• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Komponen-komponen Pengendalian Internal menurut COSO, mengenai Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit.

Lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang terkait dalam pengendalian internal dalam sistem pemberian kredit, berdasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Control Environment (lingkungan pengendalian).

1) Integrity and ethical valeus (Integritas dan Nilai Etika).

Integritas dan nilai etika yang dimiliki oleh PD BPR Bank Bantul termasuk pimpinan dan karyawan bank sudah cukup baik, seperti memiliki motivasi yang tinggi, giat dalam melaksanakan tugas yang telah dipercayakan, dan jujur dalam melaksanakan tugasnya tanpa adanya pengaruh-pengaruh dari pihak yang tidak berkepentingan. 2) Commitment to competence (komitmen terhadap kompetensi).

Komitmen pada PD BPR Bank Bantul terhadap kompetensi yang ada agar pengendalian internal berjalan dengan baik telah diterapkan dan sudah cukup baik yaitu dengan menetapkan atau mempekerjakan karyawan-karyawan sesuai dengan kompetensinya masing-masing/sudah sesuai dengan kompetensi.

3) Board of Directors and audit committee (dewan komisaris dan komite

audit).

Sikap dan kesadaran dewan komisaris dan komite audit pada PD BPR Bank Bantul sudah cukup baik, yaitu sudah adanya sikap positif atau menghargai dari hasil kerja tiap-tiap karyawan untuk tercapainya pengendalian internal yang baik, serta telah dilaksanakannya tanggungjawab dari tugas komite audit yaitu mengawasi struktur pengendalian internal, proses pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

4) Management’s philosophy and operating style (filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi).

Filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi pada PD BPR Bank Bantul sudah diterapkan, seperti pihak bank menilai potensi risiko dan penghargaan sebelum bertindak, dan pimpinan telah berusaha untuk menghilangkan manipulasi-manipulasi yang dilakukan terhadap ukuran-ukuran kinerja seperti dorongan dan godaan kepada karyawan untuk bersikap tidak jujur dalam menjalankan tugasnya.

5) Organizational structure (struktur organisasi).

Struktur organisasi pada PD BPR Bank Bantul sudah diterapkan yaitu degan adanya pemisahan wewenang dan tugas untuk masing-masing karyawan disetiap bagian sehingga akan terhindar adanya kesimpangsiuran fungsi setiap bagian dalam organisasi.

6) Human resource policies and procedures (kebijakan sumber daya

manusia dan prosedurnya).

Kebijakan sumber daya manusia dan prosedurnya pada PD BPR Bank Bantul telah diterapkan, yaitu dengan adanya pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan, pengevaluasian, dan pemberian kompensasi.

b. Risk Assessment (Penilaian Risiko).

1) Company-wide objectives (tujuan perusahaan secara keseluruhan).

Tujuan perusahaan secara keseluruhan pada PD BPR Bank Bantul telah terlaksana, yaitu melayani kredit masyarakat guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat dan menghimpun dana dari masyarakat.

2) Process-level Objectives (tujuan disetiap tingkat proses)

Tujuan ditiap tingkat proses pada PD BPR Bank Bantul sudah terlaksana dan telah tercapai dengan baik, misalnya dalam proses dana dan kredit sudah baik, efektif dan efisien dalam melaksanakan tujuannya.

3) Risk identification and analysis (identifikasi risiko dan analisisnya)

Tindakan manajemen pada PD BPR Bank Bantul terhadap identifikasi risiko dan analisisnya berkenaan dengan sistem dalam pemberian kredit yang disajikan secara wajar sesuai dengan prosedur-prosedur yang berlaku telah diterapkan, yaitu dengan dilakukannya sotasi, yaitu

dengan melihat langsung kelapangan jangan sampai terjadi kredit bermasalah.

4) Managing change (mengelola perubahan)

PD BPR Bank Bantul dalam mengelola setiap perubahan yang terjadi sudah cukup baik, salah satunya yaitu dalam revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak.

c. Control Activities (aktivitas pengendalian)

1) Policies and procedures (kebijakan dan prosedur)

Dalam PD BPR Bank Bantul, bagian pencatatan yang dilakukan oleh bagian pembukuan telah membukukan setiap transaksi menurut tanggal terjadinya dan masing-masing rekening dibukukan sesuai dengan golongannya dan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2) Security (application and network) keamanan dalam hal aplikasi dan

jaringan.

