• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

a. Tempat Pelaksanaan Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an

Pada tahap observasi, peneliti melakukan observasi di kelas VIII E. Kelas VIII E terletak di lantai III sebelah kanan ruang bimbingan konseling. Kelas ini dilengkapi dengan AC, proyektor, loker siswa terletak di belakang tempat duduk siswa, lemari buku sebagai pendukung sumber belajar lain terletak di depan kelas samping meja guru, papan tulis, meja guru, mading, tempat siswa berkreasi, misalnya pada tahun baru Islam tema mading tentang Islam, hari pahlawan tema mading tentang pahlawan, dan sebagainya. Tiap-tiap siswa memiliki tempat duduk dan kursi, terdiri 4 banjar horizontal, tiap banjar terdiri dari 4 baris vertikal, tiap baris diisi oleh dua siswa. Sistem tempat duduk selang-seling baris pertama diisi oleh perempuan, baris ke dua diisi oleh laki-laki dan seterusnya. Di depan kelas terdapat kotak sampah dan rak sepatu sehingga lingkungan kelas tampak bersih dan rapi. Suasana pra pembelajaran sangat kondisif, guru mempersilahkan siswa merapihkan masing-masing tempat duduknya, karena pada saat

itu telah berlangsung sholat zuhur berjamaah. Dan mempersilahkan siswa duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah seluruh siswa merapihkan meja dan kursinya, duduk dengan rapih, lalu mereka mengeluarkan buku paket, dan menjawab salam pembuka dari guru. Sebelum memulai pelajaran, guru menanyakan kesiapan siswa, dengan cara bertanya apakah sudah siap menerima pelajaran, dan bertanya adakah siswa yang belum hadir atau berhalangan hadir. Pada saat itu terdapat satu siswa berhalangan hadir karena sedang sakit.

b. Pelaku Pelaksanaan Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an 1) Peserta Didik

Peserta didik di kelas VIII E berjumlah 28 siswa. terdiri dari 13 laki-laki dan 16 perempuan. Adapun latar belakang pendidikan peserta didik adalah 18 orang lulusan Madrasah Ibtadaiyah (MI) dan 11 orang lulusan Sekolah Dasar (SD). Dalam keseharianya pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan mengunakan seragam. dan jilbab bagi peserta didik perempuan.

2) Guru

Guru al-Qur’an Hadits di kelas VIII E adalah seorang guru perempuan bernama Ibu Alpiah, S.Pd.I, mengajar di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan sejak tahun 2012. Beliau merupakan guru rumpun bidang studi pendidikan agama Islam. Beliau mengajar pelajaran al-Qur’an Hadits. Selain itu, di luar kelas beliau merupakan mentor kegiatan tahsin bagi peserta didik yang belum cakap membaca Al-Qur’an.

3) Faktor lain

Adapun faktor pendukung kecakapan membaca Al-Qur’an siswa adalah diadakanya kegiatan habitual curriculum setiap senin sampai rabu dan tahsin al-Qur’an setiap dua kali dalam satu minggu. Adapn kegiatanya adalah membaca asmaul husna bersama-sama, sholat dhuha berjama’ah, doa dipimpin oleh siswa secara bergiliran,

tilawah, hafalan bacaan sholat beserta dengan arti, hafalan juz 30 dan surat-surat pilihan. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kelas masing-masing dipimpin oleh wali kelas. Khusus untu hafalan, siswa dapat menyetorkan hafalan mereka di luar jam yang ditentukan kepada wali kelas atau guru agama Islam. Untuk kegiatan tahsin dikhususkan bagi siswa yang belum cakap membaca al-Qur’an, setiap siswa mendapatkan mentor guru agama mendampingi, menyimak, dan membenarkan bacaan siswa.

c. Aktivitas Pelaksanaan Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an

Sebelum melanjutkan materi berikutnya, guru mengajukan pertanya tentang materi minggu lalu yaitu tentang kandungan surah al-Ma’un dan hukum nun mati/ nun sukun. Pada saat itu materi yang sedang dibahas adalah mengenai kandungan surah al-Quraisy, guru tidak langsung menjelaskan namun terlebih dahulu guru melakukan bimbingan baca tulis al-Qur’an khususnya pada surah al-Quraiys. Bimbingan ini bertujuan agar saat melafalkan surah al-Quraisy siswa mampu melafalkan dengan tartil, dan pada saat menuliskan surah al-Quraiys siswa mampu menuliskan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan huruf hijaiyyah. Guru melafalkan surat al-Quraiys diikuti oleh siswa dengan tartil. Kemudian guru meminta siswa mengamati teks surah Al-Quraisy ayat demi ayat, lalu guru bertanya terdapat hukum bacaan apa saja yang terdapat pada tiap ayat dari surah al-Quraisy berdasarkan materi hukum bacaan yang telah mereka pelajari. siswa lain mendengarkan dan membenarkan apabila terdapat jawaban yang kurang benar. Lalu dilanjtkan dengan kegiatan menulis surat al-Quraisy di dalam buku tugas siswa. dan meminta perwakilan siswa menuliskan di papan tulis. Pada saat menuliskan ayat siswa saling bertanya bagaimana penulisan huruf hijaiyyah dan syakkalnya. Misalnya pada lafaz basmallah syakal mim pada lafaz “نمحرلا” menggunakan alif kecil berdiri bukan fathah, dan penulisan lafaz “شيرقلا

“ penulisan sha di akhir kata perutnya gendut atau tidak. Karena jika tidak gendut ia serupa dengan huruf ra’. guru merespon jawaban siswa dengan mengucapkan, ahsanta/ahsanti, good, dan great kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah selesai menuliskan surah al-Quraisy, siswa mengumpulkan tulisanya kepada guru, lalu guru mengoreksi dan menilai hasil tulisan siswa, seperti cara memberi syakkal, dan kaidah penulisan arab. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan dan membenarkan tulisan siswa yang terdapat pada papan tulis. Sumber belajar yang digunakan adalah LKS, al-Qur’an dan terjemahanya. Pada saat pelaksanaan bimbingan baca tulis al-Qur’an, guru menggunakan media yang tersedia di kelas, yaitu papan tulis, penghapus, spidol, dan penggaris. adapun metode yang diterapkan oleh guru yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.

2. Data Wawancara

a. Wawancara Kepala Madrasah

Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik, madrasah memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada guru berupa kegiatan terprogram. pada pelaksanaanya kurikulum yang gunakan di Madrasah Pembangunan adalah dwi kurikulum. Kurikulum 2013 untuk siswa kelas tujuh, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk siswa kelas delapan dan Sembilan. Setiap akhir pekan kepala madrasah dan guru melaksanakan evaluasi mengajar. Sebagai kegiatan pendukung pembelajaran membaca dan menulis di luar kelas, madrasah melaksanakan kegiatan BBQ (bina baca Qur’an) dan kemudian pada semester ini diganti dengan tahfidz dan tahsin. Tingkat pemahaman siswa diukur melalui hasil ujian, baik ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian kenaikan kelas. Dalam mendukung prestasi siswa madrasah melaksanakan event perlombaan baik dari tingkat sekolah, nasional, bahkan internasional. Kepala Madrasah berharap setelah lulus

dari Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik, dan menerapkan pembelajaran yang telah mereka dapat selama menimba ilmu di Madrasah.

b. Wawancara Guru Al-Qur’an Hadits

Menurut guru al-Qur’an Hadits tidak ada pembahasan yang sulit dalam pembelajaran, hanya saja siswa kesulian dalam tool pembelajaran al-Qur’an Hadits yaitu membaca dan menulis bahasa Arab. Karena pembelajaran al-Qur’an Hadits tidak terlepas dari membaca dan menulis ayat atau hadits, ditemukan terdapat siswa menuliskan “ain” seperti angka tiga. Sehingga dalam menyikapi kesulitan siswa guru berinisiasi melaksanakan bimbingan baca tulis al-Qur’an sebelum memasuki materi. Adapun langkah-langkah pelaksanaanya adalah di awal pembelajaran guru membaca surat dengan tartil diikuti oleh siswa. Kemudian guru menunkuk beberapa siswa atau siswa menunjuk diri membaca ayat secara bergantian, dan siswa lain menyimak. Setelah membaca, guru meminta siswa menyebutkan hukum bacaan yang terkandung dalam surat berdasarkan hukum bacaan yang telah mereka pelajari. Siswa lain menyimak dan membenarkan apabila jawaban temanya kurang tepat. Selanjutnya guru meminta siswa menuliskan ayat atau hadits di buku tugas, lalu dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi dan di nilai. Guru meminta perwakilan siswa menuliskan di papan tulis dan siswa lain memperhatikan dan mengoreksi tulisan temanya. Dan diakhiri dengan koreksi guru. menurut guru setelah mengikuti bimbingan baca tulis al-Qur’an hasil belajar siswa meningkat, dan siswa lebih hati-hati pada saat menulis dengan memperhatikan kaidah menulis yang benar.

c. Wawancara Siswa

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa. Yaitu siswa yang memiliki tingkat kognitifnya low, medium, dan high, dilihat

berdasarkan hasil belajar siswa. Siswa berbeda pendapat mengenai kesulitan pembelajaran al-Qur’an Hadits. Kesimpulan yang peneliti peroleh ketiganya senang dengan diadakanya bimbingan baca tulis al-Qur’an, karena sangat membantu siswa, pada saat ulangan siswa mampu menulis ayat dan sedikit terjadi kesalahan. Dan dengan membaca berulang-ulang sebelum materi dapat merangsang hafalan siswa. Karena salah satu output pembelajaran al-Qur’an Hadits adalah menghafal ayat atau hadits. Ayat atau hadits yang guru sampaikan pada saat bimbingan adalah ayat atau hadits yang terdapat pada materi sehingga saling bersinergi.

3. Data Dokumentasi

Dokumen yang dimaksud adaah hasil ulangan harian 1 al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII E. hasil belajar tersebut menunjukkan 9 siswa yang belum mencapai KKM. Kelas VIII E merupakan kelas regular, KKM pembelajaran al-Qur’an Hadits adalah 75. Berbeda dengan kelas bilingual KKM yang ditetapkan adalah 78. Bagi siswa yang belum mencapai KKM guru melaksanakan remedial membaca surat al-Ma’un beserta dengan arti. Pada materi surah al-Quraiys guru belum melaksanakan ulangan harian. Sehingga data hasil belajar yang peneliti dapat baru berupa data hasil belajar ulangan harian 1.

Dokumen terkait