• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DAFTAR PUSTAKA

Bungin B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif; Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta [ID]: PT Raja Grafindo Persada.

Radandima N. 2003. Perubahan Kelembagaan Pertanian di Kawasan Irigasi Kambaniru: Studi Kasus di Desa Mauliru, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 120 hal.

Raharjo 2004. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta [ID]: Gadjah Mada University Press. 238 hal.

Reksohadiprodjo S, Karseno AR. 1997. Ekonomi Perkotaan. Yogyakarta [ID]: BPFE. 160 hal.

Salim A. 2002. Perubahan Sosial. Yogyakarta [ID]: Tiara Wacana. 318 hal.

Schoorl JW. 1982. Modernisasi: Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara- Negara Sedang Berkembang. Jakarta [ID]: PT Gramedia. 323 hal.

Schneider EV. 1993. Sosiologi Industri. Edisi Ke-2. Jakarta [ID]: Aksara Persada.

Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta [ID]: Pustaka LP3ES. 265 hal.

Soesilowati ES. 1988. Dampak Industri PT Krakatau Steel Terhadap Masyarakat Pedesaan di Daerah Cilegon. [tesis]. [Internet]. [dikutip Februari 2011]. [Universitas Indonesia]. Dapat diunduh dari:

http://www.lontar.ui.ac.id/login.jsp?requester=file?file=digital/files/disk1/243/jkpt uipp-gdl-s2-1988-endangsris-12148-t6795a.pdf

Susilowati SH. 2005. Gejala Pergeseran Kelembagaan Upah pada Pertanian Padi Sawah. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 23 (1): 48-60.

Soekanto S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: PT Raja Grafindo Persada. 404 hal.

Soelaiman MM. 1998. Dinamika Masyarakat Transisi. Jogjakarta [ID]: Pustaka Pelajar. 195 hal.

Sugiyono 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung [ID]: Penerbit Alfabeta. 334 hal.

Sulistio T. 2004. Mencari Ekonomi Pro Pasar “Catatan Tentang Pasar Modal, Privatisasi, dan Konglomerat Lokal”. Jakarta [ID]: The Investor. 297 hal.

Sztompka P. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta [ID]: Penerbit Prenada. 383 hal.

Tambunan M. 2010. Menggagas Perubahan Pendekatan Pembangunan Menggerakkan Kekuatan Lokal dalam Globalisasi Ekonomi. Yogyakarta [ID]: Graha Ilmu. 428 hal.

Tambunan TTH. 2001. Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang: Kasus Indonesia. Jakarta [ID]: Ghalia Indonesia. 142 hal.

Waluyo. 2009. Kajian Lokasi Kawasan Industri Besar dan Persebarannya di Kota Salatiga. [skripsi]. [Internet]. [dikutip Februari 2011]. [Universitas Muhammadiyah Surakata]. Dapat diunduh dari:

http://etd.eprints.ums.ac.id/5326/2/E100050077.PDF

Wiradi G, Makali. 1984. Penguasaan Tanah dan Kelembagaan. Karsyono F, editor. Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Jakarta [ID]: Yayasan Obor Indonesia. Hal: 43-130.

Lampiran 1

Denah Desa Pasawahan

Lampiran 2

Kerangka Sampling Penelitian menurut Penguasaan Lahan

No Nama Penguasaan Lahan Alamat

1 H. Ajiji Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Baru, Desa Pasawahan 2 H. Uci Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 3 Tolani Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 4 Endang S. Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 5 H. Dayat Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 6 H. Jajang Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 7 Oyan Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 8 Dadang Goli Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 9 Duloh Luas ( > 0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 10 Satim Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 11 Ujum Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 12 Pahrudin Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 13 Wahyudi Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 14 H. Udin Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 15 Mumud Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 16 Soni S.B. Sedang (0,25-0,50 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 17 Ade Sobari Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 18 Abbas Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Sadamukti, Desa Tenjoayu 19 M. Yunus Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 20 Kusnadi Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cimelati, Desa Pasawahan 21 Mamak Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 22 Entis Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 23 Dadang Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cimelati, Desa Pasawahan 24 Opik Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 25 M. Ahun Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 26 Kiki B. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cimelati, Desa Pasawahan

