• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

B. Program Perpustakaan Sekolah

2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan, dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor – faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga, maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini lah yang mempengaruhi adanya motivasi, kemauan,dan kecengderungan untuk selalu membaca.

23

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar , (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet-4, h.28

24

https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_Menuli s, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00

18

Perpustakaan sekolah merupakan faktor pendorong dari luar dalam menumbuhkan minat baca siswa, Untuk itu ada beberapa usaha yang bisa di lakukan perpustakaan untuk dapat menarik minat baca.

Sudarnoto Abdul Hakim dalam bukunya perpuspustakaan sebagai

center for learning society dikutip dari Bunata, Murni bahwa ada beberapa

usaha untuk menarik minat baca diantaranya adalah:

a. Mengadakan acara yang tidak langsung berkaitan dengan buku. Karena diadakannya di perpustakaan maka diharapkan anak-anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya:

1) Pemutaran film/video untuk remaja di perpustakaan

2) Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainnya

3) Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan, membuat berbagai prakarya.

4) Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. 5) Menyelenggarakan kelas lukis, pameran, dan lain sebagainya. 25

Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa minat baca seseorang bukanlah bawaan dari lahir. Untuk itu perlu adanya strategi jitu agar siswa tertarik untuk membaca. Sudarnoto Abdul Hakim menawarkan beberapa kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan buku. Namun sebenarnya kegiatan tersebut menampilkan sesuatu yang dapat memotivasi siswa untuk membaca.

b. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku

1) Mengumumkan kepada siswa buku-buku yang mungkin menarik perhatian perhatian mereka.

2) Buatlah daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa sebagai bahan bacaan.

3) Membaca cerita,dimulai dari guru atau kita undang ahli cerita (pendongeng) untuk bercerita yang asal cerita tersebut bersumber dari buku. Tidak seluruh buku diceritakan, cukup bagian pertama yang menarik, sisanyadianjurkan anakmeneruskan untuk membacanya. Tentu saja buku yang dianjurkan tersebut tersedia di perpustakaan.

25

Sudarnoto Abdul Hakim dkk, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society Gagasan untuk Pengembangan Sekolah(Jakarta, Fakultas Aadab dn Humaniora UIN Jakarta: 2006), h. 27

4) Kegiatan yang membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran. Buku pelajaran itu ada dua macam: yang tercantum dalam kurikulum termasuk buku wajib harus dibaca dan yang tidak tercantum dalam kurikulum tetapi sebagai buku penunjang, buku-buku tersebut sebaiknya tersedia dalam perpustakaan untuk menambah wawasan anak-anak dalam mempelajari suatu ilmu. 5) Belajar bersama. Murid diberikan sebuah buku pelajaran dan

masing-masing murid diberi tugas untuk meringkas bab-bab yang telah ditentukan oleh guru da hasil ringkasan mereka diceritakan di kelas.

6) Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk mengingatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas anak-anak. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat tulisan tentang topik yang mereka sukai. Pada kesempatan ini pula mereka diajarkan bagaimana cara menulis apa yang diketahui dari hasil yang telah mereka baca. Tentu tidak lupa dengan bimbingan guru.

7) Mungundang para ahli untuk berceramah ringan dengan topik menariktentang kehidupan para tokoh misalnya. Dimana dia juga menganjurkan buku-buku yang menarik selain buku yang diceramahkan tersebut.

8) Mengadakan pameran buku secara teratur, misalnya bila ada buku-buku baru. Pameran dihubungkan dengan hari-hari besar dan topiknya disesuaikan.

9) Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku, klipinh dan sebagainya.

10) Kegiatan berdarmawiasata, misalnya ke kebun binatang, untuk melihat-lihat binatang yang pernah dibaca dari buku-buku.26

Usaha untuk menarik minat baca siswa yang ditawarkan oleh Sudarnoto Abdul Hakim yang kedua adalah mengadakan kegitan yang secara langsung berkaitan dengan buku. Usaha ini tentu saja tidak kalah pentingnya dari kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan buku. Karena keduanya masing-masing memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa sebagai pengguna perpustakan. Namun yang paling penting adalah kedua usaha tersebut memiliki target dan tujuan yang sama, yakni pembinaan minat baca agar minat baca siswa meningkat dari waktu ke waktu.

26

20

Lebih lanjut Madjito menjelaskan bahwa terdapat faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembinaan minat baca di dalam perpustakaan, antara lain;

a. Faktor internal

1) Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan

Jumlah pengelola perpustakaan baik yang berpredikat pustakawan, yang berpendidikan jurusan perpustakaan maupun tenaga struktural masih jauh dari yang diharapkan.

2) Kurangnya dana pembinaan minat baca

Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas tanggung jawab, namun banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana.

3) Terbatasnya bahan pustaka

Ketebatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang dilayankan di perpustakaan.

4) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan

5) Kebanyakan perpustakaan baru pada tingkat pemberian layanan peminjaman. Layanan-layanan lainnya seperti layanan referensi, layanan pemutaran film dan masih banyak lagi belum disajikan di perpustakaan

6) Terbatasnya ruangan perpustakaan

7) Banyak perpustakaan yang yang ruangannnya belum diengkapi dengan ruangan-ruangan seperti: ruang baca, ruang pemutaran film, ruang serbagu dan lain-lain.

8) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan

9) Banyak peppustakaan yang belum memiliki peralatan yang dapat mendukung pembinaan minat baca seperti: proyektor, mesin potokopi. 10) Kurang sentralnya lokasi perpustakaan

11) Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena letaknya tidak strategis.

12) Kurangnya promosi / pemasyarakatan perpustakaan.

13) Kurangnya promosi/pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan tidak banyak anggota perpustakaan memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. 27

Faktor internal yang dimaksud diatas adalah faktor dari dalam perpustakaan itu sendiri dalam mempengaruhi minat baca. Karena perpustakaan dengan minat baca adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat

27

dipisahkan. Peran perpustakaan dalam peningkatkan minat baca cukup besar. Bila faktor internal perpustakaan dijalankan secara maksimal maka pengingkatan minat baca akan efektif. Sebaliknya apabila faktor internalnya tidak dijalankan secara maksimal maka jangan berharap hasilnya juga maksimal.

b. Faktor eksternal

1) Kurangnya partisipasi pihak – pihak yang terkait dengan pembinaan minat baca hal ini tampak antara lain, di lingkungan keluarga banyak orang tua yangkurang memperhatikan pengembangan minat baca anak-anaknya.

2) Kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca anat perpustakaan belum banyak upaya dilakukan untuk menggiatkan jaringan kerjasama.

3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca seperti industri, perushaan serta usaha bisnis lainnya belum banyak berpartisispasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca baik bagi pegawainya maupun masyarakat sekitarnya.

4) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca 5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.

yang ditulis mereka terutama yang diperkirakan laris dipasaran.28

Dokumen terkait