kondisinya saat ini. Walaupun dalam keadaan kesulitan ekonomi Na selalu bersyukur dan tidak mengeluh terhadap kondisinya, selain itu Na selalu meminta pendapat kepada anaknya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar masalah yang dihadapinya selesai dan tidak menambah beban untuk orang lain.

Kalo mama orangnya itu jarang ngeluh, jarang ngeluh.Paling yang dia keluhin tentang penyakit dia kalo dia lagi sakit kaya gitu, selebihnya dia jarang mengeluh kaya gitu, karna dia tau kondisi emang udah kaya gini mau gimana lagi harus dijalanin aja. Kalo mama alhamdulillah selalu nerima kondisinya, semisal dia emang lagi jatuh karna dagangannya kurang laku atau kaya kemaren bapak sekolahan libur jadi ga bisa dagang, yaudah mau gimana lagi selagi kita masih bisa dagang bisa dapet uang untuk makan itu juga syukur alhamdulillah. Biasanya itu mama kalo ada masalah dia cerita dulu cerita, nanya gimana solusinya, enaknya gimana biar engga

17 Wawancara Pribadi dengan Informan Na 10 September 2021 Pukul 16.27 WIB

orang lain sakit hati atau dia juga ga terbebani jadi dia biasanya bertanya dulu 18

2. Informan 2 (Y) a. Gambaran Umum

Y (46 tahun) adalah seorang ibu rumah tangga, Y memiliki keseharian seperti ibu rumah tangga pada umumnya, seperti memasak, membersihkan rumah dan mengurus keperluan di rumah. Y adalah seorang perempuan yang bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 160 cm. Pada saat melakukan wawancara dirumahnya Y menggunakan baju setelan berwarna putih corak hijau dan menggunakan kerudung berwarna merah jambu.

Y adalah sosok perempuan yang aktif dalam melakukan pembicaraan, hal ini terlihat sikap Y yang ramah dan suka mengobrol bersama tetangga-tetangganya. Ketika wawancara Y menjawab dengan cukup baik, tetapi ada beberapa pertanyaan yang jawabannya membuatnya bingung dan berbeda dari yang peneliti inginkan, sehingga akhirnya peneliti menjelaskan pertanyaan kembali agar Y dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

Y memiliki suami sebagai pekerja swasta yang bekerja disalah satu perusahaan swasta nasioanal yang bergerak dibidang jasa konstruksi, di masa pandemi Covid-19

18 Wawancara Pribadi dengan Significant Others Na 13 September 2021 Pukul 21.25 WIB

pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengakibatkan sebagian karyawannya di liburkan sementara. Y memiliki tiga orang anak, 1 anak laki-laki adalah anak yang pertama dan sudah menikah. Anak kedua adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai guru dan anak terakhir yang perempuan yang masih duduk dibangku perguruan tinggi. Untuk biaya pendidikan anak bungsunya Y harus mengeluarkan uang sebesar 2.500.000.

b. Gambaran Stres

Pandemi Covid-19 ini memberi dampak kesulitan ekonomi kepada banyak orang, termasuk suami Y yang terdampak Covid-19 sehingga harus diliburkan sementara dari tempatnya bekerja. Pada kondisi ini Y tidak dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari sehingga mempengaruhi perasaan Y seperti merasa tertekan dan membuatnya merasa frustasi, sedih, was-was dan takut.

Sehari-harinya? tidak mencukupi, kurang, sulit ada kesulitan. Yang saya rasakan yaa sulit, sulit perekonomian Iya Iya frustasi, sedih, was-was, takut. kalo dari ekonominya ya terdampak kesulitan. Sehari-harinya? tidak mencukupi, kurang. 19

19 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

Selain itu kesulitan ekonomi ini juga memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan Y.

Ngaruh karena emang punya penyakit bawaan juga, kesehatan jadi berkurang yang di rasa ya itu sering batuk pilek sesek nafas.20

c. Gambaran Coping

Strategi coping yang digunakan oleh Y dalam mengatasi sumber stresnya yaitu dengan memulai usaha kecil-kecilan dengan berjualan masker. Usaha ini dibantu oleh anak kedua Y, hal ini dilakukan agar dapat membantu memenuhi kebutuhannya. Y menyusun barang dagangannya di meja di depan teras rumahnya, biasanya Y menyusunnya pagi hari dan merapihkannya ketika menjelang magrib.

Hmm mencukupi kesulitan? Ya saya mencoba berdagang kecil-kecilan, dagang masker hehehe, dagang masker yaa saya ikut gimana yaa, biar bisa dapat duit? Kadang-kadang yaudah saya terima aja, kadang-kadang berpikir untuk berusaha.21

20 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

21 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

Selain itu, dalam mengatasi stresnya Y bercerita kepada keluarganya dan terkadang pula hanya bersedih hati memikirkan sumber stres tersebut.

