• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas XI IPS 1

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada tanggal 1 Oktober - 20 November 2012.

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi pendahuluan dan

wawancara secara lisan dengan guru dan siswa untuk mengetahui

permasalahan kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 sebagai

dasar penyusunan rancangan dan pelaksanaan PTK. Berikut ini disajikan

uraian kegiatan-kegiatan tersebut:

1. Penelitian Pendahuluan

Observasi pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui proses belajar

mengajar di kelas. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober

2012 pada jam pelajaran ke 5-6 atau jam 10.00-11.30 WIB. Guru

pengampu mata pelajaran akuntansi yang juga menjadi guru mitra dalam

penelitian ini adalah Ibu Agustina Vista Elprina Gaudiawati, S.Pd.

Jumlah siswa di kelas XI IPS 1 pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 31

siswa. Materi yang dipelajari saat dilakukan observasi adalah jurnal

penyesuaian. Berikut ini dijabarkan hasil-hasil observasi:

a. Observasi tindakan guru (observing teacher)

Berikut ini disajikan rangkuman kegiatan guru pada aspek

pra pembelajaran dan membuka pembelajaran:

Tabel 5.1

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pendahuluan Sebelum Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I

II

PRA PEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

1 2 4 5

1 2 4 5

1 2 4 5 1 2 4 5

Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa guru sudah memeriksa

kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran dengan baik. Guru

tidak memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.

Sedangkan dalam kegiatan membuka pembelajaran, guru telah

melakukan kegiatan apersepsi dengan baik, tetapi belum terlihat

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan tidak

menyampaikan rencana kegiatannya.

2) Kegiatan inti pembelajaran

Berikut ini disajikan rangkuman kegiatan guru dalam inti

Tabel 5.2

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Inti Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan

media

2. Menghasilkan pesan yang menarik

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

belajar

E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif

F. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Melakukan penilaian awal

2. Memantau kemajuan belajar

3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

G. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa guru menguasai materi

pembelajaran. Guru juga sudah melaksanakan pembelajaran

sesuai kompetensi yang hendak dicapai, runtut, dan waktu yang

digunakan sudah pas dalam pembelajaran. Guru menunjukkan

sikap terbuka terhadap respon-respon positif dari siswa.

Tugas-tugas dan penilaian yang diberikan guru tepat dan sesuai dengan

kompetensi yang hendak dicapai. Guru juga sudah menggunakan

bahasa baik secara lisan maupun tertulis dengan baik.

Namun, pembelajaran yang disampaikan oleh guru kurang

kontekstual. Media yang digunakan oleh guru juga kurang

sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menjadi

kurang.

3) Kegiatan penutup pembelajaran

Berikut rangkuman kegiatan guru dalam penutup proses

belajar mengajar:

Tabel 5.3

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Penutup Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR IV PENUTUP

A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

B. Pelaksanaan tindak lanjut

1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan

1 2 4 5

1 2 4 5

1 2 4 5

1 2 4 5

Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa, guru sudah baik dalam

menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Tetapi guru tidak

melakukan refleksi dan memberikan tugas lanjutan baik untuk

remedial maupun pengayaan.

b. Observasi tindakan siswa (observing students)

Tabel 5.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Siswa siap mengikuti

pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan jam istirahat yang berlangsung sebelum proses pembelajaran dimulai.

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru.

√ Hanya 10 orang siswa yang sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan guru.

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.

√ Dari 31 siswa hanya 7 siswa yang aktif

menanggapi pembahasan pelajaran

4 Siswa mencatat hal-hal penting.

√ 80% siswa mencatat hal-hal yang dicatat guru di papan tulis.

5 Siswa mengerjakan

tugas dengan baik. √ 10 orang siswa mengerjakan tugas dengan baik. Siswa lainnya tidak mengerjakan tugas sendiri dan meminta bantuan teman yang lain.

