BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Data
3. Deskripsi Data Angket Keseluruhan
Data ini akan menjelaskan nilai mean dari dua varibel yakni program perpustakaan dengan minat baca siswa.
Tabel 38 Descriptive Statistics
variabel N Mean
Minat Baca Siswa 208 32,30
Program Perpustakaan
Sekolah 208 45,92
67
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai mean (rata-rata) dari variabel Minat Baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah, sedangkan nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang.
C. Analisa Data
Selanjutnya analisis diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya hubungan variabel program perpustakaan dengan minta baca siswa di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk membuktikan seberapa besar hubungan antara Variabel X dan Variabel Y. Adapun langkah yang akan ditempuh sebagai berikut:
a) Uji korelasi
a) M e n
berdasarkan tabel Corelation hasil perhitungan SPSS 22 diatas dapat disimpulkan:
1) Menjelaskan interpretasi kekuatan hubungan
Jika dilihat dari positif atau negatifnya hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka angka korelasi variabel X terhadap Y
Correlations
Program_Perpu stakaan
Minat_Baca_Sis wa
Program_Perpustakaan Pearson Correlation 1 ,318**
Sig. (2-tailed) ,000
N 208 208
Minat_Baca_Siswa Pearson Correlation ,318** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 208 208
tidak terdapat tanda negatif. Hal ini berarti hubungan antara dua variabel tersebut adalah positif. Dengan melihat besar nilai hubungan (rxy) kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,318. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel X dengan Variabel Y adalah lemah.
2) Menjelaskan interpretasi signifikan dan tidaknya hubungan dengan menggunakan tabel nilai “t” (membuktikan hipotesis)
Df = N-2= 208 – 2 = 206, maka ttabel pada 5 % = 1,97
T hitung = √ √
√ √ T hitung
=
√ √T hitung
= 4,82
Dengan diketahuinya nilai df = 206, maka dapat diketahui nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, lalu nilai ttabel tersebut dibandingkan dengan nilai thitung, karena nilai thitung 4,82 > nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho (hipotesis nihil) ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa.
b) Koefisien determinasi (r2)
koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi (pengaruh) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan tabel perhitungan dibawah ini dapat dijelaskan bahwa nilai r2 = 0. 318 x 0.318 = 0.10 x 100 % atau dengan perhitungan “Coefisien of Detemination” sebagai berikut: KD = r2 x 100%
69
KD = 0,10 x 100% KD = 10 %
Hal ini berarti besarnya kontribusi variabel X terhadap Variabel Y adalah sebesar 10 % dan sisanya 90 % (100% - 10%) oleh variabel atau faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, misalnya seperti lingkungan keluarga, pola asuh/ bimbingan orang tua, motivasi belajar, kinerja guru, dan lain sebagainya.
D.Interpretasi Data
Seperti yang telah diketahui bahwa perpustakaan adalah bagian terintegrasi dengan sekolah yang diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Fungsi edukatif yang terkandung dalam perpustakaan menggambarkan bahwa keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada di perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga dikemudian hari siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.
Kemudian untuk mencapai pada tahap mengembangkan diri baik secara formal maupun informal siswa tentu saja harus banyak membaca. Baik membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi pelajaran maupun yang bersifat pengayaan. Maka disinilah peran sekolah sebagai lembaga pendidikan, melalui perpustakaan yang ada didalamnya mampu memupuk dan menumbuhkan minat baca para siswa-siswi nya dengan menyelenggarakan program-program perpustakaan yang berkualitas, sehingga pada gilirannya siswa merasa senang dan nyaman berlama-lama berada di perpustakaan untuk membaca buku dan pada akhirnya hal tersebut akan berlanjut menjadi sebuah pembiasaan atau budaya sekolah yang baik serta meningkatkan minat baca siswa, sehingga dengan modal minat baca itulah siswa akan lebih mudah mengembangkan diri melalui aktivitas membaca.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa sebesar 0,318. Karena arah koefisien korelasi positif, maka dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik suatu program perpustakaan sekolah maka semakin baik pula minat baca siswa.
71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa temuan sebagai berikut:
1. Berdasarkan temuan yang kemudian dianalisis menggunakan rumus korelasi antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318.
2. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dilapangan, dapat diketahui bahwa nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. Sedangkan nilai mean (rata-rata) dari variabel minat baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah. 3. Adapun koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X
(program perpustakaan sekolah) terhadap variabel Y (minat baca siswa) adalah sebesar 10%.
B. Saran-saran
Dalam setiap penelitian tentu saja menghasilkan temuan-temuan. Hasil temuan tersebut akan menjadi bahan referensi untuk pengambilan keputusan kedepannya bagi pihak sekolah. penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait. 1. Walaupun pengaruh antara program perpustakaan dengan minat baca
siswa tidak terlalu kuat, namun kedua hal tersebut harus diperhatikan oleh pihak sekolah, karena pada hakikatnya minat baca siswa perlu dibina, sehingga ada baiknya pihak sekolah khususnya perpustakaan memiliki program kerja yang dirancang secara khusus untuk pembinaan minat baca siswa sehingga ada peningkatan dari waktu kewaktu.
2. Hendaknya jalinan kerja sama antara kepala sekolah, pustakawan, guru, dan orang tua semakin ditingkatkan, sehinga tercapainya tujuan perpustakaan yang efektif dan efisien. Kerjasama yang baik dari pihak-pihak tersebut akan memudahkan siswa dalam meingkatkan minat bacanya.
3. Melihat data penelitian yang menunjukan bahwa kontribusi program perpustakaan terdapat minat baca adalah 10 %. Ada baiknya pihak pustakawan selalu melakukan evaluasi program dan evaluasi minat baca siswa, baik secara formatif maupun sumatif. Sehingga akan diketahui hasil atau perkembangan program perpustakaan dari waktu kewaktu yang pada akhirnya akan membawa pada perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan pada program perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: PT Grasindo, 2001
Hakim, Sudarnoto Abdul, dkk. Perpustakaan Sebagai Center For Learning
Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah,
Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006 Haq, Rizal Saiful, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta:
Fakutas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15 April 2014, pkl 14.00.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, tanggal 30- 12- 2013 pkl. 11.30
https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_
Menulis, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00
Kementrian Pendidikan, dan Kementrian Agama RI, Peningkatan Manajemen
Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah, Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama RI, 2011 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001
Muhaimin, dkk. Manajemen Pendidikan; Aplikasinya dalam Penyusunan
Pengembangan Sekolah/ Madrasah, Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2009
NS, Sutarno, Tanggung Jawab Perpustakaan; dalam Mengembangkan
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (NSP), Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 2011
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992
Sudiyono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung: Alfabeta, 2011
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006
Sukmadinata, Syaodih Nana. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2010
Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka, 2012
Yusanto, Ismail.M. Widjajakusuma, M.K, Manajemen Strategik Perspektif Syari’ah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003
Yusuf, Pawit M. Dan Suhendar, Yahya, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan