• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, mengenai religiusitas dan coping stres ibu rumah tangga yang menghadapi kesulitan ekonomi di masa pandemi covid-19, peneliti memiliki beberapa saran untuk menjadi acuan penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Saran Teoritis dan Metodologis

a. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk lebih menggali lagi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping stres pada ibu rumah tangga.

b. Untuk program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, agar dapat dijadikan rujukan dalam membuat program-program selanjutnya, baik dalam praktikum atau penelitian.

2. Saran Praktis

a. Untuk ibu rumah tangga dalam menghadapi kesulitan ekonomi, diharapkan mampu mempersiapkan mental dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam rumah tangga, khusunya terhadap masalah ekonomi.

b. Untuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga, diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan bantuan, dukungan serta bimbingan

kepada ibu rumah tangga yang mengalami stres akibat kesulitan ekonomi.

105

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahmad, Jamal. 2020. Religiusitas, Refleksi dan Subjektivitas Keagamaan. Yogyakarta: CV Budi Utama

Andriani, Ari. 2020. Kecamatan Rawalumbu Dalam Angka.

Bekasi: Badan Pusat Statistik Kota Bekasi

Ayu, Dwi Putri Rusman., dkk. 2021. Covid-19 dan Psikososial Masyarakat di Masa Pandemi. Pekalongan:

Penerbit NEM.

Choir, Syafiatul., dkk. 2020. Dinamika Pendekatan dalam Penanganan Covid-19. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.

Dwijayanti. 1999. Perbedaan Motivasi Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dan Tidak Bekerja. Surabaya:

Universitas Surabaya.

Firdha, Auliya Rahmah. 2018. Coping Stress Pada Perempuan Korban KDRT Melalui Bimbingan Rohani Islam Di Panti Sosial Bhakti Kasih Jakarta Pusat. Skripsi S1 Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Fitria, Dewi Puspita Anggraini., dkk. 2020. Belajar Dari Covid-19: Perspektif Ekonomi dan Kesehatan.

Medan: Yayasan Kita Peduli.

Hawari, Dadang. 1999. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Ilmu Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa. Edisi revisi.

I, Wayan Suwendra. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan. Bandung: Nilacakra.

Indri, Kamala Nasution. 2007. Stress Pada remaja. Medan:

USU Repository

Ita, Eko Suparni, Reni Yuli Astutik. 2016. Menopause Masalah dan Penanganannya. Yogyakarta: CV Budi Utama. Cet. Ke-1.

Jeffrey, S. Navid, beverly Gireene. 2003. Psikologi Abnormal (terjemah). Jakarta: Erlangga. Edisi ke-5. jilid 1.

Kementerian Sosial RI. 2020. Pemetaan Strategi Coping Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Menghadapi Wabah Covid-19 Di Kota Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang Selatan.

Jakarta: Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI, P3KS Press. Cet. Ke-1.

Krueger, Kristanto Tumiwa, dkk. 2021. Tetap Kreatif Dan Inovatif Di Tengah Pandemi Covid-19 (Jilid 2).

Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.

Cet. Ke-1.

Lora, Ekana Nainggolan, dkk. 2020. Belajar Dari Covid-19:

Perspektif Ekonomi dan Kesehatan. Medan:

Yayasan Kita Menulis

M. Djunaedi, Ghony dan Almanshur, Fauzan. 2012.

Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ar-Ruzz media.

Mahera, Rifki. 2016. Coping Stres Pada Pasangan Suami Istri Yang Belum Memiliki Anak (Studi Kasus Pada Tiga Pasutri Di Yogyakarta). Skripsi S1 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.

Mamik. 2015. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher. Cet. Ke-1.

Mardawani. 2020. Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif.

Yogyakarta: CV Budi Utomo.

Meleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Zein Permana., dkk. 2021. Kontribusi Psikologi Di Masa Pandemi Covid-19. Malang: Literasi Nusantara.

Mustapa, Zainuddin dan Maryadi. 2018. Kepemimpinan Pelayan (Dimensi Baru Dalam Kepemimpinan).

Jakarta: Celebes Media Perkasa.

Namora, Lumogga Lubis. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis.

Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Nasrudin, Juhana. 2020. Refleksi Keberagamaan dalam Sistem Pengobatan Tradisional Masyarakat Perdesaan.

Depok: PT RajaGrafindo Persada

Nugraheni, Hermien, dkk. 2018. Kesehatan Masyarakat dalam Determinan Sosial Budaya. Yogyakarta: CV Budi Utama. Cet. Ke-1.

