• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Desain dan Prosedur Penelitian

Peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah untuk dapat melakukan penelitian dan pengembagan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2010: 409), yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi di lapangan. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi tidak harus dicari sendiri. Potensi dapat dicari berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up date, sedangkan masalah dapat ditemukan melalui wawancara dan observasi.

Pengumpulan data Potensi dan Masalah Revisi Produk Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji coba Pemakaian Produk Masal

2. Mengumpulkan Informasi

Peneliti mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Produk yang dirancang peneliti diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah ditemukan.

3. Desain Produk

Desain produk penelitian dan pengembangan berupa segala sesuatu yang dibutuhkan dan dipersiapkan sebelum dilakukannya kegiatan pengajaran. Desain produk dapat berupa kurikulum, metode mengajar, media pendidikan, alat peraga, sumber belajar, modul, evaluai, dan lain-lain. 4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan secara rasional, yaitu penilaian yang dilakukan masih berdasarkan pemikiran rasional dan belum merupakan fakta yang terjadi. Validasi produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang berpengalaman dibidangnya.

5. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain maka kelemahan dan kekurangan desain akan diperoleh. Kelemahan dan kekurangan desain tersebut selanjutnya akan diperbaiki mutunya.

6. Uji Coba Produk

Uji coba dapat dilakukan dalam bentuk simulasi pada kelompok terbatas. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah metode

mengajar baru lebih efektif dan efisien dibanding metode mengajar yang lama.

7. Revisi Produk

Revisi merupakan hal penting pada penelitian pengembangan. Revisi diperlukan agar desain produk benar-benar baik. Kelemahan dan kekurangan yang masih ditemui akan direvisi lagi.

8. Uji coba Pemakaian

Desain produk yang telah direvisi akan diujicoba ke lapangan. 9. Revisi Produk

Revisi produk ini merupakan tahap akhir dari revisi desain produk. Apakah ujicoba di lapangan masih menemui kekurangan dan kelemahan. Jika masih ada kekurangan dan kelemahan maka akan direvisi untuk yang terakhir kalinya.

10.Produk Masal

Hasil dari revisi yang terakhir akan berupa produk jadi yang telah disempurnakan. Produk ini dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya.

Penelitian pengembangan dapat pula dalam bentuk yang paling sederhana. Seels dan Richey (Setyosari, 2010: 195) mengemukakan bahwa penelitian pengembangan ini dapat berupa: (1) kajian tentang proses dan dampak rancangan pengembangan dan upaya pengembangan tertentu atau khusus, atau berupa (2) suatu situasi di mana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan, pengembangan pembelajaran, atau kegiatan kegiatan evaluasi dan mengkaji proses pembelajaran yang berlangsung, atau

berupa (3) kajian tentang rancangan, pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen proses secara menyeluruh atau tertentu saja.

Prosedur yang digunakan peneliti mengadaptasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan milik Sugiyono (2010: 409). Peneliti melakukan modifikasi prosedur penelitian karena materi pecahan ada di semester genap. Selain itu, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian multi-years, sedangkan prosedur milik Sugiyono pada tahap ke-6 dilakukan uji coba produk yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Uji coba produk tidak cukup dilakukan hanya sekali. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi prosedur penelitian pada tahap ke-6.

Prosedur yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Prosedur penelitian dan pengembangan

Penjelasan mengenai tahap-tahap pengembangan yang dilakukan peneliti berdasarkan gambar di atas yaitu:

1. Potensi dan masalah

Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh masalah atau data-data yang diperlukan. Wawancara dilakukan kepada guru kelas. Peneliti juga melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas untuk menemukan masalah dalam pembelajaran.

Potensi dan masalah Validasi desain Revisi Desain Desain produk Pengumpulan informasi Implementasi

2. Pengumpulan informasi

Peneliti melakukan pengumpulan informasi dengan cara studi literatur. Studi literatur yang dilakukan peneliti untuk menambah informasi dan pengetahuan peneliti mengenai penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan studi literatur dengan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh peneliti diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengatasi masalah pembelajaran dengan merancang produk penelitian. 3. Desain produk

Desain produk yang disusun peneliti berupa perangkat pembelajaran. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan dari wawancara dan observasi. Peneliti mendesain perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI karena pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional dan kurang realistik. Oleh karea itu desain pembelajaran yang disusun mencakup interaktivitas dalam pembelajaran dengan pendekatan PMRI.

4. Validasi desain

Validasi desain dilakukan oleh 3 dosen ahli dan 1 guru kelas. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan desain produk. Peneliti menyusun instrumen penilaian yang akan digunakan untuk penilaian desain produk yang telah dibuat. Kelebihan dan kekurangan desain produk yang ditemukan oleh peneliti direvisi terlebihdahulu sebelum dilakukan uji keterbacaan. Peneliti melakukan uji keterbacaan kepada siswa dan guru kelas untuk mengetahui kekurangan produk.

Seluruh perangkat pembelajaran diuji keterbacaannya oleh guru kelas, sedangkan pada siswa dilakukan uji keterbacaan pada LKS dan soal evaluasi saja.

5. Revisi desain

Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan hasil validasi desain. Validasi desain menunjukkan kekurangan desain produk yang harus diperbaiki. Setelah peneliti melakukan revisi desain produk maka dapat diperoleh prototype.

6. Implementasi

Peneliti melakukan implementasi prototype untuk meyakinkan bahwa desain produk tersebut layak untuk diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran.

Dokumen terkait