27 Papat Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cimelati, Desa Pasawahan 28 Jai Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 29 Ece Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 30 Agus S Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 31 Uho Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 32 Tugiman Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 33 Asep Saepuloh Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 34 Atim Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 35 Bani Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 36 Burhan Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 37 Jenih A.D. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 38 Cece Jaenul Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 39 Nurholis Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 40 Endang Utom Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 41 Anda Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Sadamukti, Desa Tenjoayu 42 Bani Villa Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 43 Odang Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 44 Nurodin Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 45 Endang Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 46 Asep M. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 47 Yasin Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 48 Oyan Y. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 49 Acon Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 50 Mul Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 51 Apuk Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 52 Iyam Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 53 Idih Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 54 Ukar S. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 55 Jajam Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 56 Jumanta Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan

57 Opin Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 58 Akim Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 59 Amir Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 60 Basor Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 61 Oma K. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 62 Husen H.S. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 63 Aep S. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 64 Yana H. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 65 Udin Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 66 Ujang P. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 67 Encu S. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 68 Cecep Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 69 Owik Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Baru, Desa Pasawahan 70 Duyeh Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 71 Ajun J. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Selaawi, Desa Pasawahan 72 Entis S. Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 73 Anip Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 74 Mulyono Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Sadamukti, Desa Tenjoayu 75 Dede Slamet Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 76 Dayat A Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 77 Husin Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cimelati, Desa Pasawahan 78 Jajang Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 79 Hendra Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 80 Suparman Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 81 Ajat Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Pasawahan, Desa Pasawahan 82 Iding Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 83 Pedih Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan 84 Mulyono B Sempit ( < 0,25 Ha) Kp. Cibuntu, Desa Pasawahan

Lampiran 3

PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM

Industrialisasi di Pedesaan dan Perubahan Struktur Masyarakat Petani di Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Tujuan : Menggali informasi mengenai perkembangan Desa Pasawahan Informan : Aparat Desa

Hari/ Tanggal : Lokasi : Nama : Usia : Jabatan : Pertanyaan Penelitian:

1. Sejak kapan Desa Pasawahan menjadi salah satu kawasan industri di Kecamatan Cicurug?

2. Bagaimana awal berkembangnya industri di Desa Pasawahan?

3. Apakah ada faktor tertentu yang mendorong berkembangnya industri di Desa Pasawahan?

4. Bagaimana respon masyarakat dengan adanya industri tersebut? 5. Jenis industri apa saja yang terdapat di Desa Pasawahan?

6. Apakah industri yang beroperasi di Desa Pasawahan memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di desa?

7. Timbal balik seperti apa yang diberikan industri kepada desa ini?

8. Bagaimana kondisi Desa Pasawahan baik secara fisik, sosial, ekonomi, dan budaya sebelum adanya industri?

9. Adanya industri akan diikuti oleh semakin berkembangnya wilayah dan munculnya sentra ekonomi baru. Apakah hal ini juga menjadi salah satu dampak industri yang terlihat di desa ini?

10. Sejauh mana masyarakat memanfaatkan kehadiran industri di desa ini?

11. Sebelum adanya industri, peruntukkan lahan di Desa Pasawahan digunakan untuk kegiatan apa saja?

12. Apakah terjadi perubahan yang cukup besar pada peruntukkan lahan setelah adanya industri?

13. Peruntukkan lahan di desa berkaitan dengan sumber nafkah masyarakat. Lapangan pekerjaan apa yang mendominasi masyarakat desa dulu dan sekarang?

