DAFTAR PUSTAKA
DENGAN QSPM Tujuan :
Untuk menentapkan kemenarikan relatif dari alternatif-alternatif strategi yang telah diperoleh melalui analisi matriks SWOT dan matriks IE, untuk menetapkan strategi yang terbaik untuk direkomendasikan kepada industri. Alternatif strategi pemasaran yang dihasilkan adalah :
6. Strategi diversifikasi konsentris, artinya ialah menambah produk atau jasa baru, namun terkait dengan produk lama.
7. Strategi diversifikasi konglomerasi, ialah menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait dengan produk atau jasa yang lama.
8. Strategi pengembangan produk, adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada.
9. Strategi penggunaan teknologi yang efisien.
10.Strategi membangun kelembagaan, yaitu membangun kelembagaan yang dapat melindungi para pengrajin dari kekuatan tawar-menawar pembeli yang terlalu tinggi.
Petunjuk Pengisian :
Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk masing-masing alternatif strategi sebagaimana disebut di atas dengan cara memberikan tanda ( √ ) pada pilihan bapak/Ibu.
Pilihan AS pada isian berikut terdiri dari :
1 = tidak menarik 2 = agak menarik
Lampiran 14. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada strategi diversifikasi konsentrik
Faktor Internal Attractive Score No
Kekuatan R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kontrol yang relatif mudah terhadap perusahaan
4 4 3 4 3,75
2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 3 3 3 3 3
3. Iklim kerja yang baik 3 3 4 3 3,25
4. Tidak adanya kesulitan dalam merekrut tenaga kerja
3 3 3 3 3
5. Kedekatan lokasi perusahaan dengan pasar
2 1 2 2 1,75
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 2 2 1 2 1,75
2. Terbatasnya modal. 1 1 1 1 1
3. Mutu produk dan harga kurang bersaing.
3 3 3 3 3
4. Sebagian lokasi industri menggunakan lahan pihak lain.
2 2 1 2 1,75
5. Penggunaan teknologi masih minim. 2 2 2 2 2 6. Pencatatan keuangan masih sederhana. 2 2 2 2 2 7. Kesadaran pengembalian pinajaman
pada sebagian pengusaha dan masyarakt relatif rendah.
1 2 2 1 1,5 8. Rusaknya infrastruktur 2 2 2 2 2 Faktor Eksternal No Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti nutrisi beras.
3 2 3 2 2,5
2. Kondisi ekonomi yang stabil 3 3 3 4 3,25 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk.
3 3 3 3 3
4. Kurangnya ancaman dari produk pengganti.
2 2 2 2 2
Ancaman
1. Kurangnya peranserta dari pemerintah.
2 2 2 2 2
2. Hambatan masuk industri relatif rendah.
Lanjutan Lampiran 14.
Faktor Internal Attractive Score No.
Ancaman R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 2 2 2 2 2 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
yang tinggi
3 4 3 3 3,25
5. Tidak adanya kelembagaan yang mendukung industri tapioka.
3 3 3 3 3
6. Kurangnya sarana telekomunikasi dan informasi
2 2 2 2 2
Lampiran 15. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada strategi diversifikasi konglomerasi.
Faktor Internal Attractive Score
No
Kekuatan R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kontrol yang relatif mudah terhadap perusahaan
3 3 4 4 3,5
2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 4 4 4 4 4
3. Iklim kerja yang baik 4 4 4 4 4
4. Tidak adanya kesulitan dalam merekrut tenaga kerja
4 3 4 3 3,5
5. Kedekatan lokasi perusahaan dengan pasar
3 3 3 3 3
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 2 2 2 2 2
2. Terbatasnya modal. 2 1 1 1 1,25
3. Mutu produk dan harga kurang bersaing.
2 2 2 2 2
4. Sebagian lokasi industri menggunakan lahan pihak lain..
2 2 2 2 2
5. Penggunaan teknologi masih minim. 1 2 1 2 1,5 6. Pencatatan keuangan masih sederhana. 2 2 2 2 2 7. Kesadaran pengembalian pinjaman
pada sebagian pengusaha dan masyarakat relatif rendah.
1 2 2 2 1,75
8. Rusaknya Infrastruktur 2 2 2 2 2
Faktor Eksternal No
Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti nutrisi beras.
2 2 2 2 2
2. Kondisi ekonomi yang stabil 4 4 4 3 3,75 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk.
4 4 4 4 4
4. Kurangnya ancaman dari produk pengganti.
3 2 2 2 2,25
Ancaman
1. Kurangnya peran serta dari pemerintah.
1 1 2 1 1,25
2. Hambatan masuk industri relatif rendah.
Lanjutan Lampiran 15.
Faktor Internal Attractive Score No.
Ancaman R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 2 2 2 2 2 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
yang tinggi
1 2 1 2 1,5 5. Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung industri tapioka.
2 2 2 2 2 6. Kurangnya sarana telekomunikasi dan
informasi
2 2 2 2 2
Lampiran 16. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada strategi pengembangan produk.
Faktor Internal Attractive Score
No
Kekuatan R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kontrol yang relatif mudah terhadap perusahaan
3 3 3 3 3 2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 3 4 4 3 3,5
3. Iklim kerja yang baik 4 4 4 4 4
4. Tidak adanya kesulitan dalam merekrut tenaga kerja
3 4 3 3 3,25 5. Kedekatan lokasi perusahaan dengan
pasar
3 3 3 3 3
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 2 1 1 1 1,25
2. Terbatasnya modal. 1 1 1 2 1,25
3. Mutu produk dan harga kurang bersaing.
3 3 3 3 3 4. Sebagian lokasi industri menggunakan
lahan pihak lain.
2 2 1 2 1,75 5. Penggunaan teknologi masih minim. 2 2 2 2 2 6. Pencatatan keuangan masih sederhana. 2 2 1 2 1,75 7. Kesaradan pengembalian pinjaman
pada sebagian pengusaha dan masyarakat relatif rendah.
2 2 2 1 1,75
7. Rusaknya infrastruktur 2 1 1 1 1,25
Faktor Eksternal No
Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti nutrisi beras.
2 2 2 2 2 2. Kondisi ekonomi yang stabil 3 3 3 3 3 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk.
3 3 3 4 3,25 4. Kurangnya ancaman dari produk
pengganti.
2 2 2 2 2
Ancaman
1. Kurangnya peranserta dari pemerintah.
2 2 2 2 2 2. Hambatan masuk industri relatif
rendah.
Lanjutan Lampiran 16.
Faktor Internal Attractive Score No.
Ancaman R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 2 2 2 2 2 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
tinggi
3 4 4 4 3,75 5. Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung industri tapioka.
3 3 4 4 3,5 6. Kurangnya sarana telekomunikasi dan
informasi
2 2 2 2 2
Lampiran 17. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada Strategi Penggunaan teknologi yang efisien dalam proses produksi.
Faktor Internal Attractive Score
No
Kekuatan R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kontrol yang relatif mudah terhadap perusahaan
3 3 3 3 3 2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 3 4 3 3 3,25
3. Iklim kerja yang baik 3 3 3 3 3
4. Tidak adanya kesulitan dalam merekrut tenaga kerja
3 2 3 3 2,75 5. Kedekatan lokasi perusahaan dengan
pasar
3 2 3 3 2,75
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 2 2 2 2 2
2. Terbatasnya modal. 1 1 2 1 1,25
3. Mutu produk dan harga yang kurang bersaing.
4 4 4 4 4 4. Sebagian lokasi industri menggunakan
lahan pihak lain..
2 2 3 3 2,5 5. Penggunaan teknologi yang masih
minim.
3 3 3 3 3 6. Pencatatan keuangan yang masih
sederhana.
2 3 2 3 2,5 7. Kesadaran pengembalian pinjaman
sebagian pengusaha dan masyarakat yang relatif rendah.
3 2 3 3 2,75 8. Rusaknya Infrastruktur 3 3 3 3 3 Faktor Eksternal No Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti nutrisi beras.
3 3 3 3 3 2. Kondisi ekonomi yang stabil 3 4 3 3 3,25 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk.
2 3 3 2 2,5 4. Kurangnya ancaman dari produk
pengganti.
Lanjutan Lampiran 17.
Faktor Internal Attractive Score No.
Ancaman
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kurangnya peranserta dari pemerintah.
3 3 3 3 3 2. Hambatan masuk industri relatif
rendah.
2 2 2 2 2 3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 2 1 1 2 1,5 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
yang tinggi
4 4 4 4 4 5. Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung industri tapioka.
4 4 4 4 4 6. Kurangnya sarana telekomunikasi dan
informasi
2 2 4 3 2,75
Lampiran 18. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada strategi pembuatan kelembagaan yang dapat melindungi para pengrajin dari kekuatan tawar-menawar pembeli yang terlalu tinggi.
Faktor Internal Attractive Score
No
Kekuatan R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
1. Kontrol yang relatif mudah terhadap perusahaan
4 4 4 4 4
2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 3 3 3 3 3
3. Iklim kerja yang baik 4 3 4 3 3,5
4. Tidak adanya kesulitan dalam merekrut tenaga kerja
3 4 4 3 3,5
5. Kedekatan lokasi perusahaan dengan pasar
3 3 3 3 3
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 3 2 3 2 2,5
2. Terbatasnya modal. 2 2 2 2 2
3. Mutu produk dan harga kurang bersaing.
3 3 4 4 3,5
4. Sebagian lokasi industri menggunakan lahan pihak lain.
2 2 2 2 2
5. Penggunaan teknologi masih minim. 4 4 4 4 4 6. Pencatatan keuangan masih sederhana. 2 2 2 2 2 7. Kesadaran pengembalian pinjaman
pada sebagian pengusaha dan masyarakt yang relatif rendah.
1 2 2 2 1,75 8. Rusaknya infrastruktur 2 2 2 2 2 Faktor Eksternal No Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti nutrisi beras.
4 4 4 4 4
2. Kondisi ekonomi yang stabil 3 3 3 3 3 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk.
3 3 3 3 3
4. Kurangnya ancaman dari produk pengganti.
4 4 4 4 4
Ancaman
1. Kurangnya peranserta dari pemerintah.
Lanjutan lampiran 18.
Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan AS pada strategi pembuatan kelembagaan yang dapat melindungi para pengrajin dari kekuatan tawar-menawar pembeli yang terlalu tinggi.
Faktor Internal Attractive Score
No
Ancaman R1 R2 R3 R4
Rataan
(R1-R4/4)
2. Hambatan masuk industri relatif rendah.
2 3 3 2 2,5 3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 2 2 2 2 2 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
yang tinggi
1 1 1 1 1 5. Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung industri tapioka.
2 2 3 2 2,25 6. Kurangnya sarana telekomunikasi dan
informasi
2 2 2 2 2
Lampiran 19. Hasil matriks QSP
Critical Success Factor Strategi
Diversifikasi Konsentris Strategi Diversifikasi Konglomerat Strategi Pengembangan Produk Strategi Penggunaan teknologi yang efisien Strategi Membangun kelembagaan No. Kekuatan Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 1. Kontrol yang relatif mudah
terhadap perusahaan 0,066 3,75 0,248 3,5 0,231 3 0,198 3 0,198 4 0,264 2. Etos kerja dan disiplin yang tinggi 0,081 3 0,243 4 0,324 3,5 0,284 3,25 0,263 3 0,243 3. Iklim kerja yang baik 0,081 3,25 0,263 4 0,324 4 0,324 3 0,243 3,5 0,284 4. Tidak adanya kesulitan dalam
merekrut tenaga kerja 0,061 3 0,183 3,5 0,214 3,25 0,198 2,75 0,168 3,5 0,213 5. Kedekatan lokasi perusahaan
dengan pasar 0,051 1,75 0,089 3 0,153 3 0,153 2,75 0,140 3 0,153
Kelemahan
1. SDM yang rendah. 0,086 1,75 0,151 2 0,172 1,25 0,108 2 0,172 2,5 0,215 2. Terbatasnya modal. 0,096 1 0,096 1,25 0,12 1,25 0,12 1,25 0,12 2 0,192 3. Mutu produk dan harga kurang
bersaing. 0,096 3 0,288 2 0,192 3 0,288 4 0,384 3,5 0,336
4. Sebagian lokasi industri
menggunakan lahan pihak lain. 0,081 1,75 0,142 2 0,162 1,75 0,142 2,5 0,202 2 0,162 5. Penggunaan teknologi masih
minim. 0,081 2 0,162 1,5 0,1215 2 0,162 3 0,243 4 0,324
6. Pencatatan keuangan masih
sederhana. 0,051 2 0,102 2 0,102 1,75 0,089 2,5 0,128 2 0,102 7. Kesadaran pengembalian pinjaman
sebagian pengusaha dan masyarakt
Lanjutan Lampiran 19.
8. Rusaknya infrastruktur 0,081 2 0,162 2 0,162 1,25 0,101 3 0,243 2 0,162
Peluang
1. Perubahan persepsi terhadap makanan alternatif pengganti
nutrisi beras. 0,081 2,5 0,203 2 0,162 2 0,162 3 0,243 4 0,324
2. Kondisi ekonomi yang stabil 0,075 3,25 0,244 3,75 0,281 3 0,225 3,25 0,244 3 0,225 3. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk. 0,064 3 0,192 4 0,256 3,25 0,208 2,5 0,16 3 0,192
4. Kurangnya ancaman dari produk
pengganti. 0,087 2 0,174 2,25 0,196 2 0,174 3 0,261 4 0,348
Ancaman
1. Kurangnya peranserta dari
pemerintah. 0,116 2 0,232 1,25 0,145 2 0,232 3 0,348 2 0,232
2. Hambatan masuk industri relatif
rendah. 0,069 3,25 0,224 2 0,138 3 0,207 2 0,138 2,5 0,173
3. Kurangnya regenerasi kepemilikan 0,081 2 0,162 2 0,162 2 0,162 1,5 0,121 2 0,162 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
tinggi 0,116 3,25 0,377 1,5 0,174 3,75 0,435 4 0,464 1 0,116
5. Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung industri tapioka. 0,11 3 0,33 2 0,22 3,5 0,385 4 0,44 2,25 0,248 6. Kurangnya sarana telekomunikasi
dan informasi 0,087 2 0,174 2 0,174 2 0,174 2,75 0,239 2 0,174
7. Faktor cuaca 0,116 3 0,348 1 0,116 3 0,348 1 0,116 1,25 0,145