PD BPR Bank Bantul dalam hal keamanan khususnya untuk audit IT belum dilakukan keamanan dalam hal aplikasi dan jaringannya.

3) Application change management (manajemen perubahan aplikasi).

Manajemen perubahan aplikasi pada PD BPR Bank Bantul yaitu pada kontrol selama jalan pararel dan sebelum pararel. Sebelum pararel, pada saat didata kebutuhan apa saja yang diinginkan SPI harus meneliti dan melihat jika ada permintaan yang sekiranya tidak sesuai dengan norma perbankan. Tetapi jika dari sisi developernya ada yang tidak

sesuai, SPI juga akan memberi peringatan. Sedangkan saat pararel, kebijakan yang bertindak memastikan dua program dieksekusi sama. 4) Business continuity or backups (kelangsungan bisnis).

Kelangsungan bisnis pada PD BPR Bank Bantul telah diterapkan yaitu dengan menerapkan pengawasan secara terus menerus untuk pengembangan kualitas dan kemampuan kepada tiap karyawan demi kelangsungan bisnis melalui program dan pelatihan yang memadai. 5) Outsourcing (memakai tenaga outsourcing).

Pada PD BPR Bank Bantul ini, khususnya untuk pemakaian tenaga outsourcing tidak terlalu berkaitan.

d. Information and communication (informasi dan komunikasi).

1) Quality of information (kualitas informasi).

Kualitas informasi pada PD BPR Bank Bantul sudah cukup efektif yaitu dalam memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntabilitas bank tersebut.

2) Effectiveness of communication (efektivitas komunikasi)

Efektivitas komunikasi pada PD BPR Bank Banul sudah cukup efektif dimana manajemen puncak dalam PD BPR Bank Bantul memberi pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggungjawab masing-masing individu berkenaan dengan struktur pengendalian internal atas sistem pemberian kredit yaitu dengan mengadakan sosialisasi mengenai Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

e. Monitoring (pemantauan)

1) On-going monitoring (pengawasan yang terus berlangsung)

Pengawasan yang terus berlangsung selalu dilakukan oleh PD BPR Bantul untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar dan untuk melihat apakah sumber daya manusia sudah digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan. PD BPR Bank Bantul selalu melakukan pengecekan transaksi. Transaksi selalu diperiksa keesokan harinya untuk mengetahui kualitas dan hasil kerja.

2) Separate evaluations (evaluasi yang terpisah)

PD BPR Bank Bantul telah melakukan evaluasi yang dilakukan secara terpisah saat melakukan pemonitoran, misalnya untuk suatu laporan jika ada temuan yang tidak sesuai, maka karyawan yang bertugas dalam hal ini akan melakukan evaluasi dan didiskusikan secara bersama. 3) Reporting deficiencies (melaporkan kekurangan-kekurangan yang

terjadi)

Setelah melakukan pemonitoran, jika terdapat angsuran yang tidak sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku, maka karyawan wajib melaporkan kekurangan-kekurangan yang terjadi tersebut, sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan.

2. Dokumen-dokumen dan Catatan yang digunakan oleh Bank dalam Sistem Pemberian Kredit.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam pemberian kredit pada PD BPR Bank Bantul sebagai berikut:

a. Surat Permohonan Nasabah

Surat permohonan ini diisi oleh anggota yang akan mengajukan pinjaman, kemudian diverifikasi oleh customer service. Surat permohonan ini berisi data diri anggota yang akan melakukan pinjaman, besarnya pinjaman, jangka waktu pengembalian pinjaman, jenis agunan, tujuan pengajuan kredit, dan keputusan panitia kredit yang disertai dengan lampiran

fotocopy kartu keluarga dan KTP pemohon dan suami/isteri/orangtua/wali.

Prosedur permohonan kredit yang dilaksanakan pada PD BPR Bank Bantul yaitu:

1) Calon debitur mengajukan permohonan kredit dengan mengisi formulir permohonan kredit yang telah ditentukan dengan melampirkan syarat- syarat administrasi yang ditentukan.

2) Setelah dipastikan kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir permohonan kredit, customer service melakukan verifikasi dengan membubuhkan paraf dan tanggal penerimaan pada halaman pertama formulir permohonan kredit, dan kemudian dicatat dalam Register Permohonan Kredit.

3) Customer service menyerahkan permohonan kredit kepada pejabat

yang berwenang (selambat-lambatnya 1(satu) hari kerja setelah tanggal penerimaan permohonan) untuk dilakukan proses selanjutnya.

4) Pejabat berwenang melakukan proses selanjutnya selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak permohonan kredit diterima dari customer

service.

b. Formulir Analisis Kredit

Dokumen ini dilaksanakan oleh account officer/Kepala Sub Bagian Kredit Wilayah. Dokumen ini berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan data pemohon, permohonan nasabah, latar belakang pemohon, latar belakang usaha, data jaminan, serta nilai keuangan. Dokumen ini selanjutnya akan diberikan kepada direktur utama untuk menentukan apakah kredit yang diajukan ini ditolak atau diterima.

c. Persetujuan Kredit

Dokumen ini dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Kredit Pelaksana Wilayah, kemudian pejabat berwenang melakukan verifikasi atas dokumen terkait. Atas dasar verifikasi tersebut, pejabat berwenang memberikan keputusan terkait dengan permohonan kredit apakah diterima atau ditolak. Hasil keputusan disampaikan kepada account officer pengusul untuk diteruskan pada proses selanjutnya dan disampaikan kepada calon debitur.

d. Perjanjian Kredit

Dokumen ini dilaksanakan oleh administrasi kredit. Dokumen ini berisi perjanjian kredit antara pihak bank dan nasabah atau calon debitur. e. Pencairan Kredit

Nasabah atau calon debitur akan mendapatkan surat panggilan atas permohonan kredit yang telah diajukan. Dalam hal ini, account officer akan menyerahkan berkas-berkas permohonan dan persetujuan kredit kepada bagian administrasi.

f. Pelunasan Kredit

Pelunasan kredit yang dilakukan oleh nasabah atau calon debitur akan dilaksanakan secara computerized oleh Teller agar pada saat pelunasan, seluruh bagian yang berkepentingan seperti Account Officer, Bagian Administrasi, dan Akuntansi juga akan memperoleh informasi tersebut. 3. Unit-unit yang Terkait dalam Sistem Pemberian Kredit

Unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit berdasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Unit Pelayanan Nasabah

Tugas pelayanan nasabah di PD BPR Bank Bantul dilakukan oleh

customer service. Pada bagian ini, untuk memastikan kelengkapan dan

kebenaran pengisian formulir permohonan kredit, customer service akan melakukan verifikasi dengan membubuhkan paraf dan tanggal penerimaan pada halaman pertama formulir permohonan kredit, dan kemudian dicatat dalam Register Permohonan Kredit.

Prosedur permohonan kredit pada unit pelayanan nasabah (Customer

Service) sebagai berikut:

1) Calon debitur mengajukan permohonan kredit dengan mengisi formulir permohonan kredit yang telah ditentukan dengan melampirkan syarat- syarat administrasi yang ditentukan.

2)Setelah dipastikan kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir permohonan kredit, customer service melakukan verifikasi dengan membubuhkan paraf dan tanggal penerimaan pada halaman pertama formulir permohonan kredit, dan kemudian dicatat dalam Register Permohonan Kredit.

3)Customer service menyerahkan permohonan kredit kepada pejabat yang berwenang (selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penerimaan permohonan) untuk dilakukan proses selanjutnya.

4) Pejabat berwenang melakukan proses selanjutnya selambat- lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak permohonan kredit diterima dari Customer Service.

b. Unit Pelaksana Kredit

Tugas pelaksana kredit pada PD BPR Bank Bantul dilaksanakan oleh

Account Officer/Kepala Sub Bagian Pelaksana Kredit Wilayah. Unit ini

melakukan proses lebih lanjut dari setiap permohonan kredit yang sudah masuk, yaitu melakukan tahap berikutnya berupa survey usaha maupun

barang agunan dan selanjutnya menuangkan laporan tersebut secara tertulis berupa analisa dan laporan penilaian agunan (LPA).

Prosedur analisa calon debitur merupakan pegawai/karyawan sebagai berikut:

1) Penelitian dan Verifikasi atas Data Pemohon:

a) Petugas bank memastikan dan meneliti kelengkapan pengisian formulir permohonan kredit dan keterangan permohonan kredit serta kelengkapan data/persyaratan permohonan kredit.

b) Setelah melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan pengisian formulir, petugas melakukan verifikasi identitas debitur dengan mencocokkan nomor KTP, nama, alamat, tempat tanggal lahir dan tanda tangan debitur pada formulir permohonan.

c) Petugas bank juga harus memastikan keaslian dan keabsahan dokumen persyaratan lainnya.

2) Penelitian Fasilitas Bank

Lakukan penelitian terhadap reputasi debitur terhadap perbankan. Dapatkan seluruh informasi fasilitas bank yang sedang dinikmati oleh debitur baik pada intern bank maupun dari bank lain melalui Sistem Informasi Debitur (SID) Apabila diperlukan lakukan klarifikasi hasil print SID dengan debitur.

3) Penelitian Umur

Penelitian umur dimaksudkan untuk memverifikasi jangka waktu kredit dengan batas coverage asuransi yang diperkenankan dan masa pensiun.

4) Verifikasi atas Riwayat Kerja

Petugas bank harus menilai riwayat jabatan, kepangkatan dan lamanya pemohon menduduki jabatan/pangkat tersebut. Untuk instansi swasta, perlu juga dinilai tingkat turnover/perputaran karyawannya, apakah tingkat mutasi/perpindahannya tinggi. Perlu diantisipasi adanya kemungkinan sebelum kredit jatuh tempo pemohon sudah tidak lagi bekerja di kantor tersebut. Perlu diperhatikan pula terkait dengan masa kontrak, jangka waktu maksimal kredit adalah sesuai dengan jatuh tempo kontrak kerjanya.

5) Verifikasi atas Rekening Pemohon

Dalam hal ini pemohon memiliki rekening di bank (kualitas lancar) maka hal tersebut dapat menambah nilai pemohon, karena pemohon telah memanfaatkan jasa bank. Penilaian atas rekening pemohon didasarkan pada saldo rata-rata bulanan, semakin tinggi saldo rata-rata di bank maka semakin baik.

6) Verifikasi atas Konduite Instansi pada Bank

Dalam hal ini pemohon merupakan bagian dari kredit kolektif suatu instansi. Apabila selama ini rekening kolektif instansi di bank memiliki konduite yang baik maka hal tersebut dapat menambah nilai pemohon. Penilaian atas rekening kolektif instansi pemohon didasarkan pada saldo rata-rata bulanan (semakin tinggi saldo rata-rata di bank maka semakin baik) dan ketepatan setoran baik tanggal dan jumlahnya.

7) Penelitian dan Verifikasi atas Kemampuan untuk Membayar Kembali Meneliti apakah debitur yang bersangkutan pernah memiliki kredit pada bank, bank lain, atau kewajiban internal perusahaan (misalnya koperasi perusahaan). Hal ini dilakukan berdasarkan laporan Sistem Informasi Debitur dari Bank Indonesia, slip gaji, dan konfirmasi melalui bendahara gaji atau kepala instansi.

8) Penelitian dan Verifikasi atas Agunan

Untuk kredit pegawai yang dijamin dengan agunan, maka Account

Officer harus melakukan penilaian agunan sesuai dengan ketentuan.

9) Hubungan Total

Teliti apakah ada konsep hubungan total pemohon dengan kredit lainnya, di bank dan di bank lainnya.

10)Kesimpulan

Apabila semua unsur dalam analisa telah dilakukan maka dituangkan dalam formulir analisa kredit dan dibuatkan kesimpulan apakah debitur tersebut layak atau tidak layak untuk didanai.

11)Bila diperlukan, lakukan pembahasan analisa dengan komite kredit. c. Unit Pembahas Kredit

Tugas pembahas kredit pada PD BPR Bank Bantul dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Kredit Wilayah/Kepala Bagian Kredit. Unit kerja ini meliputi kewenangan untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan kredit yang layak ataupun tidak layak diberikan.

Prosedur persetujuan kredit sebagai berikut:

1) Dokumen permohonan kredit, lembar analisa kredit, rekomendasi komite kredit/panitia kredit, dan rekomendasi dewan pengawas diajukan kepada pejabat berwenang.

2) Pejabat berwenang melakukan verifikasi atas dokumen terkait.

3) Atas dasar verifikasi tersebut, pejabat berwenang memberikan keputusan terkait dengan permohonan kredit.

4) Keputusan dapat bersifat disetujui, ditangguhkan atau ditolak.

5) Keputusan kredit yang disetujui meliputi: jumlah kredit, jangka waktu, tingkat suku bunga, provisi kredit, asuransi, jenis agunan, pengikatan agunan.

6)Hasil keputusan disampaikan kepada account officer pengusul untuk diteruskan pada proses selanjutnya dan disampaikan kepada calon debitur.

