• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA

4. Deskripsi Data

1. Data Hasil Observasi Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

melihat proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas

dilaksanakan dengan amat perlahan-lahan dan materi yang diajarkan juga

dilakukan secara berulang-ulang, sebab siswa-siswi SLB sangat lamban

dalam menerima informasi dan bila informasi tersebut sudah diterima

keesokan harinya informasi tersebut sebagian besar sudah lupa di dalam

ingatan siswa-siswi SLB tersebut. Selama observasi ini guru kelas juga

sering menyelipkan humor-humor kepada siswa-siswi SLB ini, sebab

humor-humor ini akanmembangkitkan gairah mereka lagi untuk belajar,

karena daya konsentrasi mereka hanya sebentar dan cepat bosan bila terlalu

Dalam proses pembelajaran di kelas ini, bila terdapat salah satu

anak yang membuat kericuhan, anak- anak yang lain juga akan ikut ricuh

dan konsentrasi mereka untuk belajar akan buyar, sehingga untuk

mengembalikan kembali konsentrasi belajar mereka butuh waktu yang

agak lama. Disini peran guru kelas sangatlah sabar dan berhati-hati dalam

membimbing siswa- siswi SLB C ini, sebab bila berbicara yang agak keras

akan membuat mereka tersinggung, dan bila mereka sudah tersinggung

akan membuat mereka merasa sangat rendah sehingga untuk belajar

kembali akan merasa sulit untuk berkonsentrasi.

Dalam memberikan materi untuk bangun datar yang telah diminta

oleh guru kelas, peneliti sangat berhati-hati dalam berbicara, dan

memberikan dorongan-dorongan kecil seperti rayuan-rayuan agar siswa-

siswi ini menjadi semangat untuk mendengarkan peneliti saat memberikan

informasi. Informasi yang mereka tangkap sangat lama dan butuh

memberikan contoh-contoh dalam realita kehidupan, seperti roda ban

berbentuk seperti bangun datar lingkaran, serta contoh-contoh bangun yang

terdapat di dalam kelas tersebut. Hal ini akan mempermudah mereka untuk

menyerap informasi mengenai bangun datar. Namun saat ditunjuk oleh

peneliti untuk menggambarkan kembali contoh-contoh bangun datar di

depan papan tulis, mereka sudah lupa dan butuh waktu lagi untuk

Untuk dapat mengetahui aktivitas yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung, peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang

akan diisi oleh 3-4 orang observer. Untuk pengisian lembar pengamatan

hanya menuliskan tanda cek () pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan keadaan yang diamati.

Hasil lembar pengamatan anak-anak ini akan ditampilkan pada

lampiran.

2. Data Hasil tes diagnostik Siswa SLB

Tes diagnostik yang dilaksanakan ini untuk mengukur berapa jauh

mereka menerima informasi mengenai bangun datar yang telah diberilkan

oleh peneliti. Hasil yang telah diperoleh oleh peneliti mengenai tes

diagnostik ini sangat tidak baik. Sebab mereka sama sekali tidak paham

dengan apa yang harus dikerjakan. Benar apa yang dikatakan Menurut

Mussen, Conger, dan Ragan (1974) dalam bukmengenai persepsi, ingatan,

pengembangan ide, penilaian, dan penalaran anak tunagrahita cukup

kurang dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya (Mohammad

Efendi, 2006:96-97). Mereka mengalami kesulitan saat mengerjakan soal

tes diagnostik terlihat dari hasil tes diagnostik yang tidak baik nilainya.

Berikut hasil-hasil tes diagnostik dari semua siswa-siswi SLB C

Tabel 4.1 Hasil tes diagnostik siswa SLB

SISWA 1

SISWA 2

SISWA 3

Hasil NilaiTes Diagnostik

Tabel 4.2 Nilai tes Diagnostik siswa SLB

Nama Nilai Ketuntasan

SISWA 1 80 Tuntas

SISWA 2 15 Tidak Tuntas SISWA 3 45 Tidak Tuntas SISWA 4 5 Tidak Tuntas

3. Wawancara dengan guru

Berikut hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru

kelas SLB C Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta.

Tabel 4.3 Transkip Wawancara Guru Kelas

P : “Ibu, melihat hasil tes yang saya bawa kemarin siswa-siswi tidak paham dengan soal yang

saya berikan, bagaimana menurut Ibu?"

G : "Seperti yang saya katakan dari awal mbak, anak-anak sangat lamban dalam mengingat,

saya saja yang sudah berkali-kali mengajarkan pertambahan, mereka terkadang suka lupa jadi saya mengulangi materi pertambahan terus setiap hari untuk mengingatkan kembali."

P : ” Melihat ini saya tertarik untuk mengajarkan mereka bangun datar dengan menggunakan

program GeoGebra bu."

G : ”Silahkan saja mbk, monggo dipersilahkan”

P : “Apakah nanti anak-anak tidak mengganggu peralatan-peralatan yang saya bawa? Seperti laptop dan proyektor lcd ibu?”

G : “Nanti saya ikut mendampingi saja mbk, kalau ada saya anak-anak bisa saya kontrol.” P : "Kalau begitu bu, kira-kira minggu depan saya mulai datang lagi untuk memberikan

pelajaran dengan program GeoGebrayang akan saya bawa nanti.” G : "Saya tunggu mbk"

P : “Ibu, melihat hasil tes yang saya bawa kemarin siswa-siswi tidak paham dengan soal yang saya berikan, bagaimana menurut Ibu? Apakah mereka butuh alat peraga untuk materi ini?” G :

“Karena IQ mereka memang dibawah rata-rata memang agak sulit ya mbk untuk menerangkan bangun-bangun datar yang memang tidak ada contoh realita yang kita bawa dalam kehidupan sehari-hari, jadi mereka sulit untuk mengingatnya juga.”

P : “Besok saya akan bantu dengan program untuk menerima informasi mengenai bangun datar yang saya berikan.”GeoGebra ya bu, semoga dapat membantu mereka

G : “Ia mbk, saya juga ikut belajar nanti dengan program itu, karena saya belum pernah mendengar program GeoGebra ini. Tapi mbk agustin harus benar-benar yang sabar ya mbk

karena mereka memang sulit sekali untuk menangkap pelajaran, harus benar-benar pelan- pelan, nanti saya akan bantu kalau siswa-siswa tidak dapat di control di dalam kelas.”

P : “Saya juga mau tanya mengenai kapas yang menutupi telinga anak-anak bu, apakah itu salah

satu yang menyebabkan IQ mereka dibawah rata-rata?”

G : ditutupi kapas mengeluarkan cairan yang bau. Penyakit telinga saja mbk.”“Oh, tidak mbk, itu hanya kapas yang nutupi kuping, soalnya telinga mereka kalau tidak P : “Soalnya hampir semua siswa yang memakai penutup kapas bu, saya kira itu salah-satu

faktor.”

G : “Gak mbk, yang pakai kapas disini cuma Siswa4, Julius, dan Siswa1 sudah hampir sembuh.”

4. Data hasil belajar pertemuan I

Tabel 4.4 Lembar jawab tes hasil belajarI

SISWA 1

SISWA 3

SISWA 4

Hasil Nilai tes hasil belajar I

Tabel 4.5 Hasil Nilai tes hasil belajarI

Nama Nilai Ketuntasan SISWA 1 100 Tuntas SISWA 2 100 Tuntas SISWA 3 100 Tuntas SISWA 4 85 Tuntas

Tes hasil belajar 2

Tabel 4.6 Lembar Jawab tes hasil belajarII

SISWA 3

SISWA 1

70

SISWA 4

Berikut hasil nilai yang didapatkan pada tes yang kedua

Tabel 4.7 Hasil Nilai tes hasil belajarII

Nama Nilai Ketuntasan SISWA 1 100 Tuntas SISWA 2 100 Tuntas SISWA 3 100 Tuntas SISWA 4 100 Tuntas 5. Analisis Data

a. Analisis Hasil Wawancara dengan Guru

Wawancara ini dilakukan dengan Guru kelas 3 SLB yang

merupakan guru yang mengampu semua mata pelajaran termasuk

pelajaran Matematika. Disini peneliti memberikan kebebasan Guru

untuk mengemukakan pendapatnya serta menjawab pertanyaan dari

peneliti.

Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti mendapatkan

informasi bahwa anak-anak SLB bisa untuk mengikuti pelajaran

dengan menggunakan Program GeoGebra dengan tidak mengganggu

peralatan-peralatan yang akan dibawa. Bila Guru kelas masih berada

di dalam kelas, murid-murid akan lebih terkontrol, sebab murid-

murid SLB bila mendapatkan orang asing yang datang di dalam kelas,

mereka akan cari perhatian dengan bertingkah hiperaktif. Guru kelas

juga menyerahkan semua yang akan peneliti lakukan dengan pasrah,

sebab Guru Kelas ini mempercayai peneliti untuk membuat siswa-

siswa lebih maju dan bisa untuk mempelajari materi bangun datar

yang akan peneliti ajarkan. Karena memang IQ mereka dibawah rata-

rata guru kelas membina peneliti agar sabar dan pelan-pelan dalam

memberikan pengarahan dalam berdiskusi di dalam kelas.

b. Analisis Hasil Tes Diagnostik

Berikut terdapat tabel yang akan membahas letak kesalahan

jawaban yang dijawab oleh beberapa siswa-siswi SLB C Dharma

Rena Ring Putra II Yogyakarta.

Soal Nama Analisis Kesalahan Menentukan Bangun Segitiga Siswa 4 Siswa 3 Siswa 2

Disini siswa4 masih keliru dalam memilih gambar bangun segi tiga, dia masih menyebutkan bahwa gambar no 6, 7, dan 4 merupakan bangun segi tiga.

Siswa 3 juga tidak mengerti mana itu bangun segitiga, dia masih menyebutkan bahwa gambar no 4, 6, dan 7 merupakan gambar segitiga, sama seperti jawaban pada milik Siswa4 yang menuliskan bahwa gambar no 4, 6, dan 7 adalah gambar bangun segitiga.

Disini siswa2 hanya menjawab gambar pada no 6, dan 3. Disini siswa2 melihat dari warna bangun yang sama, yaitu bangun yang memiliki warna biru. Terlihat siswa2 tidak paham dengan apa yang diperintahkan pada soal tes.

Siswa 1

Siswa1 menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada soal dengan tepat. Hanya siswa1 yang mengerti dalam menentukan bangun-bangun datar segitiga. Guru kelas juga menyampaikan bahwa siswa1 memang selalu berada di atas dibanding teman-temannya.

Menentukan bangun segi empat

Siswa 4

Siswa 3

Siswa4 hanya benar menjawab dua gambar pada pertanyaan bangun segi empat ini, yaitu gambar pada no 9 dan 10 saja. Disini siswa4 masih tidak mengerti dalam membedakan bangun segi empat dan bangun- bangun datar yang lainnya.

Ssiwa3 menjawab pertanyaan dengan tepat, namun tidak semua pertanyaan dapat dijawab oleh siswa3, masih terdapat 3 gambar bangun datar lagi yang belum dijawab oleh siswa3.

Siswa 2

Siswa 1

Siswa2 hanya tepat menjawab 1 pertanyaan dengan 2 jawaban yang diperolehnya. Disini siswa2 masih belum paham sekali dalam membedakan bangun datar segitiga, segi empat, maupun lingkaran.

Siswa1 menjawab semua pertanyaan dengan benar. Namun siswa1 tidak menjawab semua jawaban. Siswa1 hanya menjawab 4 jawaban dari 6 jawaban yang terdapat pada soal segi empat tersebut.

Menentukan bangun

lingkaran

Siswa 4

Siswa 3

Siswa4 dalam menentukan bangun lingkaran hanya tepat pada 2 gambar saja, yaitu gambar pada no 6 dan 9 saja. Disini siswa4 terlihat belum bisa menentukan mana bangun lingkaran.

Siswa 2

Siswa 1

Siswa3 sangat terlihat sekali tidak paham dengan bangun datar lingkaran. Siswa3 menjawab semua nomor yang tersedia pada gambar, yaitu dari gambar nomor 1 sampai gambar nomor 11.

Siswa2 menjawab pertanyaan dengan benar. Namun disini Siswa2 hanya bisa menjawab 1 pertanyaan saja, yaitu gambar bangun nomor 6 saja. Siswa2 belum bisa menentukan semua bangun datar lingkaran dengan tepat.

Siswa1 menjawab semua pertanyaan dengan benar. Siswa1mengerti dan paham dalam menentukan bangun datar lingkaran.

