• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian

3. Deskripsi Antar Siklus a.Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 April 2011 sampai tanggal 9 April 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Jumat, 1 April 2011 di ruang guru SDN I Pracimantoro, peneliti membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilakukan dalam 2 pertemuan yaitu pada hari Sabtu 2 April 2011 dan hari Sabtu 9 April 2011.

Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran. Standar Kompetensi : Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat,

gagasan, dan perasaan secara lisan dengan ragam bahasa tertentu

Kompetensi Dasar : Melakukan wawancara dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa yang sesuai Indikator : 2.4.1. Menyebutkan pembagian unggah-ungguh

basa

2.4.2. Menyebutkan kegunaan basa ngoko dan basa krama dalam kehidupan sehari-hari. 2.4.3. Menyelesaikan masalah tentang

unggah-ungguh basa.

2.4.4. Menyimpulkan isi wawancara/ percakapan 2.4.5. Membuat daftar pertanyaan wawancara/

commit to user

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan yaitu:

a) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, masing-masing dalam waktu 2 jam pelajaran.

b) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

c) Membuat lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. d) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. e) Menyiapkan lembar penilaian.

2) Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan unggah-ungguh basa dalam pelajaran bahasa Jawa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pada siklus I ini, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 April 2011, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 9 April 2011. a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama materi bahasa Jawa yang diajarkan tentang materi basa ngoko dengan indikator menyebutkan kegunaan basa ngoko dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(1)Kegiatan Awal

Pada tahap ini guru mengajak siswa bertanya jawab tentang bagaimana cara kita berbicara dengan teman, dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kemudian guru juga menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini.

(2)Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang unggah-ungguh basa dan pembagian unggah-ungguh basa.

(b) Guru melakukan tanya jawab kegunaan basa ngoko dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 siswa (jumlah siswa 35 orang)

commit to user

(d) Guru memberikan penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar siswa.

(e) Siswa yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian diberi lembar kerja dan kartu masalah tentang percakapan menggunakan basa ngoko untuk dikerjakan masing-masing kelompok secara bersama-sama.

(f) Guru memberikan soal berupa kartu masalah 1, kartu masalah berisi soal percakapan menggunakan basa ngoko yang belum lengkap.

(g) Salah satu anggota kelompok membacakan dengan keras dan anggota yang lain mendengarkan dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut dan menuliskannya dalam lembar kerja.

(h) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan kartu masalah 1 segera menukarkan kartu masalah tersebut dengan kartu masalah 2 pada guru

(i) Salah satu anggota kelompok (bergantian) membacakan kartu masalah 2 kemudian mendiskusikan penyelesaian masalah secara kelompok.

(j) Selama kegiatan diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati, memberikan bimbingan, memotivasi dan memfasilitasi kerja siswa. Dalam hal ini, guru harus dapat menyikapi setiap jawaban yang dari siswa.

(k) Setelah diskusi kelompok selesai, siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. (l) Kemudian guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi

kelompok. (3) Kegiatan Akhir

Pada tahap ini guru bersama siswa menyimpulan hasil belajar yaitu tentang pengertian unggah-ungguh basa dan penerapan basa ngoko dan evaluasi hasil pembelajaran yakni membagi soal tentang pelajaran yang tadi telah dipelajari bersama-sama.

commit to user

b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi bahasa Jawa yang diajarkan tentang basa karma dengan indikator menyebutkan kegunaan basa krama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(1)Kegiatan Awal

Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari ini dan guru melalukan tanya jawab pelajaran yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. (2)Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang basa krama kepada siswa.

(b) Guru bertanya jawab tentang kegunaan basa krama kepada siswa (c) Selanjutnya guru membagi siswa dalam beberapa kelompok,

yang masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa.

(d) Kemudian menjelaskan tentang pembagian kelompok dan cara belajar siswa (cara belajar siswa pada pertemuan kedua ini sama dengan pertemuan pertama).

(e) Siswa yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian diberi lembar kerja dan kartu masalah tentang percakapan basa krama untuk dikerjakan masing-masing kelompok secara bersama-sama.

(f) Guru memberikan soal berupa kartu masalah 1, kartu masalah berisi soal percakapan menggunakan basa krama yang belum lengkap.

(g) Salah satu anggota kelompok membacakan dengan keras dan anggota yang lain mendengarkan dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut dan menuliskannya dalam lembar kerja.