Pedak, Mustamir. 2009. Metode Supernol Menaklukkan Stress.

Bandung: Mizan Media Utama. Cet. Ke-1

Poerwandari. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3.

Rani, Mega Putri. 2020. Monograf: Coping Mechanism.

Palembang: Bening Media Publishing.

Saefuddin, Ahmad. 2019. Psikologi Agama: Implementasi Psikologi untuk Memahami Perilaku Agama.

Jakarta: Prenadamedia Group

Saefullah, Ahmad, dkk. 2019. Model Pendidikan Islam bagi Pecandu “Narkoba”, Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sangaji, Dwi Saputra. 2016. Pengaruh Religiusitas Terhadap Manajemen Stres Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Kasihan. Skripsi S1 Program Studi Bimbingan dan Konseling. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan.

Septiyani, Risma. 2016. Strategi Coping Stres Pada Pasangan Remaja Yang Menikah Pada Usia Dini Di Desa

Tangkisan Klaten. Skripsi S1 Program Studi Bimbingan dan Konseling. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

Siyoto, Sandu., dan M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Sudimin, Theodorus, dkk. 2019. Melindungi Martabat Manusia; Bahan Kuliah Teologi Moral Hidup.

Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Sumber Data Profil Kelurahan Pengasinan Tahun 2021.

Suryadi, Bambang dan Bahrul Hayat. 2021. Religiusitas;

Konsep, Pengukuran dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Bibliosmia Karya Indonesia Tahir, Thamrin, dkk. 2020. Perubahan Paradigma Pendidikan

Dan Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19:

Peluang, Tantangan Dan Strategi. Bandung:

Media Sains Indonesia.

Wibowo, Istiqomah, dkk. 2013. Psikologi Komunitas. Depok:

LPSP3. Cet. Ke-2.

Sumber Jurnal

Alvira, Putri Clista, dkk. 2020. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. Pengaruh Dukungan Sosial Dan Proses

Adaptasi Status Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga Akibat Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Di Kota Jakarta Timur. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Vol. 8, No. 3.

Amitya, Betty Rosalina. 2014. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi. Gambaran Coping Stress Pada Ibu Rumah Tangga Yang Tidak Bekerja.

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Vol. 2, No. 1.

Darmawanti, Ira. 2012. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan.

Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Kemampuan Dalam Mengatasi Stres (Coping Stress). Universitas Negeri Surabaya. Vol. 2, No.2.

Farhan, Okta Yudra dan Ahmad Hidayat. 2018. Jurnal An-Nafs. Hubungan Antara Religiusitas Dengan Stres Kerja Pada Anggota Brimob Polda Riau. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Riau. Vol. 12, No. 1 Hutapea, Bonar. 2014. Jurnal Makara Hubs-Asia. Stres

Kehidupan, Religiusitas dan Penyesuaian Diri Warga Indonesia Sebagai Mahasiswa Internasional. Fakultas Psikologi. Universitas Tarumanegara. Vol. 18, No. 1

Jannah, Miftahul, Fakhri Yacob & Julianto. 2017. Gender Equality: International Journal of Child and Gender

Studies, Rentang Kehidupan Manusia (Life Span Development) dalam Islam. Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry. Vol. 3, No. 1.

M. Noor Rochman Hadjan dan Arif Nasution. 2003. Jurnal Psikologi. Peranan Kesulitan Ekonomi, Kepuasan Kerja dan Religiusitas Terhadap Kesejahteraan Psikologis. Universitas Gadjah Mada. No. 2 Maryam, Siti. 2017. Jurnal Konseling Andi Matappa. Strategi

Coping: Teori dan Sumberdayanya. Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh. Vol. 1, No.

2.

Muslim, Moh. 2020. Jurnal Manajemen Bisnis. Manajemen Stress Pada Masa Pandemi Covid-19. Institut Bisnis Nusantara. Vol 23, No. 2

Nurussakinah. 2020. PSISULA: Prosiding Berkala Psikologi.

Koping Religius dan Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19: Studi Literatur. UIN Sumatera Utara Medan. Vol. 2

Prasetyanti, Arvita dan Yeniar Indriana. Jurnal Empati.

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kecenderungan Post Power Syndrome. Fakultas Psikologi. Universitas Diponegoro. Vol. 5, No. 2 Rahma, Kusuma Fitri dan Fuad Nashori. 2021. Psikis: Jurnal

Psikologi Islam, Islamic Religious Coping, Partner Support and Parenting Stress On Mothers Who

Accompany Their Children Study From Home in a Covid-19 Pandemic Situation. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Vol. 7, No. 1.

