• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tidak Tuntas

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.1.1.1 Paparan Hasil Belajar Siklus I

Tabel 6

Distribusi frekuensi Hasil Belajar siklus I Nilai Frekkuensi (f) Persentase Nilai x Frekuensi Keterangan 100 - - - - 90 - - - - 80 1 11% 80 Tuntas 70 1 11% 70 Tuntas 60 3 34% 180 Tuntas 50 4 44% 200 Tidak Tuntas Jumlah 9 100% 530 Nilai Rata-rata (X) = n x Σ Σ = 9 530 = 59

Persentase Ketuntasan Klasikal = 9 5

d m r b y k b Penya dan ada 4 si mendapatkan rata-rata sisw belajar klasik yang telah tu klasikal seban belajar siswa

ajian data tab iswa yang m n nilai 80: ma wa adalah 59. kal sebanyak untas (menca nyak 56% jad a pada siklus I Gambar 3. bel I diperole mendapatkan n ayoritas siswa Indikator ke 56% dengan apai dan mela

di belum men I dapat diliha Diagram ha Siklu eh informasi nilai 50: nila a mendapatka eberhasilan ya n KKM 60. D ampaui KKM ncapai ketunt at dalam diagr asil belajar si us I sebagai berik ai tertinggi a an nilai 60 y ang ditetapka Dari tabel ter M) sebanyak

tasan klasikal ram batang di

iswa siklus I

kut: nilai tere adalah 80 ada yaitu sebanyak an adalah cap rsebut dapat 5 siswa. Ket l. Untuk lebi i bawah ini. Tuntas Tidak T endah adalah a 1 siswa ya k 3 siswa, ni aian ketuntas kita lihat sisw tuntasan belaj ih jelasnya ha s  Tuntas 50 ang ilai san wa ajar asil

4.1.1.2. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning dijabarkan sebagai berikut. a) Perencanaan.

Hal ini dilakukan dalam tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut.

(1) Membuat RPP materi pecahan dengan indikator yaitu menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya

(2) Menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu balok kayu serta buku LKS.

(3) Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa. b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2012 Pertemuan I

Berdasarkan catatan lapangan pada:

Hari, Tanggal : Jum’at, 7 Desember 2012

Poko Bahasan : Menyajikan gambar dengan menulis pecahannya. Kelas / Semester : III ( Tiga) / II (Dua)

Waktu : 2 x 35 Menit

Uraian kegiatan pertemuan pertama ini meliputi pra KBM, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.

(1) Pra KBM

Sebelum pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam, kemududian siswa berdo’a bersama-sama, setelah selesai berdoa guru melakukan persensi dengan menanyakan pada siswa siapa hari ini yang tidak masuk sekolah hari ini.

(2) Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan, guru menginformasikan pada siswa bahwa pada hari ini kelas III akan belajar kelompok dengan teman satu kelasnya. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dan yang satu terdiri dari 5 siswa. Siswa diminta untuk mencari tempat duduk sesuai de -ngan kelompok yang telah ditentukan. Guru membacakan aturan-aturan dalam belajar kelompok. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah memba -cakan aturan-aturan tersebut guru memberikan apersepsi yaitu siswa diingatkan lagi tentang menyajikan gambar dengan menulis pecahannya. Guru menunjukan satu balok kayu, lalu balok tersebut dipotong menjadi lima bagian yang sama besarnya, lalu 3 balok tersebut di beri warna biru 1, merah 1, dan kuning1, serta yang 2 tidak di beri warna ada dua.

a. Menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya. Contoh I.

Gambar 4.1 Balok kayu yang di potong menjadi lima.

5 3

Jawab : Pecahan

5 3

atau tiga perlima

Contoh 2.

Gambar 4.2 Balok Kayu yang di potong menjadi enam.

Pada gambar tersebut menunjukan nilai pecahan .... Jawab : Jadi pada gambar diatas menunjukan pecahan

6 2

atau dua per enam.

Kemudian guru memberi kesempatan untuk siswa yang mau maju ke depan. Lalu guru bertanya kepada siswa, pada balok kayu tersebut menunjukan nilai pecahan berapa anak-anak? Lalu siswa menunjukan jari tangan yang mau maju ke depan, siswa menjawab dengan menulis di papan tulis dengan nilai pecahan

5 3

. Lalu pada alat peraga balok kayu dengan CD Interaktif yang ke dua siswa salah satu maju lagi dengan menjawab contoh pada balok yang ke dua yaitu pecahan

6 2

. Lalu guru bertanya kepada siswa apakah balok yang nilainya

5 3

sama dengan

6 2

? Siswa menjawab” tidak bu guru”

Setelah itu guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari yaitu menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya. Kemudian guru me -nginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat melaku kan gambar dengan menuliskan pecahannya.

(3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, guru menyajikan materi (presentase kelas) tentang materi pecahan menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya.

Contoh: Pak Budi membeli balok kayu yang belum , lalu balok tersebut di -potong menjadi lima bagian yang sama, lalu pak Budi memberi warna pada balok tiga balok tersebut, yaitu dengan warna biru, merah dan kuning. Jadi berapa nilai pecahan pada balok kayu tersebut?

Guru menyediakan media pembelajaran yaitu dengan balok kayu yang telah di potong menjadi lima bagian yang sama besarnya, lalu pada balok kayu tersebut di beri warna biru, merah dan kuning. Siswa memperhatikan balok ter -sebut yang telah di beri warna dan siswa bisa mengerjakannya, namun ada beberapa siswa yang belum paham.

Guru memberikaan kesempatan untuk bertanya pada siswa tentang hal-hal yang kurang dipahami mengenai materi yang telah dijelaskan. Siswa yang sudah merasa paham menjawab sudah paham, tetapi siswa yang belum paham hanya diam saja. Setelah presentase selesai, guru membagikan LKS untuk kelompok masing-masing anggota kelompok mengerjakan soal dalam LKS tersebut secara individu terlebih dahulu sebelum disiskusikan. Pada saat diskusi berlangsung guru keliling kepenjuru kelas untuk melihat kegiatan tersebut dan sesekali duduk de -ngan salah satu kelompok untuk mendengarkan dan berdiskusi. Ada beberapa siswa yang masih pasif dalam kelompoknya. Guru memberikan arahan untuk mengerjakan LKS. Setelah selesai mengerjakan individu mereka saling mem -bandingkan jawaban tersebut. Setelah itu perwakilan dari tiap kelompok maju kedepan kelas guna melaporkan hasil diskusi dengan mendemonstrasikan gambar pecahan hasil peragaan. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi.

Anggota kelompok yang jawabannya benar memberikan penjelasan pada teman kelompoknya. Sampai anggota kelompoknya tersebut paham materi yang diajarkan. Dalam belajar kelompok ini, belum berjalan dengan baik, karena ada siswa yang sudah jelas tetapi tidak mau memberikan penjelasan pada teman satu kelompoknya. Melihat hal ini guru mendekati dan memberikan penjelasan agar saling bekerjasama dan saling membantu dalam penguasaan materi agar menjadi kelompok super. Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa kelompok super akan mendapatkan penghargaan. Dengan motivasi tersebut dapat membuat siswa saling bekerjasama.

Setelah waktu belajar kelompok selesai, siswa diminta kembali ke tempat duduk dan peneliti membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal mereka mengumpulkan jawaban kemu -dian dibahas hasil jawabannya. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang dipelajari dan sebagai fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan.

(4) Kegiatan Akhir.

Pada kegiatan akhir ini, guru memanggil siswa satu persatu untuk menca- tat hasil belajar individual siswa. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Diakhir kegiatan guru mengumumkan nama kelom -pok yang baik, sangat baik, dan super.

Pertemuan II

Berdasarkan catatan lapangan pada:

Poko Bahasan : Membilang pecahan dengan kata-kata Kelas / semester : III (Tiga) / II (Dua)

Waktu : 2 x 35 Menit Uraian kegiatan:

Kegiatan pada pertemuan ini meliputi Pra KBM, Kegiatan awal, Kegiata Inti, dan Kegiatan Akhir.

1) Pra KBM

Sebelum pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam, kemudian siswa berdo’a bersama-sama, setelah selesai berdo’a guru melakukan pre -sensi dengan menanyakan pada siswa siapa yang tidak masuk sekolah hari ini?

2) Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan, guru menginformasikan pada siswa pada hari ini mereka akan belajar kelompok lagi seperti pada pertemuan sebelumnya. Siswa berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan kelompok pertemuan satu. Guru memberikan apersepsi yaitu siswa di ingatkan lagi tentang Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa.

Setelah itu guru menginformasikan tentang materi yang akan dipela -jari yaitu menuliskan pecahan dengan kata-kata.

3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, guru menyajikan materi (presentase kelas) tentang menuliskan pecahan dengan kata-kata. Peneliti menggunakan alat peraga kertas lipat dengan cd interaktif.

Contoh: 1. Pecahan

4 1

dapat ditulis dengan kata–kata satu perempat atau seperempat.

2. Pecahan

4 1

dapat ditulis dengan kata–kata satu perempat atau seperempat.

a. Membilang pecahan dengan kata–kata.

Gambar 3. Kertas lipat

Pecahan

4 1

dapat ditulis dengan kata–kata satu perempat atau seperempat.

Gambar 4. Kertas lipat

3. Pecahan

6 2

dapat di tulis dengan kata–kata dua per enam

Guru memberi kesempatan untuk siswa yang mau maju ke depan. Kemudian guru bertanya kepada siswa, pada kertas lipat tersebut menunjukan nilai pecahan berapa anak-anak? Lalu siswa menunjukan jari tangan yang mau maju ke depan, siswa menjawab dengan menulis di papan tulis dengan nilai pecahan “

4 1

tulis dengan kata-kata satu perempat” Lalu pada gambar yang ke dua siswa salah satu maju lagi dengan menjawab contoh pada kertas lipat yang ke dua dengan nilai pecahan “

6 2

atau dua perenam”. Dan guru memberi pertanyaan lagi kepada siswa dengan membilang pecahan dengan kata-kata ,dengan cara guru menulis pecahan

4 1 dengan pecahan 5 1

di papan tulis. Siswa menjawab pertanyaan di papan tulis “ satu perempat dengan satu perlima”

Setelah waktu belajar kelompok selesai, siswa diminta kembali ke -tempat duduk dan peneliti membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal mereka mengum -pulkan jawaban kemudian dibahas hasil jawaban mereka. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang dipelajari dan sebagai fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan.

4) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan inti ini, guru mencatat hasil belajar individual siswa dan belajar kelompoknya. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Di akhir kegiatan guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. 4.1.1.3 Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah: keterampilan guru dan aktivitas siswa.

Dari hasil observasi keterampilan guru pada siklus I dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL sudah baik. Hal ini dapat ditunjukan pada tabel berikut ini:

Tabel 7

Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I

No Indikator Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Persen Rata-rata 1 Kontruktivisme 2 3 2,5 63% 2 Menemukan 3 3 3 100% 3 Bertanya 2 2 2 50% 4 Masyarakat Belajar 2 3 2,5 63% 5 Pemodelan 3 3 3 100% 6 Revleksi 2 3 2,5 63% 7 Penilaian Sebenarnya 2 3 2,5 63% Jumlah 16 20 18 502% Persentase 28 16 X 100% =57% 28 20 X 100% = 71% 28 18 X100=64%

Kriteria Kurang Cukup Kurang

Rata-rata Porsentase Siklus I 64% Kurang

Pada siklus I pertemuan I hasil pengamatan adalah 16 maka persentase kompetensi guru adalah 57% yaitu dalam kriteria kurang. Sedangkan pada per -temuan II diperoleh

jumlah skor 20 maka persentase keterampilan guru 71% yaitu dalam kriteria cukup. Jadi diperoleh rata-rata porsentase siklus I sebesar 64% yaitu dalam kriteria kurang.

1) Kontruktivisme

Pada pertemuan I kontruktivisme mendapat skor 2 deskriptor kurang tam -pak artinya guru membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki siswa. Skor 3 deskriptor cukup tampak artinya guru membimbing siswa mengembangkan pengalamannya sendiri, skor artinya guru memberi kebebasan siswa untuk menerapkan strateginya sendiri dalam belajar.

Pada pertemuan II kontruktivisme mendapat skor 3 deskriptor cukup tam -pak artinya guru membangun pengetahuan yang dimiliki siswa. Dan skor 4 des -kriptor tampak atau aktif artinya guru membimbing siswa mengembangkan pe -ngalamannya sendiri, guru memberi kebebasan siswa untuk menerapkan strategi sendiri dalam belajar.

2) Menemukan

Pada pertemuan I menemukan mendapat skor 2 deskriptor kurang tampak artinya guru memberi pengetahuan dan siswa menghasilkan temuan yang dipe -roleh sendiri oleh siswa, skor 3 deskriptor cukup tampak guru membimbing siswa menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa, siswa memperoleh hasil temuan.

Pertemuan II Menemukan mendapatkan skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru memberi pengetahuan dan siswa menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa, guru membimbing siswa menghasilkan temuan yang diperolwh sendiri oleh siswa. Siswa memperoleh sendiri hasil temuan.

3) Bertanya

Pada pertemuan I bertanya mendapatkan skor 3 deskriptor cukup tam -pak artinya guru mendorong siswa untuk bertanya, skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru membimbing untuk bertanya, skor 3 deskriptor cukup tampak artinya membangkitkan respon untuk bertanya.

Pada pertemuan II bertanya mendapat skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru mendorong siswa untuk bertanya, guru membimbing siswa untuk bertanya, guru membangkitkan respon untuk bertanya.

4) Masyarakat Belajar

Pada pertemuan I Masyarakat belajar mendapatkan skor 3 deskriptor cu -kup tampak artinya guru membimbing kelompok-kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas, guru membimbing kelompok dalam belajar, guru mem -bimbing siswa.

5) Pemodelan

Pada pertemuan I mendapatkan skor 3 deskriptor cukup tampak artinya guru memberikan contoh atau model dalam pembelajaran, guru melibatkan siswa dalam penggunaan contoh atau model. Skor 4 deskriptor tampak atau aktif ar -tinya guru membimbing siswa dalam menggunakan contoh atau model.

Pada pertemuan II mendapat skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru memberikan contoh atau model dalam pembelajaran,guru melibatkan siswa dalam penggunaan contoh atau model, guru membimbing siswa dalam meng -gunakan contoh atau model.

6) Refleksi

Pada pertemuan I mendapatkan skor 3 deskriptor cukup tampak artinya guru melakukan refleksi dengan pengayaan atas pengetahuan yang sebelumnya, guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada siswa. Skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru menyampaikan penilaian atas pengetahuan yang diperolehnya.

Pada pertemuan II mendapatkan skor 4 deskriptor tampak atau aktif ar -tinya guru sudah melakukanr refleksi dengan pengayaan atas pengetahuan sebe -lumnya,guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada siswa, guru menyampaikan penilaian atas pengetahuan yang diperolehnya.

7) Penilaian Sebenarnya

Pada pertemuan I penilaian sebenarnya mendapatkan skor 3 deskriptor cukup tampak artinya guru melakukan penilaian secara komprehensif dan seim -bang antara proses dan hasil, Skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru melakukan penilaian proses, guru melakukan penilaian hasil.

Pada pertemuan II penilaian sebenarnya mendapatkan skor 4 deskriptor tampak atau aktif artinya guru melakukan penilaian secara komprehensif dan seimbang antara proses dan hasil, guru melakukan penilaian proses, guru mela -kukan penilaian hasil.

Tabel 8

Hasil Pengamatan aktivitas Siswa Siklus I pertemuan I N

o

Indikator Skor Jum

lah Rat a-rata

% Kiteria Adt Ars Krn Ptri Amr Nbl Amr Nur Spa

1 Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran 4 2 3 4 4 3 2 4 4 30 3,3 83 Baik sekali 2 Partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal 2 3 3 2 2 3 3 3 2 23 2,5 63 kurang 3 Sikap siswa dalam belajar kelompok 4 4 2 3 2 2 4 2 3 26 2,8 72 Cukup 4 siswa dalam Sikap memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain 3 4 4 2 1 4 3 4 2 27 3 75 Cukup 5 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 2 3 3 2 3 3 2 1 3 22 2,4 61 kurang 6 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 4 2 3 3 4 2 2 3 4 27 3 75 Cukup 7 Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat 3 3 3 2 3 3 2 1 2 22 2,4 61 Kurang 8 Sikap siswa dalam belajar 3 3 3 3 2 2 2 3 3 24 2,6 66 Kurang Jumlah skor 25 24 24 21 21 22 19 21 23 Porsentase Aktivitas Siswa 32 200 X 100% = 62% Kriteria Kurang

Pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil pengamatan dengan jumlah skor 25 + 24 + 24 + 21 + 21 + 22 + 19 + 21 + 23 = 200 Jumlah skor maksimal adalah 8 x 9 x 4= 288 maka persentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 62% yaitu dalam kriteria kurang.

