• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdiri berdasarkan keinginan umat Islam untuk membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan yang dapat menjadikan mahasiswa/i nya menjadi penerus umat yang dapat dihandalkan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti perubahan zaman. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, dalam berdiri dan berkembang UIN Syarif Hidayatullah tidak terlepas dari sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang dapat menjawab pendidikan Islam secara modern.

Sebelum namanya berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti sekarang, pada tanggal 1 Juni 1957 namanya masih Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). Tujuan pendirian ADIA ini adalah untuk mempersiapkan para pegawai negeri untuk mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi supaya menjadi pendidik yang ahli pada agama pada sekolah menengah umum, sekolah kejuruan maupun sekolah agama.

Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1960 ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) yang berada di Yogyakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyah. Setelah itu ADIA menjadi IAIN cabang Jakarta yang hanya memiliki 2 fakultas yaitu fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab. setelah dibukanya Fakultas Ushuluddin, kemudian IAIN cabang Jakarta berdiri sendiri menjadi IAIN al jamiah al Hukumiyah Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Februari 1963.

Pada tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah telah resmi menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2002 ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 9 fakultas, diantaranya: Fakultas Ilmu

60

Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi.

Nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dipilih dari salah satu Walisongo yakni Sunan Gunung Jati yang telah memiliki banyak peranan besar dalam perkembangan Islam di Sunda Kelapa (Jakarta). Sunan Gunung Jati lahir di Arab pada tahun 1448 M dan wafat di Cirebon pada tahun 1568 M.1

2. Profil Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan salah satu fakultas tertua yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada saat didirikan fakultas ini baru memiliki tiga jurusan, yakni diantaranya Jurusan Pendidikan Guru Agama, Jurusan Pendidikan Guru Bahasa Arab, dan Jurusan Khusus (Imam Tentara). Kemudian pada tanggal 20 Mei 2002 saat IAIN Syarif Hidayatullah berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan telah memiliki perkembangan pada jurusan dan progam studinya, FITK telah memiliki delapan jurusan, diantaranya yaitu Jurusan Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan IPA (memiliki 3 program studi: Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Kimia), Jurusan Kependidikan Islam (memiliki 2 program studi: Program Studi Manajemen Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Jurusan Pendidikan IPS, dan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.2

1

Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2012, (UIN Jakarta Press: Jakarta, 2011), h.6-13

2Ibid., h.60.

3. Profil Jurusan Pendidikan IPS

Secara historis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta muncul berdasarkan pemikiran dan keinginan umat Islam yang sebagai mayoritas bangsa Indonesia, tujuannya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan melahirkan penerus pemimpin Islam guna untuk perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan salah satu fakultas tertua yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, oleh karena itu sejak awal pendirian sampai sekarang fakultas telah membuka berbagai jurusan, dan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, yang telah berdiri sejak tahun 1980.

Pada saat itu Jurusan Pendidikan IPS masuk ke dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara umum terdiri dari beberapa bidang, diantaranya yaitu bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini dulu pernah mengalami stagnasi penerimaan mahasiswa, hingga kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001. Pengaktifan kembali Program Studi Pendidikan IPS ini berdasarkan pemikiran dan kenyataan yang telah terjadi kurangnya guru IPS di suatu sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

Maka Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memutuskan untuk menerima kembali mahasiswa baru berdasarkan adanya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

62

Kemudian pada tanggal 12 sampai 14 Maret 2008 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di akreditasi, dan hasil akreditasi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 001/BAN-PT/Ak-XI/SI/IV/2008 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi memperoleh Hasil Nilai 336 (Peringkat B).

Kemudian pada tanggal 19 Juli 2014 Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Jakarta kembali diakreditasi. Hasil akreditasi Jurusan Pendidikan IPS sesuai dengan keputusan badan akreditasi nasional perguruan tinggi negeri (BAN-PT) Nomor: 21/SK/BAN-PT/Akred/VII/2014tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada Program Sarjana memperoleh hasil 367 (Peringkat A).3

4. Dasar Pemikiran diadakannya PPKT

Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta berkewajiban membekali pengalaman lapangan di bidang keguruan dan pengelolaan kependidikan bagi mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional di bidangnya. Pengalaman lapangan ini merupakan aplikasi dari teori-teori (ilmu-ilmu) yang sudah dipelajari di kampus.

Selama ini pengalaman tersebut diberikan dalam sebuah mata kuliah Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yang dimanifestasikan dalam praktik mengajar di sekolah atau madrasah (real teaching) dan praktik pengadministrasian kependidikan. Sebelum mengambil mata kuliah ini mahasiswa harus menyelesaikan mata kuliah PPL I (micro teaching) dan lulus dengan nilai minimal 70 (B).

3

Http://Pips.Fitk.Uinjkt.Ac.Id/Index.Php/Profil.Html (Diakses Pada Tanggal 26 Agustus 2015).

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik pembelajaran.4

Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 8 dinyatakan bahwa sejumlah kompetensi dan sertifikasi tersebut diperoleh dengan melewati proses pendidikan profesi. Untuk itu dalam setiap pendidikan calon guru, termasuk pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perlu diselenggarakan praktik profesi keguruan yang dikemas dalam bentuk kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) untuk mengantisipasi dan mempersiapkan para calon guru agar menjadi guru yang mempunyai keutuhan kompetensi. Kenyataan menunjukan bahwa guru atau calon guru memiliki peran yang dominan dalam pembelajaran.

Untuk itu, perlu diusahakan terwujudnya guru dan calon guru, sebagai the man behind the gun, yang berkualitas baik dalam bidang penguasaan bidang ilmu, pemahaman peserta didik, metode pembelajaran, maupun sikap dan kepribadian yang luhur. Dalam rangka peningkatan diri, seorang mahasiswa praktikan harus menyadari, mengevaluasi diri dan memiliki hasrat untuk berubah menjadi lebih baik. Untuk ini, Sumarno Sudarsono menyatakan bahwa 4 steps To Wishdom, yang disusun Anthony de Mello, terdiri atas : (1) mengenali perasaan negatif yang ada pada diri sendiri, (2) Jangan anggap itu sebagai suatu kenyataan, (3) Jangan samakan diri dengan perasaan itu, dan (4) jangan menginginkan orang lain berubah sebelum diri sendiri berubah, sungguh hal ini sangat relevan untuk

4

Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2014), h.1-4.

64

direalisasikan bagi para praktikan yang sedang pada tahap perubahan diri. Sungguhpun demikian, kesadaran dan komitmen dari setiap unsur terkait serta kemauan untuk mencapai keberhasilan yang optimal diperlukan kiatkiat, teknik, dan strategi khusus.

Model kemasan PPKT yang dikembangkan oleh FITK UIN Jakarta adalah kegiatan kurikuler yang memadukan (bukan sekedar menggabungkan) antara kegiatan KKN dan PPL II baik dari segi pengelolaan, Waktu, Program, Pendanaan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), maupun masyarakat sasaran (masyarakat madrasah atau sekolah). Pada umumnya kegiatan PPL lebih banyak ditekankan pada peningkatan keterampilan pembelajaran dan pengelolaan administrasi dan kegiatan ekstrakurikuler madrasah atau sekolah. Padahal untuk menjadi guru yang profesional tidak cukup hanya dengan bekal kedua hal tersebut. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4 kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam Undang-Undang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor :19 Tahun 2005) dapat terpenuhi. Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk pengembangan PPL II, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.5

B. Perhitungan Uji Coba Instrumen

Dokumen terkait