• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Observasi

Kegiatan PPKT tahun akademik 2014/2015 berlangsung selama 4 bulan, yaitu dihitung kurang lebih 16 kali pertemuan pengajaran. Dalam pelaksanaannya, PPKT dimulai dari tahap pengenalan atau orientasi pembekalan PPKT yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa FITK, dan khususnya mahasiswa Pendidikan IPS yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini. Dalam kegiatan orientasi pembekalan PPKT ini, para mahasiswa selaku praktikan mendapatkan arahan langsung dari panitia Lab.FITK UIN Jakarta selaku panitia teknis pelaksanaan PPKT. Dalam arahan itu, mahasiswa diberikan pembekalan atau pengenalan mengenai PPKT, petunjuk-petunjuk pengisian form, tata tertib pelaksanaan PPKT, serta pengalaman-pengalaman PPKT sebelumnya. Dari kegiatan orientasi tersebut mahasiswa diharapkan lebih siap ketika terjun ke sekolah sebagai mahasiswa praktikan. Selain kegiatan orientasi yang diberikan Lab.FITK

68

UIN, mahasiswa praktikan juga diberi kesempatan untuk orientasi di sekolah tempat berlangsungnya kegiatan PPKT.

Para mahasiswa selaku praktikan PPKT melakukan proses pengenalan, pengkodisian, dan adaptasi ke berbagai elemen sekolah yang ada. Kegiatan ini berlangsung selama satu minggu penuh. Hal yang di amati dari kegiatan orientasi di sekolah diantaranya mahasiswa praktikan mencari informasi tentang peraturan sekolah atau tata tertib sekolah, sistem atau tata kelola sekolah, struktur kepengurusan sekolah juga sarana dan prasarana sekolah mulai dari ruang kelas, ruang guru dan staf, perpustakaan, Laboratorium, ruang ekstrakulikuler, mushola hinggga kantin. Selain itu para mahasiwa praktikan melakukan perkenalan dengan staf dewan guru serta para staf. Dan yang tidak kalah penting, sebelum ditugaskan untuk mengajar dikelas, mahasiswa praktikan terlebih dahulu mengamati kondisi kelas dan aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa di dalam kelas yang dibimbing oleh guru pamong, tujuannya agar mahasiswa praktikan lebih siap dalam mengkodisikan dan lebih mengetahui karakter kelas.

Dari kegiatan orientasi tersebut, sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dengan adanya pengenalan atau pembekalan mahasiswa menjadi mengetahui gambaran secara umum tentang sekolah tempat praktik serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama PPKT. Selain itu, mahasiswa melakukan observasi atau pengamatan kondisi kelas dan juga asistensi, pelaksanan kegiatan asistensi ini meliputi kegiatan-kegiatan pra- pembelajaran maupun pada saat pembelajaran di dalam kelas yaitu mahasiswa mengajar di kelas dan didampingi guru pamong dan penyusunan RPP. Setelah melaksanakan asistensi mahasiswa diberikan kesempatan mengajar secara mandiri, dan guru pamong mulai mengurangi intensitasnya dalam melakukan pengamatan, dalam hal ini guru praktikan dituntut untuk mengajar secara mandiri, mulai dari proses pembukaan kelas, kegiatan inti, hingga penutupan dalam setiap tatap muka. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih siap mengajar di kelas

dan untuk melatih praktikan agar bertanggung jawab penuh sebagai seorang guru.

Adapun untuk lebih mengasah kemampuan atau keterampilan mahasiswa selain mengajar, yaitu dengan melaksanakan pengelolaan administrasi kependidikan misalnya dengan menjadi guru piket, merekap absen, mengawas ujian, dan administasi perpustakaan. Serta untuk mengasah kemampuan dan keterampilan sosial mahasiswa diwajibkan mengadakan pengabdian kependidikan yang meliputi kegiatan administrasi, turut serta acara sekolah dan membuat suatu proyek yang dipersembahkan untuk sekolah. Di akhir kegiatan PPKT, mahasiswa praktikan wajib membuat laporan PPKT dan laporan penelitian PPKT.

2. Hasil Wawancara

Wawancara merupakan suatu data yang bertujuan untuk melengkapi data hasil angket. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terhadap kepala lab,FITK dan mahasiswa Pendidikan IPS.

a. Kepala Laboratorium

FITK UIN Jakarta sebagai salah satu Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan (LPTK) memiliki peranan dalam melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan kepada calon guru yang diharapkan siap dan mampu menjadi tenaga kependidikan yang berkompeten dan profesional. Proses pendidikan bagi calon guru memerlukan banyak hal, termasuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk mengajar secara langsung.

