• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Motivasi

a. Motivasi mahasiswa tingkat II A (mendapat media phantom)

Motivasi mahasiswa setelah pembelajaran pada kelompok tingkat II A (mendapat media phantom) adalah sebagai berikut:

Nilai terendah = 46

Nilai tertinggi = 68

Nilai Rata – rata = 58,29

Standar Deviasi = 4,66

Adapun distribusi frekuensi motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat II A

Rentang Nilai Frekuensi

46 – 51 7

52 – 57 10

58 – 63 14

64 – 70 7

commit to user

Adapun distribusi data diatas dapat digambarkan dalam grafik batang sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II A yang mendapat media Phantom

Dari hasil penelitian didapatkan data motivasi terbanyak pada kelompok dalam rentang skor 58 – 63 dengan jumlah 14 orang

b. Motivasi mahasiswa tingkat II B (mendapat media VCD)

Skor Motivasi pada kelompok yang mendapatkan media film VCD adalah dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terendah = 51 Nilai tertinggi = 68 Nilai rata – rata = 58,6 Standar deviasi = 3,59 0 2 4 6 8 10 12 14 16 46 - 51 52 - 57 58 - 63 64 - 70 7 10 14 7

motivasi

46 - 51 52 - 57 58 - 63 64 - 70

commit to user

Adapun distribusi frekuensi motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat II B

Rentang Nilai Frekuensi

51 - 56 13

57 – 62 21

63 – 68 4

Total 38

Adapun distribusi data dapat digambarkan dari grafik batang sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II B yang mendapat media film (VCD)

Dari hasil penelitian didapatkan mahasiswa terbanyak berada pada rentang 57 – 62 sejumlah 21 orang 0 5 10 15 20 25 51 - 56 57 - 62 63 - 68 13 21 4

motivasi

51 - 56 57 - 62 63 - 68

commit to user 2. Pengetahuan

a. Pengetahuan sebelum mendapatkan pembelajaran dengan media phantom 1) Tingkat II A

Hasil pengolahan data didapatkan nilai pretest pada kelompok tingkat II A dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terendah = 23,53

Nilai tertinggi = 47,06

Nilai rata – rata = 57,97

Distribusi data penelitian dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pretest Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A

Rentang Nilai Frekuensi

23 – 28 7 29 – 34 11 35 – 40 7 41 – 46 9 47 – 52 4 Total 38

commit to user

Hasil distribusi frekuensi pretest pengetahuan dengan phantom dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A sebelum mendapat media Phantom

Dari hasil diatas didapatkan mahasiswa terbanyak pada rentang skor 29 – 34 dengan jumlah 11 orang

2) Tingkat II B

Selanjutnya hasil test terhadap kemampuan mahasiswa tingkat II B sebelum mendapat pembelajaran dengan media VCD dapat di gambarkan sebagai berikut: Nilai terendah = 29,41 0 2 4 6 8 10 12 23 - 28 29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 - 52 7 11 7 9 4

Pretest Phantom

23 - 28 29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 - 52

commit to user

Nilai tertinggi = 64,71

Nilai rata – rata = 40,86

Berdasarkan distribusi data pretest pada Tingkat II B didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pretest Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II B (Dengan Media VCD)

Rentang Nilai Frekuensi

29 – 34 5 35 – 40 10 41 – 46 12 47 – 52 11 53 – 58 1 59 – 64 1 Total 38

Gambar 4.4 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II B sebelum mendapat media film (VCD)

0 2 4 6 8 10 12 29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 -51 53 - 58 59 - 64 5 10 12 11 1 1

Pre test VCD

29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 -51 53 - 58 59 - 64

commit to user

Hasil data diatas tampak bahwa hasil pre test dari kedua kelas relatif ada perbedaan walaupun tidak begitu mencolok

b. Pengetahuan setelah mendapat pembelajaran 1) Tingkat II A ( dengan media phantom)

Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas, maka didapatkan pengetahuan mahasiswa hasil post test sebagai berikut:

Nilai terendah = 70,59

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata – rata = 80,63

Adapun sebaran nilai dapat digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Post test Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A (Yang mendapat media phantom)

Rentang Nilai Frekuensi

70 – 75 2 76 – 81 5 82 – 87 2 88 – 93 10 94 – 100 19 Total 38

commit to user

Hasil distribusi nilai post test dapat di gambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.5 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A Setelah mendapat media Phantom

2) Tingkat II B ( dengan media VCD)

Adapun pengetahuan mahasiswa tingkat II B setelah mendapat pembelajaran dengan media VCD adalah sebagai berikut:

Nilai terendah =76,47

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata – rata = 94,27

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 70 - 75 76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100

Post test phantom

70 - 75 76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100

commit to user

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Pengetahuan Mahasiswa tingkat II B (Yang Mendapat Media Film/VCD)

Rentang Nilai Frekuensi

76 – 81 1

82 – 87 0

88 – 93 10

94 – 100 27

Total 38

Hasil frekuensi Nilai post test Pengetahuan mahasiswa dengan film/ VCD dapat digambarkan dengan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II B yang mendapat media film (VCD)

0 5 10 15 20 25 30 76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100 1 0 10 27 76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100

commit to user

Dari hasil didapatkan bahwa nilai rata – rata kelas meningkat 85,29 menjadi 88,24

B. Uji Persyaratan Analisis

Uji Asumsi dan Uji Normalitas yang dipersyaratkan bagi teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui bahwa data ubahan yang diteliti dari populasi yang berdistribusi tidak normal, hal ini secara empirik dapat digambarkan melalui data deskriptif dari motivasi pada mahasiswa yang mendapat media pembelajaran dengan phantom yaitu mean = 57,973 median = 58,500 Modus = 62 dan standar deviasi 5,567

Secara empirik dapat digambarkan melalui data deskriptif dari motivasi pada mahasiswa dengan media pembelajaran phantom mean =57,973 median=58,500 modus = 62 standar deviasi 5,567 skewness = -0,210 Standar error of skewness = 0,383 Kurtosis = - 0,816 Standar error of kurtosis = 0,750

Statistics motivasi1 N Valid 38 Missing 0 Mean 57.97 Median 58.50 Mode 62 Std. Deviation 5.568 Skewness -.210 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis -.816

commit to user Statistics motivasi1 N Valid 38 Missing 0 Mean 57.97 Median 58.50 Mode 62 Std. Deviation 5.568 Skewness -.210 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis -.816 Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.5 Hasil analisa output motivasi mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan Phantom

Dilihat dari nilai mean, median dan modus yang tidak terletak pada satu titik hal tersebut mempunyai arti bahwa distribusi data tidak normal hal ini didukung dengan nilai significany dari Z-skewness yang didapat dari nilai Skewness dibagi standar error of skewness – 0,210 / 0,383 = - 0,548 dan nilai Z- Kurtosis yang didapat dari nilai Kurtosis dibagi dengan standar error of kurtosis yaitu -0,816 / 0,750 = - 1,088. Karena sampel yang digunakan kecil maka nilai absolut yang digunakan adalah > 1,96 maka skewness dan kurtosis data significant pada p < 0,05. Karena nilai p data motivasi mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan phantom adalah > 0,05 maka data tersebut tidak signifikan atau tidak normal

Untuk Motivasi mahasiswa dengan pembelajaran VCD didapatkan data Mean 58,61 Median 58,500 Modus 59 dan standar deviasi 3,591 menandakan

commit to user

nilai tersebut tidak terletak pada satu titik sehingga distribusi data tidak normal hal ini juga didukung dengan nilai Z- Skewness dan Z- Kurtosis adalah 1,738 dan 0,956 maka p > 0,05 yang artinya data tidak signifikan normal

Statistics motivasi2 N Valid 38 Missing 0 Mean 58.61 Median 58.50 Mode 59 Std. Deviation 3.591 Skewness .666 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis .717 Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.6 Hasil analisa output motivasi mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan VCD

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa sebelum mendapat pembelajaran dengan media phantom adalah mean = 34,055 median= 35,290 modus = 29,41 standar deviasi 7,635 maka nilai tersebut tidak berada pada satu titik, sedangkan Z- Skewness dan Z- Kurtosis masing – masing adalah0,467 dan - 1,495 maka p > 0,05 yang mempunyai makna data tidak signifikan atau tidak normal

commit to user Statistics pretest1 NValid 38 Missing 0 Mean 34.0555 Median 35.2900 Mode 29.41 Std. Deviation 7.63501 Skewness .179 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis -1.121 Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.7 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa sebelum mendapat Pembelajaran dengan phantom

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa sebelum mendapat pembelajaran dengan media VCD adalah mean = 40,866 median = 41,180 modus = 41,18 standar deviasi 8,086. Dilihat dari nilai mean, median dan modus yang tidak sama maka nilai tersebut tidak berada pada satu titik yang berarti distribusi data tidak normal hal ini didukung dari nilai Z- Skewness = 2,151 dan nilai Z- Kurtosisnya = 1,361 karena p > 0,05 bermakna distribusi data tidak normal

commit to user Statistics prepembelajaran2 N Valid 38 Missing 0 Mean 40.8668 Median 41.1800 Mode 41.18 Std. Deviation 8.08620 Skewness .824 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis 1.021 Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.8 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa sebelum mendapat Pembelajaran dengan VCD

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa setelah mendapat pembelajaran dengan media Phantom adalah mean = 80,630 median = 91,180 modus = 94,12 standar deviasi 8,696 sedangkan nilai Z-Skewness dan Z- Kurtosisnya adalah 1,822 dan 0,527 yang bermakna nilai tersebut tidak terletak pada satu titik dan p > 0,05 sehingga bisa disimpulkan distribusi data tidak normal

commit to user Statistics post1 N Valid 38 Missing 0 Mean 89.6303 Median 91.1800 Mode 94.12 Std. Deviation 8.69661 Skewness -.698 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis -.395 Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.9 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa setelah mendapat Pembelajaran dengan VCD

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa setelah mendapat pembelajaran dengan media VCD adalah mean = 94,157 median = 94 modus = 100 standar deviasi 5,664 sedangkan nilai Z- Skewness dan Z-Kurtosisnya masing – masing adalah -2,266 dan 1,395 yang mempunyai makna distribusi data tidak normal karena nilai mean, median dan modus berbeda dan nilai dari p > 0,05

commit to user Statistics posttest2 N Valid 38 Missing 0 Mean 94.1579 Median 94.0000 Mode 100.00 Std. Deviation 5.66414 Skewness -.868 Std. Error of Skewness .383 Kurtosis 1.046 Std. Error of Kurtosis .750 C. Analisis Data

1. Perbedaan pengetahuan Mahasiswa yang Mendapat Pembelajaran dengan Phantom dibanding media VCD pada pembelajaran masage payudara

Pengujian perbedaan pengetahuan antara tingkat II A dan tingkat II B dilakukan dengan uji Mann – Whitney test dengan α = 0,05 didapatkan hasil nilai z = - 2,343 dengan signifikansi 0,019.Nilai absolut dari z hitung lebih besar dari z tabel = 1,960 dan nilai signifikansi lebih kecil dari p=0,05 dengan demikian keputusan hipotesis nol ditolak yaitu mempunyai makna bahwa

commit to user

terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa tingkat II A dan tingkat II B. Hal ini di dukung juga dengan data dari mean rank pada pengetahuan mahasiswa dengan pembelajaran melalui media phantom dan media VCD dengan hasil berturut – turut 32,79 dan 44,21.

.

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan Media Video dibanding Phantom pada Pembelajaran Masase Payudara.

Pengujian perbedaan antara motivasi mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan video dibanding phantom pada pembelajaran masase payudara dilakukan dengan membandingkan nilai hasil kuesioner antara dua kelompok, dengan menggunakan uji Mann – Whitney test dengan α = 0,05 didapatkan nilai z hitung = - 0,214 dengan signifikansi 0,831.Nilai absolut dari z hitung lebih kecil dari z tabel = 1,960 sedangkan nilai signifikansi lebih besar dari p = 0,05 dengan keputusan hipotesis nol diterima yaitu mempunyai makna bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi mahasiswa tingkat II A dan tingkat II B. Hal tersebut bisa dilihat juga dari mean rank pada motivasi mahasiswa dengan media pembelajaran phantom dan video dengan hasil berturut – turut 37,96 dan 39,04.

c. Pembahasan

1. Perbedaan Pengetahuan Mahasiswa yang Mendapat Pembelajaran dengan Media Video dibanding Phantom pada Pembelajaran Masase Payudara Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

commit to user

bermakna antara pengetahuan mahasiswa yang mendapat media video memiliki pengetahuan lebih baik dibandingkan mereka yang mendapatkan media phantom didukung data statistik nilai z = - 2,343 dengan signifikansi 0,019.Nilai absolut dari z hitung lebih besar dari z tabel = 1,960 dan nilai signifikansi lebih kecil dari p=0,05. Hal ini dikarenakan dengan media pembelajaran video mahasiswa lebih mudah memahami tentang gambaran yang jelas terhadap informasi yang disampaikan dan dapat mengulangi lagi gerakan – gerakan yang belum dipahami oleh mahasiswa.Dengan adanya media pembelajaran video mahasiswa lebih mudah mendapatkan isi materi ketrampilan laboratorium secara utuh dan tersusun sesuai dengan buku panduan kompetensi. Anderson (1983;104) menyatakan bahwa “video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak”. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Ebner (1984;29) bahwa “video dapat menghemat waktu belajar sebanyak 43% dari waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan”. Hasil penelitian yang telah dilakukan Bosco (1984;15) juga menunjukkan bahwa “pembelajaran dengan menggunakan video perbedaan individu diantara para siswa yang lemah dapat mempelajari konsep tersebut dengan memutar kembali dan memperlambat gerakan”, untuk itu dapat disimpulkan bahwa video dapat membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar, semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar

commit to user

Gagne menyatakan bahwa hasil belajar adalah kapabilitas, artinya terjadi peningkatan kemampuan individu sebagai hasil dari belajar. Kemampuan ini disebabkan adanya stimulasi dari lingkungan dan adanya proses kognitif dari pebelajar.Soekidjo Notoatmojo mengungkapkan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu (1997:127). Dari pemahaman ini maka dapat di mengerti bahwa mahasiswa yang telah mendapat pembelajaran mempunyai pengetahuan yang relatif baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya saat mereka belum terpapar materi yang memadai tentang substansi yang terdapat dalam test yang diujikan.Mengacu pada teori kognitif tentang multimedia, didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan video dan phantom akan menyebabkan stimulasi pada memori sensorik (visual dan aural) secara bersama – sama sehingga meningkatkan retensi informasi ke dalam memori jangka panjang

Teori kognitif yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu teori masukan kognitif (cognitif load theory) yang mengasumsikan bahwa (a) memori yang bekerja pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual yang masing – masing bekerja sendiri – sendiri (b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas (c) manusia memiliki sistem yang terpisah untuk mempresentasikan informasi verbal dan non verbal (d) pembelajaran yang bermakna terjadi manakala pebelajar memilih informasi yang relevan dan mengelompokkan dalam suatu simpanan ingatan dalam bentuk koheren dan membuat hubungan antara ingatan yang tersimpan

commit to user

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari samuel Mousavi dkk serta penelitian dari Richard E Mayer yang menghasilkan kesimpulan bahwa penyampaian konsep keilmuwan yang sulit kepada para pebelajar baik secara auditorik dan visual secara bersama – sama akan lebih efisien (lebih mudah dan cepat) dibandingkan dengan jika informasi diberikan secara sendiri – sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia didukung oleh “penguat” (buffer) auditorik dan visual yang secara khusus menyimpan representasi simbolik dari informasi yang dipelajari. Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam bentuk visual maupun aural (Clark dan Morison, 2002)

Penelitian dari Moreno dan Richard (1998) untuk mengetahui apakah seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada menggunakan teks, menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi melalui narasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat informasi melalui animasi dan teks. Sedangkan penelitian dari Moreno dan Richard (2000) terhadap sekelompok siswa diperoleh bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana setiap individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik dibandingkan jika merka mendapat informasi dari stau sumber saja.

Sehingga dari hasil analisis didapatkan terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video dibanding phantom terhadap pengetahuan dan motivasi mahasiswa tentang masase payudara, pengaruh tersebut secara

commit to user

statistik signifikan ditunjukkan dengan mean rank VCD lebih tinggi daripada phantom yaitu 44,21 dan 32,79. Hal ini jelas bahwa media video merupakan media pendidikan yang memiliki unsur audio dan visual, unsur suara dan visual juga lebih dominan sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap informasi yang disampaikan. Kelebihan dari penggunaan media video sendiri antara lain dapat menunjukkan kembali gerakan – gerakan dengan menggunakan efek tertentu yang dapat mempengaruhi proses belajar mahasiswa. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sadiman 2002;75 bahwa kelebihan video adalah dapat menarik perhatian penonton,demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga penyajiannya menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang – ulang. Sedangkan menurut Dale, 1956,dikutip dari Anitah,2008; 55 mengatakan “pengalaman manusia digambarkan sebagai suatu kerucut, yang dimulai dari pengalaman langsung sampai dengan pengalaman yang paling abstrak yaitu belajar melalui lambang kata – kata”. Sehingga “jika pengalaman belajar semakin menuju tingkat kongkrit maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi” (Dale dalam Anitah 2008;56-60). Dengan demikian, media pembelajaran (termasuk video pembelajaran breast care) dapat membuat proses pembelajaran menjadi proses yang aktif,dan pebelajar lebih termotivasi untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya (Sadiman,dkk,2002) dan akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan berpengaruh positif terhadap perolehan pengetahuan.

commit to user

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran dengan Media Video dibanding Phantom pada pembelajaran Masase Payudara Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok pembelajaran dengan media video dan phantom tidak ada perbedaan motivasi yang bermakna hal ini dimungkinkan karena pada keduanya melibatkan kontak visual dan pada tingkat kognitif dianggap cukup untuk meningkatkan pengetahuan dan membantu proses belajar. Namun secara teknis penggunaan VCD lebih praktis dan dapat direproduksi serta relatif lebih murah dan dapat didistribusikan kepada seluruh siswa atau orang lain sehingga lebih baik.

Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain mengungkapkan bahwa alat bantu (media) mampu memberikan umpan balik serta penggunaan alat bantu yang akseptabel dapat membuat pebelajar lebih bergairah dalam belajar. Penggunaan media yang tepat diharapkan dapat meningkarkan perhatian pebelajar terhadap relevansi proses belajar, meningkatkan motivasi dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah serta memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual serta mendorong individu untuk belajar (Djamarah dan Zain, 2006).

Materi (2000) menyatakan bahwa banyak pendapat yang menyatakan bahwa media memberi kemanfaatan terhadap motivasi, namun bukti – bukti menunjukkan bahwa beberapa komponen penting dari motivasi bahkan mengalami penurunan. Dari studi dari Favriel Salomon yang dikutip oleh Materi (2000) menunjukkan hasil bahwa siswa menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap media atau gabungan berbagai media umumnya memiliki

commit to user

kecenderungan harapan untuk dapat mengurangi kebutuhan untuk belajar. Harapan ini menghasilkan rendahnya usaha mental dan rendahnya pen capaian pengetahuan jika dibandingakan mereka yang mendapat pembelajaran yang dipersepsikan lebih sulit.Materi (2000) juga mengungkapkan bahwa siswa lebih merasa antusias dengan media yang lebih baru karena adanya pengharapan dan optimisme adanya kemudahan untuk mengakses dan belajar.

Berdasarkan pada kenyataan diatas, maka dimungkinkan penggunaan media video lebih baik walaupun tidak menimbulkan antusiasme yang berlebihan dan ekspektasi yang bermakna tetapi bisa meningkatkan hasil pengetahuan dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkat pula prestasi mahasiswa.

H. Keterbatasan Penelitian

Setelah memperhatikan desain dan teknis penelitian, peneliti menyadari

bahwa dalam penelitian ini banyak keterbatasan antara lain:

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu institusi pendidikan saja dan dilakukan hanya pada satu jenis mata kuliah sehingga hasilnya kurang dapat mewakili secara mutlak.

2. Kedua metode belajar yang diterapkan (baik phantom maupun VCD) merupakan pembelajaran visual yang tidak memberikan kesempatan mahasiswa /pebelajar mencoba sendiri (mendemonstrasikan) teknik masase payudara. Kondisi ini memberikan efek yang berbeda

commit to user

dibandingkan dengan teknik demonstrasi pada umumnya yang dimungkinkan adanya uji coba langsung oleh mahasiswa.

3. Keterbatasan waktu penelitian menyebabkan penelitian hanya dapat dilakukan untuk mengevaluasi satu sub pembelajaran saja dan belum dapat menggambarkan dampak luas pengaruh media terhadap peningkatan pengetahuan dan motivasi belajar.

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengetahuan antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran melalui phantom dan melalui VCD, yaitu mahasiswa yang mendapat pembelajaran melalui VCD lebih meningkat pengetahuannya daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan phantom.

2. Tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan media phantom pada pembelajaran masase Payudara di STIKES AnNur Purwodadi Prodi D – III Keperawatan Tingkat II.

B. Implikasi

1. Kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan

Diharapkan Institusi Pendidikan dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan pengadaan media belajar VCD untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.

commit to user 2. Kepada Pendidik

Diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dalam menciptakan media VCD serta mengembangkan teknik lain diluar pemakaian media untuk mempertahankan atau meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. 3. Kepada mahasiswa

Diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media belajar terutama VCD sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan.

C. Saran

1. Diharapkan Institusi pendidikan dapat mengembangkan media VCD yang memadai untuk meningkatkan pengetahuan dan keefektifan proses belajar. 2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang perbedaan pembelajaran

terutama VCD dan Phantom untuk bidang kajian mata kuliah yang lain dan dengan sampel penelitian yang lebih luas sehingga dapat memperkuat khasanah justifikasi hasil dan pada akhirnya dapat digunakan untuk generalisasi hasil.

3. Diharapkan ada rentang waktu yang relatif panjang untuk dilakukan penelitian sehingga dapat menilai pengaruh jangka panjang media pembelajaran terhadap motivasi.

Dokumen terkait