7) Apabila diperlukan, hasil keputusan pejabat berwenang dapat dibuatkan surat pemberitahuan persetujuan/penangguhan/penolakan.

d. Unit Administrasi Kredit

Tugas administrasi kredit pada PD BPR Bank Bantul dilaksanakan oleh bagian administrasi kredit. Unit kerja ini yang melakukan penataan arsip maupun dokumentasi terkait berkas kredit. Untuk mempermudah dalam pendokumentasian, dokumen kredit yang disimpan oleh bank dibagi kedalam 4 (empat) kelompok yaitu:

1) Dokumen kredit kelompok 1 terdiri dari:

a) Permohonan kredit (baik untuk permohonan kredit baru, perpanjangan jangka waktu, tambahan kredit maupun permohonan perubahan persyaratan)

b) Fotokopi Bukti identitas debitur

c) Fotokopi Bukti identitas pemilik agunan d) Dokumen terkait usaha debitur

e) Fotokopi surat- surat agunan kredit f) Laporan analisa kredit

g) Printout SID

h) Laporan penilaian agunan

i) Surat Perjanjian Kredit beserta lampirannya

j) Surat Addendum Perjanjian Kredit beserta lampirannya k) Surat Rekomendasi Komite Kredit/Panitia Kredit l) Surat Persetujuan Dewan Pengawas

m)Laporan penilaian ulang agunan 2) Dokumen kredit kelompok 2 terdiri dari:

a) Asli dokumen terkait agunan (untuk agunan kendaraan termasuk: resi pengambilan bpkb, kwitansi/faktur pembelian, kwitansi kosong bermaterai. Untuk agunan tanah dan bangunan termasuk IMB) b) Fotokopi SPPT PBB

c) Dokumen pengikatan agunan

3) Dokumen kredit kelompok 3 terdiri dari: a) Kwitansi pencairan kredit

b) Slip-slip pencairan kredit c) Slip-slip angsuran kredit d) Slip pelunasan kredit

4) Dokumen kredit kelompok 4 terdiri dari: a) Laporan pemantauan debitur

b) Surat tagihan c) Surat peringatan

d) Dokumen penanganan kredit bermasalah e) Dokumen penyelesaian kredit

Prosedur penyimpanan dokumen kredit sebagai berikut:

1)Sebelum diserahkan kepada Sub Bagian Administrasi Kredit/Bagian Pembukuan, customer service/petugas unit pelayanan/teller harus melengkapi dan melakukan pengorganisiran dokumen kredit secara baik, teratur dan sistematis, sehingga mempermudah pengelolaan dan penelitian sebelum disimpan.

2) Sub Bagian Administrasi Kredit/Bagian Pembukuan melakukan penelitian dan pencocokan pada sistem komputer terkait dengan dokumen kredit yang diterima.

3) Kemudian oleh Sub Bagian Administrasi Kredit dilakukan penyimpanan sesuai dengan ketentuan.

e. Unit Pencatatan dan Pembukuan

Tugas bagian pencatatan dan pembukuan dilaksanakan oleh Bagian Pembukuan. Tugas dari unit pencatatan dan pembukuan ini yaitu:

1) Melakukan penyimpanan dokumen kelompok tiga yang meliputi: kwitansi pencairan kredit, slip-slip pencairan kredit, slip-slip angsuran kredit, dan slip pelunasan kredit.

2) Melakukan penelitian dan pencocokan pada sistem komputer terkait dengan dokumen kredit yang diterima.

3) Kemudian dilakukan penyimpanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang nantinya memudahkan dalam rangka ketersediaan bukti saat adanya pemerikasaan baik yang dilakukan oleh akuntan publik maupun pemeriksa seperti Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan.

f. Unit Pencairan

Tugas bagian unit pencairan dilaksanakan oleh Customer Service/Teller. Pencairan dana kredit dibuatkan bukti berupa tanda tangan debitur pada tanda terima uang/kwitansi kredit bermaterai cukup yang telah disetujui oleh pejabat berwenang yang memuat sekurang-kurangnya mengenai informasi jumlah kredit, nama debitur, nomor identitas debitur, tanggal penerimaan, dan tanda tangan debitur.

Prosedur pencairan kredit sebagai berikut:

1. Customer Service menyiapkan kwitansi kredit dan Surat Perjanjian Kredit beserta lampirannya.

2. Customer Service menyiapkan seluruh slip-slip pencairan kredit antara lain slip potongan provisi/administrasi, materai, tabungan wajib, biaya asuransi, dan biaya notaris.