Safaria, Triantoro. 2011. Humanitas. Peran Religious Coping sebagai Moderator dari Job Insecurity terhadap Stres Kerja pada Staf Akademi. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 8, No. 2.

Sang, Ayu Ketut Tri Semaraputri dan I, Made Rustika. 2018.

Jurnal Psikologi Udayana. Peran Problem Focused Coping Dan Konsep Diri Terhadap Penyesuaian Diri Pada Remaja Akhir Yang Menjadi Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Fakutas Kedokteran Universitas Udayana. Vol. 5, No. 1 Wijanarko, Eri dan Syafiq, Muhammad. 2013. Jurnal

Psikologi: Teori & Terapan. Studi Fenomenologi Pengalaman Penyesuaian Diri Mahasiswa Papua Di Surabaya. Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Vol. 3, No. 2.

Sumber Website

CNN Indonesia. 2020. 8 Bulan Pandemi, 56 Persen Ibu Rumah

Tangga Alami Stres.

https://m.cnnindonesia.com/gaya-

hidup/20201111113804-255-568443/8-bulan- pandemi-56-persen-ibu-rumah-tangga-alami-stres, Dikses pada 23 Februari 2021 pukul 19.36

KBBI. Ibu Rumah Tangga.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ibu%20rum ah%20tangga Diakses pada tangga 8 Maret 2021 pukul 21.10

Wikipedia. Pengasinan Rawalumbu Bekasi.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengasinan,_ra walumbu,_Bekasi, Diakses pada 26 Juli 2021 pukul 23.19

Yusuf, Imam Santoso. 2020. Ini Delapan Dampak Negatif Bagi Perekonomian Indonesia Akibat Wabah Virus Corona, https://amp.kontan.co.id/news/ini- delapan-dampak-negatif-bagi-perekonomia-indonesia-akibat-wabah-virus-corona, Diakses pada 31 Maret 2021 pukul 18.19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Key Informan

A. Pertanyaan terkait identitas:

1. Nama 2. Usia

3. Riwayat pekerjaan suami 4. Jumlah anak

5. Jumlah anak yang masih dibiayai pendidikannya

6. Biaya/tanggungan pendidikan anak 7. Alamat

B. Pertanyaan terkait gambaran coping stres:

1. Apakah kondisi ekonomi saat ini membuat anda tertekan?

2. Apa yang anda rasakan dengan kondisi saat ini?

3. Apakah anda memiliki kekhawatiran pada kondisi ekonomi saat ini?

4. Apakah anda merasa kegelisahan?

5. Apakah anda pernah merasa tidak berdaya pada kondisi ini? (misalnya sedih, frustasi, kecewa)?

6. Sejauh mana dampaknya untuk kesehatan anda?

7. Sejauh mana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari?

8. Bagaimanakah cara anda menyikapi keadaan tersebut?

9. Upaya apa saja yang telah anda lakukan dalam menghadapi masalah ini?

10. Hal apa yang biasa anda lakukan ketika merasa cemas/gelisah/frustasi?

11. Kepada siapa anda lebih sering meminta bantuan? (Tuhan/teman/keluarga)?

C. Pertanyaan terkait gambaran religiusitas:

1. Apakah ibadah anda mengalami perubahan setelah mengalami kondisi ini?

2. Apalah anda yakin Tuhan maha mengatur segalanya?

3. Bagaimanakah cara anda agar tetap yakin bahwa ini semua adalah cobaan dari Tuhan?

4. Hal apa yang anda lakukan ketika sesuatu ditakdirkan terjadi diluar keinginan anda?

5. Apakah anda melaksanakan sholat lima waktu?

melaksanakan sholat sunnah? melaksanakan puasa? membaca Al-Quran?

6. Bagimana perasaan anda setelah melaksanakannya dan saat meninggalkannya?

7. Kapan anda berdoa kepada Tuhan?

8. Apa saja doa yang biasa anda minta kepada Tuhan?

9. Kapan anda merasa doa anda dikabulkan?

10. Bagaimana anda meyakini Tuhan akan menolongmu?

11. Pada kondisi ini bagaimana perasaan anda setelah melakukan ibadah (seperti solat, puasa, membaca Al-Qur’an)?

12. Pada kondisi saat ini bagaimana perasaan anda ketika anda meninggalkan ibadah tersebut?

Pedoman Wawancara untuk Significant Others

1. Bagaimana kedekatan anda dengan informan?

2. Sudah berapa lama anda mengenal informan?

3. Bagaimana pribadian informan?

4. Bagaimana sikap/perilaku keseharian informan?

5. Bagaimana tingkat kesadaran informan melaksanakan ibadahnya sehari-hari?

6. Apakah informan mengikuti kegiatan kajian keagamaan?

7. Adakah sikap informan yang menunjukkan meningkatnya hubungan informan dengan Tuhannya?

8. Apa saja bentuk ibadah yang sering dilakukan oleh informan?

9. Bagaimana cara informan menyelesaikan masalah yang ada?

10. Apakah informan sering curhat dengan anda?

11. Bagaimana sikap informan dengan kondisinya?

12. Apakah informan menerima kondisinya?

13. Usaha apa sajakah yang dilakukan informan untuk menyelesaikan masalah?

PEDOMAN OBSERVASI

Tanggal :

Subjek :

Jam :

Wawancara ke :

Tempat :

Catatan Lapangan

1. Kondisi tempat wawancara (cuaca, suara, dan kehadiran pihak lain):

2. Gambaran fisik dan penampilan subyek:

3. Ringkasan awal dan akhir wawancara (hal-hal yang dilakukan oleh interviewer dan subyek sebelum dan sesudah proses wawancara berlangsung)

4. Ringkasan sikap subyek selama jalannya wawancara (volume, suara, intonasi, penekanan kata, gerak tubuh, antusiasme, sikap kepada interviewer, kontak mata, keterbukaan subyek, dll):

5. Gangguan atau hambatan selama wawancara:

VERBATIM WAWANCARA DENGAN KEY

Hari/Tanggal : Jumat, 10 September 2021

Waktu : 16.27

Lokasi Wawancara : Rumah/Ruang Tamu

A. Pertanyaan terkait gambaran coping stres:

1. Perkenalan diri

Jawaban : Nama NA, umur 44 tahun, pekerjaan suami pedagang sebelum corona dagang disekolah terus pada ga sekolah kan dirumah aja, anaknya ada 3 yang masih sekolah 2 kan biaya dua-duanya 3 juta kali kan P di pondok.

2. Apakah kondisi ekonomi saat ini membuat anda tertekan?

Jawaban : Aduhh tertekan sekali dah sampe sakit hahaha sampe sakit dua-duanya hahaha, iya sampe sakit dua-duanya, masih untung ini baru bangun mama mpo kan lama kemaren sakitnya, lambung si tadiannya cuma ya begitu mungkin karna pikiran bisa jadi kecapean karna sebelum saya sakit kan bapak mpo udah sakit duluan, lama aku sampe di infus dirumah, mondar-mandir jaga warung udah kerumah sakit ga sanggup kemaren tapi udah.

3. Apa yang anda rasakan dengan kondisi saat ini?

Jawaban : Kalo aku apa itu suka kembung emang punya magh lambung kan, heem gelisah suka gelisah emang kalo magh lambung gelisah, kalo lagi malem. Tapi kalo lagi engga ya engga.

4. Apakah anda memiliki kekhawatiran pada kondisi ekonomi saat ini?

Jawaban : Hmm iya khawatir, was-was juga 5. Apakah anda merasa kegelisahan?

Jawaban : Iya gelisah

6. Apakah anda pernah merasa tidak berdaya pada kondisi ini? (misalnya sedih, frustasi, kecewa)?

Jawaban : Hmm iya kemaren lagi sakit aja itu emang udah ga ada semangat dah, ga semangat duit ga ada hahaha sakit badan, yaa begitu aja pokoknya semangat kurang, sekarang udah enakan semangat lagi.

7. Sejauh mana dampaknya untuk kesehatan anda?

Jawaban : Hooh wah iya, kalo kesehatan mah bener-bener mama mpo emang rentan banget.

8. Sejauh mana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari?

Jawaban : Yaa cukup aja deh, lebih ya engga kurang ya buktinya makan hahaha, yang buat sekolah yang itumah yang keteter, masalahnya kan si Putra paling 2 juta ya engga kebayar sama sekali itu, bapaknya sakit kemaren.

9. Bagaimanakah cara anda menyikapi keadaan tersebut?

Jawaban : Yaa cari solusi lain, kan maksudnya dagangnya pindah dari yang kemaren. Hooh yang kemaren berhenti dulu, dagang juga udah apa aja

cuma kan gitu lagi musimnya ga ada uang yang ada nombok.

