• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN .1 Analisis

5.4 Desain Lanskap Rencana Tapak

Desain lanskap merupakan usaha penanganan tapak secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif (Hakim dan Utomo 2003). Rancangan tapak yang ada merupakan komposit dari hasil tahapan-tahapan sebelumnya, dimulai dari tahap preparation hingga design phase. Rencana tapak Kebun Percobaan Sindang Barang secara umum mengacu kepada konsep keterpaduan. Keterpaduan ini diharapkan bisa mengkombinasikan dua fungsi berbeda dari tapak yang akan dihadirkan. Fungsi utama tapak sebagai kebun percobaan yang terkesan formal, kaku, dan bernuansa akademis harus digabungkan dengan fungsi wisata dengan kesan santai, menghibur, dan menyenangkan.

Rancangan tapak didominasi oleh penggunaan elemen lunak seperti air dan tanaman. Elemen lunak di tapak didominasi oleh kebun dengan komoditas buah-buahan dan talun dengan mayoritas komoditas tanaman produksi baik buah maupun kayu. Vegetasi yang dipilih diharapkan bisa memecah kekakuan pola geometris tapak. Elemen keras di tapak hanya diterapkan pada elemen-elemen tertentu seperti bangunan, jalur sirkulasi, plaza, signage, dan sitefurniture lain.

Pola-pola yang dihadirkan dalam rancangan ini tak lepas dari prinsip-prinsip desain seperti unity (kesatuan), balance (keseimbangan), harmony (keserasian), rhythm (irama), dan emphasis (aksen). Prinsip desain ini harus diterapkan demi terciptanya sebuah rancangan lanskap yang indah dan bermakna, serta bisa memberikan pengaruh yang baik bagi pengguna yang datang ke tapak.

Tapak KPSB yang dirancang adalah seluas 78 750 m2 yang terdiri dari dua Blok yaitu Blok A dan Blok B. Pembagian Blok ini dihadirkan untuk memudahkan dalam pengelolaan. Blok A merupakan penggabungan dari zona penerimaan dan pertanian. Blok B merupakan penggabungan dari zona edikasi, wisata, ternak, dan talun. Masing-masing Blok memiliki gedung pengelola, lapangan parkir, gedung pasca panen, pos keamanan, dan gudang.

Fasilitas lainnya yang terdapat pada Blok A adalah, bangunan pengelola utama dan pusat informasi agrowidyawisata KPSB, pos jaga, bangunan gudang, bangunan pasca-panen, tempat parkir, empat buah rumah kaca, enam saung, dan kitchen garden. Blok B diutamakan untuk kebun percobaan, terdiri dari lahan-lahan kosong berupa bedeng-bedeng untuk percobaan, gedung pengelola Blok B, tempat parkir, toilet, kandang ternak bebek, rumah pondok, kafetaria, saung serba guna, dan mushola. Gambar 31 berikut ini merupakan site plan desain KPSB.

33

34

Blok A didominasi oleh vegetasi yang merupakan fasilitas untuk kegiatan produksi. Terdapat beberapa bangunan di Blok A yang merupakan bangunan pendukung baik untuk kegiatan produksi seperti gudang, green house, dan bangunan pasca panen. Terdapat juga fasilitas untuk kegiatan wisata seperti bangunan pusat informasi dan rumah pondok, maupun bangunan pendukung lainnya seperti gazebo dan pos jaga.

Blok B lebih bervariasi untuk fasilitas maupun penggunaannya. Blok B memiliki fasilitas utama berupa luasan lahan yang terdiri dari bedengan-bedengan untuk penelitian dilengkapi dengan bangunan pengelola. Terdapat pula fasilitas untuk berwisata yang terdiri dari kafetaria, saung serba guna, mushola. Selain itu terdapat fasilitas ternak dan bangunan kompos di bagian paling utara KPSB. Fasilitas lainnya yang terdapat pada Blok B ini adalah, lapangan parikr untuk mobil dan sepeda motor yang terpisah, bangunan pos jaga serta jalur pedestrian. Pada Blok B ini terdapat juga talun yang berisi pohon-pohon produksi. Gambar 32 merupakan gambar ilustrasi perspektif mata burung KPSB, dan Gambar 33 merupakan gambar potongan tampak KPSB.