(h) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan kartu masalah 1 segera menukarkan kartu masalah tersebut dengan kartu masalah 2 pada guru.

commit to user

(i) Salah satu anggota kelompok (bergantian) membacakan kartu masalah 2 kemudian mendiskusikan penyelesaian masalah secara kelompok.

(j) Selama kegiatan diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati, memberikan bimbingan, memotivasi dan memfasilitasi kerja siswa. Dalam hal ini, guru harus dapat menyikapi setiap jawaban yang dari siswa.

(k) Setelah diskusi kelompok selesai, siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. (l) Kemudian guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi

kelompok. (3)Kegiatan Akhir

Pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah diajarkan bersama-sama antara guru dengan siswa. Kemudian guru memberikan evalusai kepada siswa.

3) Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi ini dilakukan agar memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Dari data observasi dalam siklus I selama 2 pertemuan diperoleh hasil observasi bagi guru (lampiran 42) sebagai berikut:

a. Kegiatan persiapan pembelajaran sudah memuaskan. b. Kegiatan membuka pelajaran sudah memuaskan.

c. Kemampuan guru dalam menjelaskan dan sistematika penyampaian materi sudah memuaskan.

d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran sudah memuaskan. e. Ketepatan daya tarik dan media yang digunakan sudah memuaskan. f. Kemampuan guru dalam menggunakan media sudah sangat memuaskan. g. Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media sudah sangat memuaskan.

commit to user

h. Kegiatan menumbuhkan partisispasi aktif dan antusiasme dalam belajar sudah memuaskan.

i. Pemantauan kemajuan belajar selama proses pembelajaran sudah memuaskan.

j. Kegiatan penilaian/ evaluasi sudah sangat memuaskan.

k. Penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, lancer, baik dan benar sudah memuaskan.

l. Kegiatan penutupan pembelajaran sudah sangat memuaskan. 4) Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan observasi, peneliti melakukan analisis data terhadap hasil observasi dan hasil belajar/tes yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam prosees pembelajaran siklus I.

Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 20 siswa yang mendapat nilai ≤ 70 (lampiran 46). Maka peneliti melanjutkan ke siklus II untuk materi unggah-ungguh basa dengan menindak lanjuti siklus I.

Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan pada tabel 4: Tabel 4. Hasil Tes Siklus I

Keterangan Tes Awal Tes Siklus I

Nilai Terendah 32 41

Nilai Tertinggi 88 91

Rata-rata Nilai 58,45 67,64

Siswa yang Mendapat Nilai ≥ 70 17,14% 42,86% a) Nilai rata-rata kelas 67,64

b) Anak yang mendapat nilai ≥70 adalah 15 siswa

c) Jumlah siswa yang mendapat nilai < 70 adalah 20 siswa d) Nilai tertinggi 91

commit to user

Dari rincian data nilai siklus I (lampiran 46) dapat diperoleh gambaran seperti berikut ini :

Tabel 5. Data Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Penguasaan Unggah-ungguh Basa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa melalui Model

Pembalajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas VA SDN I Pracimantoro pada Siklus I

No Interval Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) fi.xi Prosentase (%) Ket. 1 40 – 49 5 44,5 222,5 14,29 Tidak Tuntas 2 50 – 59 9 54,5 490,5 25,72 Tidak Tuntas 3 60 – 69 6 64,5 387 17,14 Tidak Tuntas 4 70 – 79 6 74,5 447 17,14 Tuntas 5 80 – 89 3 84,5 253,5 8,57 Tuntas 6 90 – 99 6 94,5 567 17,14 Tuntas Jumlah 35 2367,5 100

Nilai rata-rata kelas = 2367,5 : 35 = 67,64 Ketuntasan klasikal = 15 : 35 x 100% = 42,86%

commit to user

Berdasarkan tabel 5. Data distribusi frekuensi nilai hasil belajar penguasaan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas VA SDN I Pracimantoro pada siklus I maka dapat dilihat grafik pada gambar 5 sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Data Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Penguasaan Unggah-ungguh Basa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas VA SDN I Pracimantoro pada Siklus I

Dari tabel 5 dan gambar 5 di atas, dapat diketahui hasil belajar penguasaan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa melalui Model Problem Based Learning (PBL) siswa kelas VA SDN I Pracimantoro pada siklus I. Adapun rinciannya yaitu:

Siswa yang memperoleh nilai 40 - 49 sebanyak 5 siswa atau 14.29%. Siswa yang memperoleh nilai 50 - 59 sebanyak 9 siswa atau 25,72%. Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 6 siswa atau 17,14%. Siswa yang memperoleh nilai 70 - 79 sebanyak 6 siswa atau 17,14%. Siswa yang memperoleh nilai 80 - 89 sebanyak 3 siswa atau 8,57%. Siswa yang memperoleh nilai 90 - 99 sebanyak 6 siswa atau 17,14%.