Lab. FITK sebagai laboratorium lembaga LPTK yang mempunyai peran meluluskan calon guru mempunyai program untuk mempersiapkan para mahasiswanya terjun ke dunia pendidikan setelah lulus menjadi sarjana atau S.Pd. Salah satu program yang disiapkan FITK UIN Jakarta dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional adalah Pelaksanaan Praktik Profesi

70

Keguruan Terpadu (PPKT). Hal ini sebagaimana yang diungkapkan bapak Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum, selaku ketua Lab.FITK UIN Jakarta:

“Untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap ke dunia pendidikan setelah lulus nanti, Lab.FITK UIN Jakarta memberikan fasilitas praktik mengajar langsung ke sekolah yang diaplikasikan dalam Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dengan mengajar langsung disekolah ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kompentensi- kompetensi kguruan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat selama semester sebelumnya.”6

Begitu juga yang melatarbelakangi diadakan PPKT, yang merupakan salah satu program FITK, bapak Ahmad Royani menuturkan:

“Latar belakang diadakan PPKT adalah dari tujuan LPTK sendiri, yaitu FITK UIN sebagai LPTK yang akan mencetak lulusan-lulusan calon guru yang kompeten dan profesional maka diharuskan memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa untuk mengajar secara langsung di sekolah, penyelenggaraan pengajaran di sekolah ini diaplikasikan dalam bentuk kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional di bidangnya dan memberikan bekal pengalaman (lapangan) melalui pengajaran terpadu.”7

Dengan demikian PPKT merupakan kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK untuk mengembangkan kompetensi keguruan melalui kegiatan mengajar terpadu di sekolah (real teaching). PPKT yang merupakan salah satu program yang disiapkan dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional menjadi sangat penting peranannya bagi mahasiswa FITK, karena dengan PPKT mahasisswa mendapatkan pengalaman rill tentang tugas, guru mengajar, membimbing siswa dan tugas kependidikan lainnya. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan bapak Ahmad Royani, selaku ketua Lab.FITK UIN Jakarta:

“PPKT ini sangat besar sekali manfaatnya bagi mahasiswa sebagai calon guru yaitu dapat menambah

6

Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 7

pengalaman mengajar langsung dilapangan, sebagai wahana dalam belajar untuk menjadi guru, dapat melatih keprofesionalan dalam mengajar dan sebagai bahan latihan untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan yang sebebnarnya (kelas) serta mencoba menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah.”8

Selain manfaatnya yang besar untuk mahasiswa, PPKT ini memiliki tujuan untuk membimbing para mahasiswa yang profesional dengan tugas mengajar, mendidik, mahasiswa yang mampu dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan sekolah. Sebagaimana wawancara dengan bapak Ahmad Royani sebagai berikut:

“Tujuan PPKT tentunya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana mengajar secara langsung di sekolah dan mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapatkan di selama semester sebelumnya, tujuannya untuk melatih agar mahasiswa lebih siap dan mantap dalam mengajar dan menjalankan tugas-tugas pengelolaan kependidikan lainnya.”9

Bagi mahasiswa lembaga pendidikan guru, PPKT adalah muara dari seluruh program pendidikan yang dijalani oleh mahasiswa calon tenaga pendidik di lembaga pendidikan guru. Semua kegiatan baik yang diselenggarakan dalam bentuk kuliah, praktik maupun kegiatan mandiri, diarahkan bagi terbentuknya kemampuan mengajar, yang secara terjadwal dan sistematis dibina pembentukannya pada PPKT ini.

PPKT yang dilaksanakan hendaknya dapat berjalan efektif dan menjadi salah satu cara yang tepat dalam menyesuaikan kualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calon tenaga pendidik agar sesuai dengan tuntutan jaman yang selalu menghendaki adanya perubahan. Semakin efektif pelaksanaan PPKT

8

Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 9

72

ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesiapan mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik kelak. Menurut bapak Ahmad Royani, tentang PPKT yang baik sebagai berikut:”

“PPKT berjalan dengan baik bisa dilihat itu jika mahasiswa mendapat pengalaman mengajar, kemudian memiliki kesiapan dalam mengajar, beberapa sekolah menerima mereka dalam mengajar, bahkan ada beberapa sekolah yang langsung menerima atau diangkat sebagai guru, selain itu bisa dilihat dari nilai PPKT juga, hanya nilai itu belum tentu karena setiap dosen memberikan kriteria penilaian yang berbeda-beda tapi yang jelas ketika mahasiswa itu 4 bulan di sekolah kemudian menjadi aktif, jika pihak sekolah mendapatkan banyak keuntungan, kemudian merasa senang dan terbantu.”10

Lebih lanjut bapak Ahmad Royani mengatakan:

“Namun yang masih menjadi kendala atau hambatan dalam pelaksanaan PPKT dari pihak sekolah, ada sekolah yang tidak mau menerima atau keberatan, ada pula pihak sekolah yang menerapkan aturannya sendiri, tidak sesuai dengan peraturan yang telah disepakati.”11

b. Mahasiswa PPKT

PPKT merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa Tarbiyah di UIN Jakarta agar memperoleh pengalaman dalam kegiatan sebagai guru. Mahasiswa tersebut dibimbing untuk mendapatkan pelajaran yang ditempuh dalam waktu tertentu sebagai syarat untuk memenuhi suatu program. berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswi P.IPS, Soraya mengemukakan bahwa:

“Pelaksanaan PPKT sangat penting bagi mahasiswa Tarbiyah , karena dengan PPKT atau praktek mengajar dapat menambah kemampuan belajar kita dalam mengajar dan memupuk kemampuan mengajar serta melatih kita untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan sebelum kita menjadi seorang guru yang sebenarnya”12

10

Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 11

Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 12

Dalam kegiatan PPKT ada beberapa hal yang perlu di ikuti yakni yang pertama dilakukan adalah kegiatan pendahuluan (Kegiatan orientasi pembekalan PPKT). Dalam kegiatan pembekalan mahasisawa menerima pengarahan dari dekan FITK, Kepala Laboratorium FITK UIN Jakarta dan juga menerima pengarahan dari dosen pembimbing, kepala sekolah atau madrasah, dan guru pamong.

Kegiatan orientasi pembekalan PPKT sangat penting sehingga kegiatan ini sangat disetujui mahasiswa, hal ini sesuai apa yang disampaikan saudari Rahmi Utami:

“Kegiatan orientasi pembekalan PPKT sangat penting, karena di kegiatan tersebut, kita dikasih arahan tentang bagaimana nanti disekolah, tata cara pengisian form-form PPKT, kode etik, hingga tata tertib pelaksanaannya sehingga kita jadi lebih mengetahui apa yang dilakukan ketika disekolah dan lebi siap tentunya.”13 Dengan demikian terlihat bahwa kegiatan pembekalan sangat diperlukan oleh mahasiswa, selain memperoleh pengarahan tentang gambaran lingkungan sekolah atau madrasah tempat PPKT, kode etik dan tata tertib mahasiswa dalam pelaksanaan PPKT, dan mengetahui cara pengisian form-form penilaian.

Selain orientasi, yang terpenting dalam kegiatan PPKT adalah praktik mengajar. Seorang pengajar sebelum mengajar di depan siswanya tentu mengadakan persiapan-persiapan. Begitu juga mahasiswa Tarbiyah yang akan melakukan praktek mengajar, sebab berhasil tidaknya dalam menyampaikan bahan pelajaran tergantung kepada siap tidaknya penyampian itu sendiri. terlebih lagi bagi calon guru yang belum pernah berdiri di hadapan murid. Sehubungan dengan persiapan mengajar, mahasiswa Tarbiyah P.IPS UIN yang menduduki sebagai calon guru perlu memperhatikan beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum

13

74

praktek mengajar. Sebagaimana hasil wawancara dengan Zusrini sebagai berikut:

“beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum praktek mengajar diantaranya”

- menyiapkan atau membuat RPP - memahami materi yang disampaikan

- menyiapkan alat-alat bantu yang akan dipergunakan besok

- menyiapkan tugas-tugas siswa”14

Dalam membangkitkan dorongan (motivasi) siswa, maka keprofesionalan dan kompetensi guru sangat besar pengaruhnya. Diantara strategi pengajaran yang digunakan tidak hanya satu macam metode saja, akan tetapi menggunakan berbagai macam metode seperti: ceramah, tanya jawab, penugasaan, diskusi, indeks card match, mix and match, number head together, role play, hingga group investigation. Alasan diterapkannya agar siswa mudah untuk memahami. siswa menjadi termotivasi sehingga tidak jenuh, dengan metode itu siswa bisa menerima materi secara maksimal serta siswa tersebut menjadi aktif. Seperti yang disampaikan saudari Indah:

“Metode yang saya terapkan dalam mengajar bervariasi seperti metode diskusi, metode number head together, penugasaan, metode role play dsb dan dengan menggunakan metode pembelajaran sangat bermanfaat sekali membantu saya dalam mengajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dikelas”.15 Selain teknik dan metode yang bervariasi yang sangat penting yakni mempersiapkan mental untuk mengahadapi siswa- siswi. karena tidak mudah bagi praktikan yang baru mengajar, tidak jarang para praktikan muncul rasa grogi, selain itu juga harus menjaga tindakan dan ucapan, karena terkadang ada siswa-siswi yang bertindak tidak sewajarnya, seperti ke toilet bergantian dalam setiap jam pelajaran.

14

Zusrini. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 15

Selain mempersiapkan materi yang diajarkan, praktikan juga harus mempersiapkan keadaan dan kondisi kelas dengan baik. kesiapan siswa-siswi dalam menerima materi dalam hal ini para praktikan masih mengalami kendala, yakni para praktikan masih merasa kesulitan dalam menguasai kondisi kelas. Seperti yang disampaikan Rahmi:

“Kendala yang saya alami di sekolah yakni belum begitu bisa menguasai kegaduhan anak, namun saya bisa menanganinya dengan memberikan nasihat kepada mereka dan memberikan hukuman dengan memberikan tugas.”16 Dari pemaparan di atas terbukti bahwa selain penguasaan materi, penguasaan kelas pun juga sangat penting. Tanpa penguasaan kelas, sebagus apapun materi yang disampaikan tidak ada gunanya, karena materi itu tidak akan tersampaikan dengan sempurna dan sesuai dengan harapan.

Hal yang dapat dipergunakan untuk mengatasi kegaduhan di dalam kelas diantarnya materi harus disampaikan dengan lebih menarik disertai dengan berbagai metode, teknik dan media yang bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu dalam evaluasi pembelajaran seorang guru dituntut untuk membuat media evaluasi yang bervariasi dan menarik.

Selain praktek mengajar, para praktikan juga berperan serta dalam kegiatan yang didakan sekolah atau madrasah, kegiatan tersebut sering disebut kegiatan pengabdian. Pengabdian pendidikan dibedakan menjadi dua yakni pengabdian administrasi kependidikan dan pengabdian pendidikan. Setiap praktikan dianjurkan melakukan kedua kegiatan tersebut masing-masing wajib dilaksanakan oleh praktikan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan selama empat bulan. Adapun contoh jenis kegiatan yang pernah dilakukan oleh praktikan seperti yang disampaikan Rahmi:

16

76

“Kegiatan pengabdian kependidikan yang pernah saya lakukan di sekolah adalah training motivasi, cerdas cermat, seminar keputrian mengenai kanker serviks, bahaya rokok dan narkoba. Sedangkan kegiatan pengabdian administrasi kependidikan yang saya lakukan adalah menjadi guru piket, menjadi petugas perpustakaan, mengisi buku induk siswa”.17

Kegiatan pengabdian kependidikan di implementasikan dalam bentuk pengembangan kompetensi sosial yakni mengembangkan kemampuan praktikan sebagai bagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Tahap terakhir yang harus dilakukan praktikan yakni membuat laporan penelitian kependidikan. Penelitian kependidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penelitian lapangan bagi mahasiswa. dalam penelitian kependidikan dosen pembimbing diberi tugas untuk memberikan bimbingan dan arahan berkenaan dengan kegiatan penelitian kependidikan.

3. Angket

Angket diberikan kepada mahasiswa pendidikan IPS Program Studi Pendidikan IPS yang telah mengikuti Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) tahun akademik 2014/2015.

Dari keseluruhan mahasiswa Pendidikan IPS yang telah mengikuti PPKT tahun akademik 2014/205 berjumlah 104 orang, diambil data sampel penelitiannya dengan perhitungan persentase 50% dari jumlah mahasiswa Pendidikan IPS yang mengikuti PPKT tahun akademik 2014/2015. Maka diperoleh 52 mahasiswa yang dijadikan responden diberikan sebuah angket penelitian yang terdiri dari 34 item pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasisawa dengan memberi tanda (√). Data

17

yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan rumus analisis statistik deskriptif dengan rumus:

P = N x 100% F

Maksud pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. untuk memudahkan menganalisa dari hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya.

Berikut adalah hasil deskriptif mengenai kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dan kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru Tahun Akademik 2014/2015 pertanyaan yang diberikan kepada 52 mahasiswa.