35

Pembagian Zonasi Zona Penerimaan

Area penerimaan yang dimaksud adalah area penerimaan yang berada di Blok A. Terdapat bangunan pengelola Blok A dan pusat informasi agrowidyawisata KPSB, pos keamanan, tempat parkir, dan pos jaga. Desain fasad bangunan di area penerimaan ini mengarah ke gaya modern minimalis. Bentuk bangunan yang persegi serta menggunakan atap miring. Bentuk gerbang utama pun menyesuaikan dengan tema yang dihadirkan dengan bentukan modifikasi geometrik segitiga. Pewarnaan di area penerimaan pun disesuaikan dengan memilih warna putih, abu-abu, dan merah. Ilustrasi area penerimaan bisa dilihat pada Gambar 34.

Zona Pertanian

Area ini memiliki fasilitas bangunan gudang dan bangunan pasca panen. Pewarnaan di bagian ini menyesuaikan dengan area penerimaan. Area ini juga memiliki plaza dengan material konblok warna merah untuk menghadirkan kontras dengan bangunan yang dominan berwarna abu-abu dan putih. Gambar 35 merupakan gambar ilustrasi bangunan servis pertanian.

Gambar 34 Area Penerimaan KPSB

36

Zona Edukasi

Area edukasi memiliki fasilitas utama berupa lahan-lahan untuk kebun percobaan. Fasilitas lainnya adalah gedung servis Blok B digabung dengan bangunan pasca-panen dan gudang, area parkir mobil, serta restoran dan farmers market. Lahan kebun percobaan secara umum terbagi lima luasan lahan. Masing-masing luasan lahan terpisahkan oleh jalur pejalan kaki selebar 1.5 m yang mengelilingi seluruh area zona edukasi.

Lima bagian kebun percobaan tersebut memiliki luasan yang bervariatif, masing-masing luasan lahan dibagi lagi menjadi beberapa petakan lahan seukuran 12 x 10 m. Petakan-petakan tersebut terdiri dari bedengan-bedengan, dengan arah bedengan timur barat. Masing-masing bedengan berjarak 0.6 m. Ilustrasi bedengan pertanian bisa dilihat pada Gambar 36.

Zona Ternak

Awalnya, zona ini berupa kolam-kolam ikan, namun karena kolam tidak sesuai dengan fungsi tapak maka lahan perikanan dialihkan menjadi zona ternak. Zona ini merupakan area yang spesifik karena fungsi zona ini hanya satu. Area ternak memiliki empat kandang bebek. Kandang-kandang bebek ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan baik untuk konsumsi maupun bahan organik dari kotorannya. Selain kandang bebek, terdapat juga fasilitas lain berupa bangunan rumah kompos. Bangunan ini nantinya digunakan untuk membuat kompos dari sampah organik dan kotoran bebek yang berasal dari dalam tapak. Hasil komposnya akan dipergunakan kembali di tapak. Ilustrasi zona perikanan bisa dilihat di Gambar 37.

Gambar 35 Ilustrasi bangunan servis pertanian

37

Zona Wisata

Area ini merupakan area tambahan untuk mendukung kegiatan wisata KPSB. Fasilitas yang terdapat di area ini adalah saung serba guna, kafetaria, mushola, toilet, dan rumah pondok. Ilustrasi zona wisata bisa dilihat pada Gambar 38.

Rumah pondok disediakan bagi wisatawan yang ingin menginap dan menikmati suasana rumah kebun lebih lama. Rumah pondok ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Desain fasad rumah disesuaikan dengan gaya farm house kebanyakan baik di dalam dan luar negeri. Memiliki balkon yang menghadap langsung ke kebun buah. Terdapat gazebo di halaman belakang yang bisa digunakan untuk bersantai. Halaman samping dimanfaatkan sebagai lahan bertanam sayuran dan halaman depan digunakan sebagai kitchen garden. Ilustrasi rumah pondok bisa dilihat pada Gambar 39.