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebelum memulai pelajaran, siswa

masih sibuk dengan kegiatan masing-masing bahkan sampai saat guru

telah memasuki kelas. Saat proses pembelajaran dimulai, siswa masih

kurang perhatian terhadap apa yang diberikan guru. Siswa yang

memperhatikan penjelasan guru hanya sebagian dan yang menanggapi

pembahasan pelajaran secara aktif hanya 7 siswa. Walaupun tidak

memperhatikan guru, tetapi sebagian besar siswa tetap mencatat

hal-hal penting terutama yang dicatat guru di papan tulis. Saat diberikan

tugas, hanya sebagian kecil siswa yang bersungguh-sungguh

mengerjakan tugas dengan baik, sedangkan sebagian besar siswa yang

lain tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan meminta bantuan

c. Observasi terhadap kelas (observing classroom)

Kondisi ruang kelas XI IPS 1 secara fisik memiliki fasilitas yang

sangat memadai untuk dilaksanakan proses belajar mengajar. Kelas

memiliki 1 whiteboard, 1 buah meja guru, 1 buah kursi guru, 1buah

jam dinding, 2 buah kipas angin, 1 buah papan pengumuman, 1 buah

lemari, 40 buah meja belajar siswa, 40 buah kursi siswa, 1 buah papan

presensi, 1 buah papan daftar ulangan, 1 buah viewer, 1 buah screen, 2

buah kipas angin, dan berbagai hiasan dinding. Kelas juga memiliki

catatan kemajuan kelas untuk mencatat aktivitas apa yang dilakukan

di kelas dan materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu juga ada

catatan berkas pengembalian ulangan untuk mengecek berkas ulangan

yang telah dibagi guru. Berbagai fasilitas yang ada di kelas itu telah

cukup menunjang proses pembelajaran di kelas.

Kelas memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang cukup

memadai. Namun, posisi jendela yang terbuka terkadang mengganggu

konsentrasi siswa karena saat ada yang lewat di depan kelas, siswa

cenderung lebih tertarik untuk melihat keluar. Tata letak kelas kurang

mendukung karena kelas memiliki meja dan kursi yang lebih banyak

dari jumlah siswa sehingga kelas menjadi lebih sempit. Hal ini

menyebabkan sirkulasi siswa dan guru di dalam kelas menjadi agak

sulit. Hasil observasi terhadap kelas terdapat di lampiran 23, halaman

205. Sedangkan tata letak kelas terdapat pada lampiran 20, halaman

d. Wawancara terhadap guru

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mengenai proses

pembelajaran yang selama ini guru terapkan di kelas. Dari wawancara

ini diketahui bahwa metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru

adalah ceramah, diskusi, dan latihan soal. Guru menggunakan metode

ceramah terutama saat mempelajari materi baru karena lebih mudah

dalam menjelaskan ke siswa dan tidak banyak memakan waktu.

Sedangkan diskusi lebih dipilih guru untuk penyelesaian soal-soal

yang sulit. Dalam wawancara ini guru mengakui bahwa dalam

mempelajari jurnal penyesuaian, siswa perlu berulang kali dijelaskan

terutama untuk kelas XI karena ini materi baru dipelajari oleh mereka.

Dan dalam materi ini banyak nama-nama akun baru dan butuh banyak

latihan untuk bisa memahaminya dengan baik. Hasil wawancara ini

tersaji dalam lampiran 24, halaman 206.

e. Wawancara terhadap siswa

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap siswa untuk

mengetahui pendapat mereka tentang motivasi mereka saat proses

pembelajaran dan pemahaman materi jurnal penyesuaian. Dalam

wawancara diketahui bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran

kurang karena model pembelajaran yang digunakan guru monoton,

sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mengobrol

dengan temannya. Guru memang banyak memberikan latihan soal,

ceramah, sedangkan siswa tidak dapat dengan mudah memahami

bahasa yang digunakan guru karena tidak kontekstual. Hasil

wawancara dengan siswa terdapat pada lampiran 25, halaman 208.

f. Deskripsi Motivasi Belajar

Pengumpulan data juga dilakukan melalui pembagian kuesioner

motivasi kepada siswa. Tujuan pengumpulan data ini adalah untuk

mengetahui motivasi awal siswa. Pengisian kuesioner dilakukan pada

hari Sabtu tanggal 17 November 2012. Jumlah siswa sebanyak 27

orang. Motivasi siswa dirangkum pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Awal Pembelajaran

No. Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 69 – 80 0 0% Sangat Tinggi 2 60 – 68 1 3,70% Tinggi 3 54 – 59 10 37,04% Sedang 4 48 – 53 8 29,63% Rendah 5 20 – 47 8 29,63% Sangat Rendah 27 100%

Sumber: Data Primer (Lampiran 26, halaman 210)

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai

berikut: 1 siswa (3,70%) tinggi, 10 siswa (37,04%) sedang, 8 siswa

(29,63%) rendah, dan 8 (29,63%) sangat rendah. Hasil perhitungan

statistik rata-rata (mean) diperoleh hasil = 51,70, nilai modus 57, dan

nilai tengah (median) 51. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebagaimana diuraikan

di atas dapat diidentifikasi persoalan pembelajaran sebagai berikut:

a. Pembelajaran berpusat pada guru. Metode pembelajaran yang

diterapkan guru tidak bervariasi dan tidak kontekstual sehingga

membuat siswa menjadi tidak termotivasi untuk belajar.

b. Mayoritas siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

Metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini tidak menarik

minat siswa. Akibatnya dalam proses pembelajaran siswa cenderung

mengobrol dengan temannya dan melakukan berbagai kegiatan lain

yang tidak mendukung proses pembelajaran. Dampaknya adalah

tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik.

Permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut diduga kuat

berakar dari adanya permasalahan pembelajaran yang disebabkan oleh

metode pembelajaran yang tidak tepat yang diterapkan guru dalam proses

pembelajaran.

Oleh karenanya, guru mitra bersama peneliti berencana akan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam

pembelajaran. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran, siswa terlibat secara aktif dan

merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Hal demikian diharapkan

siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dan

2. Deskripsi PTK

Berikut ini diuraikan tahap penelitian tindakan kelas mulai dari

perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi.

a. Menyusun rencana tindakan (planning)

Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan pendahuluan, peneliti

bersama guru menyusun perencanaan tindakan kelas. Berikut ini

disajikan langkah-langkah perencanaan tindakan:

1) Peneliti bersama guru mitra membagi siswa menjadi 6 kelompok,

dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Pembagian

kelompok terdapat dalam lampiran 8, halaman 166.

2) Peneliti membuat instrumen observasi sebagai berikut:

a) Lembar observasi tindakan guru

Lembar ini bertujuan untuk mendokumentasikan secara

tertulis kegiatan guru selama proses pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

berlangsung.

b) Lembar observasi perilaku siswa

Lembar observasi perilaku siswa bertujuan untuk

mendokumentasikan secara tertulis perilaku siswa saat proses

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT berlangsung.

Lembar observasi kelas bertujuan untuk mendokumentasikan

secara tertulis kondisi kelas saat pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

d) Pedoman wawancara

Wawancara diperlukan untuk mengetahui pendapat guru dan

siswa secara lisan setelah pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

e) Lembar refleksi

Lembar refleksi digunakan untuk menganalisis, memaknai,

dan membuat kesimpulan dari pembelajaran.

3) Menyiapkan media pembelajaran

a) Media yang secara umum digunakan dalam proses

pembelajaran adalah papan nama kelompok, viewer, peluit,

stopwatch, kartu kuning, dan kartu merah.

b) Media yang harus disiapkan dalam kegiatan teams adalah

sebagai berikut:

(1) Handout

Handout dibuat sebagai ringkasan materi pembelajaran

dan dapat membantu siswa dalam berdiskusi

mengerjakan LKS. Handout terdapat dalam lampiran 28,

halaman 243.

LKS berisi soal-soal yang dapat dikerjakan siswa secara

berkelompok dengan cara berdiskusi (lampiran 29,

halaman 247).

c) Media yang harus disiapkan dalam tahap games adalah:

(1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011

Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 ini

dirancang supaya siswa mengetahui saldo dari akun-akun

sebelum dilakukan penyesuaian. Setiap kelompok

mendapat satu buah neraca saldo Stece Travel per 31

Desember 2011 (lampiran 30, halaman 250).

(2) Kertas coret-coretan

Setiap kelompok mendapat kertas HVS kosong yang

dapat digunakan untuk coret-coretan.

(3) Kartu bukti memorial

Kartu bukti memorial dibuat sebagai soal dalam tahap

games. Kartu bukti memorial diberi nomor sesuai dengan

nomor urut soal. Setiap kelompok mendapat 7 kartu

bukti memorial (lampiran 31, halaman 251).

(4) Kartu perhitungan dan analisis

Kartu ini mencantumkan cara perhitungan beserta

analisis transaksi penyesuaian dari soal yang telah

pengoreksian. Setiap kelompok mendapat 14 kartu

perhitungan dan analisis (lampiran 32, halaman 255).