Tabel 9

Hasil Pengamatan aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II N

o

Indikator Skor Jum

lah Rat a-rata

% Kiteria Adt Ars Krn Ptri Amr Nbl Amr Nur Spa

1 Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran 4 2 3 4 4 3 2 4 4 30 3,3 83 Baik sekali 2 Partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal 3 4 4 3 3 4 4 4 3 32 3,5 88 Baik 3 Sikap siswa dalam belajar kelompok 4 4 4 4 2 3 4 4 4 33 3,6 92 Baik sekali 4 siswa dalam Sikap memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain 3 4 4 2 1 4 3 4 2 27 3 75 Cukup 5 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 3 4 4 3 4 4 3 2 4 31 3,4 86 Baik sekali 6 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 4 3 3 3 2 3 3 4 4 29 3,2 80 Baik 7 Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat 3 3 3 2 3 3 2 1 2 23 2,5 63 kurang 8 Sikap siswa dalam belajar 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33 3,6 91 Baik sekali Jumlah skor 28 28 29 25 24 26 23 26 27

Porsentase Aktivitas Siswa 32 236 X 100% = 73% Kriteria Cukup

Pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil pengamatan dengan jumlah skor 28 + 28 + 29 + 25 + 24 + 26 + 23 + 26 + 27 = 236 Jumlah skor maksimal adalah 8 x 9 x 4 = 236 maka porsentase aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II adalah 73% yaitu dalam kriteria cukup. 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

Pada pertemuan I keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran ada lima siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt, Ptri, Amr, Nur, Spa artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran, ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Krn dan Nbl artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran dan ada dua siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Ars dan Amr artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajran, siswa kreatif dalam pembelajaran sehingga memperoleh porsentase 83% dalam kriteria baik sekali.

Pada pertemuan ke II Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, ada lima siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ptri, Amr, Nur dan Spa artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran, ada dua siswa telah mendapat skor 3 yaitu Krn dan Nbl artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembalajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran. Maka diperoleh porsentase 76% di dalam kriteria cukup.

2) Partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal

Pada pertemuan I partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal ,ada lima siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Ars, Krn, Nbl, Amr, Nur artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif waban contoh soal, berpikir dalam memahami contoh soal, ada empat siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Adt, Ptri, Amr, Spa artinya siswa tanggap dalam memberikanban contoh soal, siswa aktif dalam memberikan masukan jawaban contoh soal, berpikir dalam memahami contoh soal sehingga mendapatkan porsentase 63% dalam kriteria kurang.

Pada pertemuan ke II partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal, ada lima siswa yang mendapat skor 4 yaitu Ars, Krn, Nbl, Amr, serta Nur artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif dalam memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal, dan ada empat siswa yang mendapat skor 3 yaitu Ars, Krn, Nbl, Amr dan Nur artinya siswa tanggap dalam memberikan dalam jawaban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal sehingga mendapat porsentase 88% dalam kriteria baik sekali.

3) Sikap siswa dalam belajar kelompok

Pada pertemuan I Sikap siswa dalam belajar kelompok ada tujuh siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Amr,Nu dan Spa artinya siswa memberi masukan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan masalah, siswa mencapai suatu hasil penyelesaian yang baik, dan satu siswa yang mendapat skor 3 artinya siswa memberi masukan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan

masalah, siswa mencapai suatu hasil penyeleaian yang baik, sehingga mendapat porsentase 72% dalam kriteria cukup.

Pada pertemuan ke II sikap siswa dalam belajar kelompok, ada tujuh siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Amr,Nu dan Spa artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal, ada satu siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Nbl artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal, dan ada satu siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Amr artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal sehingga porsentase mendapatkan 92% dalam kriteria baik sekali. 4) Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun

kelompok lain.

Pada pertemuan ke I sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain, ada empat siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Ars, Krn, Nbl dan Nur artinya siswa memberikan pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik , dan ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Adt, Amr artinya siswa memberikan pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik sehingga mendapat porsentase 75% dalam kriteria cukup.

Pada pertemuan ke II sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain, ada empat siswa yang mendapat skor 4 yaitu Ars, Krn Nbl dan Nur artinya siswa memberikan pendapatnya,siswa saling mengreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik, ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Adt dan Amr artinya siswa

memberikan pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik sehingga mendapat porsentase 75% dalam kriteria baik cukup.

5) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan.

Pada pertemuan ke I keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan ada lima siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Ars, Krn, Amr, Nbl, Spa artinya siswa memberi pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa mengambil keputusan yang baik. Dan ada tiga siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Adt, Ptri, Amr artinya siswa memberi pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa saling meng -hasilkan keputusan yang baik, dan ada satu siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu artinya siswa memberi pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa saling meng -hasilkan keputusan yang baik, sehigga mendapatkan porsentase 61% dalam kriteria kurang.

Pada pertemuan ke II keaktifan siswa dalam mengajukan pendapatnya, ada lima

Dokumen terkait