Sirkulasi 1. Kendaraan

Kondisi eksisting KPSB, kendaraan roda empat tidak dapat memasuki tapak dikarenakan tidak tersedianya fasilitas sirkulasi untuk kendaraan di dalam tapak. Rancangan KPSB dalam penelitian ini menyediakan jalur sirkulasi khusus untuk kendaraan, terutama kendaraan servis pertanian agar bisa masuk ke dalam tapak. Lebar jalur sirkulasi kendaraan ini adalah 5 m. Jalur sirkulasi kendaraan dalam

Gambar 38 Ilustrasi Zona Rekreasi KPSB Gambar 37 Ilustrasi zona perikanan KPSB

38

tapak ini dianggap sebagai jalan lokal dalam Time Saver Standard for Landscape Architecture. Fungsi utama jalan ini adalah untuk mengangkut hasil produksi kebun buah. Material yang digunakan untuk jalan ini adalah aspal.

Perkerasan pada bagian tempat parkir menggunakan aspal berporos. Aspal berporos cocok digunakan di KPSB karena aspal jenis ini bisa mengkonservasi air karena permukaannya memiliki rongga yang dapat menyerapkan air ke dalam tanah. Aspal jenis ini juga lebih rendah biaya pengelolaannya karena relatif lebih kuat digunakan untuk area parkir dibanding dengan penggunaan material lain seperti konBlok.

2. Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki utama di dalam tapak tapak disesuaikan dengan standar yang ditetapkan oleh Dinas Bina Marga, yaitu 1.5 m untuk dua orang berjalan berdampingan, dengan material konblok abu-abu. Selain jalur utama, terdapat pula jalur yang melintasi kebun, tujuan jalur ini untuk memudahkan pengelola dalam proses pemanenan maupun perawatan, selain itu bisa dimanfaatkan oleh wisatawan yang ingin berpetualang di dalam kebun jambu dan jeruk. Lebar jalur dalam kebun ini adalah 0.6 m, untuk satu orang berjalan. Material yang digunakan adalah konBlok.

Gambar Detil Site Furniture 1. Plaza

Plaza di Blok A KPSB ditujukan untuk area interpretasi. Pada plaza terpasang tiga papan interpretasi berisi pengenalan tentang komoditas jambu dan jeruk, serta informasi umum tentang KPSB. Material yang digunakan merupakan batu koral sikat yang disusun acak berwarna abu-abu dan hitam. Pola plaza yang digunakan relatif sederhana untuk tidak mengacaukan pandangan pengunjung karena di plaza tersebut pengunjung akan mendapatkan informasi. Di tengah plaza

Gambar 41 Detil perkerasan Gambar 40 Gambar detil aspal berporos

39 ditanam tanaman berbunga atau tanaman estetika lain yang disesuaikan dengan musim. Tujuannya sebagai vocal point di tengah-tengah kebun buah. Ilustrasi bisa dilihat pada Gambar 42.

2. Bangku

Bangku didesain sedemikian rupa sehingga terlihat satu kesatuan dengan desain tapak sekitarnya. Desain bangku bergaya minimalis, mengedepankan fungsi dan kenyamanan. Dimensi bangku disesuaikan dengan standar dalam Time Saver Standard for Landscape Architecture. Warna bangku yang dipilih adalah coklat. Bangku terbuat dari material kayu lapis dengan besi sebagai penyangganya. Penempatan bangku disebar di area rekreasi. Ilustrasi bangku dapat dilihat pada Gambar 43.

3. Tempat sampah

Tempat sampah yang digunakan dibuat dari material besi cetak. Tempat sampah yang disediakan merupakan tempat sampah yang dipilah yaitu sampah kertas, sampah plastik, dan sampah organik. Pemilahan ini memudahkan pengelolaan sampah yang merupakan salah satu poin pertanian tekno-ekologis. Harapannya sampah organik diolah kembali untuk dilakukan pengkomposan, sehingga bisa dimaanfaatkan. Sampah kertas dan plastik harapannya bisa di distribusikan untuk kemudian didaur ulang di tempat lain. Desain tempat sampah tetap disesuaikan dengan konsep desain yaitu geometrik.

Gambar 42 Ilustrasi plaza interpretasi

40

4. Pagar

Pagar merupakan fasilitas yang cukup penting pada tapak, berfungsi sebagai pembatas antara tapak dan luar tapak, serta menjaga tapak dari ancaman ruang di luar tapak. Pagar yang dibuat dalam desain ini berbentuk geometris menyesuaikan dengan konsep desain desain KPSB. Material yang digunakan adalah pasangan bata dan pagar besi. Tinggi pagar dibuat dengan ukuran 2 m sehingga meminimalisir untuk dapat diloncati. Gambar detil dapat dilihat pada Gambar 45.

5. Gazebo

Area pertanian memiliki empat buah gazebo yang disebar. Gazebo tersebut digunakan untuk tempat beristirahat maupun untuk mengawasi area pertanian di tapak. Material utama saung adalah kayu, menggunakan pondasi batu kali papas, mengikuti teknik pondasi rumah-rumah tradisional Sunda. Gambar detil gazebo dapat dilihat pada Gambar 46.

Gambar 44 Ilustrasi dan detil tempat sampah

41

Rencana Penanaman

1. Rencana Penanaman Lanskap Blok A

Rencana penanaman pada Blok A didominasi untuk fungsi produksi, karena 60% atau 36 200 m2. Blok A ini merupakan area produksi, sisanya merupakan penanaman pada area penerimaan dan rumah pondok. Tanaman yang mendominasi selain tanaman produksi adalah tanaman naungan seperti Samanea saman. Rencana penanaman Blok A dapat dilihat pada Gambar 47.

Gambar 47 Rencana penanaman Blok A Gambar 46 Ilustrasi dan detil gazebo

42

2. Rencana Penanaman Lanskap Blok B

Penanaman pada Blok B lebih banyak didominasi oleh penanaman di zona talun dan zona wisata. Desain penanaman pada Blok B lebih beragam karena fungsi tanaman pada Blok ini lebih bervariatif. Zona talun ditanami pohon-pohon produksi seperti cengkeh, akasia, dan mahoni. Sedangkan penanaman di zona rekreasi ditanami oleh pohon-pohon estetika seperti bauhinia, asam londo, dan lain-lain. Rencana penanaman Blok B dapat dilihat pada Gambar 48.

Sistem Pertanian Tekno-ekologis KPSB di Masa yang Akan Datang

Keunggulan dari desain KPSB ini adalah penggunaan sistem pertanian tekno-ekologis. Sistem pertanian ini unggul dalam keterpaduan elemen-elemen penyusunnya sehingga diharapkan lebih produktif, efisien, dan berkualitas dengan resiko yang lebih kecil sekaligus ramah lingkungan. Pengembangan KPSB di masa mendatang diharapkan dapat memenuhi sistem pertanian ini.

Sistem yang dibuat bertujuan untuk meminimalisir limbah pertanian yang ada di tapak. Limbah organik dari restoran dan rumah pondok dimanfaatkan untuk pakan bebek dan dimasukan sebagian ke rumah kompos untuk diolah dan hasilnya kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan pupuk kebun percobaan, kebun buah, maupun kitchen garden. Hasil dari ternak bebek dan pertanian dimasukkan sebagai input bagi rumah pondok dan restoran, baik menjadi olahan maupun langsung dijual kepada masyarakat. Limbah kotoran bebek dapat dimanfaatkan pula sebagai kompos. Diharapkan dengan sistem pertanian ini bisa terwujud

43 sistem pertanian yang ramah lingkungan, efisien, dan lebih produktif. Diagram alur sistem pertanian tekno-ekologis dapat dilihat pada Gambar 49.

6 SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait