• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SLB C Dharma Rena Ring Putra II

Yogakarta yang berada di jalan kusumanegara 105 B Yogyakarta. Dalam

pembelajaran melalui Program GeoGebra dengan materi bangun datar ini,

peneliti diminta oleh Guru kelas untuk memberikan pembelajaran terlebih dahulu

mengenai materi yang terkait guna untuk mereview kembali ingatan siswa,

setelah proses pembelajaran ini selesai maka peneliti akan melihat tingkat

kesulitan siswa dengan memberikan tes diagnostik. Penelitian ini dilakukan

sebanyak dua kali, dan di setiap pertemuannya akan diberikan teshasil belajar

untuk melihat tingkat keberhasilan siswa.

Pelaksanaan penelitian akan dilalui dengan berbagai macam rangkaian

kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga memperoleh hasil penelitian

dan analisnya, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi sebelum pembelajaran

Observasi dilakukan sebanyak 4 kali setiap hari senin dan selasa

Oktober 2012. Observasi dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran

yang dipakai oleh siswa SLB C ini. Dan juga agar peneliti tahu apa saja

yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran. Observasi ini juga berguna

menjadi sarana untuk mengakrabkan diri agar lebih dekat dengan siswa SLB

C.

Peneliti pertama kali melakukan observasi tentang keadaan sekolah

dan siswa-siswa yang bersekolah di SLB ini. Sekolah ini merupakan sekolah

yang terdiri dari siswa TK , SD, SMP, serta SMA. Sekolah ini juga tidak

terletak di pinggir jalan raya, jadi suasana pembelajaran di kelas tampak

tenang karena jauh dari suara berkendara bermotor. Keadaan siswa yang

duduk di bangku TK, SD, SMP, maupun SMA juga terbilang akrab, mereka

seperti kakak beradik bila bermain dengan anak TK, namun tak dapat

dipungkiri juga jika masih terdapat beberapa anak tunagrahita yang suka

kasar bila sedang bermain dengan teman-temannya seperti memukul dan

menendang.

Pada observasi kedua peneliti mengikuti proses pembelajaran.

Pembelajaran yang ada di kelas yaitu mengenai materi penjumlahan. Peneliti

melihat bahwa guru kelas yang sedang melakukan proses pembelajaran

sangat sabar dalam membimbing siswa-siswa SLB C ini, sebab daya tangkap

mereka sangatlah lamban. Sesekali selingan juga guru kelas ini memberikan

belajar mereka sangatlah sebentar. Terkadang terdapat beberapa siswa laki-

laki yang sangat aktif dan tidak dapat diatur sebab mereka cari perhatian bila

terdapat mahasiswa yang sedang ikut dalam proses pembelajaran di kelas.

Pada observasi ketiga peneliti juga mengikuti proses pembelajaran di

kelas, di obesrvasi ketiga ini, peneliti ikut membantu proses belajar siswa.

Siswa-siswa yang peneliti bantu memang sangat lamban sekali menerima

informasi dari luar, peneliti sampai melakukan berkali- kali dalam membantu

pengerjaan tugas sekolah mereka. Terkadang, apa yang peneliti ajarkan

beberapa menit yang lalu, bila diulangi kembali mereka sudah lupa apa yang

telah mereka kerjakan. Disini guru dan peneliti memang harus sabar dalam

membimbing siswa-siswa SLB ini.

Pada observasi yang terakhir ini peneliti diminta oleh guru kelas

untuk memberikan pembelajaran dipapan tulis mengenai materi bangun datar

yang akan dijadikan obyek penelitian. Sebab materi ini sudah dipelajari saat

duduk di kelas 1 SD. Pembelajaran ini hanya untuk mengingatkan kembali

materi yang dulu pernah dipelajari, sebab anak SLB ini sangat susah untuk

mengingat kembali apa yang sudah dipelajari sebelumnya. Jadi benar apa

yang dikatakan oleh

2. Tes Diagnostik

Tes Diagnostik ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Oktober 2012.

mengenai bangun datar untuk mereview kembali ingatan mereka. Disini

peneliti memberikan berbagai gambar-gambar seperti segitiga, lingkaran, dan

segi empat, dan siswa diminta menuliskan nomor berapakah gambar yang

merupakan gambar segitiga, gambar lingkaran, dan gambar segi empat.

Namun tes diagnostik ini hanya dilakukan oleh 4 orang siswa, dikarenakan

yulius kena hukum Guru kelas dan tidak boleh mengikuti pelajaran karena

Yulius berbuat ulah.

Hasil dari penilaian tes diagnostik ini akan dilihat oleh peneliti

apakah mereka sudah mampu untuk materi bangun datar, apakah perlu

dibantu oleh peneliti dengan menggunakan program GeoGebra. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh guru kelas adalah 67,

sehingga bila hasil dari tes diagnostik ini kurang dari 67 akan menjadi

subyek penelitian pembelajaran oleh peneliti dengan menggunakan program

GeoGebra. Selain dari hasil nilai diagnostik, peneliti juga mengamati

bagian-bagian mana saja atau gambar bangun apa yang sebagian besar siswa

SLB kurang paham. Hal ini akan menjadi patokan peneliti dalam proses

pembelajaran dengan program GeoGebra.

3. Wawancara dengan guru

Wawancara dengan guru dilakukan setelah tes diagnostik dibagikan.

Berhubungan setelah pembelajaran matematika adalah jam istirahat, peneliti

untuk mempersiapkan penelitian dengan GeoGebra diselanjutnya. Peneliti

menanyakan kembali tentang bagaimana dengan proses pembelajaran dengan

membawa laptop dan proyektor lcd, apakah anak-anak akan mengganggu

dan merusak alat-alat? Dan juga peneliti meminta masukan dan pendapat

selama proses pembelajaran yang sempat peneliti ajarkan adakah yang

kurang. Hal ini berguna untuk peneliti agar informasi yang didapat bisa

membantu proses pembelajaran dengan membawa program GeoGebra.

4. Rancangan Pembelajaran Bangun Datar dengan menggunakan Program

GeoGebra

a. Kegiatan Awal

i. Salam

ii. Mengkondisikan Kelas

Dalam mengkondisikan keadaan kelas Peneliti dibantu oleh

Guru kelas sangat memakan waktu lumayan lama. Disini karena sifat

dari anak-anak Tunagrahita yang memiliki sifat yang hiperaktif

membuat mereka sangat ribut dan tidak dapat dikontrol oleh Guru

kelas. Peneliti harus menunggu sampai mereka benar-benar diam baru

pembelajaran baru dimulai.

i. Peneliti menjelaskan mengenai bangun datar segitiga, bangun datar

segi empat, dan bangun datar lingkaran.

ii. Peneliti mulai menggambarkan macam-macam bentuk bangun datar

segitiga, bangun datar segi empat, dan bangun datar lingkaran melalui

media dengan Program GeoGebra.

iii. Peneliti memanggil siswa-siswa secara satu persatu untuk

menyebutkan bangun apakah yang digambarkan oleh peneliti.

c. Kegiatan Akhir

i. Peneliti menanyakan kembali kepada siswa mengenai pembelajaran

bangun datar yang tadi masih belum jelas dipahami oleh para siswa.

ii. Peneliti membagikan soal untuk evaluasi hasil belajar.

5. Pelaksanaan Pembelajaran Bangun Datar dengan menggunakan Program

GeoGebra

Pelaksanaan pembelajaran bangun datar ini dilaksanakan di kelas.

Peneliti sudah mempersiapkan alat proyektor dan komputer untuk

memberikan pelajaran bagi siswa-siswi SLB C ini. Disini peneliti yang

menerangkan materi bangun datar kepada siswa-siswi SLB, anak-anak hanya

cukup melihat, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan dari peneliti.

terdapat seorang siswa yang bersifat hiperaktif sehingga tidak dapat dikontrol

oleh peneliti maupun guru kelas.

Pembelajaran bangun datar dengan program GeoGebra ini sangat

disukai oleh siswa-siswi SLB ini, karena mereka baru melihat adanya

gambar-gambar bangun datar yang bisa digerak-gerakkan di layar. Hal ini

dapat memacu semangat belajar mereka, sebab menurut metode fun learning

yang diartikan metode pembelajaran di mana seorang guru dapat

menciptakan suasana hangat dan menyenangkan dalam pembelajaran akan

membuat peserta didik dapat menerima yang diajarkan oleh guru dengan

mudah dan senang hati, dan bila informasi yang diberikan dapat dengan

mudah diterima maka anak akan mudah melakukan suatu perubahan.

Pada saat pembelajaran di hari pertama, mereka sangat maudalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan, bahkan sesekali

mereka maju dan menunjukkan berapa jumlah titik yang terdapat pada

bangun datar tersebut. Bahkan bila peneliti sedang menunjuk salah satu

siswa yang akan disuruh maju untuk menunjukkan jawaban yang peneliti

berikan, mereka semua dengan ramainya menjawab pertanyaan yang peneliti

sampaikan. Bila terdapat siswa yang salah menjawab pertanyaan dari

peneliti, siswa-siswa yang lain berteriak dan memberikan jawaban yang

benar. Memang dari kelima siswa SLB ini, terdapat 3 siswa yang terbilang

kelima siswa SLB ini semua termasuk bisa untuk menjawab pertanyaan dari

peneliti walaupun terdapat siswa yang lamban unutk memberikan jawaban.

Berikut ini uraian kegiatan belajar selama penelitian berlangsung :

1. Pertemuan pertama

Pembelajaran pada pertemuan pertama ini terdiri dari

memperkenalkan bangun segitiga, segi empat, dan lingkaran.

Rangkuman kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

P : Peneliti S : Siswa U : Siswa 2

A : Siswa 1 B : Siswa 4 F : Siswa 3

G : Guru Kelas

Memperkenalkan bangun datar segitiga

P : Pagi adik –adik…

S : Pagi mbak..(tidak semua menjawab dengan serentak)

P : Disini mbk sudah membawa dan mempersiapkan alat-alat untuk membantu

kalian belajar bangun datar. Senang gak?

S : Senang mbk, “Mbak itu apa namanya?” (salah satu siswa menanyakan kepada

peneliti sambil memainkan lampu pada proyektor LCD)

P : Ini namanya viewer agar gambar pada laptop dapat muncul besar di dinding. S : (Sibuk dengan alat-alat yang peneliti bawa, lalu di bantu oleh Guru kelas agar

kondisi kelas dapat tenang, walaupun tidak bisa tenang sekali karena kondisi anak-anak yang tidak dapat diperintah)

Baiklah kalau begitu, mbak ingin memperlihatkan ke kalian mengenai bangun datar segitiga. (Sambil membuat bangun segitiga pada GeoGebra) Nah ada yang tahu tidak ini bangun apa?

P :

A: Segitiga.

P : Yang lain tahu tidak ini bangun apa?

S : Segitiga (sebab siswa1 sudah menjawab duluan sehingga siswa yang lain hanya

mengikutinya saja.

P :

Iya benar ini bangun segitiga, kenapa siswa1 menyebutkan ini bangun segitiga?

A: Tidak tahu.

P : Yang lain tahu tidak kenapa ini disebut bangun segitiga? S : Tidak tahu..

P :

Ini disebut bangun segitiga, sebab mempunyai tiga titik. Titik A, titik B, dan Titik C. Paham adik –adik? (Peneliti hanya menekankan titik saja, karena pada

GeoGebra ini Peneliti bisa menggerakkan atau memainkan titik-titik tersebut untuk membentuk segitiga yang lain dan juga dikhawatirkan siswa tidak mengerti mengenai sisi pada bangun segitiga)

S : Iya.

P : Ini bangun apa lagi? (sambil memindahkan salah satu titik pada segitiga yang

sebelumnya, membentuk segitiga yang lebih besar dan beda bentuk dari segitiga yang sebelumnya)

S : (Diam sejenak)

A: Segitiga (disini siswa1 memang lebih pintar sedikit dari teman-temannya) P : Kenapa disebut bangun segitiga siswa1?

A: Tidak tahu.

P : Lho kok tidak tahu? Tadi kan mbak bilang, karena memiliki 3 titik, yaitu Titik

A, Titik B, dan Titik C. (sambil diikuti oleh siswa1).

Coba ini bangun apa lagi namanya? (peneliti menggerakkan sedikit salah satu

S : Segitiga (semua menjawa serentak)

P :

Wah sudah mulai pintar. Coba siswa4 ini bangun apa? (peneliti mulai mengubah bangun segitiga tersebut)

B: (Agak bingung dan sedikit malu untuk menjawab) F: Segitiga

A: Segitiga

P : Hayoo…siapa yang punya nama siswa4 ya?

B: Segitiga (karena sudah mendengar siswa1 dan siswa3 menjawab bangun segitiga)

P : Coba maju, tunjukkan ke mbk berapa banyak titik pada bangun ini?

B: 1, 2, 3 ( sambil menunjukkan titik-titik pada bangun tersebut walau dengan

sedikit keraguan dan keliruan)

P : Hayo mana coba titiknya? Sebutkan nama titiknya! Kan disitu sudah ada

hurufnya.

A: A, B, C

P : Mbak nyuruh siswa4 lho siswa1.

B: Titik A, B, C (Sambil menunjukkan huruf-huruf pada bangun segitiga tersebut) P : Ada berapa banyak titik?

B: 3

P : Titik apa saja?

B: A,B,C (sambil diikuti oleh siswa1 dan siswa3, disini siswa1 dan siswa3

memang sedikit lebih aktif)

P : Siwa4 paham ya?

Peneliti melanjutkan kembali mengenai bangun segitiga.

Disini peneliti hanya menggerakkan salah satu titik pada bangun

segitiga tersebut secara berulang-ulang sampai para siswa maksud dan

saat peneliti ingin siswa tersebut dapat menunjukkan titik-titik pada

bangun segitiga tersebut.

Memperkenalkan bangun datar segi empat.

P:

Adik-adik setelah kita mempelajari bangun segitiga, sekarang kita ke bangun segi empat. Disini bangun segi empat tidak hanya bangun persegi ya adik-adik. Setiap bangun datar yang memiliki 4 titik namun tidak berpotongan meruapakan bangun segi empat. Mbak akan menunjukkan macam-macam keluarga segi empat (peneliti mulai menggambar di GeoGebra). Kalau yang ini namanya bangun apa?

S: (diam)

F: Segitiga

P: Segi empat. Segitiga punya tiga titik, kalau gambar ini punya empat titik. maka disebut bangun segi empat

Coba di ulangi, kenapa coba disebut bangun segi empat?

A: Ada empat.

P: Apanya yang ada empat?

A: 1, 2, 3, 4 (sambil menunjukkan jumlah titik pada bangun segi empat)

P: Berarti jumlah titiknya yang ada empat ya siswa1.

A: Ia mbk.

P: Coba ulangi segi empat ini memiliki?

A: Empat titik (diikuti oleh peneliti)

Demikian selanjutnya peneliti memberikan contoh-contoh

bangun segi empat seperti trapezium, jajargenjang, persegi panjang,

bujur sangkar serta bangun-bangun segi empat yang lainnya serta

serta maju kedepan untuk menunjukkan ke keempat titik pada bangun

segi empat.

Memperkenalkan bangun datar lingkaran

P:

Setelah tadi kita mempelajari bangun segitiga, dan segi empat mari sekarang kita belajar mengenai bangun lingkaran. (Peneliti mulai menggambar bangun lingkaran pada GeoGebra)

Coba adik-adik bangun apa ini? Tadi barusan mbak bilang kita akan mempelajari bangun?

S: Lingkaran.

P: Iya benar sekali. Mengapa disebut bangun lingkaran? A: Bulat

F: Bulat.

P:

Iya tepat sekali. Jika bangunnya berbentuk lingkaran atau bulat maka disebut bangun datar lingkaran.

Coba siswa2 ini bangun apa? (Peneliti membentuk bangun lingkaran yang lebih besar)

U: (Senyum-senyum)

A,F,B: Lingkaran

P: Siapa yang namanya siswa2 ya?

G: Hayo sopo sing jenenge siswa2? Siswa3 ganti jeneng po? P: (Sambil sedikit tertawa) Ayo siswa2..ini bangun apa? U: Lingkaran (agak susah berbicara lantang)

P: Iya siswa2 pintar, ini bangun datar lingkaran.

2. Pertemuan kedua

Menentukan bangun segitiga

P:

Halo adik-adik, kemarin kita sudah belajar mengenai bangun segitiga, segi empat, dan lingkaran. Nah sekarang mbk ingin mengajarkan kalian dalam menentukan bangun lingkaran, segitiga, dan segi empat. Coba lihat gambar ini! (peneliti mulai menggambar bangun-bangun

Coba mana yang disebut bangun segitiga?

A: itu (sambil menunjuk dari tempat duduknya)

P: Coba maju kedepan, tunjukkan ke mbk.

A: Yang ini (sambil menunjukkan bangun segitiga) P: Coba tunjukkan titiknya?

A: A, B, C

P:

Jadi bangun segitiganya yang ada didalam lingkaran ya.

Coba siswa2 maju kedepan. Mana yang merupakan bangun segitiga (disini siswa2 memang lebih pendiam dari pada teman- teman sebayanya)

U: (Maju kedepan sambil malu-malu)

Ini (sambil menunjukkan bangun segitiga tersebut)

P: Mana titik-titiknya siswa2?

U: 1,2,3 (sambil menghitung titik-titik pada segitiga tersebut) P: Iya pintar semua ya.

Coba lihat gambar ini. Mana coba yang merupakan bangun segitiga?

A,F,B: Itu. Yang itu mbak.

P: Coba siswa4 maju, tunjukkan ke mbk. B: Gak mau.

P: Ayo coba maju. F: Aku aja yang maju.

P: Mbak pingin siswa4 yang maju.

B: (Akhirnya maju sebab takut didahulukan oleh siswa3)

Yang ini (siswa4 hanya menunjukkan bangun yang sebelah kiri)

P: Kenapa itu? B: Gak tahu.

A,F: ada 3 titik.

P: Yang mana? A: Ini. Ini juga.

P: Titiknya? Apa aja coba? A: C,A,B.

P: Pinter. Trus yang kanan? A: A,D,B

P: Pinter. (Peneliti menyuruh yang lain juga untuk maju

menyebutkan kembali apa yang telah disebutkan oleh siswa1)

Begitu juga sampai menentukan bangun segi empat dan

lingkaran. Peneliti dengan pelan-pelan dan sabar dalam memberikan

mereka informasi, sebab dalam menentukan bangun lingkaran, segitiga,

maupun segi empat ada sedikit kebingungan bagi siswa SLB sebab

gambarnya telah dicampurkan dengan bangun datar lain. Namun hal

ini dapat dijalankan oleh siswa-siswa SLB ini. Dengan perlahan-lahan

mereka dapat menangkap informasi yang peneliti berikan.

Dari keseluruhan, pembelajaran dengan menggunakan program

senang belajar dengan Program GeoGebrasehingga siswa-siswa SLB

ini pun dapat menerima informasi yang diberikan oleh peneliti dengan

mudah karena dilihat dari cara mereka mau menjawab pertanyaan,

berebutan menjawab, serta mau untuk maju kedepan dalam menjawab

pertanyaan.

3. Pemberian tes hasil belajar dengan menggunakan Program GeoGebra

Pemberian teshasil belajar ini dilakukan setelah selesai proses

pembelajaran bangun datar dengan program GeoGebra.Teshasil belajar

ini di ikuti oleh 4 siswa-siswi SLB, sebab terdapat 1 siswa yang tidak

mau mengikuti tes ini. Soal-soal yang diberikan tidak begitu sulit

sebab disetarakan dengan kedudukan mereka yang bersekolah di

Sekolah Luar Bisaa. Pemberian soal-soal tes ini agak sedikit berbeda

dengan soal tes yang pertama. Hal ini disebabkan agar para siswa

dapat lebih mudah dalam memilah-milah jenis bangun datar yang

dipaparkan, dan lebih senang sebab dalam tes yang keduaPeneliti

memberikan gambar kosong yang nanti akan diberi warna oleh mereka,

agar terkesan tidak bosan dan jenuh dalam mengerjakan tes akhir ini.

Dalam proses pengerjaan test ini, tingkahanak-anak ini sama

seperti saat proses pembelajaran berlangsung. Senang bermain, ribut,

dan suka melihat pekerjaan teman. Namun karena ada Guru kelas

Kemudian hasil dari tes akhir ini lalu akan diperiksa oleh

peneliti untuk mengukur kesuksesan dan perubahan-perubahan belajar

pada siswa-siswi SLB C ini. Bila terdapat perubahan yang baik karena

mereka dapat menjawab pertanyaan soal-soal tes akhir ini dnegan baik,

maka proses pembelajaran bangun datar dengan menggunakan Program

GeoGebrauntuk mengatasi kesulitan belajar siswa dapat dikataan

berhasil.

Dokumen terkait