• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini dipilih RT 02 RW 06 Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang sebagai populasi penelitian dimana pemilihan dilakukan menggunakan teknik multistage sampling. Jumlah penduduk di RT 02 RW 06 adalah 295 orang dengan 88 KK. Sebagian besar penduduk memiliki tingkat pendidikan sampai tamat SD dan berprofesi sebagai petani, sisanya sebagai buruh, pedagang, peternak dan lainnya.

Kepemilikan media massa televisi di masyarakat tergolong cukup tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pesawat televisi yang ada hampir disetiap rumah penduduk. Saluran televisi sudah mampu dijangkau di lokasi penelitian, sehingga banyak saluran yang dapat ditangkap dengan jernih tanpa gangguan sinyal, diantaranya televisi nasional dan swasta yang meliputi TVRI, RCTI, MNC TV, SCTV, Trans TV, Trans 7, Indosiar, dan lainnya, serta televisi lokal yang meliputi Megaswara TV dan lainnya. Saat Observasi awal di lokasi

33 penelitian, sebagian masyarakat menyatakan lebih sering menonton program berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI karena lebih menarik dan berbeda dengan program berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi lainnya.

Program Seputar Indonesia RCTI

UU No 32 tahun 2002 tentang penyiaran dan peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengenai Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) menyebutkan kategori media penyiaran terdiri dari empat yaitu penyiaran publik, penyiaran swasta, penyiaran komunitas, dan penyiaran berlangganan atau berbayar. Salah satu media penyiaran swasta adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan dua perusahaan besar, yaitu Bimantara Citra Tbk dan Rajawali Corporations dan diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989 oleh Presiden Soeharto. Visi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah media utama hiburan dan informasi, maka visi yang diemban RCTI adalah bersama menyediakan layanan prima, yang memiliki makna interaksi kerja di perusahaan yang lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Ciri khas RCTI terlihat dari logo dengan bentuk burung rajawali yang ditambah garis merah pada sorot mata burung rajawali, dipertegas dengan Huruf RCTI berwarna biru.

Gambar 2 Logo RCTI

Sumber: rcti.tv (2013)

Logo dari RCTI menggambarkan sikap RCTI yang selalu tanggap serta sigap setiap saat, turut serta mencerdaskan bangsa dalam era pembangunan semesta nasional. Simbol Burung Rajawali menggambarkan tekad RCTI bahwa dengan kegiatan teknologi, komunikasi dan visual televisi khususnya yang berwawasan nasional.

Menginjak usia yang ke-23 tahun, RCTI mampu menghadirkan berbagai program yang menarik. Program acara yang ditayangkan oleh RCTI terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain movie, sport, drama, talent show, awarding, music, kids, infotainment, religi, variety show, dan news RCTI2. Salah satu kategori news yang dikenal luas dan menjadi program unggulan dalam segmentasi informasi adalah Seputar Indonesia.

Seputar Indonesia adalah program berita berdurasi 30 menit yang ditayangkan langsung setiap pagi (pukul 05.00), siang (pukul 12.00), sore (pukul 16.30), dan malam hari (pukul 01.30, terkecuali hari sabtu dan minggu) dari studio news RCTI di MNC Plaza, Jakarta Pusat. Program ini merupakan program

2

34

berita pertama yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia. Embrionya adalah program Seputar Jakarta yang pertama mengudara pada 1 November 1989 dan menyajikan berbagai perkembangan utama Ibukota. Seputar Indonesia bertujuan mencerdaskan pemirsa dengan menyajikan berita yang seimbang, kontekstual, dan durasi secara sederhana dengan sasaran pemirsanya adalah perempuan dan laki-laki dengan jangkauan usia 15 hingga 40 tahun.

Program berita Seputar Indonesia hingga kini masih menjadi program berita yang terdepan dan paling banyak ditonton pemirsa di tanah air. Beberapa perubahan dari konten berita dan tampilan dari Seputar Indonesia Pagi menyajikan berita yang ramah dikemas dengan format yang mudah dicerna. Topik-topik dipilih dan direlaborasi untuk disampaikan menjadi berita yang singkat dan padat. Seputar Indonesia Siang menyampaikan berita headline dengan tempo yang cepat. Menyampaikan berita secara live dari lokasi-lokasi kejadian disertai gambar terbaru dan perkembangan berita terkini. Seputar Indonesia Sore menyampaikan berita dari pagi hingga sore hari. Acara ini memberikan informasi

kepada pemirsa tentang “what’s important today” yang dikemas dengan cerdas,

supaya bisa dijadikan referensi dan acuan, tidak hanya sebatas informasi bagi pemirsanya. Seputar Indonesia Malam menyajikan rangkuman informasi dari pagi hingga malam hari dalam bentuk berita singkat dilengkapi features dan berita ringan.

Karakter program berita Seputar Indonesia bisa diklasifikasikan sebagai program non-hiburan dan mengangkat topik-topik “serius”. Namun program ini tetap berupaya menyajikan berbagai topik berat tersebut dengan cara yang membumi dan mudah dicerna bagi pemirsa pada umumnya. Seputar Indonesia mendedikasikan diri untuk menjaga karakter yang bersahabat dan tidak berjarak bagi pemirsa. Berita-berita yang disajikan Seputar Indonesia yaitu mulai dari politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, keamanan dan pertahanan, sosial, wirausaha, kuliner.

Proses produksi program berita Seputar Indonesia dilakukan relatif sama dengan program berita di stasiun televisi swasta lainnya yakni mulai dari tahap pre production planning (ide, perencanaan, dan persiapan), set up and rehearsel (tahap pengesetan), production, dan pasca production (editing, mixing, review, revisi, hasil akhir, on air).

Pengemasan program berita Seputar Indonesia dibagi menjadi empat segmen (bagian). Masing-masing segmen umumnya berisi topik sebagai berikut: 1. Segmen 1: berita utama (topik-topik utama)

2. Segmen 2: berita-berita lain/penjabaran topik utama 3. Segmen 3: berita-berita yang melengkapi

4. Segmen 4: berita ringan

Karakteristik Responden

Responden penelitian sebagian besar laki-laki dengan usia dewasa pertengahan yang memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah hingga SD dan memiliki tingkat pendapatan yang diperoleh setiap bulannya Rp706 487 hingga Rp1 078 513 (Tabel 5).

35 Tabel 5 Sebaran responden berdasarkan karakteristik sosial ekonomi di Desa

Cibatok Satu Karakteristik petani Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

Jenis kelamin Laki-laki 23 57.5

Perempuan 17 42.5

Usia

Dewasa awal (18-29 tahun) 10 25.0

Dewasa pertengahan (30-50 tahun) 23 57.5

Dewasa tua ( > 50 tahun) 7 17.5

Tingkat pendidikan

Rendah (tidak sekolah-tamat SD/sederajat)

31 77.5

Sedang (SMP/sederajat) 3 7.5

Tinggi (SMA/sederajat dan perguruan tinggi) 6 15.0 Tingkat pendapatan Rendah (≤ Rp706 487/bulan) 15 37.5 Sedang (Rp706 487/bulan - Rp1 078 513/bulan) 17 42.5 Tinggi (≥ Rp1 078 513/bulan) 8 20.0

Petani RT 02/06 Desa Cibatok Satu lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, karena laki-laki sebagai pencari nafkah utama dan yang bertanggungjawab menghidupi keluarganya (Franklin 1998). Petani berusia 28 tahun hingga 78 tahun dengan rata-rata berusia 48 tahun berada pada kategori usia pertengahan sebagai usia produktif sehingga potensial aktif mencari informasi penting. Tingkat pendidikan mayoritas petani rendah, disebabkan oleh faktor keterbatasan ekonomi. Tingkat pendapatan sebagian besar petani termasuk sedang pada kategori berdasarkan sebaran pendapatan responden yang berkisar Rp400 000 hingga Rp2 400 000 dengan rata-rata Rp892 500, namun jika dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bogor sebesar Rp2 002 000 (jabar.bps.go.id 2013), tingkat pendapatan sebagian besar responden sebenarnya termasuk rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kontribusi utama pendapatan adalah dari usahatani dalam skala usaha, luasan lahan, dan produktivitas yang terbatas, serta minimnya kesempatan memperoleh pekerjaan tambahan.

37

Dokumen terkait