BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Deskripsi Data Penelitian
1. Program Beasiswa Pendidikan Terhadap Citra PT. Djarum.
Untuk menjelaskan variabel program beasiswa pendidikan
terhadap citra PT. Djarum dalam penelitian ini digunakan 6 pertanyaan.
Masing-masing pertanyaan mempunyai skor 1 sampai 5, sehingga skor
minimal adalah 1 x 6 = 6 dan skor maksimal adalah 5 x 6 = 30. Rentang
skor adalah 30 – 6 = 24. Interval kelas adalah 24 : 5 = 4,8. Dari
Tabel 5.11
Kategori Variabel Program Beasiswa Pendidikan Terhadap Citra PT.
Djarum
Interval Skor Kategori 25,6 - 30,0 Sangat Setuju 20,7 - 25,5 Setuju 15,8 - 20,6 Netral 10,9 - 15,7 Tidak Setuju
6,0 - 10,8 Sangat Tidak Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.12
Variabel Program Beasiswa Pendidikan Terhadap Citra PT. Djarum
(Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 25,6 - 30,0 Sangat Setuju 28,50 2 57 19,66 % 20,7 - 25,5 Setuju 23,30 10 233 80,34 % 15,8 - 20,6 Netral 0 0 0 0,00 % 10,9 - 15,7 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % 6,0 - 10,8 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 12 290 100,00 %
JK = 290/12 = 24,17 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.13
Variabel Program Beasiswa Pendidikan Terhadap Citra PT. Djarum
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 25,6 - 30,0 Sangat Setuju 28,15 40 1126 23,91 % 20,7 - 25,5 Setuju 23,39 149 3.485,11 74,00 % 15,8 - 20,6 Netral 19,75 5 98,75 2,10 % 10,9 - 15,7 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % 6,0 - 10,8 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 194 4.709,86 100,00 %
JK = 4.709,86/194 = 24,28 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum dalam penelitian
ini berpandangan bahwa mereka setuju mengenai program beasiswa
pendidikan terhadap citra PT. Djarum dengan persentase 80,34%.
Sedangkan 19,66% atau 2 mahasiswa berpandangan bahwa mereka
sangat setuju mengenai program beasiswa pendidikan terhadap citra PT.
Djarum. Bila dilihat nilai JK = 24,17, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum
cenderung setuju program beasiswa pendidikan terhadap citra PT.
Djarum.
Sama halnya dengan responden mahasiswa yang tidak penerima
beasiswa pendidikan PT. Djarum, mereka berpandangan bahwa mereka
setuju tentang program beasiswa pendidikan terhadap citra PT. Djarum
dengan persentase 74,00%. Selain itu terdapat responden mahasiswa
tidak penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum berpandangan bahwa
mereka sangat setuju tentang program beasiswa pendidikan terhadap citra
PT. Djarum dengan tingkat persentase sejumlah 23,91% atau 40
responden mahasiswa. Bila dilihat nilai JK = 24,28, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan
PT. Djarum cenderung setuju program beasiswa pendidikan terhadap
citra PT. Djarum.
2. Kualitas Produk Terhadap Citra PT. Djarum.
Untuk menjelaskan variabel kualitas produk terhadap citra PT.
Djarum dalam penelitian ini digunakan 7 pertanyaan. Masing-masing
pertanyaan mempunyai skor 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1
x 7 = 7 dan skor maksimal adalah 5 x 7 = 35. Rentang skor adalah 35 – 7
= 28. Interval kelas adalah 28 : 5 = 5,6. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel 5.14
Kategori Variabel Kualitas Produk Terhadap Citra PT. Djarum
Interval Skor Kategori 29,8 - 35,0 Sangat Setuju 24,1 – 29,7 Setuju 18,4 – 24,0 Netral 12,7 – 18,3 Tidak Setuju
7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.15
Variabel Kualitas Produk Terhadap Citra PT. Djarum
(Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 29,8 - 30,0 Sangat Setuju 0 0 0 0,00 % 24,1 – 29,7 Setuju 26,43 7 185,01 62,29 % 18,4 – 24,0 Netral 22,40 5 112 37,71 % 12,7 – 18,3 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 %
7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 12 297,01 100,00 %
JK = 297,01/12 = 24,75 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.16
Variabel Kualitas Produk Terhadap Citra PT. Djarum
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 29,8 - 30,0 Sangat Setuju 30,75 36 1107 21,31 % 24,1 – 29,7 Setuju 27,04 126 3.407,04 65,58 % 18,4 – 24,0 Netral 21,28 32 680,96 13,11 % 12,7 – 18,3 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 %
7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 194 5.195 100,00 %
JK = 5.195/194 = 26,78 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum dalam penelitian
terhadap citra PT. Djarum dengan persentase 62,29%. Sedangkan
37,71% responden berpandangan bahwa mereka netral mengenai
program beasiswa pendidikan terhadap citra PT. Djarum. Bila dilihat
nilai JK = 24,75, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum cenderung setuju kualitas
produk terhadap citra PT. Djarum.
Sama halnya dengan responden mahasiswa tidak penerima
beasiswa pendidikan PT. Djarum, mereka berpandangan bahwa mereka
setuju tentang kualitas produk terhadap citra PT. Djarum dengan
persentase 65,58%. Selain itu terdapat responden mahasiswa tidak
penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum berpandangan bahwa mereka
sangat setuju tentang kualitas produk terhadap citra PT. Djarum dengan
tingkat persentase sejumlah 21,31%. Sedangkan 13,11% atau 32
mahasiswa berpandangan bahwa mereka netral tentang kualitas produk
terhadap citra PT. Djarum. Bila dilihat nilai JK = 26,78, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan
PT. Djarum cenderung setuju kualitas produk terhadap citra PT. Djarum.
3. Citra Merek Terhadap Citra PT. Djarum.
Untuk menjelaskan variabel citra merek terhadap citra PT. Djarum
dalam penelitian ini digunakan 7 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan
mempunyai skor 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 x 7 = 7 dan
Interval kelas adalah 28 : 5 = 5,6. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat
tabel kategori sebagai berikut:
Tabel 5.17
Kategori Variabel Citra Merek Terhadap Citra PT. Djarum
Interval Skor Kategori 29,8 - 35,0 Sangat Setuju 24,1 – 29,7 Setuju 18,4 – 24,0 Netral 12,7 – 18,3 Tidak Setuju
7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.18
Variabel Citra Merek Terhadap Citra PT. Djarum
(Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 29,8 - 35,0 Sangat Setuju 0 0 0 0,00 % 24,1 – 29,7 Setuju 26,25 8 210 70,00 % 18,4 – 24,0 Netral 22,5 4 90 30,00 % 12,7 – 18,3 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % 7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 %
Total 12 300 100,00 %
JK = 300/12 = 25,000 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.19
Variabel Citra Merek Terhadap Citra PT. Djarum
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 29,8 - 35,0 Sangat Setuju 30,57 26 794,82 15,38 % 24,1 – 29,7 Setuju 26,71 147 3.926,37 75,99 % 18,4 – 24,0 Netral 21,24 21 446,04 8,63 % 12,7 – 18,3 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % 7,0 - 12,6 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 194 5.167,23 100,00 %
JK = 5.167,23/194 = 26,64 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum dalam penelitian
ini berpandangan bahwa mereka setuju mengenai citra merek terhadap
citra PT. Djarum dengan persentase 70%. Sedangkan 30% responden
berpandangan bahwa mereka netral mengenai program beasiswa
pendidikan terhadap citra PT. Djarum. Bila dilihat nilai JK = 25, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa penerima beasiswa
pendidikan PT. Djarum cenderung setuju citra merek terhadap citra PT.
Djarum.
Sama halnya dengan responden mahasiswa tidak penerima
beasiswa pendidikan PT. Djarum, mereka berpandangan bahwa mereka
setuju tentang citra merek terhadap citra PT. Djarum dengan persentase
beasiswa pendidikan PT. Djarum berpandangan bahwa mereka sangat
setuju tentang citra merek terhadap citra PT. Djarum dengan tingkat
persentase sejumlah 15,38%. Sedangkan 8,63% atau 21 mahasiswa
berpandangan bahwa mereka netral tentang citra merek terhadap citra
PT. Djarum. Bila dilihat nilai JK = 26,64, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum
cenderung setuju citra merek terhadap citra PT. Djarum.
4. Citra PT. Djarum.
Untuk menjelaskan variabel citra PT. Djarum dalam penelitian ini
digunakan 4 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan mempunyai skor 1
sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 x 4 = 4 dan skor maksimal
adalah 5 x 4 = 20. Rentang skor adalah 20 – 4 = 16. Interval kelas adalah
16 : 5 = 3,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai
berikut:
Tabel 5.20
Kategori Variabel Citra PT. Djarum
Interval Skor Kategori 17,2 – 20,0 Sangat Setuju 13,9 – 17,1 Setuju 10,6 – 13,8 Netral
7,3 – 10,5 Tidak Setuju 4,0 – 7,2 Sangat Tidak Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.21
Variabel Citra PT. Djarum
(Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 17,2 – 20,0 Sangat Setuju 18 2 36 19,89 % 13,9 – 17,1 Setuju 15 8 120 66,30 % 10,6 – 13,8 Netral 12,5 2 25 13,81 % 7,3 – 10,5 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 %
4,0 – 7,2 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 12 181 100,00 %
JK = 181/12 = 15,08 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.22
Variabel Citra PT. Djarum
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Interval Skor Kategori X Frekuensi XF Persentase 17,2 – 20,0 Sangat Setuju 18,26 19 346,94 11,54 % 13,9 – 17,1 Setuju 15,52 156 2.421,12 80,54 % 10,6 – 13,8 Netral 12,53 19 238,07 7,92 %
7,3 – 10,5 Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % 4,0 – 7,2 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0,00 % Total 194 3.006,13 100,00 %
JK = 3.006,13/194 = 15,50 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum dalam penelitian
dengan persentase 66,30%. Sedangkan 19,89% responden berpandangan
bahwa mereka sangat setuju dan netral mengenai program beasiswa
pendidikan terhadap citra PT. Djarum. Bila dilihat nilai JK = 15,08, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa penerima beasiswa
pendidikan PT. Djarum cenderung setuju citra PT. Djarum.
Sama halnya dengan responden mahasiswa tidak penerima
beasiswa pendidikan PT. Djarum, mereka berpandangan bahwa mereka
setuju tentang citra PT. Djarum dengan persentase 80,54%. Selain itu
terdapat responden mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan PT.
Djarum berpandangan bahwa mereka sangat setuju tentang citra PT.
Djarum dengan tingkat persentase sejumlah 11,54%. Sedangkan 7,92%
atau 19 mahasiswa berpandangan bahwa mereka netral tentang citra PT.
Djarum. Bila dilihat nilai JK = 15,50, distribusi jawaban mengatakan responden mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum
cenderung setuju citra PT. Djarum.
D.Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residu dari
persamaan regresi terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan alat tes Kolmogorov-Smirnovdengan tingkat
signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Menurut Ghozali (2007), syarat suatu
Kolmogorov-Smirnov memiliki signifikansi di atas tingkat kepercayaan
yang digunakan (5%). Sampel dikatakan signifikan bila residual
berdistribusi normal dengan signifikansi > dari tingkat kepercayaan,
yaitu 5%.
Nilai Kolmogorov-Smirnov dan signifikansi dari data penelitian ini
adalah KS = 0,733 dan sig = 0,656 untuk responden mahasiswa penerima
beasiswa pendidikan PT. Djarum. Sedangkan untuk responden
mahasiswa tidak penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum nilai KS =
0,855 dan sig = 0,458. Berdasarkan hasil pengujian tersebut
menunjukkan model regresi yang digunakan berdistribusi normal.
Dari data penelitian yang sudah dihitung dengan menggunakan
SPSS versi 18 didapat hasil tabel sebagai berikut:
Gambar 5.1
Kurva Normalitas
Gambar 5.2
Kurva Normalitas
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Berdasarkan gambar di atas maka persamaan regresi dapat
dikatakan telah memenuhi asusmsi normalitas. Hal ini dapat terlihat dari
persebaran data di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dari model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2007:91). Persyaratan yang harus dipenuhi model
nilai VIF (inflation factor) pada mode regresi. Jika VIF kurang dari sama
dengan 10 maka tidak terjadi multikolinear (Ghozali, 2007:91).
Dari data penelitian yang sudah dihitung dengan menggunakan
SPSS versi 18 didapatkan tabel sebagai berikut:
Tabel 5.23
Nilai VIF
(Penerima Beasiswa Djarum)
Variabel Nilai VIF Program Beasiswa Pendidikan 1,701 Kualitas Produk 1,108 Citra Merek 1,828 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 5.24
Nilai VIF
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Variabel Nilai VIF Program Beasiswa Pendidikan 1,001 Kualitas Produk 1,206 Citra Merek 1,206 Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai VIF semua variabel
bebas < 10 untuk responden mahasiswa penerima beasiswa pendidikan
pendidikan PT. Djarum. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas dalam persamaan regresi berganda tersebut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Scatterplot (Ghozali, 2007:105).
Salah satu cara untuk melihat adanya permasalahan
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat. Jika terdapat pola tertentu sepeti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteskedastisitas. Jika
tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dari data penelitian yang sudah dihitung dengan menggunakan
Gambar 5.3
Grafik Scatterplot
(Penerima Beasiswa Djarum)
Gambar 5.4
Grafik Scatterplot
(Tidak Penerima Beasiswa Djarum)
Dari grafik di atas dapat disimpulkan tidak terjadi
untuk responden mahasiswa penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum
dan tidak menerima beasiswa pendidikan PT. Djarum.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut
Ghozali, (2007:95) salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya
masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan
sebagai berikut:
4) 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
5) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
6) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi.
Dengan menggunakan SPSS versi 18 diperoleh nilai Durbin
Watson pada Model Summary sebesar 1,681 untuk responden mahasiswa
penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum dan nilai Durbin Watson pada
Model Summary sebesar 1,770 untuk responden mahasiswa tidak
penerima beasiswa pendidikan PT. Djarum. Jadi karena 1,65 < DW <
2,35 untuk kedua kelompok responden mahasiswa maka tidak ada