5 9 6 6 3 6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 F r e k u e n s i Interval Nilai Banyak siswa

commit to user

Setelah diterapkan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa nilai rata-rata kelas menjadi 67,64 dan siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau ketuntasan klasikal 42,86%.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan. Berdasarkan kekurangan-kekurangan tersebut peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

a)Siswa yang melakukan kegiatan sesuai yang diperintahkan guru hanya siswa-siswa yang aktif saja, sedangkan siswa yang pasif tidak terlalu bagus dalam melaksanakan kegiatan.

b)Siswa belum menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, dalam kegiatan pembelajaran mereka masih banyak diselingi bercanda dengan teman lain.

c)Berdasarkan hasil tes prestasi belajar bahasa Jawa pada siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥70 yaitu 25 siswa (43%). Jadi rata-rata kelas pada siklus I yaitu 66,66. Untuk itu penelitian dilanjutkan pada siklus II.

d)Guru belum optimal dalam ketepatan dan daya tarik media.

e)Guru belum maksimal dalam strategi pembelajaran yang digunakan.

f)Guru masih kurang dalam menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, lancar, baik, dan benar.

Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa ada beberapa siswa yang belum menunjukkan pemahaman tentang unggah-ungguh basa secara maksimal. Dari hasil evaluasi masih banyak anak yang mendapat nilai kurang dari 70. Berdasarkan hasil siklus I peneliti melanjutkan siklus II.

b. Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 April 2011 sampai tanggal 23 April 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

commit to user

1) Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Jumat, 15 April 2011 di ruang guru SDN I Pracimantoro, peneliti membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilakukan dalam 2 pertemuan yaitu pada hari Sabtu 16 April 2011 dan hari Sabtu 23 April 2011.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa hasil belajar siswa tentang unggah-ungguh basa belum maksimal. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian nilai mereka yang masih kurang dari 70. Oleh karena itu peneliti dengan arahan dosen pembimbing kembali mengulang pembelajaran tentang unggah-ungguh basa dengan keempat aspek yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2 X 35 menit). Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada pada siklus I, upaya yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :

a) Guru sebaiknya meningkatkan kejelasan dan sistematika penyampaian materi.

b) Guru sebaiknya meningkatkan strategi pembelajaran.

c) Guru sebaiknya meningkatkan ketepatan dan daya tarik media.

d) Guru sebaiknya meningkatkan dalam menumbuhkan partisispasi aktif dan antusiasme dalam belajar.

e) Guru sebaiknya bisa meningkatkan pamantauan kemajuan belajar selama proses pembelajaran.

f) Guru sebaiknya meningkatkan dalam kejelasan menggunakan bahasa lisan dan tulis.

Mengingat hasil analisis terhadap hasil belajar siswa tentang unggah-ungguh basa pada siklus I masih ada sebagian siswa yang belum menunjukkan hasil yang maksimal . Dengan berpedoman pada Kurikulum KTSP SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai berikut:

commit to user

Standar Kompetensi : Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan dengan ragam bahasa tertentu

Kompetensi Dasar : Melakukan wawancara dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa yang sesuai Indikator : 2.4.1. Menyebutkan pembagian unggah-ungguh

basa

2.4.2. Menyebutkan kegunaan basa ngoko dan basa krama dalam kehidupan sehari-hari. 2.4.3. Menyelesaikan masalah tentang

unggah-ungguh basa.

2.4.4. Menyimpulkan isi wawancara/ percakapan 2.4.5. Membuat daftar pertanyaan wawancara/

percakapan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan yaitu:

a) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, masing-masing dalam waktu 2 jam pelajaran.

b) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

c) Membuat lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. d) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. e) Menyiapkan lembar penilaian.

2) Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan unggah-ungguh basa dalam pelajaran bahasa Jawa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pada siklus II ini, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 April 2011, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 23 April 2011.

commit to user

a) Pertemuan Pertama (1)Kegiatan Awal

Pada tahap ini guru mengajak siswa bertanya jawab tentang bagaimana cara kita berbicara dengan teman, dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kemudian guru juga menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini.

(2)Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang unggah-ungguh basa dan pembagian unggah-ungguh basa.

(b) Guru melakukan tanya jawab kegunaan basa ngoko dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4 siswa (jumlah siswa 35 orang)

(d) Guru memberikan penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar siswa.

(e) Siswa yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian diberi lembar kerja dan kartu masalah tentang percakapan basa ngoko untuk dikerjakan masing-masing kelompok secara bersama-sama.

(f) Guru memberikan soal berupa kartu masalah 1, kartu masalah berisi soal percakapan menggunakan basa ngoko yang belum lengkap.

(g) Salah satu anggota kelompok membacakan dengan keras dan anggota yang lain mendengarkan dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut dan menuliskannya dalam lembar kerja.

(h) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan kartu masalah 1 segera menukarkan kartu masalah tersebut dengan kartu masalah 2 pada guru

commit to user

(i) Salah satu anggota kelompok (bergantian) membacakan kartu masalah 2 kemudian mendiskusikan penyelesaian masalah secara kelompok.

(j) Selama kegiatan diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati, memberikan bimbingan, memotivasi dan memfasilitasi kerja siswa. Dalam hal ini, guru harus dapat menyikapi setiap jawaban yang dari siswa.

(k) Setelah diskusi kelompok selesai, siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. (l) Kemudian guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi

kelompok. (3)Kegiatan Akhir

Pada tahap ini guru bersama siswa menyimpulan hasil belajar yaitu tentang pengertian unggah-ungguh basa dan penerapan basa ngoko dan evaluasi hasil pembelajaran yakni membagi soal tentang pelajaran yang tadi telah dipelajari bersama-sama.

b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi bahasa Jawa yang diajarkan tentang basa karma dengan indikator menyebutkan kegunaan basa krama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(1)Kegiatan Awal

Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari ini dan guru melalukan tanya jawab pelajaran yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. (2)Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang basa krama kepada siswa.

(b) Guru bertanya jawab tentang kegunaan basa krama kepada siswa (c) Selanjutnya guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, yang

commit to user

(d) Kemudian menjelaskan tentang pembagian kelompok dan cara belajar siswa (cara belajar siswa pada pertemuan kedua ini sama dengan pertemuan pertama).

(e) Siswa yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian diberi lembar kerja dan kartu masalah tentang percakapan basa krama untuk dikerjakan masing-masing kelompok secara bersama-sama.

(f) Guru memberikan soal berupa kartu masalah 1, kartu masalah berisi soal percakapan menggunakan basa krama yang belum lengkap.

(g) Salah satu anggota kelompok membacakan dengan keras dan anggota yang lain mendengarkan dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut dan menuliskannya dalam lembar kerja.

(h) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan kartu masalah 1 segera menukarkan kartu masalah tersebut dengan kartu masalah 2 pada guru.

(i) Salah satu anggota kelompok (bergantian) membacakan kartu masalah 2 kemudian mendiskusikan penyelesaian masalah secara kelompok.

(j) Selama kegiatan diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati, memberikan bimbingan, memotivasi dan memfasilitasi kerja siswa. Dalam hal ini, guru harus dapat menyikapi setiap jawaban yang dari siswa.

(k) Setelah diskusi kelompok selesai, siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. (l) Kemudian guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi

kelompok. (3)Kegiatan Akhir

Pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah diajarkan bersama-sama antara guru dengan siswa. Kemudian guru memberikan evalusai kepada siswa.

commit to user

3) Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi ini dilakukan agar memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Berdasarkan pengamatan dilapangan siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi bagi guru (lampiran 42) sebagai berikut:

a. Kegiatan persiapan pembelajaran sudah sangat memuaskan. b. Kegiatan membuka pelajaran sudah memuaskan.

c. Kemampuan guru dalam menjelaskan dan sistematika penyampaian materi sudah sangat memuaskan.

d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran sudah sangat memuaskan. e. Ketepatan daya tarik dan media yang digunakan sudah sangat

memuaskan.