14. Bagaimana kemudian tindakan masyarakat terhadap berubahnya peruntukkan lahan, baik bagi pemilik lahan atau masyarakat yang bekerja pada pemilik lahan. Apakah mereka kemudian beralih profesi atau melakukan pekerjaan lain?

15. Apakah masyarakat ikut bekerja di sektor industri? Berapa persentase masyarakat yang bekerja di industri? Jumlahnya dari waktu ke waktu semakin mengalami peningkatan atau pengurangan?

16. Pada bagian mana pekerjaan di industri yang diisi oleh masyarakat?

17. Sejak adanya industri, apakah jumlah penduduk desa dari waktu ke waktu mengalami peningkatan? Apakah peningkatan tersebut diakibatkan oleh hadirnya pendatang yang ikut bekerja di industri? Lalu dari mana pendatang tersebut berasal?

18. Bagaimana kemudian masyarakat menanggapi hadirnya pendatang yang dapat saja berasal dari latar belakang budaya yang berbeda? Apakah mereka hidup secara membaur atau terpusat di suatu wilayah?

19. Apakah desa ini termasuk ke dalam desa yang masyarakatnya hidup cenderung mengikuti tradisi? Bagaimana bentuk tradisi yang menjadi ciri khas masyarakat desa ini?

20. Dengan semakin berkembang dan ramainya desa karena adanya industri dan pendatang, apakah hal ini berpengaruh pada tradisi masyarakat yang telah ada sejak lama?

21. Apakah hubungan masyarakat lokal dengan pendatang mempengaruhi kehidupan budaya masyarakat lokal? Seperti apa bentuknya?

22. Apakah masyarakat pendatang, terutama mereka yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, mempraktekkan unsur budaya mereka di desa ini? Seperti apa bentuknya? Bagaimana tanggapan masyarakat lokal mengenai hal ini?

PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM

Industrialisasi di Pedesaan dan Perubahan Struktur Masyarakat Petani di Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Tujuan : Menggali informasi mengenai perkembangan dan perubahan Desa Pasawahan

Informan : Tokoh Masyarakat (Pupuhu Desa)

Hari/ Tanggal : Lokasi : Nama :

Usia :

Pertanyaan Penelitian:

1. Dapatkah Bapak menceritakan bagaimana sejarah Desa Pasawahan! 2. Bagaimana kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya?

3. Bagaimana bentuk tradisi yang menjadi ciri khas dan dijalankan oleh masyarakat Desa Pasawahan? Apakah saat ini tradisi tersebut masih berlaku atau tidak?

4. Apa pekerjaan yang banyak dijalankan oleh masyarakat di desa ini? Perubahan pada pekerjaan masyarakat desa (dulu dan sekarang) seperti apa? 5. Apa yang menyebabkan perubahan mata pencaharian tersebut?

6. Mengenai lapisan dalam masyarakat, orang-orang seperti apa yang berada pada lapisan sosial atas?

7. Sejak berkembangnya desa apakah pelapisan tersebut masih berlaku? Lalu saat ini siapa yang dipandang berada di lapisan sosial atas?

8. Desa Pasawahan kini dikenal menjadi salah satu kawasan industri di Kabupaten Sukabumi, bagaimana tanggapan Bapak mengenai hal ini?

9. Bagaimana pula tanggapan Bapak terhadap jumlah pendatang yang semakin bertambah? Apakah kehadiran mereka mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat lokal?

10. Tindakan seperti apa yang banyak dilakukan masyarakat di awal-awal berkembangnya industri? Terutama dikaitkan dengan kepemilikan lahan dan mata pencaharian.

11. Mengenai kepemilikan lahan, siapakah yang memiliki lahan luas di Desa Pasawahan dulu dan sekarang? Apakah ada petani yang semula memiliki lahan kemudian menjual lahannya untuk suatu kegiatan tertentu? Jika ya, apakah hal ini berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat? Apakah ada perubahan dalam hubungan kerja pertanian di desa ini?