• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Analisis Data

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal hingga akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem siklus/ berdaur sebagaimana kerangka berpikir Suharsimi Arikunto (2009: 104). Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (action); (3) pengamatan (observation); dan (4) refleksi, atau pantulan (reflecting). Setiap pelaksanaan siklus pada penelitian tindakan kelas, harus mencakup 4 tahapan di atas.

Pengumpulan data Sajian data

Penarikan simpulan (verifikasi)

commit to user

Adapun tahapan-tahapan dalam prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan secara jelas pada Gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas ( Suharsimi Arikunto dkk, 2009:16)

Penerapan prosedur penelitian tersebut dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan peneliti yaitu:

1. Siklus I a. Perencanaan (Planing)

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan instrument yang diperlukan dalam penelitian (instrument sudah disusun bersamaan dengan proposal penelitian), menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan, mempersiapkan materi yang akan disampaikan, mempersiapkan media yang akan dipakai dalam pembelajaran, dan sumber belajar yang diperlukan.

b. Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar, tindakan yang akan dilaksanakan yaitu menerapkan unggah-ungguh basa dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan RPP, dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/ penutup.

commit to user

Dalam kegiatan awal, guru mempersiapkan siswa secara mental dan psikis agar siswa siap untuk menerima pelajaran, menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, secara garis besar juga dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu:

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, terdapat interaksi antara guru dengan siswa. Guru menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang kemampuan yang dimilki oleh siswa, berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini guru menggali pemahaman unggah-ungguh basa siswa.

b) Elaborasi

Dalam elaborasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menerapkan model Problem Based Learning. Guru berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian dan motivasi siswa untuk belajar serta dapat memperbaiki sikap/ aktivitas siswa yang masih menyimpang. Dalam kegiatan ini, terdapat hubungan/ interaksi yang hangat antara guru dan siswa, siswa dan siswa sehingga materi dapat tersampaikan kemudian tersimpan dalam ingatan siswa, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi ini, guru membenarkan jawaban/ pendapat siswa yang sekiranya kurang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi) dan pemantapan materi yang telah dipelajari/ disampaikan.

3) Kegiatan Akhir/ Penutup

Pada kegiatan akhir/ penutup, guru mengambil kesimpulan secara keseluruhan tentang materi yang telah disampaikan dan mengadakan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Guru juga memberikan penguatan/ motivasi kepada siswa, pemberian PR dan menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

c. Observasi

Observasi adalah mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk penelitian. Dalam melakukan observasi/

commit to user

pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas. Sasaran yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian, masalah-masalah yang muncul saat kegiatan pembelajaran, dan bagian yang masih perlu diperbaiki, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/ observer. Hasil pengamatan tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru kelas. Selain itu, hasil evaluasi/ tes tertulis siswa juga dianalisis untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai konsep materi yang disampaikan.

Analisis terhadap hasil pengamatan dan hasil tes tertulis siswa, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. Dari hasil refleksi tersebut dapat disusun rencana perbaikan untuk siklus II. Masalah-masalah yang muncul pada siklus I, dicari pemecahannya dan menentukan tindakan untuk memperbaikinya sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Siklus II a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan pada siklus II ini dipersiapkan rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana pembeljaran siklus I. Materi yang diajarkan masih samadengan meteri pada siklus I. Namun, perencanaan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Segala sesuatu yang dipersiapkan pasa siklus II, masih sama seperti siklus I. Hanya saja, perencanaan siklus II lebih dipersiapkan lagi untuk memperbaiki kekurangan/ kelemahan pada siklus I, berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I.

b. Tindakan

Tindakan pada siklus II sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan tindakan pada siklus I. Pada tahap ini guru mengoptimalkan penerapan unggah-ungguh basa untuk memperbaikikekurangan dan masalah yang muncul pada siklus I. Penggunaan metode ini dapat melibatkan dan mengaktifkan siswa dengan bimbingan guru, sehingga akivitas/ sikap siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi tersebut.

c. Observasi

Pada siklus II selama proses pembelajaran berlangsung, siswa tetap diamati. Pengamatan dilakukan untuk melihat peningkatan hasil tes dan perubahan perilaku/ akrivitas siswa.

commit to user

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan penerapan unggah-ungguh basa dalam penanaman konsep pendidikan budi pekerti siswa dan memperbaiki sikap/ perilaku siswa saat mengkuti pembelajaran. Untuk melihat peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi tersebut, dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa pada materi tersebut.

Pelaksanaan siklus pada penelitian tindakan kelas dapat terus berlanjut, sampai tujuan/ target yang diingikan tercapai. Setiap siklus harus melaksanakan 4 tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan,observasi, dan refleksi. Demikian selanjutnya apabila kondisi hasilnya belum sesuai harapan/ target yang diinginkan, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang diharapkan tercapai.

commit to user

32 BAB IV

Dokumen terkait