• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

C. Deskripsi dan Analaisis Data

Berdasarkan wawancara dengan Direktur Madrasah Pembangunan, beliau mengatakan bahwa, tugas dan tanggung jawab Komite Sekolah memang berat. Sekolah, masyarakat bahkan pemerintah menaruh harapan besar kepada komite untuk berpartisipasi aktif dalam membantu sekolah meningkatkan mutu

pendidikan. Begitu pula halnya dengan komite sekolah MP, besar harapan pihak manajemen MP kepada komite sekolah agar benar-benar mengambil perannya sebagai lembaga mandiri yang membantu sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan khususnya di Madrasah Pembangunan.

Sejalan dengan visi-misi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Komite melalui musyawarah Anggota dan rapat kerja Komite menetapkan Garis-garis Besar dan Pedoman Kerja serta program kerja satu periode kepengurusan yaitu 2 tahun (AD/ART) untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan. Dalam perjalanan pelaksaanaan program kerja dan kebijakan organisasi, Komite Madrasah bekerja keras dan berupaya menumbuhkembangkan organiasi Komite MP, karena pada periode sebelumnya Komite MP UIN Jakarta mengalami kevakuman.56

Terlepas dari itu semua, Komite MP mencoba untuk mencari terobosan baru dan mengadakan pendekatan-pendekatan dengan pihak yayasan, pimpinan serta stakeholders lainnya, serta mengadakan pertemuan Pleno organisasi yang diadakan 6 bulan sekali, membahas realiasasi program kerja yang telah ditetapkan secara bersama dalam rapat kerja. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dari para stakeholders terhadap Komite MP. Walaupun dalam realita perjalanannya komite sekolah menemukan berbagai kendala, karena dari individu/personal anggota komite memiliki kesibukan dan pekerjaan masing-masing. Namun disela itu secara propesional kepemimpinan dalam kepengurusan

56

Berdasarkan Wawancara dengan Ketua dan Anggota Komite Sekolah. Pada Hari Sabtu 29 Januari 2011

komite mulai menunjukkan kinerja yang proposional dalam menjalankan berbagai program kerja yang sesuai dengan bidangnya masing.

Secara garis besar jawaban dari isu tersebut adalah sebagai berikut: 1. Konsolidasi Visi dan Misi Organisasi

Visi dan misi Komite Madrasah Pembangunan sejalan dengan visi dan misi yang diemban oleh Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang disahkan dalam musyawarah Anggota Komite Madrasah yang lalu, namun belum tercapai dengan 100%, karena beberapa kendala yang telah disebutkan diatas. Tapi dalam pandangan penulis, berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan secara langsung, peran komite sekolah di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta termasuk baik, banyak program-program dari komite yang sangat mendukung pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

2. Konsolidasi Kelembagaan Organisasi.

Kerjasama lembaga yang dijalankan oleh komite Madrasah Pembangunan berjalan dengan baik, walaupun perekrutan perwakilan perkelas belum maksimal, guna menjadi ujung tombak dalam melakukan check and balances terhadap proses belajar mengajar yang di lingkungan MP, akan tetapi ini adalah inisiatif yang perlu di apresiasi bagi pihak sekolah dan guru bagi komite. karena komite telah mengambil dan menjalankan perannya sebagai pemantau proses belajar mengajar.

3. Kelemahan Konsolidasi Program Organisasi.

Peran komite secara general memang sudah berjalan seperti apa yang menjadi harapan. Namun secara perbidang belum efektif menjadi ujung tombak penyelenggaraan program organisasi. Dengan kerangka besar tersebut, ada

kesenjangan antara Rencana Progran dan Realisasi Program, hal ini di sebabkan beberapa hal yang penulis coba kemukan sebagai berikut:

a. Kelemahan Sumber daya Organisasi

Masih sering dialami, gerakan program dan aktifitas organisasi sering terhambat karena keterbatasan sumberdaya orgnisasi. Masih butuh waktu dan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif untuk menjadikan organisasi ini menjadi organisasi yang independen dan profesional. Diperlukan kerja-kerja kolektif kologial dengan civitas akademika lainnya. Keterbatasan sumberdaya ini faktor utamanya adalah, adanya kendala waktu yang tidak bisa dicurahkan oleh anggota komite karena terbentur dengan waktu kerja masing-masing anggota. b. Sense of Belonging Pengurus

