• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Daerah Penelitian Desa Bantan

Letak Geografis, Batas, Luas Wilayah dan Iklim

Penelitian ini dilakukan di Desa Bantan Kecamatan Dolok Masihul yang merupakan salah satu desa sentra produksi sukun di Kabupaten Serdang Bedagai. Desa Bantan terletak di wilayah dataran 150 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Desa Bantan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Pekan Kamis

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kebun Tanjung Maria Sebelah Barat : berbatasan dengan Martebing

Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Batu 12

Desa Bantan merupakan salah satu dari 28 desa di Kecamatan Dolok Masihul dengan luas desa sebesar 622,841 Ha. Desa Bantan mempunyai iklim tropis dengan suhu 260C. Posisi wilayah Desa Bantan terletak 7 Km dari ibu kota Kecamatan Dolok Masihul.

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Desa Bantan sebanyak 4.456 jiwa. Di desa ini jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dibanding jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan terdiri dari 2.318 jiwa dan 2.138 jiwa jumlah penduduk laki-laki dengan total kepala keluarga 1.230 KK. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2007

No Kelompok Umur

(tahun) Laki-laki(jiwa) Perempuan(jiwa) Jumlah(jiwa) Persentase(%)

1 0-14 821 909 1.730 38,82

2 15-64 768 803 1.571 35,26

3 64 keatas 549 606 1.155 25,92

4 Jumlah 2.138 2.318 4.456 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Bantan, 2008

Tabel 6 menunjukkan bahwa kelompok umur yang paling besar adalah kelompok umur 0-14 tahun yaitu sebesar 1.730 jiwa (38,82%). Kemudian kelompok umur 15-64 tahun sebesar 1.571 jiwa (35,26%) dan yang paling kecil kelompok umur 64 tahun keatas sebesar 1.155 jiwa (25,92%).

Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal di Desa Bantan dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007

No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Tingkat Pendidikan Dasar

Belum Sekolah 785 36,58

Tidak Tamat SD 160 7,45

SD 630 29,36

2 Tingkat Pendidikan Menengah

-SLTP 300 13,98

-SLTA 220 10,25

3 Tingkat Pendidikan Tinggi

-Sarjana (S1) 51 2,38

Jumlah 2.146 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Bantan, 2008

Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dasar (belum sekolah, tidak tamat SD dan SD) sebanyak 1.575 jiwa (73,39%), tingkat pendidikan menengah (SLTP dan SLTA) sebanyak 520 jiwa (24,23%) dan tingkat pendidikan tinggi (S1) sebanyak 51 jiwa (2,38%).

Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian utama penduduk di daerah penelitian adalah petani, tetapi ada juga bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri/swasta, karyawan, buruh dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut ini :

Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Bertani 855 85,5 2 Pegawai Negeri 5 0,5 3 Pengusaha/Pedagang 20 2,0 4 Karyawan 20 2,0 5 Buruh 100 10 Jumlah 1000 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Bantan, 2008

Mayoritas penduduk Desa Bantan hidup dari pertanian. Hal itu dapat dilihat pada Tabel di atas dimana penduduk Desa yang bekerja sebagai petani sebanyak 855 jiwa (85,5%), penduduk yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak 5 jiwa (0,5%), penduduk yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 20 jiwa (2%), penduduk yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 20 jiwa (2%) dan penduduk yang bekerja sebagai buruh sebanyak 100 jiwa (10%).

Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana dalam suatu desa akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan prasarana maka akan semakin cepat laju perkembangan suatu desa. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bantan dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 9. Sarana dan Prasarana yang Tersedia di Desa Bantan Tahun 2007

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1 Sekolah Dasar 2

2 Mesjid 9

3 Puskesmas 3

4 Gedung Balai Desa dan LKMD 1

5 Kantor Kepala Desa 1

6 Tali Air 4

7 Sarana Transportasi - Jalan Tanah

- Jalan Batu 14 Km10 Km

Sumber : Kantor Kepala Desa Bantan, 2008

Sarana dan prasarana Desa Bantan saat ini dinilai relatif memadai. Hal ini dapat dilihat dari sarana yang tersedia baik sarana angkutan maupun sarana sosial. Daerah ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan angkutan pedesaan roda empat. Sehingga petani tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana produksi juga dalam penjualan hasil karena sarana transportasi cukup tersedia.

Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel pada penelitian ini dicirikan oleh faktor umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan, umur tanaman dan pengalaman bertani. Karakteristik petani sampel dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 10. Karakteristik Petani Sampel di Desa Bantan Tahun 2008

No Uraian Range Rataan

1 Umur (tahun) 30-80 57,77

2 Tingkat Pendidikan (tahun) 6-9 6,46

3 Jumlah Tanggungan (jiwa) 0-4 1,31

4 Luas Lahan (Ha) 0,025-0,019 0,01

5 Umur Tanaman (tahun) 15-35 11,92

6 Pengalaman Bertani (tahun) 10-45 20,38

Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa rata-rata luas lahan yang digunakan oleh petani sukun di Desa Bantan adalah 0,01 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sukun mempunyai luas lahan yang sedikit.

Rata-rata umur petani sukun adalah 57,77 tahun. Hal ini berarti bahwa petani di daerah penelitian masih tergolong usia yang produktif sehingga petani masih potensial untuk mengembangkan usahatani sukun.

Rata-rata tingkat pendidikan petani sukun di daerah penelitian adalah 6,46 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani setingkat dengan SD.

Rata-rata jumlah tanggungan petani di daerah penelitian adalah 1,31 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan yang masih dalam usia produktif masih bisa dimanfaatkan untuk membantu proses usahatani sukun terutama penyediaan tenaga kerja dalam keluarga.

Rata-rata umur tanaman sukun adalah 11,92 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman sukun sudah dapat menghasilkan produksi yang cukup banyak dan berpotensial untuk menghasilkan produksi yang lebih besar lagi. Rata-rata pengalaman bertani adalah 20,38 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengusahakan usahatani sukun, sehingga dapat menghasilkan produksi sukun yang lebih banyak.

Deskripsi Daerah Penelitian Desa Bengkel Letak Geografis, Batas, Luas Wilayah dan Iklim

Penelitian ini dilakukan di Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan yang merupakan salah satu desa sentra pengolahan dan pemasaran sukun di Kabupaten

Serdang Bedagai. Desa Bengkel berada pada ketinggian 11-13 meter di atas permukaan laut. Suhu berkisar antara 23-280C. Secara administratif, Desa Bengkel mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Suka Beras/Pematang Sijonam Sebelah Selatan : berbatasan dengan Karang Anyer

Sebelah Barat : berbatasan dengan Pematang Sijonam/Tualang Sebelah Timur : berbatasan dengan Deli Muda Ilir

Luas wilayah Desa Bengkel adalah 1.390 km2. Posisi wilayah Desa Bengkel terletak 5 Km dari ibu kota Kecamatan Perbaungan, 12 Km dari Desa Sei Rampah, dan 42 Km dari Kotamadya Medan.

Tata Guna Tanah

Luas wilayah desa ini adalah 350 Ha yang penggunaannya adalah areal pertanian sawah dan ladang, pemukiman penduduk dan industri, dan untuk sosial budaya (misalnya : balai desa yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat), dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 11. Tata Guna Tanah di Desa Bengkel Tahun 2007

No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)

1 Pertanian Sawah dan Ladang 230,50 65,86

2 Pemukiman Penduduk dan Industri 70,00 20,00

3 Sarana dan Prasarana 39,50 11,28

4 Lahan Tidur 10,00 2,86

Jumlah 350,00 100,00

Sumber : Kantor Kepala Desa Bengkel, 2008

Berdasarkan Tabel 11 dapat dikemukakan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk areal pertanian sawah dan ladang sebesar 230,50 Ha (65,86%), pemukiman penduduk dan industri sebesar 70,00 Ha (20,00%), sarana

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Desa Bengkel sebanyak 4.030 jiwa. Di desa ini jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dibanding jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan terdiri dari 2.126 jiwa dan 1.904 jiwa jumlah penduduk laki-laki dengan total kepala keluarga 992 KK. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 12. Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa Bengkel Tahun 2007

No Kelompok Umur

(tahun) Laki-laki(jiwa) Perempuan(jiwa) Jumlah(jiwa) Persentase(%)

1 0-5 229 238 467 11,6 2 6-12 151 150 301 7,5 3 13-16 425 445 870 21,6 4 17-59 1.015 1.134 2.149 53,3 5 > 60 84 159 243 6,0 Jumlah 1.904 2.126 4.030 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Bengkel, 2008

Tabel 12 menunjukkan bahwa kelompok umur yang paling besar adalah kelompok umur 17-59 yaitu sebesar 2.149 jiwa (53,3%). Kemudian kelompok umur 13-16 sebesar 870 jiwa (21,6%), kelompok umur 0-5 sebesar 467 jiwa (11,6%), kelompok umur 6-12 sebesar 301 jiwa (7,5%) dan kelompok yang paling kecil umur > 60 sebesar 243 jiwa (6,0%).

Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal di Desa Bengkel dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 13. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Bengkel Tahun 2007

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Tingkat Pendidikan Dasar

TK 71 5,75

SD 376 30,40

2 Tingkat Pendidikan Menengah

-SLTP 521 42,20

-SLTA 208 16,80

3 Tingkat Pendidikan Tinggi

- D1 - D2 - D3 - S1 - S2 24 7 11 16 1 1,94 0,60 0,89 1,30 0,08 Jumlah 1.235 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Bengkel, 2008

Tabel 13 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dasar (TK dan SD) sebanyak 447 jiwa (36,15%), tingkat pendidikan menengah (SLTP dan SLTA) sebanyak 729 jiwa (5,90%) dan tingkat pendidikan tinggi (D1, D2, D3, SI dan S2) sebanyak 59 jiwa (4,81%).

Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian utama penduduk di daerah penelitian adalah Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, ABRI/POLRI, karyawan, Jasa, Buruh dan lain-lain. Unutk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut ini :

Tabel 14. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Bengkel Tahun 2007

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Pegawai Negeri 71 10,7 2 ABRI/POLRI 9 1,3 3 Bertani 161 24,2 4 Pengusaha/Pedagang 198 29,7 5 Karyawan 77 11,6 6 Buruh 123 18,5 7 Jasa 27 4,0 Jumlah 666 100

Mayoritas penduduk Desa Bengkel hidup dari berdagang. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 14 dimana penduduk Desa yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 198 jiwa (29,7%), penduduk yang bekerja sebagai petani sebanyak 161 jiwa (24,2%), penduduk yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak 71 jiwa (10,7%), penduduk yang bekerja sebagai ABRI/POLRI sebanyak 9 jiwa (1,3%), penduduk yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 77 jiwa (11,6%), penduduk yang bekerja sebagai jasa sebanyak 27 jiwa (4,0%) dan penduduk yang bekerja sebagai buruh sebanyak 123 jiwa (18,5%)

Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana dalam suatu desa akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan prasarana maka akan semakin cepat laju perkembangan suatu desa. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bantan dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 15. Sarana dan Prasarana yang Tersedia di Desa Bengkel Tahun 2007

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1 Sekolah Dasar 3

2 Mesjid 2

3 Mushola 7

4 Rumah Sakit 1

5 Puskesmas 1

6 Kantor Kepala Desa 1

7 Tali air 2 8 Sarana Transportasi - Jalan Aspal - Jalan Tanah - Jalan Batu 2,6 Km 1 Km 0,4Km Sumber : Kantor Kepala Desa Bengkel, 2008

Berdasarkan Tabel 15 dapat dikemukakan bahwa sarana dan prasarana Desa Bengkel saat ini dinilai relatif memadai. Hal ini dapat dilihat dari sarana yang tersedia baik sarana angkutan maupun sarana sosial. Daerah ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan angkutan pedesaan roda empat.

Sehingga petani tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana produksi juga dalam penjualan hasil karena sarana transportasi cukup tersedia.

Karakteristik Pengolah Sampel

Karakteristik pengolah sampel pada penelitian ini dicirikan oleh faktor umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, luas bangunan, dan pengalaman bertani. Karakteristik pengolah sampel dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 16. Karakteristik Pengolah Sampel di Desa Bengkel Tahun 2008

No Uraian Range Rataan

1 Umur (tahun) 25-56 38,38

2 Tingkat Pendidikan (tahun) 6-12 9,75

3 Jumlah Tanggungan (jiwa) 1-5 2,25

4 Pengalaman Berusaha (tahun) 5-15 8,88

Sumber : Data diolah dari lampiran 18

Dari Tabel 16 rata-rata umur pengolah sukun adalah 38,38 tahun. Hal ini berarti bahwa pengolah di daerah penelitian masih tergolong usia yang produktif sehingga pengolah masih potensial untuk mengembangkan usaha pengolahan sukun.

Rata-rata tingkat pendidikan pengolah sukun di daerah penelitian adalah 9,75 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengolah sukun setingkat dengan SLTP.

Rata-rata jumlah tanggungan pengolah adalah 2,25 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan yang masih dalam usia produktif masih bisa dimanfaatkan untuk membantu proses usahatani sukun terutama penyediaan tenaga kerja dalam keluarga.

dalam mengusahakan usaha pengolahan sukun, sehingga dapat menghasilkan produksi sukun yang lebih banyak.

ANALISIS USAHATANI DAN USAHA PENGOLAHAN SUKUN

Dokumen terkait