ekspresi penulisnya terhadap realitas kehidupan yang dihadapi pada masanya. Demikian pula halnya dengan karya sastra gurindam. Nilai-nilai yang disampaikan penulis dalam gurindam merupakan ungkapan atau jawaban atas persoalan yang ada di masyarakat pada zamannya. Namun, seiring berlalunya waktu, kondisi zaman berubah. Pertambahan penduduk dan penyebarannya menimbulkan gesekan antarbudaya sehingga melahirkan pola budaya modern. Apakah nilai-nilai dalam gurindam masih dapat diterapkan dalam kehidupan masa kini atau tidak?
Nilai-nilai realitas kehidupan yang terkandung dalam gurindam akan berbeda dengan nilai-nilai kehidupan masa kini. Namun, ada pula nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, seperti nilai moral yang masih dapat diterapkan pada kondisi kehidupan masa kini.
Bacalah dengan saksama Gurindam Dua Belas berikut.
Keterkaitan Gurindam
dengan Kehidupan Sehari-hari
D
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini dan menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
Ini Gurindam Pasal yang Pertama Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri
Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudharat
Ini Gurindam Pasal yang Kedua Barang siapa mengenal yang tersebut Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji Ini Gurindam Pasal yang Keempat Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah Mengumpat dam memuji hendaklah pikir Di situlah banyak orang yang tergelincir Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gagah Barang siapa yang sudah besar Janganlah kelakuannya membuat kasar Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih
Ini Gurindam Pasal yang Kesembilan Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan Bukannya manusia yaitulah syaitan
Sumber: www.melayusastra.com
Raja Ali Haji, sastrawan yang menulis Gurindam Dua Belas.
R
Raja AAlili HHaji sastrawan ya
Kejahatan seorang perempuan tua Itulah iblis punya penggawa Kepada segala hamba-hamba raja Di situlah syaitan tempatnya manja Kebanyakan orang yang muda-muda Di situlah syaitan tempat bergoda Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat Syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru Dengan syaitan jadi berseteru
Ini Gurindam Pasal yang Kesepuluh Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat Dengan anak janganlah lalai Supaya boleh naik ke tengah balai Dengan kawan hendaklah adil Supaya tangannya jadi kapil
Ini Gurindam Pasal yang Kesebelas Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa Hendak jadi kepala Buang perangai yang cela Hendaklah memegang amanat Buanglah khianat Hendak marah Dahulukan hujjah Hendak dimalui Jangan memalui Hendak ramai Murahkan perangai
IIni Gurindam Pasal yang Keduabelas Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja Hukum adil atas rakyat Tanda raja beroleh inayat
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Tulislah nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam tersebut. 3. Carilah nilai-nilai yang masih dapat diterapkan dan masih
relevan dengan kehidupan masa kini dan nilai-nilai yang sudah tidak relevan. Tuliskan ke dalam tabel berikut.
Tabel 8.3
Penilaian Pembacaan Gurindam
No. Gurindam Nilai yang Terkandung Relevan Tidak
Relevan Keterangan
4. Presentasikan hasil temuan Anda di depan kelas secara bergiliran. Kelompok yang lain menanggapi dan memberikan komentar serta saran.
Rangkuman
1. Dalam mendengarkan informasi dari radio/televisi/rekaman, pendengar harus menyimak dengan baik agar infromasi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami. Selain itu, catatlah pokok-pokok penting dari informasi yang disampaikan.
2. Menulis karangan dilakukan dengan menyusun kerangka karangan dan mengembangkan kerangka karangan dengan pola deduktif dan induktif.
3. Gurindam termasuk salah satu jenis puisi lama, terdiri atas dua larik yang memiliki kesatuan atau hubungan kausalitas. Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. 4. Seperti halnya puisi, gurindam mengandung unsur-unsur nilai
moral. Nilai moral yang ada pada gurindam berkaitan erat dengan zamannya. Namun, ada nilai-nilai moral yang masih relevan dengan masa sekarang.
Kasihkan orang yang berilmu Tanda rahmat atas dirimu Hormat akan orang yang pandai Tanda mengenal kasa dan cindai Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti Akhirat itu terlalu nyata Kepada hati yang tidak buta
1 BBuatllahh bbebberapa kk lelompokk
Uji Materi
Refleksi Pelajaran
Kemampuan dalam menanggapi informasi akan membuat Anda menjadi kritis. Setiap informasi yang Anda simak baik dari radio maupun televisi dapat Anda pilah atas informasi baik dan informasi tidak baik. Kemampuan seperti ini perlu Anda kuasai agar Anda mahir dalam memberikan tanggapan, baik berupa sanggahan maupun kritikan. Selain itu, dengan mempelajari gurindam, kemampuan Anda tentang wawasan kesastraan menjadi bertambah. Anda pun dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam dalam kehidupan sehari-hari.