ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Responden
Deskripsi data pada penelitian kali ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil dari penyebaran kuisioner yang dilakukan pada karyawan PT ITHIKHARA. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian admin perusahaan, PT ITHIKHARA memiliki karyawan berjumlah 50 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 50 orang responden atau seluruh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Tabel V.1
Rincian Pengembalian Kuesioner
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan Tabel V.1, kuesioner yang disebar berjumlah 50 rangkap, dan kuesioner yang digunakan sebanyak 50 rangkap. Tidak ada kuisioner yang tidak di kembalikan oleh pihak perusahan PT ITHIKHARA semuanya dikembalikan.
Berdasarkan kuesioner yang digunakan, berikut adalah presentase responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan masa kerja sebagai berikut:
Kuesioner Jumlah Persentase Kuesioner yang disebar 50 100%
Kuesioner yang digunakan 50 100%
1. Jenis kelamin
Tabel V.2
Persentase responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase
Laki-laki 45 90%
Perempuan 5 10%
Total 50 100%
Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.2, mayoritas karyawan yang bekerja pada perusahaan PT ITHIKHARA adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 45 orang (90%) dan sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (10%).
2. Usia
Tabel V.3
Persentase responden berdasarkan usia
Usia Jumlah responden Presentase
20-30 tahun 18 36%
31-40 tahun 29 58%
˃ 40 tahun 3 6%
Total 50 100%
Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.3, menyatakan bahwa karyawan yang bekerja pada PT ITHIKHARA yang paling banyak berusia antara 31-40 tahun sebanyak 29 orang (58%), karyawan yang berusia antara 20-31 tahun sebanyak 18 orang (36%) dan karyawan yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 3 orang (6%).
c. Masa kerja
Tabel V.4
Persentase responden berdasarkan masa kerja
Lama bekerja Jumlah responden Presentase
1-3 tahun 17 34%
4-7 tahun 33 66%
Total 50 100%
Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.4 menyatakan bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di PT ITHIKHARA dengan masa kerja antara 1-3 tahun sebanyak 17 orang (34%), sedangkan yang sudah lama bekerja antara 4-7 tahun sebanyak 33 orang (66%)
B. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan untuk mencari
nilai korelasi Product Moment pada setiap variabelnya. Uji validitas diawali dengan menentukan nilai r tabel. Nilai r tabel ditentukan
dengan rumus (df) = n-2 maka, nilai (df) = 50-2 = 48 dan taraf siginfikan 5% atau α = 0,05 sehingga dapat diperoleh nilai r tabel adalah = 0,279. Setiap item dari pernyataan dapat dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,279. Hasil uji validitas dapat di lihat pada tabel V.5.
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas
Sumber: Data primer diolah, 2020
Var,iabel Item r table r hitung Keterangan
Berdasarkan tabel V.5, dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan mengenai ketiga variabel dalam penelitian ini yaitu Keadilan Kompensasi, Kepuasan kerja dan komitmen organisasi dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel
0.279.
2. Uji Reliabilitas
Instrument yang realiabel berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (konsisten). Pengujian reliabel ini dilakukan dengan menggunakan nilai Cronbach alpha. Apabila nilai Cronbach alpha ˃ 0,6 maka variabel dapat dikatakan reliabel.
Hasi0l uji reliabel dapat dilihat pada tabel V.6.
Tabel V.6 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Keadilan kompensasi (X1) 0.654 Reliabel Kepuasan kerja (X2) 0.840 Reliabel Komitmen organisasi (Y) 0.851 Reliabel Sumber: Data primer,2020
Berdasarkan tabel V.6, dapat dilihat bahwa variabel keadilan kompensasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.
C. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Variabel a. Keadilan kompensasi
Tabel V.7
Statistik Deskriptif Variabel Keadilan Kompensasi
NO Pernyataan
Rata-rata keterangan 1 Gaji yang diterima sesuai dengan harapan 3.08 Cukup 2 Bonus yang diberikan perusahaan sebanding
dengan prestasi yang dicapai karyawan 4.06
Setuju 3 Saya mendapatkan gaji atas pekerjaan saya
setiap bulan dengan tepat waktu. 4.38 Sangat Setuju 4 Gaji yang saya terima sesuai dengan jabatan
atau tugas yang saat ini saya kerjakan. 3.1
Cukup 5 Pemberian tunjangan membuat saya lebih
loyal terhadap perusahaan. 3.98
Setuju 6 Setiap tahun sayan mendapatkan tunjangan
hari raya 4.34 Sangat
Setuju Perusahaan memberikan peluang yang merata
kepada karyawan untuk dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi.