Tabel 4.3

Pihak Fakultas Memberikan Orientasi Pembekalan PPKT

No Alternatif Jawaban F %

1 a. Sangat Setuju 22 42,3%

b. Setuju 28 53,8%

c. Tidak Setuju 2 3,8%

d. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 22 responden atau 42,3% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dengan pihak fakultas memberikan orientasi pembekalan PPKT, hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.

Tabel 4.4

78

No Alternatif Jawaban F %

3 a. Sangat Setuju 19 36,54%

b. Setuju 27 51,92%

c. Tidak Setuju 5 9,62%

d. Sangat Tidak Setuju 1 1,92%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 19 responden atau 36,54% menyatakan sangat setuju. 27 responden atau 51,92% menyatakan setuju. 5 responden atau 9,62% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1,92% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka mendapatkan sekolah tempat PPKT sesuai dengan keinginannya, hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 51,92%.

Tabel 4.5

Melaksanakan PPKT Dengan Sungguh-Sungguh

No Alternatif Jawaban F %

5 a. Sangat Setuju 17 32,7%

b. Setuju 31 59,6%

c. Tidak Setuju 4 7,7%

d. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 17 responden atau 32,7% menyatakan sangat setuju. 31 responden atau 59,6% menyatakan setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka melaksanakan PPKT dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 59,6%.

Kegiatan PPKT Memberi Pengalaman Tentang Dunia Pendidikan.

No Alternatif Jawaban F %

8 a. Sangat Setuju 11 21,2%

b. Setuju 34 65,4%

c. Tidak Setuju 5 9,6%

d. Sangat Tidak Setuju 2 3,8%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 11 responden atau 21,2% menyatakan sangat setuju. 34 responden atau 65,4% menyatakan setuju. 5 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa kegiatan PPKT memberikan pengalaman tentang dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 65,4%.

Tabel 4.7

Kegiatan PPKT Membuat Saya Siap Menjadi Tenaga Pengajar

No Alternatif Jawaban F %

9 a. Sangat Setuju 10 19,2%

b. Setuju 28 53,8%

c. Tidak Setuju 9 17,3%

d. Sangat Tidak Setuju 5 9,6%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 10 responden atau 19,2% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 9 responden atau 17,3% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dengan bahwa kegiatan PPKT membuat dirinya lebih siap menjadi tenaga pengajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.

80

Tabel 4.8

Kegiatan PPKT Membuat Saya Lebih Mahir Dalam Mengajar

No Alternatif Jawaban F %

10 a. Sangat Setuju 9 17,3%

b. Setuju 32 61,5%

c. Tidak Setuju 7 13,5%

d. Sangat Tidak Setuju 4 7,7%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 9 responden atau 17,3% menyatakan sangat setuju. 32 responden atau 61,5% menyatakan setuju. 7 responden atau 13,5% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa kegiatan PPKT membuat mahasiswa P.IPS lebih mahir dalam mengajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 61,5%.

Tabel 4.9

Dosen Pembimbing Saya Memberikan Arahan Kepada Saya Saat PPKT

No Alternatif Jawaban F %

11 a. Sangat Setuju 11 21,2%

b. Setuju 28 53,8%

c. Tidak Setuju 10 19,2%

d. Sangat Tidak Setuju 3 5,8%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 11 responden atau 21,2% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 10 responden atau 19,2% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5,8% menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa dosen pembimbing memberikan arahan saat PPKT. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.

Tabel 4.10

Saya Membuat Laporan Di Akhir Kegiatan PPKT

No Alternatif Jawaban F %

13 a. Sangat Setuju 29 55,8%

b. Setuju 23 44,2%

c. Tidak Setuju 0 0%

d. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 29 responden atau 55,8% menyatakan sangat setuju. 23 responden atau 44,2% menyatakan setuju. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut sangat setuju dengan bahwa mereka membuat laporan di akhir kegiatan PPKT. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 55,8%.

Tabel 4.11

Sebelum KBM Dimulai, Saya Membuat RPP

No Alternatif Jawaban F %

14 a. Sangat Setuju 12 23,1%

b. Setuju 31 59,6%

c. Tidak Setuju 7 13,5%

d. Sangat Tidak Setuju 2 3,8%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 12 responden atau 23,1% menyatakan sangat setuju. 31 responden atau 59,6% menyatakan setuju. 7 responden atau 13,5% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan sangat tidak setuju,

Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa sebelum KBM

82

dimulai, mereka membuat RPP. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas

Dokumen terkait