• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagan 4. Denah Lokasi Ruang Kerja Departemen PIO

D. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 2002). Setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan akan dimasukkan ke dalam populasi penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu penelitian sangat penting dan menentukan keakuratan hasil penelitian. Menurut Arikunto (2002) apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Dalam penelitian ini digunakan sampel

= kursi = meja dosen = pintu = dispenser = meja printer = lemari = meja bundar

dari semua populasi karena berdasarkan data diketahui bahwa dosen yang bekerja di ruang Departemen Psikologi Industri dan Organisasi sebanyak tujuh orang.

1. Karakteristik Populasi Penelitian

Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah dosen yang bekerja di Departemen Psikologi Industri dan Organisasi dan menghabiskan waktu di ruang kerja Departemen Psikologi Industri dan Organisasi.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah ruang kerja Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara di Jalan Dr. Mansyur No. 7 Kampus USU Padang Bulan, Medan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner karena kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yang sangat fleksibel dan relatif mudah digunakan. Bentuk instrumen pengumpul data adalah skala (Azwar, 2010).

Menurut Azwar (2004) ada beberapa alasan menggunakan skala yaitu: 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan

refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan.

2. Skala digunakan untuk mengungkapkan satu atribut tunggal. Dalam penelitian ini akan digunakan satu buah skala yaitu skala kenyamanan. Untuk mengukur kenyamanan, peneliti menyusun skala sikap model Likert (metode skala rating yang dijumlahkan).

Skala Kenyamanan

Skala ini adalah skala psikologis yang mengukur kenyamanan yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala disusun berdasarkan definisi kenyamanan yang dikemukakan oleh Kolcaba (2003). Model skala kenyamanan ini menggunakan skala Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu: SS (Sangat setuju), S (Setuju), N (Antara Setuju dan Tidak), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable (mendukung) atau unfavourable (tidak mendukung). Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan

favourable adalah SS = 4, S = 3, N=2, TS = 1, dan STS = 0 sedangkan untuk pernyataan unfavourable adalah SS =0, S = 1, N=2, TS = 3, dan STS = 4.

Tabel 3. Distribusi Aitem Skala kenyamanan Sebelum Uji Coba

No Kenyamanan Indikator

Perilaku Favourable Unfavourable Total (%)

1 Perasaan sejahtera a.merasa senang selama berada di ruang kerja. 1, 2, 19, 22, 30 5 18 b.dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik 3, 10,15, 21, 26 4 6 18

c.betah di ruang kerja 5, 11, 12,23 18, 27 6 18 2 Kenyamanan secara

visual

a.mata dapat melihat dengan jelas keadaan di sekeliling ruang kerja.

F. Uji Validitas, Uji Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Alat ukur yang valid adalah yang memiliki varians error yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang mendekati keadaan sebenarnya (Azwar, 2003).

Pendekatan terhadap validitas alat ukur dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print.

Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity

adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan (appearance) tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content No Kenyamanan Indikator Perilaku Favourable Unfavourable Total (%)

2 Kenyamanan secara visual

b.dapat fokus selama melakukan

pekerjaan.

7, 16 20, 25 4 12

c.mata rileks, tidak sakit, lelah, ataupun berair saat melihat warna yang terdapat di ruang kerja.

8, 9, 17, 28,

29, 31 14, 24 8 24

validity berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur. Content validity ditentukan melalui pendapat profesional dalam proses telaah aitem. Professional judgment disini adalah dosen pembimbing.

2. Uji Daya Beda Item

Uji daya beda butir pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih butir-butir pernyataan yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2003). Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir pernyataan dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan (Azwar, 2003). Uji daya beda butir pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala kenyamanan. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 (Azwar, 2003). Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik ≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Sebuah alat ukur yang baik harus memiliki konsistensi skor ketika dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama (Anastasi dan Urbina, 1997).

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal

(Cronbach’s Alpha Coefficient) yang merupakan suatu bentuk tes yang hanya

memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam tes. Pendekatan konsistensi internal ini dipandang ekonomis dan praktis (Azwar, 2000). Penghitungan koefisien reliabilitas diolah dengan komputer program SPSS versi 17.0 for Windows. Batasan penerimaan reabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 (Azwar, 2003).

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Menurut Hadi (2000) uji coba alat ukur dilakukan dengan tujuan:

1. Menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya.

2. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.

3. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati (dihindari) atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban dangkal.

4. Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relavan dengan tujuan penelitian.

Uji coba dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang sedang belajar di ruang 2B pada tanggal 13 Desember 2013. Skala yang disebarkan sebanyak 60 skala. Penyebaran dilakukan oleh peneliti sendiri. Kemudian dari 60 skala yang disebarkan semuanya memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengolahan data. Untuk melihat daya beda aitem dilakukan analisis uji coba. Peneliti membandingkan nilai corrected item total correlation yang diperoleh dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dengan interval kepercayaan 95% yang mempunyai harga kritis 0,3. Peneliti memakai kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0,3 karena menurut Azwar (2004) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan.

1. Hasil Uji Coba Skala Kenyamanan

Hasil uji coba skala kenyamanan menghasilkan 16 aitem yang diterima dari 32 aitem yang diujicobakan. Korelasi antara skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0,426 s/d 0,653. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala kenyamanan diperoleh nilai α= 0,823. Distribusi aitem yang diterima dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Kenyamanan Setelah Uji Coba

Sebelum skala kenyamanan ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu 16 aitem utama yang telah memenuhi daya beda dan reliabilitas disusun kembali dan dipilah-pilah sehingga hanya 12 aitem yang akan digunakan dalam penelitian dan penyebaran aitemnya dapat dilihat pada tabel berikut:

No Kenyamanan Indikator Perilaku Favourable Unfavourable Total (%)

1 Perasaan sejahtera a.merasa senang selama berada di ruang kerja. 1, 2, 19, 22, 30 5 31,25 b.dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik 10, 26 3 18,75

c.betah di ruang kerja 5, 11, 12, 13 4 18,75

2 Kenyamanan secara visual

a.mata dapat melihat dengan jelas keadaan di sekeliling ruang kerja.

31 1 6,25

b.dapat fokus selama melakukan

pekerjaan.

16 1 6,25

c.mata rileks, tidak sakit, lelah, atapun berair saat melihat warna yang terdapat di ruang kerja.

9, 21, 29 3 18,75

Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Kenyamanan yang Akan Digunakan Dalam Penelitian

No Kenyamanan Indikator

Perilaku Favourable Unfavourable Total (%)

1 Perasaan sejahtera a.merasa senang selama berada di ruang kerja. 2, 19, 30 3 25 b.dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik 10, 26 3 25

c.betah di ruang kerja 5, 11 2 8,3

2 Kenyamanan secara visual

a.mata dapat melihat dengan jelas keadaan di sekeliling ruang kerja.

31 1 8,3

b.dapat fokus selama melakukan

pekerjaan.

16 1 8,3

c.mata rileks, tidak sakit, lelah, ataupun berair saat melihat warna yang terdapat di ruang kerja.

9, 21, 29 3 25

Tabel 6. Blue Print Skala Kenyamanan yang Akan Digunakan Dalam Penelitian

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan.

A. Tahap Persiapan Penelitian

1. Menyusun alat ukur yang dapat mengukur hasil penelitian yang diharapkan.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kenyamanan yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang

No Kenyamanan Indikator

Perilaku Favourable Unfavourable Total (%)

1 Perasaan sejahtera a.merasa senang selama berada di ruang kerja. 1, 4, 9 3 25 b.dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik 2, 6 2 25

c.betah di ruang kerja 8, 11 2 8,3

2 Kenyamanan secara visual

a.mata dapat melihat dengan jelas keadaan di sekeliling ruang kerja.

10 1 8,3

b.dapat fokus selama melakukan

pekerjaan.

5 1 8,3

c.mata rileks, tidak sakit, lelah, ataupun berair saat melihat warna yang terdapat di ruang kerja.

3, 7, 12 3 25

telah diuraikan dan ditelaah dengan analisis rasional dari professional judgment. Model skala kenyamanan ini menggunakan skala Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Antara Setuju dan Tidak), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable (mendukung) atau unfavourable (tidak mendukung).

2. Menentukan subjek penelitian.

Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah para dosen yang bekerja di Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi USU yang ditentukan berdasarkan pertimbangan dari peneliti sendiri serta dosen pembimbing.

3. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.

Peneliti meminta izin kepada Kepala Sub Bagian Perlengkapan Fakultas Psikologi USU (Drs. Iskandar Muda) dan Pembantu Dekan II Fakultas Psikologi USU (Rodiatul Hasanah Siregar, M.Si, psikolog) untuk melakukan pengecatan ulang terhadap ruang kerja Departemen Psikologi Industri dan Organisasi.