4.06
Setuju 8
Proses penentuan gaji yang dilakukan perusahaan sangatlah adil sesuai dengan kinerja karyawan
3.18
Cukup
Total 3.77 setuju
Sumber: data primer, 2020
Berdasarkan tabel V.7 diketahui bahwa variabel keadilan kompensasi memiliki total rata-rata jawaban yang diperoleh adalah 3.77, maka berdasarkan rentang skor analisis dekriptif termasuk kedalam interval 3,40-4,19 yang berarti keadilan kompensasi dikategorikan setuju. Pada tabel deskriptif variabel keadilan kompensasi, pernyataan nomor 3 memiliki skor tertinggi 4.38, yang berarti bahwa keadilan kompensasi dapat dilihat dari segi ketepatan waktu pemberian gaji. Pernyataan nomor 1 memiliki skor terendah yaitu sebesar 3.08, berarti, gaji yang didapatkan belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan.
b. Kepuasan kerja
Tabel V.8
Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja
Sumber: data primer diolah, 2020
No Pernyataan
rata-rata Keterangan
1 Saya menikmati bekerja dengan teman-teman disini. 4.14 Setuju
2
Sikap atasan membuat saya semangat dalam bekerja. 3.98
setuju
3
Gaji saya cukup, mengingat tanggung jawab yang
saya kerjakan. 4.02
Setuju 4 Pekerjaan yang saya lakukan sangat menarik 4.16 Setuju
5 Semasa bekerja saya nyaman dengan pekerjaan saya. 4.2 Sangat Setuju 6
Hubungan baik dengan atasan mendorong saya untuk
lebih giat dalam bekerja. 4.2
Sangat Setuju 7
Saya merasa puas dengan system tunjangan yang ada
pada perusahaan ini. 4.06
Setuju 8
Gaji yang saya terima sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan saya sehari-hari. 4.02
saya lebih rajin bekerja. 4.26
Sangat Setuju
Total 4.20 Sangat setuju
Berdasarkan tabel V.8 diketahui deskriptif variabel kepuasan kerja, memiliki total rata-rata jawaban yang diperoleh sebesar 4.20, maka berdasarkan rentang skor analisis termasuk ke dalam interval 4.20-5.00 yang berarti kepuasan kerja dikategorikan sangat setuju. Pada tabel deskriptif variabel kepuasan kerja, pernyataan nomor 10 memiliki skor tertinggi sebesar 4.26, sehingga dapat dijelaskan interaksi dengan rekan kerja mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya pernyataan nomor 2 dan 9 memiliki skor terendah 3.98, maka sikap atasan serta fasilitas yang ada di perusahaan sebaiknya lebih ditingkatkan sehingga akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
c. Komitmen organisasi
Tabel V.9
Statistik Deskriptif Komitmen Organisasi
No Pernyataan
rata-rata Keterangan 1 Saya bangga menjadi bagian dari perusahaan ini. 4.42 Sangat
Setuju 2
Saya suka membanggakan perusahaan ini kepada orang-orang di luar organisasi 4.14
Setuju 3 Saya sangat peduli dengan nasib organisasi ini. 4.12 Setuju 4
Saya gembira bahwa saya memilih untuk bekerja
di perusahaan ini. 4.04
Setuju
5
Saya bersedia untuk bekerja ekstra melampaui apa yang diharapkan agar perusahaan ini berhasil sukses
4.1
Setuju 6
Saya merasakan seakan permasalahan organisasi
juga permasalahan saya. 4.12
Setuju 7
Saya merasa terikat secara emosional pada
organisasi ini. 3.94
Setuju 8
Saya memiliki rasa tanggung jawab terhadap
organisasi/perusahaan ini 4.32 Sangat
Setuju 9
Tetap bertahan pada organisasi merupakan
kewajiban saya. 4.08
Setuju 10
Saat ini tetap bekerja diorganisasi merupakan kebutuhan sekaligus juga keinginan saya. 4.06
Setuju
Total 4.13 Setuju
Sumber: data primer oleh, 2020
Berdasarkan tabel V.9 diketahui deskriptif variabel komitmen organisasi, memiliki rata-rata jawaban yang diperoleh sebesar 4.13, maka berdasarkan rentang skor analisis termasuk kedalam interval 3.40-4.19 yang berarti komitmen organisasi dikategorikan setuju. Pada tabel deskriptif variabel komitmen organisasi, pernyataan nomor 1 memiliki skor tertinggi 4.42 berarti karyawan merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan. Selanjutnya pernyataan nomor 7 memiliki skor terendah yaitu 3.98, sehingga keterikatan emosional juga berpengaruh terhadap komitmen karyawan kepada organisasi.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi, variabel penganggu atau residual mempunyai distirbusi normal.
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji statistic non parameterik kolmogrof-smirnov (K-S).
Hasil uji normalitas non parametrik kolmogrof-smirnov (K-S) dapat dilihat pada tabel V.10.