Ya kadang saya bercerita, kadang-kadang saya suka bersedih juga, bersedihnya ya memikirkan masa depan keperluan sehari-hari karena kita keperluannya banyak biaya makan biaya sekolah, ceritanya sama keluarga sama anak-anak.22

Dalam mengatasi masalah ini Y meminta bantuan terutama kepada Allah SWT dengan cara berdoa kepada Allah SWT dan bercerita kepada keluarganya.

Setiaaap saat, setiap waktu, setiap detik. Saya berdoa minta kepada Allah semoga saya diberi kesehatan, keluarga saya, diberkahi rezeki yang banyak, halal, barokah, keluarga saya, semoga anak saya dilindungi. Yaa kalo Tuhan nomor satu, paling ya sama keluarga sama anak-anak yang sudah berkeluarga, yang sudah bekerja.23

d. Gambaran Religiusitas

Y adalah sosok ibu rumah tangga yang memiliki tingkat religiusitas yang baik, menurut hasil observasi peneliti,

22 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

23 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

Y memiliki kesadaran yang baik dalam hal peribadatan, seperti melaksanakan solat wajib diawal waktu dan solat sunnah rowatib, membaca Al-Quran secara rutin setelah solat magrib.

Ibadah ini dilakukan dalam keadaan apapun, baik ketika ada masalah maupun tidak sedang ada masalah.

Masalah ibadah saya ngaji dirumah saya rutinin setiap ba’da magrib, kalo solat ya alhamdulillah saya jalanin sunnah-sunnahnya qobliyah ba’diyah, qobliyah subuh, qobliyah dzuhur.24

Sangat sadar, sangat sadar dan melakukannya setiap saat ketika sudah mulai masuk, misalnya kaya solat wajib seperti itu dan sunnah-sunnah yang lainpun hmm sering dilakukannya. Solat wajib udah pasti, puasa sunnah, ngaji atau tadarus Qur’an seperti itu, solat sunnah iya.25 Selain kesibukannya mengurus keperluan rumah tangganya, Y juga rutin mengikuti kajian keagamaan rutin hari Rabu, Kamis dan pengajian malam jumat, tetapi ketika adanya Covid-19 Y merasa lebih malas karena pengajian-pengajian ditutup.

24 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

25 Wawancara Pribadi dengan Significant Other Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

Iya, pengajian ibu-ibu dihari Rabu dan malem Jum’at dan Kamis juga.26

Ada perubahan, lebih males soalnya kan pengajian ditutup jadinya saya gabisa kemana-mana gabisa ikut pengajian.27

Dalam kondisi kesulitan ekonominya Y menyakini bahwa apa yang terjadi saat ini sudah diatur oleh Allah SWT dan Allah SWT pasti akan menolongnya, oleh karena itu Y selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan dan keberkahan rizki untuk keluarganya dan berdoa semoga perkonomian ini pulih kembali

Kalo masalah yakin mengatur segala-galanya yakin. Saya yakin pasti Allah bakal menolong karena emang Allah maha mengetahui, maha penolong, maha pengasih, dan masih penyayang. Saya berdoa minta kepada Allah semoga saya diberi kesehatan, keluarga saya, diberkahi rezeki yang banyak, halal, barokah, keluarga saya, semoga anak saya dilindungi.28 Tingkat kesadaran Y dalam melaksanakan ibadah memberikan dampak positif terhadap Y, seperti Y merasa mendapatkan ketenangan dan tentram dihati ketika

26 Wawancara Pribadi dengan Significant Other Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

27 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

28 Wawancara Pribadi dengan Informan Y 12 September 2021 Pukul 13.39 WIB

melaksanakan ibadah, sedangkan merasa cemas ketika meninggalkannya dan Y merasa doa-doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT.

saya merasa tenang, tenang dan adem yaa tentram di hati. Kalo ninggalinnya ya itu ada perasaan was-was, cemas gitu karena saya emang meninggalkannya gitu. Yaa ngerasanya ya dikabulin, semuanya yang ada kan semua dari Allah juga.29

Selain itu, juga berdampak kepada perilaku Y dalam menerima kondisinya dan sikapnya terhadap orang lain.

Yaa saya bersyukur aja.30

Lebih ke enjoy aja ya orangnya ga yang kaya ribet memikirkan banget, Cuma mau

Lebih ke enjoy aja ya orangnya ga yang kaya ribet memikirkan banget, Cuma mau

Dokumen terkait