10. Upaya apa saja yang telah anda lakukan dalam menghadapi masalah ini?

Jawaban : Apalagi ya, ya emangnya aku dibidangnya dagang si maksudnya cuma pindah dagang-dagang aja. ya kadang kan kalo ini baju, saya inimah kalo itu belanja jual, belanja jual gitu doang, Kalo usaha tetep aja diperdagangan ya ga yang lain. Kalo bantuan mah kayanya engga ya paling curhat mungkin, yaudah, anak perempuan ya begitudah kalo minta bantuan kayanya engga cuma ya curhat yang pasti.

11. Hal apa yang biasa anda lakukan ketika merasa cemas/gelisah/frustasi?

Jawaban : Yaa tahajud gitu aja, yaudah yang bisa dilakuin tahajud, apalagi? inikan masalahnya di tengah malam, gabisa direnungin terus, ditidurin juga kan ga tidur, yaudah itu aja si.

12. Kepada siapa anda lebih sering meminta bantuan? (Tuhan/teman/keluarga)?

Jawaban : Ke teman aja si, lebih ke teman kalo keluarga masalahnya dia jadinya kan iba gitu ya engga ini, ntar pengennya dia ga punya tapi pengen bantu, kalo sodara saya begitu, tapi sempet di bantu kemaren juga.

B. Pertanyaan terkait gambaran religiusitas:

1. Apakah ibadah anda mengalami perubahan setelah mengalami kondisi ini?

Jawaban : Ohh iya, biasanya reda gitu kalo udah jatuh kesitu ya ringanan lah beban, apa badan, apa pikiran, kadang kan begitu kalo udah rasa gelisah badan udah ga enak, kalo kita udah gelisah badan

rasa gaenak kalo saya mules, panas tau-tau gelisah, kalo yang saya rasain, alhamdulillah walaupun biar ga bisa ge.

2. Apalah anda yakin Tuhan maha mengatur segalanya?

Jawaban : Yakinlah, iyaa masa engga.

3. Bagaimanakah cara anda agar tetap yakin bahwa ini semua adalah cobaan dari Tuhan?

Jawaban : Ya makanya kita harus terus belajar, terus yakin makin bersujud aja, udah itu, kadang juga terlena waktu ga tepat, kaya lagi wayahnya sembayang ada gawean lagi ada ini lagi, tapi kalo bapak mpo alhamdulillah jalanin yang itumah, ini mah mama mpo aja masa ada kekurangan, semua si pasti ada kekurangan, kalo bapak mpo kan maunya harus jangan ditunda-tunda selalu ngingetin anak-anaknya begitu.

4. Hal apa yang anda lakukan ketika sesuatu ditakdirkan terjadi diluar keinginan anda?

Jawaban : Yaa harus diterima, kan udah dicatat sebelumnya ge hahaha.

5. Apakah anda melaksanakan sholat lima waktu?

melaksanakan sholat sunnah? melaksanakan puasa? membaca Al-Quran?

Jawaban : He’em, Lima waktu insyaallah, baca Quran sepatah-sepatah juga kadang bener kadang gatau tapi insyaallah, jarang kalo bapak mpo tiap hari. Puasa kemaren masalahnya lagi pada meriang puasa kemaren. solat sunnah suka, ya suka ngerjain pastinya kalo bapak mpo, kalo saya mah yang dibilang tadi masih banyak kekurangannya, kalo bapak mpo mah tahajud ga lupa dah.

6. Bagimana perasaan anda setelah melaksanakannya dan saat meninggalkannya?

Jawaban : Yaa enak dah, ada pencerahan. Kalo engga ya gelisah lah.

7. Kapan anda berdoa kepada Tuhan?

Jawaban : Yaaa setiap saat hahaha, kan ketauan solat lima waktu ditambah solat malem kalo mau.

8. Apa saja doa yang biasa anda minta kepada Tuhan?

Jawaban : Yaa minta diberi kesehatan, masalah rezeki mah kan Allah yang ngatur ya, yaudah itu aja.

9. Kapan anda merasa doa anda dikabulkan?

Jawaban : Yaa kayanya ya suka dikabulin hahaha, iya kalo memohon mah kan seengga-engganya, kita minta duit masa jatoh duit ya kan engga, yang pastinya sehat kan udah dikasih, kan kemaren sakit dikasih sehat udah semua-muanya, udah bisa nyari duit lagi kan gitu.

10. Bagaimana anda meyakini Tuhan akan menolongmu?

Jawaban : Yaa kita harus tetap berusaha, tetap bersujud agar kita tetap yakin.

11. Pada kondisi ini bagaimana perasaan anda setelah melakukan ibadah (seperti solat, puasa, membaca Al-Qur’an)?

Jawaban : Yaa gimana ya, ada pecerahan sama kaya tadi.

12. Pada kondisi saat ini bagaimana perasaan anda ketika anda meninggalkan ibadah tersebut?

Jawaban : Yaa tadi gelisah.

VERBATIM WAWANCARA DENGAN SIGNIFICANT OTHERS

Nama : F (Anak NA) Usia : 22 tahun

Alamat : Kp. Pengasinan RT 003/001 Hari/Tanggal : Senin, 13 September 2021

Waktu : 21.25

Lokasi Wawancara : Halaman Rumah

1. Bagaimana kedekatan anda dengan informan?

Jawaban : Karna saya tinggalnya bersama mamah jadi saya cukup dekat dengan mama saya seperti apa mamah sehari-hari.

2. Sudah berapa lama anda mengenal informan?

Jawaban : Karna saya diurus mamah saya dari lahir, jadi saya mengenal mamah dari lahir.

3. Bagaimana pribadian informan?

Jawaban : Yang saya ketahui, mama saya emang orang yang sangat berusaha untuk bisa bertahan hidup. Pribadi mama dia orang yang sangat semangat, terus orangnya emang sabar, ga pernah marah-marah tapi dia ga bisa yang namanya di bentak atau tiba-tiba diomelin atau dikagetin karna emang dia punya penyakit jantung tapi alhamdulillah sampe sekarang sehat dan dia masih semangat untuk anak-anaknya.

4. Bagaimana sikap/perilaku keseharian informan?

Jawaban : Keseharian mamah sama kaya ibu-ibu lain, pagi-pagi dia bangun raph-rapih, biasalah

ibu-ibu. Pagi-pagi dia jam 7 itu udah mulai buka warung sampe jam 11 sekitar jam 2an 2 jam itu istirahat buka lagi abis asar mulai dagang lagi sampe tutup jam 9an

5. Bagaimana tingkat kesadaran informan melaksanakan ibadahnya sehari-hari? terlalu sibuk dia inget sendiri.

6. Apakah informan mengikuti kegiatan kajian keagamaan?

Jawaban : Kalo mamah itu ga ikut pengajian gitu karna emang dari dulu ga pernah ikut, disisi lain emang karna mamah kurang bisa mengaji jadi dia cuma ikut mengngaji biasa rutin seminggu sekitar 2/3 kali diajarin ngaji iqro dan Al-Quran alhamdulillah sekarang mama mulai bisa mengaji kaya gitu.

7. Adakah sikap informan yang menunjukkan meningkatnya hubungan informan dengan Tuhannya?

Jawaban : Ya kadang, kadang mamah kalo misalnya lagi ada waktu senggang atau ketika ada kabar biasanya dia solat sendiri tanpa disuruh, karna emang mamah tipikalnya itu orangnya emang harus diingetin gabisa kaya apalagi kalo dia lagi sibuk “yaudah ntar” tapi kalo misalnya kita lagi ada masalah atau emang hatinya lagi kurang enak suka solat sendiri tanpa dia ada yang ingetin dia udah berangkat sendiri.

8. Apa saja bentuk ibadah yang sering dilakukan oleh informan?

Jawaban : Mama biasanya itu yaa solat harus, kadang harus diingetin tapi kalo dia ga sibuk biasanya solat sendiri, inget, kedua biasanya itu ngaji yang seminggu 3kali, jadi yang sebisanya dia aja.

9. Bagaimana cara informan menyelesaikan masalah yang ada?

Jawaban : Biasanya itu mama kalo ada masalah dia cerita dulu cerita, nanya gimana solusinya, enaknya gimana biar engga orang lain sakit hati atau dia juga ga terbebani jadi dia biasanya bertanya dulu, minta solusinya gimana enaknya tapi dia ga pernah marah-marah dia Cuma minta sarannya aja gimana.

10. Apakah informan sering curhat dengan anda?

Jawaban : Kalo curhat mama sering, sering curhat masalah-masalah kaya gitu, setiap aku abis pulang kerja biasanya kalo dia ada masalah dia pasti ngomong kenapa kaya gitu, karena aku sebagai

Jawaban : Kalo curhat mama sering, sering curhat masalah-masalah kaya gitu, setiap aku abis pulang kerja biasanya kalo dia ada masalah dia pasti ngomong kenapa kaya gitu, karena aku sebagai

Dokumen terkait