Tabel V.10 Hasil Uji Normalitas
Sumber: data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.10, dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai uji statistic kolmogorof-smirnov adalah sebesar 0.77 dan nilai signifikan sebesar 0.200 yang lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal sehingga layak dilakukan uji selanjutnya.
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.75449370 Most Extreme
Differences
Absolute .077
Positive .052
Negative -.077
Test Statistic .077
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Uji multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 0.10 (Ghozali 2001:1).
Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel V.11.
Tabel V.11
Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel bebas Tolerance VIF Keterangan Keadilan Sumber: data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.11, dapat disimpulkan bahwa semua variabel (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja) memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 yang artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolonieriatas antar variabel independen dalam model regresi.
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residul satu pengamatan ke pengamatan lain.
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Glejser. Suatu data dikatakan tidak terjadi indikasi heteroskedastisitas apabila variabel independen tidak signifikan secara statistik memengaruhi variabel nilai Absolut Ut (AbsUt) tersebut dilihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali 2018: 144). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel V.12.
Tabel V. 12
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
1 (constant) 0.247 Keadilan kompensasi X1 0.580 Kepuasan kerja X2 0.284 Sumber: data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.12 dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas signifikan variabel keadilan kompensasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) berada diatas 0.05 yang artinya kedua variabel independen tidak signifikan secara statistic memengaruhi variabel dependen (komitmen organisasi). Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan penelitian ini tidak mengandung adanya gejala heteroskedastisitas.
3. Analisis Linear berganda
Analisis linear berganda dilakukan untuk menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Pada penelitian ini memiliki dua variabel independen dan satu variabel dependen. Hasil dari uji linear berganda dapat dilihat pada tabel V.13.
Tabel V.13
Uji Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized
Coefficients t-hitung Sig.
B
Constant 18.930 3.035 0.004
Keadilan kompensasi (X1) 0.239 1.211 0.232
Kepuasan kerja (X2) 0.371 2.607 0.012
Sumber: data primer diolah 2020
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada tabel V.13 maka dapat diketahui nilai konstanta sebesar 18.930, keadilan kompensasi (X1) sebesar 0.239 dan kepuasan kerja (X2) sebesar 0.371 persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Komitmen organisasi = 18.930 + 0.239 X1 + 0.371X2
Hasil analisis regresi linear berganda dapat dipaparkan atau dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta yang positif menunjukan pengaruh positive terhadap variabel independen (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja). Jika variabel independen naik maka variabel komitmen organisasi juga akan meningkat.
2. Keadilan kompensasi (X1)
Nilai koefisien keadilan kompensasi (X1) adalah sebesar 0.239 dapat dikatakan bahwa nilai keadilan kompensasi yang bernilai positif menunjukan bahwa keadilan kompensasi memiliki hubungan yang searah dengan variabel dependen yaitu komitmen organisasi (Y).
Sehingga, semakin meningkat nilai variabel keadilan kompensasi (X1) maka semakin meningkat juga nilai koefisien variabel komitmen organisasi (Y).
3. Kepuasan kerja (X2)
Nilai koefisien kepuasan kerja (X2) adalah sebesar 0.371 dapat dikatakan bahwa nilai kepuasan kerja yang bernilai positif menunjukan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang searah dengan variabel dependen yaitu komitmen organisasi (Y). Sehingga, semakin meningkat nilai koefisien variabel kepuasan kerja (X1) maka semakin meningkat juga nilai koefisien komitmen organisasi (Y).
4. Uji Hipotesis
1. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen X (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja) dalam menerangkan variasi variabel dependen Y (komitmen organisasi). Hasil dari pengujian determinasi dapat dilihat pada tabel V.14.
Tabel V.14
Pengujian Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R
square
Std. error of the estimate
1 0.476 0.227 0.194 3.834
Sumber: data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel V.14, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.194 yang menunjukan bahwa variabel komitmen organisasi dapat dijelaskan sebesar 19.4% oleh variabel independen (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja). Sedangkan sisanya sebesar 80.6%
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini.
2. Uji statistik F
Uji F dilakukan untuk membandingkan nilai f hitung dengan nilai f tabel pada taraf 5% atau 0.05. Uji F dapat di katakan berpengaruh apabila nilai f hitung lebih besar dari f tabel.
Kriteria yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
Bila F hitung lebih besar daripada F tabel dan nilai sig ˂ 0.05 makan H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel V.15.
Tabel V.15 Hasil Uji Statistik F
Model F Sig.
1 Regression 6.890 0.002
Residual Total
Sumber: data primer diolah, 2020
a. Menentukan Hipotesis
H0: Keadilan Kompensasi dan Kepuasan Kerja tidak berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi.