3. Customer Service melakukan koordinasi dengan pihak notaris terkait dengan pengikatan kredit sesuai dengan ketentuan.

4. Customer Service melakukan pengecekan atas identitas pemohon, pemilik jaminan dan avalist.

5. Customer Service meminta dan melakukan pengecekan atas keaslian dan keabsahan agunan kredit.

6. Customer Service melakukan konfirmasi dan meminta surat pernyataan kepada debitur terkait kondisi fisik asli surat jaminan apabila diperlukan (misal ada bagian yang tersobek atau kotor). 7. Customer Service menandatangani Tanda Terima Jaminan Kredit

dan menyerahkannya kepada debitur.

8. Bersama pihak notaris Customer Service melakukan proses penandatangan dokumen terkait dengan pencairan kredit dan dokumen pengikatan oleh debitur. Maksud dan isi dari dokumen- dokumen wajib dibacakan agar debitur dapat mengerti, memahami, dan menyetujui.

9. Customer Service meminta tanda tangan slip-slip terkait kepada debitur dan wajib menjelaskan mengenai informasi atas slip-slip tersebut diatas.

Service memberikan formulir permohonan tabungan kepada debitur untuk diisi.

11. Customer Service melakukan koordinasi dengan Bagian Tabungan terkait dengan pembuatan rekening tabungan debitur.

12. Customer Service memberikan nomor rekening dan tanggal pencairan kredit dokumen kredit.

13. Customer Service melakukan input data debitur dan agunan kredit pada sistem komputer.

14. Customer Service menyerahkan kwitansi kredit dan slip-slip pencairan kredit kepada Teller.

15. Customer Service menyerahkan Surat Perjanjian Kredit beserta lampirannya dan asli jaminan kredit kepada Sub Bagian Administrasi Kredit untuk dilakukan penyimpanan.

16. Teller memeriksa kebenaran dan keabsahan kwitansi kredit dan slip- slip pencairan kredit.

17. Kwitansi kredit dan slip-slip pencairan kredit diparaf oleh teller. 18. Teller melakukan pencetakan buku tabungan debitur (apabila ada). 19. Setelah tercatat dalam sistem komputer, teller menyerahkan uang,

tembusan slip pencairan kredit, dan buku tabungan kepada debitur. 20. Teller menyerahkan kwitansi kredit dan slip-slip pencairan kredit

yang telah diparaf kepada bagian pembukuan untuk di verifikasi dan diarsip.

B.Analisis Data

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, analisis data dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

1. Komponen-komponen Pengendalian Internal Menurut COSO mengenai Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit.

Terdapat lima komponen pengendalian internal pada PD BPR Bank Bantul. Kelima komponen pengendalian internal tersebut akan dilihat apakah PD BPR Bank Bantul telah menerapkan semua komponen tersebut, atau tidak menerapkan, atau hanya diterapkan sebagian.

Perbandingan kajian teori dengan yang ada di PD BPR Bank Bantul dirangkum dalam tabel 5.1 sebagai berikut:

Teori Temuan Lapangan

PD BPR Bank Bantul 1 2 3 Keterangan

Lingkungan Pengendalian:

Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang- orangnya. Ia merupakan landasan bagi komponen- komponen pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian terdiri dari:

a. Integritas dan nilai etika, berisi:

Integritas dan perilaku dengan standar etika yang tinggi, komunikasikan kepada semua karyawan secara lisan dan melalui kebijakan serta aturan- aturan perilaku tertulis, serta mengurangi atau menghilangkan dorongan dan godaan yang bisa membuat orang menjadi tidak jujur, melanggar hukum, dan bertindak tidak etis.

Integritas dan nilai etika yang ditemukan pada PD BPR Bank Bantul yaitu memiliki motivasi giat dalam melaksanakan tugas yang telah dipercayakan, dan jujur ketika melaksanakan tugasnya tanpa pengaruh-pengaruh dari pihak yang tidak berkepentingan.

√ PD BPR Bank Bantul telah melaksanakan sesuai dengan teori yang ada.

Teori Temuan Lapangan

PD BPR Bank Bantul 1 2 3 Keterangan

b. Komitmen terhadap kompetensi, berisi: Pertimbangan manajemen tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dan pengalaman yang diminta untuk pengembangan kompetensi.

Dokumen terkait