f. Kemampuan guru dalam menggunakan media sudah sangat memuaskan. g. Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media sudah sangat memuaskan. h. Kegiatan menumbuhkan partisispasi aktif dan antusiasme dalam belajar

sudah sangat memuaskan.

i. Pemantauan kemajuan belajar selama proses pembelajaran sudah memuaskan.

j. Kegiatan penilaian/ evaluasi sudah sangat memuaskan.

k. Penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, lancar, baik dan benar sudah memuaskan.

l. Kegiatan penutupan pembelajaran sudah sangat memuaskan. 4) Refleksi

Setelah dilaksanakan tindakan dan observasi, penulis melakukan analisis data terhadap hasil observasi dan hasil belajar/tes yang telah dilakukan.

commit to user

Adapun hasil tes pada siklus II (lampiran 47) terlihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Hasil Tes Siklus II

Keterangan Tes Awal Tes Siklus I Tes Siklus II Nilai Terendah 32 41 60 Nilai Tertinggi 88 91 92 Rata-rata Nilai 58,45 67,64 76,21

Siswa yang Mendapat Nilai ≥70 17,14% 42,86% 74,29% a) Nilai rata-rata kelas 74,29

b) Siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 adalah 26 siswa c) Siswa yang mendapat nilai < 70 adalah 9 siswa d) Nilai tertinggi 92

e) Nilai terendah 60

Dari rincian data nilai siklus II (lampiran 47) tabel 6 dapat diperoleh gambaran seperti pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Data Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Penguasaan Unggah-ungguh Basa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas VA SDN I Pracimantoro pada Siklus II

No Interval Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) fi.xi Prosentase (%) Ket. 1 60 – 69 9 64,5 580,5 25,7 Tidak Tuntas 2 70 – 79 17 74,5 1266,5 48,6 Tuntas 3 80 – 89 3 84,5 253,5 8,6 Tuntas 4 90 – 99 6 94,5 567 17,1 Tuntas Jumlah 35 2667,5 100

commit to user

Nilai rata-rata kelas = 2667,5 : 35 = 76,21 Ketuntasan klasikal = 26 : 35 x 100% = 74,29%

Berdasarkan tabel 7. data distribusi frekuensi nilai hasil belajar penguasaan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas VA SDN I Pracimantoro pada siklus II maka dapat dilihat grafik pada gambar 6. sebagai berikut:

Gambar 6. Grafik Data Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Penguasaan Unggah-ungguh Basa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas VA SDN I Pracimantoro pada Siklus II

Dari tabel 7 dan gambar 6 di atas, dapat diketahui hasil belajar penguasaan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa melalui Model Problem Based Learning (PBL) siswa kelas VA SDN I Pracimantoropada siklus II, sebagai berikut:

Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 9 siswa atau 25,7%. Siswa yang memperoleh nilai 70 - 79 sebanyak 17 siswa atau 48,6%. Siswa yang memperoleh nilai 80 - 89 sebanyak 3 siswa atau 8,6%. Siswa yang memperoleh nilai 90 - 99 sebanyak 6 siswa atau 17.1%.

9 17 3 6 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 60-69 70-79 80-89 90-99 F r e k u e n s i Interval Nilai Banyak siswa

commit to user

Setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran bahasa Jawa pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 76,21 dan siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau ketuntasan klasikal 74,29%.

Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

a) Siswa yang melakukan kegiatan sesuai yang diperintahkan guru hanya siswa-siswa yang aktif saja, sedangkan siswa yang pasif tidak terlalu bagus dalam melaksanakan kegiatan.

b) Siswa belum menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, dalam kegiatan pembelajaran mereka masih banyak diselingi bercanda dengan teman lain.

c) Berdasarkan hasil tes prestasi belajar bahasa Jawa pada siklus II siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 yaitu 26 siswa (74,29%). Jadi rata-rata kelas pada siklus II yaitu 76,21. Sehingga penelitian ini dirasa berhasil dengan nilai yang cukup memuaskan.

d) Guru telah mampu meningkatkan ketepatan penggunaan strategi pembelajaran.

e) Guru telah menggunakan media secara efektif dan efisien.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa sebagian besar siswa sudah mencapai nilai ≥ 70, meskipun ada beberapa siswa yang masih menunjukkan kemampuan yang belum

Dokumen terkait