Berdasarkan hasil Tes tes hasil belajar yang didapatkan peneliti,

tiga dari empat siswa yang menjalani tes awal merupakan siswa yang

tidak lulus. Siswa2, Siswa4, dan Siswa3 tidak mengerti apa yang mereka

kerjakan, dan bingung dalam membedakan bangun segitiga, lingkaran,

dan segi empat. Ini terlihat dari cara mengerjakan tes karena memang hal

ini disebabkan karena beberapa akibat yaitu:

1. Persepsi

Persepsi sangat diperlukan dalam belajar utuk menganalisis

informasi yang diterima. Misalnya siswa 1 diperlihatkan bentuk

bangun segitiga jenis a, jenis b, atau jenis c. Anak yang persepsi

penglihatannya baik, akan dapat membedakannya. Sedangkan anak

yang mengalami ganguan persepsi akan sangat sulit untuk

menemukan karakter yang membedakan kedua bentuk tersebut. Hal

ini terjadi pada siswa ini saat mengerjakan tes diagnostik, ada siswa

yang menjawab semua bentuk bangun datar yang dipaparkan pada

soal tes diagnostik. Ini disebabkan karena mereka sulit untuk

memahami bentuk-bentuk bangun datar yang dipaparkan pada soal

tes diagnostik.

Mengingat adalah kemampuan untuk menyimpan informasi

dan pengalaman yang pernah dipelajari pada masa lalu dan dapat

dimunculkan kembali jika diperlukan. Kemampuan mengingat ini

mempunyai dua tingkatan yaitu ingatan jangka pendek (short term

memory) dan ingatan jangka panjang (long term memory). Mengingat

sesuatu, baik yang dilihat maupun yang didengar dalam tempo yang

sangat singkat, disebut ingatan jangka pendek (short term memory).

Belajar sangat erat hubungannya dengan ingatan jangka pendek.

Anak yang mengalami kesulitan dalam ingatan jangka pendek akan

sangat sulit untuk menyimpan informasi atau pengalaman belajar

dalam ingatan jangka panjang.

3. Perhatian

Perhatian anak pada saat proses pembelajaran berlangsung

sangat penting agar informasi dapat diterima baik oleh otak. Namun

anak-anak tunagrahita ini kurang perhatian dalam proses

pembelajaran di kelas. Mereka sibuk dan asik dengan teman dan

dengan lingkungan bila terjadi kericuhan sedikit saja. Mereka juga

tidak dapat berkonsentrasi dalam jangka yang lama, ini sangat

menyulitkan mereka untuk belajar dengan baik di dalam kelas

Guru kelas memang sudah memberi tahu kepada peneliti

bahwa anak-anak SLB ini mudah lupa dalam materi yang sudah

berikan sebelumnya, kemampuan mengingat mereka tidak banyak

dan cepat sekali lupa,sehingga perlu waktu dan kemampuan sabar

dalam membina dan membimbing mereka.

a. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran dengan Program GeoGebra

Selama pembelajaran dengan menggunakan program

GeoGebra, reaksi wajah anak-anak sangat senang. Awal

peneliti membawa alat-alat untuk membantu pembelajaran

GeoGebra ini, murid-murid bertanya tentang nama alat-alat

yang peneliti bawa dengan senang dan gembira. Disini peneliti

sudah menilai bahwa pembelajaran nanti akan menarik dan

tidak membuat bosan sebab mereka tertarik dengan komputer

dan proyektor yang peneliti bawa, ini terlihat juga dengan cara

mereka memainkan lampu sorot dengan tangan mereka serta

mengotak-atik tombol yang terdapat pada proyektor LCD,

namun untung terdapat Guru kelas yang menemani sehingga

murid-murid tidak begitu kisruh di dalam kelas.