(5) Kartu jurnal

Kartu jurnal berisi jurnal penyesuaian dari transaksi yang

ada. Kartu ini diberi kode untuk memudahkan

pengoreksian. Setiap kelompok mendapat 14 kartu jurnal

(lampiran 34, halaman 263).

(6) Kartu pengecoh

Kartu pengecoh ini merupakan kartu yang jawabannya

salah. Kartu pengecoh terdiri dari kartu pengecoh

perhitungan dan analisis (lampiran 33, halaman 259) dan

kartu pengecoh jurnal (lampiran 35, halaman 267).

(7) Lembar jawab tempel

Lembar jawab tempel ini digunakan untuk menempelkan

kartu-kartu bukti memorial sesuai urutan nomor soal,

serta kartu perhitungan dan analisis, dan kartu jurnal

yang merupakan jawaban dari soal. Lembar jawab

tempel ini terdapat dalam lampiran 36, halaman 271.

(8) Uang mainan

Uang mainan ini digunakan sebagai modal investasi.

Setiap kelompok mendapatkan modal untuk melakukan

investasi sebesar Rp 50.000,00 (lampiran 37, halaman

(9) Satu buah kotak investasi untuk setiap kelompok.

(10)Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok

Lembar kunci jawaban berisi kode jawaban yang benar.

Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok dipegang

oleh fasilitator untuk mengoreksi jawaban kelompok dan

mencatat skor yang diperoleh oleh setiap kelompok

(lampiran 38, halaman 278).

d) Media yang harus disiapkan dalam tahap tournament adalah:

(1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2010

Neraca saldo ini berisi saldo dari setiap akun dalam Stece

Travel per 31 Desember 2010 sebelum penyesuaian.

Setiap kelompok mendapat 1 lembar (lampiran 39,

halaman 280).

(2) Kertas HVS untuk lembar jawaban

Setiap kelompok akan diberikan kertas HVS kosong

untuk menuliskan jawaban pada tahap tournament.

(3) Uang mainan

Sama seperti dalam tahap games, uang mainan

digunakan sebagai modal kelompok untuk melakukan

investasi. Setiap kelompok mendapatkan modal sebesar

Rp 50.000,00 (lampiran 37, halaman 277).

(4) Satu buah kotak investasi untuk setiap kelompok

Lembar soal pada tahap tournament ini dipegang dan

dibacakan oleh guru (lampiran 40, halaman 281).

(6) Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok

Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok dipegang

oleh fasilitator untuk mengoreksi jawaban dan mencatat

skor yang diperoleh setiap kelompok (lampiran 41,

halaman 282).

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini pada hari Selasa, 20 November 2012 pada

jam pelajaran ke 1-2 pukul 06.45-08.00 WIB. Jumlah siswa kelas XI

IPS 1 pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 31 siswa. Seluruh siswa

hadir pada saat pelaksanaan tindakan kelas. Langkah-langkah pada

tahap ini sebagai berikut:

1) Guru membuka pembelajaran

a) Guru memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran, dan

media.

b) Guru memeriksa kesiapan siswa.

c) Guru mitra memberikan salam pembuka dan melakukan

presensi.

d) Guru mitra membagi siswa menjadi 6 kelompok dan meminta

siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya.

e) Guru mitra menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang

f) Guru mitra memberikan apersepsi dan motivasi.

g) Guru mitra menjelaskan tentang model pembelajaran

kooperatif tipe TGT yang akan diterapkan pada pembelajaran

kali ini.

h) Guru membagikan soal pre-test

Peneliti melakukan pre-test pada hari Selasa, 20 November

2013. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Awal Pembelajaran

No. Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 81 – 100 0 0% Sangat Paham 2 66 – 80 0 0% Paham 3 56 – 65 6 19,35% Cukup Paham 4 46 – 55 12 38,71% Tidak Paham 5 0 – 45 13 41,94% Sangat Tidak Paham

31 100%

Sumber: Data primer (lampiran 27, halaman 230)

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pemahaman siswa sebelum

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah

sebagai berikut: 6 siswa (19,35%) cukup paham, 12 siswa

(38,71%) tidak paham, dan 13 siswa (41,94%) sangat tidak

paham. Hasil perhitungan statistik rata-rata (mean) diperoleh

hasil = 44,09, nilai modus 60, dan nilai tengah (median) 47.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum siswa

i) Guru mitra dibantu fasilitator menyiapkan segala keperluan

yang dipakai dalam pelaksanaan PTK.

j) Guru mitra meminta siswa memakai kartu bernomor yang

tersedia di meja.