4. Uji coba alat ukur

Sebelum melakukan pengambilan data yang sebenarnya, peneliti melakukan uji coba alat ukur penelitian untuk mengetahui kualitas dari masing-masing butir pernyataan skala kenyamanan. Uji coba alat ukur

dilakukan pada 60 mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang belajar di ruang 2B.

5. Menganalisis hasil coba instrumen penelitian untuk mengetahui layak tidaknya tes tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.

Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur pada 60 mahasiswa Fakultas Psikologi, peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala kenyamanan dengan menggunakan program software SPSS version 17,0 for windows.

6. Merevisi atau memperbaiki instrumen.

Setelah mengetahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk kemudian disusun kembali dan akan digunakan untuk mengambil data penelitian yang sebenarnya.

7. Konfirmasi kesediaan subjek untuk mengikuti penelitian.

Peneliti menanyakan kesediaan subjek untuk mengikuti penelitian. Apabila ada subjek yang menolak maka sesuai haknya peneliti tidak akan menjadikan subjek tersebut sebagai responden dalam penelitian ini.

B. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1. Pada tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti pertama kali adalah mengambil data mengenai kondisi awal ruang kerja Departemen PIO seperti ukuran ruangan, warna dinding ruang kerja dan kondisi cat dinding. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa ukuran ruang kerja

Departemen PIO adalah 730 cm x 285 cm dan warna cat yang digunakan adalah krem dengan kondisi cat yang telah mengelupas di beberapa bagian dinding serta warnanya sudah agak memudar.

2. Setelah itu peneliti melakukan identifikasi variabel luar yang tidak diperlukan tetapi menentukan terjadinya kontaminasi proses eksperimen seperti pencahayaan, temperatur ruangan, dan kebersihan. Setelah melakukan identifikasi, peneliti menentukan cara mengontrol variabel luar yaitu membuat semua aspek dari kondisi perlakuan sama. Pada saat

pretest dan posttest ruang kerja sudah dibersihkan terlebih dahulu oleh

cleaning service dan peneliti menyalakan lampu (pencahayaan) serta air conditioner (AC).

3. Lalu pada tanggal 6-7 Januari 2014 peneliti melakukan pretest yaitu dengan memberikan skala kenyamanan kepada para dosen selama berada di dalam ruang kerja yang belum diintervensi oleh peneliti.

4. Setelah selesai pengambilan data yang pertama (pretest) peneliti memberikan treatment yaitu mengecat dinding ruang kerja PIO dengan warna hijau dan menambah aksesoris ruangan yaitu warna ungu pada bunga plastik dan warna merah pada taplak meja pada tanggal 2 Febuari 2014.

5. Setelah melakukan pengecatan dan bau cat dalam ruangan sudah tidak ada lagi, peneliti meminta para subjek penelitian untuk pertama kalinya masuk ke dalam ruang kerja dan memberi tenggang waktu selama 3 hari yang dihitung sejak masing-masing subjek penelitian pertama kalinya

berada dalam ruangan karena pada saat itu bertepatan dengan hari libur semester Ganjil 2013 sehingga banyak dosen yang tidak datang ke kampus.

6. Lalu peneliti melakukan posttest yaitu dengan memberikan skala kenyamanan yang sama pada saat pretest hanya saja item-itemnya sudah diacak kepada para dosen selama berada di dalam ruang kerja yang sudah diintervensi oleh peneliti pada tanggal 6 Febuari 2014 – 9 Febuari 2014.

C. Tahap Pengolahan Data

Setelah selesai pengambilan data maka dilakukan pengolahan data. Data hasil penelitian yaitu skala kenyamanan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu program SPSS version 17,0 For Windows.

I. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dengan pendekatan statistik non parametrik dengan teknik analisa komparasi metode uji peringkat bertanda Wilcoxon karena subjek dalam penelitian ini relatif kecil. Uji peringkat bertanda Wilcoxon digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya perbedaan skor kenyamanan dosen Departemen PIO Fakultas Psikologi USU sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian kombinasi warna.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Bab analisa data dan pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisa data.

A. Analisa Data

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian berjumlah 7 orang dosen dari Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi USU. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan lama bekerja.

a. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Gambaran jenis kelamin subjek dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (N) Presentase (%)

Pria 4 57

Wanita 3 43

Jumlah 7 100

Tabel 7 menunjukkan bahwa subjek penelitian yang berjenis kelamin pria berjumlah 4 orang (57%) dan berjenis kelamin wanita berjumlah 3 orang (43%)

Bagan 5. Diagram Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Dokumen terkait