Saat peneliti mulai membentuk bangun segitiga,

peneliti, segeralah peneliti sampaikan bila bangun memiliki tiga

titik pada gambar yang ditayangkan maka bangun tersebut

merupakan bangun segi tiga. Peneliti juga mulai menjelaskan

dan mengotak-atik bangun segitiga tersebut seperti membuta

bangun tersebut mengecil, dan membesar. Melihat dari

ketertarikan siswa-siswa SLB ini membuat mereka mampu

memahami dan melihat dengan mata mereka sendiri bangun

yang memiliki 3 titik dengan berbagai macam bentuk yang

peneliti gambarkan lewat komputer mereka cepat paham dan

berebutan untuk menjawab dan maju kedepan untuk

menunjukkan 3 macam titik tersebut. Begitu dan seterusnya

saat Peneliti mengajarkan mengenai bangun segi empat, dan

lingkaran, mereka dapat membuktikan bahwa bangun tersebut

tetaplah segitiga maupun segi empat dari jumlah titik yang

terdapat pada bangun tersebut.

Lihat photo dibawah ini, beberapa gambar dibawah ini

menunjukkan siswa-siswa tidak malu, percaya diri dan senang

untuk menjawab beberapa pertanyaan dari peneliti. Guru Kelas

pun ikut memperhatikan proses perkembangan siswa-siswi SLB

Photo 4.1 Photo aktifitas siswa di kelas

Gambar 4.2 Gambar aktifitas siswa di kelas

b. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar

Pada tes akhir yang pertama semua menjawab dengan

benar semua pertanyaan, namun hanya Siswa4 yang keliru

pada soal yang menanyakan bangun segi tiga. Siswa4 masih

menyebutkan bahwa bangun segi empat merupakan bangun

segi tiga juga. Namun hanya Siswa4 saja yang keliru dan itu

datar segitiga, mungkin ini disebabkan Siswa4 kurang teliti

dalam mengerjakan. Serta ketiga anak-anak yang lain sudah

tepat dalam mengerjakan semua pertanyaan, tidak ada

kekeliruan dan kebingungan dalam mengerjakan. Tidak bisa

dipungkiri, selama menjalankan tes ini para siswa-siswa SLB

suka melihat jawaban teman yang ada di dekatnya. Walaupun

Peneliti dan Guru kelas sudah memperingatkan, namun melihat

kondisi dari siswa-siswa SLB yang hiperaktif dan sulit untuk

diperintahkan, Peneliti menjadi sangat maklum. Tetapi

Peneliti tetap mempertahankan proses yang terjadi dalam

proses pembelajaran dengan Program GeoGebra yang

berlangsung di dalam kelas, karena mereka bisa untuk

menjawab dan paham dengan apa yang di ajarkan oleh Peneliti

walaupun harus diajarkan berulang-ulang kali terlebih dahulu.

Berikut jawaban-jawaban siswa-siswa SLB dalam

menjawab soal-soal tes hasil belajar setelah proses

pembelajaran dengan GeoGebra selesai.

Tabel 4.9 Analisis Lembar Jawab siswa tes hasil belajar I

Nama Soal Analisis Kesalahan

Siswa Siswa4 dalam menentukan bangun segitiga sudah tepat

4 semua

Siswa4 dalam mengerjakan soal segitiga masih mengalami kesalahan. Siswa4 masih mencentang gambar bulan sabit serta segi empat.

Siswa4 dalam menentukan bangun segi empat sudah tepat semua.

Siswa

3

Siswa3 dalam menentukan

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

3

Siswa3 dalam menentukan

bangun lingkaran sudah tepat

semua.

Siswa

3

Siswa3 dalam menentukan

bangun segitiga sudah tepat

Siswa

2

Siswa2 dalam menentukan

bangun segitiga sudah tepat

semua.

Siswa

2

Siswa2 dalam menentukan

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

2

Siswa3 dalam menentukan

bangun lingkaran sudah tepat

Tabel 4.10 Analisis Lembar Jawab siswa Hasil Belajar II

Siswa

1

Siswa1 dalam menentukan

bangun segitiga sudah tepat

semua.

Siswa

1

Siswa1 dalam menentukan

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

1

Siswa1 dalam menentukan

bangun lingkaran sudah tepat

Nama Soal Analisis Kesalahan

Siswa

4

Siswa4 dalam mewarnai

bangun segitiga sudah tepat

semua.

Siswa

4

Siswa4 dalam mewarnai

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

4 Siswa4 dalam mewarnai bangun lingkaran sudah tepat

Siswa

3

Siswa3 dalam mewarnai

bangun segitiga sudah tepat

semua.

Siswa

3

Siswa3 dalam mewarnai

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

3

Siswa3 dalam mewarnai

bangun lingkaran sudah tepat

semua.

Siswa

2

Siswa2 dalam mewarnai

bangun segitiga masih belum

tepat, terdapat satu gambar

yang masih mewarnai bangun

Siswa

2

Siswa2dalam mewarnai

bangun segi empat sudah tepat

semua.

Siswa

2

Siswa2 dalam mewarnai

bangun lingkaran sudah tepat

semua.

Siswa

1

Siswa1 dalam mewarnai

bangun segitiga sudah tepat

semua.

Siswa

1

Siswa1 dalam mewarnai

bangun segi empat sudah

Siswa

1

Siswa1 dalam mewarnai

bangun lingkaran sudah tepat

semua.

Dibawah ini juga akan ditampilkan beberapa gambar anak-anak

SLB dalam mengerjakan soal-soal tes hasil belajar pada pertemuan yang

pertama. Dalam gambar dibawah ini terlihat Guru kelas yang memantau

cara mengerjakan tes hasil belajar, dan juga terdapat siswa yang sedang

meminjam alat tulis teman sebelahnya.

Photo 4.1 siswa mengerjakan tes hasil belajar

Pada tes akhir yang kedua, semua siswa-siswa SLB lulus dengan

skor 100, tidak ada kesalahan yang dikerjakan oleh siswa-siswa ini. Tipe

soal yang peneliti berikan pada tes akhir yang kedua ini memang agak Photo disamping ini menunjukkan salah satu siswa sedang mengerjakan soal tes hasil belajar, dan guru kelas ikut mengawasi

sedikit berbeda, disini peneliti membiarkan siswa-siswa mewarnai

bangun datar yang dianggap bangun datar yang benar. Peneliti melihat

aktivitas ini cukup bagus, karena siswa-siswa SLB ini juga terlihat sangat

senang dalam mewarnai tes hasil belajar. Senang mewarnai ini terlihat

oleh Peneliti saat mereka suka meminjam berbagai pensil warna pada

peneliti atau meminjam pensil warna pada temannya untuk mengganti-

ganti warna pada gambar bangun datar yang terdapat pada tes hasil

belajar tersebut. Mungkin dari rasa senang ini pun, mereka menjadi

mampu dan bisa dalam mengerjakan soal-soal karena dianggap menarik

dan tidak membosankan.

Namun tidak dapat dipungkiri juga, saat siswa-siswi SLB ini

mengerjakan tes hasil belajar mereka juga suka untuk melihat ke kiri dan

ke kanan untuk melihat pekerjaan temannya ataupun mencocokkan hasil

pekerjaannya dengan pekerjaan teman-temannya. Walaupun memang

guru kelas dan peneliti sudah melarang, memang mereka tidak begitu

menganggapi intruksi dari peneliti maupun dari guru kelas. Ini adalah

salah satu cirri-ciri dari anak tunagrahita mereka yang tidak bisa di beri

intruksi dan tetap asik dan cuek dengan sikap mereka yang suka melihat

91

BAB V

PEMBAHASAN

D. Pembahasan

1. Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar

Pada tes awal ini yang diikuti oleh 4 siswa-siswi SLB, hanya 1

siswa saja yang mampu lulus dari standar nilai yang ditentukan. Guru kelas

juga mengatakan bahwa Siswa1 siswa yang lulus tes ini memang selalu

berada diatas disbanding teman-temannya. Siswa1 termasuk siswa SLB

yang tidak begitu sulit dalam memahami pelajaran.

Saat Peneliti member pengajaran sekilas mengenai bangun datar

yang diminta oleh Guru kelas, sedikit saja dari mereka yang sungguh-

sungguh memperhatikan Peneliti di depan kelas. Sering dari mereka suka

asik sendiri, malas mendengarkan, dan tidak focus. Hal ini di akibatkan dari

gangguan konsentrasi pada anak tunagrahita. Tanda-tanda anak yang

memiliki gangguan konsentrasi menurut Jennifer, D (Mohammad Efendi,

2006:) adalah:

a. Sering sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus dalam suatu

aktifitas

b. Sering tampak tidak mendengarkan kalau di ajak bicara

d. Sering sulit mengatur kegiatan maupun tugas

e. Sering mudah beralih perhatian oleh rangsang dari luar

f. Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari

Dokumen terkait