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini dilaksanakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

a) Teams

(1) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan handout

untuk dibaca siswa.

(2) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan Lembar Kerja

Siswa untuk dikerjakan siswa dalam kelompoknya

masing-masing.

(3) Guru mitra dibantu fasilitator menarik kembali Lembar

Kerja Siswa.

b) Games

Prosedur dan aturan main dalam games adalah sebagai

berikut:

(1) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam

pelaksanaan games dan dibantu fasilitator dalam

memberikan simulasi secara singkat.

(a) Fasilitator membagi neraca saldo Stece Travel per

31 Desember 2011, kertas coret-coretan, kartu, dan

uang mainan kepada masing-masing kelompok.

(b) Setiap anggota diberikan kartu permainan secara

acak, masing-masing siswa memegang 6-7 buah

kartu.

(c) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp

50.000,00 sebagai modal untuk investasi.

(d) Saat guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang

sudah disediakan”, siswa melakukan investasi.

(e) Saat guru mengatakan “Silahkan kerjakan soal

nomor satu” (peluit 1x), siswa yang memegang kartu Bukti Memorial nomor satu menjatuhkan kartunya

di atas meja. Lalu siswa yang bersangkutan/lain

yang memegang kartu perhitungan/analisis dan

jurnal menyusul menaruh kartu miliknya yang cocok

dengan Bukti Memorial.

(f) Saat peluit 2x dibunyikan, perwakilan kelompok

maju untuk menempelkan kartunya di depan kelas.

(g) Setelah peluit 3x dibunyikan, perwakilan kelompok

(h) Fasilitator yang bertugas mengecek jawaban siswa

di depan kelas melaporkan jawaban siswa setiap

kelompok kepada fasilitator kelompok.

(i) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan

bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban

salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai

dengan investasi.

(3) Aturan main dalam games sebagai berikut:

(a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu

hitung elektronik (kalkulator/HP).

(b) Antar anggota tidak diperbolehkan menukarkan

kartu miliknya dengan anggota lain.

(c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan

investasi pada setiap soal dan uang investasi yang

dimiliki kelompok wajib habis.

(d) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 2 menit.

(e) Setiap anggota kelompok tidak diperbolehkan

berdiskusi baik secara verbal maupun non verbal

dengan teman satu kelompoknya maupun kelompok

lain.

(f) Diskusi diperkenankan melalui media tulisan

menggunakan HVS yang telah disediakan.

(h) Perwakilan kelompok yang menempelkan jawaban

tidak diperkenankan kembali ke kelompok sebelum

peluit 3x dibunyikan.

(i) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan

diberikan peringatan berupa kartu KUNING.

Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan

kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan

melanjutkan mengerjakan nomor soal yang

bersangkutan.

(4) Begitu seterusnya sampai semua soal games selesai

dikerjakan.

(5) Guru mitra dibantu fasilitator menarik perlengkapan

games.

c) Tournament

Prosedur dan aturan main dalam tournament adalah:

(1) Guru mitra dibantu fasilitator mempersiapkan

perlengkapan untuk tournament.

(2) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam

tournament.

(3) Berikut ini prosedur tournament:

(a) Kelompok diberi neraca saldo dan kertas HVS oleh

(b) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp

50.000,00 sebagai modal untuk investasi.

(c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan

investasi pada setiap soal dan uang investasi yang

dimiliki kelompok wajib habis.

(d) Guru mitra memberikan petunjuk bahwa kelompok

boleh melakukan investasi.

(e) Guru mitra membacakan soal sesuai dengan nomor.

(f) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh

mengerjakan soal di kertas HVS yang telah

disediakan.

(g) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda berakhirnya

waktu pengerjaan soal dan siswa harus mengangkat

jawabannya.

(h) Guru membacakan jawaban.

(i) Fasilitator mengoreksi jawaban kelompok dan

mencatat skor yang diperoleh kelompok.

(j) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan

bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban

salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai

dengan investasi.

(a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu

hitung elektronik (kalkulator/HP).

(b) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 1,5 menit.

(c) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan

diberikan peringatan berupa kartu KUNING.

Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan

kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan

melanjutkan mengerjakan nomor soal yang

Dokumen terkait