Rasa memiliki anggota terhadap organisasi juga menjadi titik kelemahan dari komite sekolah MP, karena kebanyakan pengurus sulit untuk bekerja secara maksimal, karena memiliki aktifitas pekerjaan yang kadang-kadang sulit untuk meluangkan waktu untuk berkontribusi dalam kegiatan komite, aktifitas pribadi menyebabkan sense of belonging beberapa anggota menajdi menurun.

Dibalik kelemahan tersebut, terdapat nilai positif yang terkandung didalam kepegurusan komite Madrasah Pembangunan, yang hendaknya akan selalu dipelihara dan ditingkatkan.

a. Terbangunnya sikap demokratis, egaliter, terbuka dan rasional dalam pengembangan wacana, sehingga memungkinkan semua anggota

komite Madrasah berkatualisasi secara maksimal dalam pelaksanaan program.

b. Terpeliharanya sebuah sistem dan budaya pengambilan keputusan secara koleftif.

c. Terbinanya hubungan baik dengan seluruh komponen yang ada dilingkungan Madrsah Pembangunan MP, mulai dari pihak Yayasan, Manajemen, Satuan Pendidikan, guru serta tenaga kependidikan lainnya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian tentang peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa:

1. Keberadaan Komite Sekolah di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang membantu pihak sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dinilai berperan positif. Dan telah bekerja sama dengan masyarakat, orang tua, guru, pihak sekolah, serta instansi-instansi lainnya.

2. Peran yang selama ini telah dijalankan oleh Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri yang memberikan pertimbangan kepada sekolah, dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di Sekolah berjalan dengan baik.

3. Komite Sekolah telah mendukung program-program sekolah baik berupa financial maupun tenaga.

4. Komite Sekolah juga telah mengambil perannya sebagai mediator antara sekolah dengan masyarakat, sehingga dapat mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

5. Dalam meerencanakan program-program kerjanya, komite sekolah selalu berkoordinasi dengan pihak sekolah dan menyampaikan hasil kajian pelaksanaan program yang telah dilaksanakan kepada stakeholder secara periodik berupa keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran program.

6. Pihak Sekolah selalu berkoordinasi dengan pihak komite dalam pengambilan kebijakan yang memang disitu ada hak dan peran serta komite.

7. Walaupun secara detail program kerja dan peran komite di Madrasah Pembangunan belum mencapai 100% , namun menurut pengamatan penulis dilapangan bias dikatakan baik.

8. Komite sekolah belum mempunyai kantor, sekretariat, atau ruang khusus sebagai tempat untuk lancarnya aktifitas organisasi.

B. Saran

1. Direktur & Kepala Madrasah di masing-masing tingkat satuan pendidikan, harus selalu memberikan masukan dan motivasi kepada para anggota komite untuk bekerja secara maksimal dan ikhlas.

2. Kualifikasi akademik guru dan tenaga kependidikan harus ditingkatkan. 3. Komite Madrasah yang sekarang telah mulai bangun dari stag, harus

bekerja lebih keras lagi untuk berperan sebagai lembaga yang mandiri. 4. Para anggota dan pengurus Komite, harus lebih berkomitmen dalam

menjalankan amanah, timbulkan rasa sense of bellonging terhadap pendidikan (khususnya di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta).

5. Visi dan Misi yang telah menjadi ruh organisasi komite ini hendaknya bukan saja untuk di hayati dan di pajang, akan tetapi menjadi pedoman dan landasan program kerja dan tujuan, selain itu visi dan misis juga untuk menjaga pola pikir, pola sikap, dan pola tindak organisasi.

6. Kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam kepengurusan komite saat ini, hendaknya menjadi bahan evaluasi dan acuan untuk perobahan dan perbaikan kinerja komite sekolah ke depan.

Dokumen terkait