Ha: Keadilan kompensasi dan Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi.
b. Menentukan Signifikan
Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada derajat kesalahan atau taraf signifikan 5% (σ = 0.05). Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel maka variabel bebas (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja) memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (komitmen organisasi) maka hipotesis diterima.
c. Menentukan F hitung
Nilai F hitung yang diperoleh dengan menggunakan SPSS adalah sebesar 6.890 dan f tabel yang terdapat pada tabel statistik pada signifikansi 0.05 dengan n-k = 3.19.
d. Menentukan kriteria Uji F
Ha diterima dan Ho ditolak, jika Fhitung≥ Ftabel
Ha ditolak dan H0 diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel
Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 6.890 yaitu lebih besar daripada nilai F tabel 3.19. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel Y (komitmen organisasi).
3. Uji Statistik t
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (keadilan kompensasi dan kepuasan kerja) secara parsial atau individu dalam menerangkan variabel dependen (komitmen organisasi). Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf 5% atau 0.05. hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel V.16.
Tabel V.16 Hasil Uji Statistik t
Model T Sig. Keterangan
Tahapan dalam melakukan pengujian uji t:
1. Variabel Keadilan Kompensasi a. Hipotesis
H0: Keadilan Kompensasi tidak berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi pada PT ITHIKHARA.
Ha: Keadilan Kompensasi berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi pada PT ITHIKHARA
b. Menentukan nilai
Taraf signifikan yang digunakan didalam penelitian ini adalah 5% (0.05).
c. Menentukan t statistik (thitung)
Nilai t hitung yang diperoleh menggunakan SPSS sebesar 1.211 dan t tabel dilihat dari tabel statistik pada signifikan
T tabel: t (α/2; n-k-1) t (0.05/2; 50-2-1)
= 0.025;47
T tabel diperoleh dengan melihat tabel statistik pada signifikansi 0.025 n-k-1 = 47 sebesar 2.012
d. Menentukan kriteria Uji t
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ≥ttabel atau sig. ≤ 0.05 Ha ditolak dan H0 diterima jika thitung≤ ttabel atau sig. ≥ 0.05
Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikan (sig) pada variabel keadilan kompensasi (X1) dalam perhitungan SPSS Sebesar 0.232 lebih besar dari taraf signifikan 0.05 yang digunakan.
Nilai t hitung diperoleh sebesar 1.211 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2.012. Maka Ha di tolak yang artinya keadilan kompensasi tidak mempengaruhi komitmen organisasi pada PT ITHIKHARA.
2. Variabel Kepuasan kerja a. Hipotesis
H0: Kepuasan Kerja tidak berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi pada PT ITHIKHARA.
Ha: Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi pada PT ITHIKHARA,
b. Menentukan nilai
Taraf signifikan yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% (0.05).
c. Menentukan t hitung
Nilai t hitung diperoleh menggunakan SPSS sebesar 2.607 T tabel: t (α/2; n-k-1)
t (0.05/2;50-2-1)
= 0.025;47
T tabel diperoleh dengan melihat tabel statistic pada signifikan 0.025 n-k-1= 47 sebesar 2.012
d. Menentukan kriteria Uji t
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ˃ttabel atau sig. ˂ 0.05 Ha ditolak dan H0 diterima jika thitung ˂ ttabel atau sig. ˃ 0.05
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan (sig) pada variabel kepuasan kerja (X2) sebesar 0.012 lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 yang digunakan.
Nilai t hitung diperoleh sebesar 2.607 lebih besar dari nilai t tabel 2.012. Maka Ha diterima yang artinya Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi.
5. Pembahasan
Penelitian dilakukan di perusahan PT ITHIKHARA yang terletak di Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada para karyawan yang bekerja pada PT ITHIKHARA.
Kuesioner yang disebar oleh peneliti berjumlah 50 rangkap dan total kuesioner yang penulis terima adalah sebesar 50 responden. Kuesioner tersebut diolah menggunakan SPSS 23.0, kemudian dilakukan pengujian dan analisis statistik. Dari hasil pengujian statistik serta analisis data maka pembahasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh keadilan kompensasi terhadap komitmen organisasi Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar 1.211 lebih kecil dari nilai t tabel 2.012 dan nilai signifikan(sig.) yang diperoleh pada perhitungan SPSS adalah 0.232 lebih besar dari taraf signifikan 5% atau 0.05. Dengan demikian hipotesis yang pertama ditolak yaitu keadilan kompensasi tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prihatin Suparno (2015) yang menyatakan secara parsial persepsi keadilan kompensasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut dapat terjadi karena setiap orang memasuki suatu organisasi sebagai tempat mengadu nasib pada mulanya bersifat ego sentries, artinya setiap orang mempunyai persepsi tertentu tentang dirinya sendiri. Serta penelitian yang dilakukan oleh Ekawarna Adelina 2018 menyebutkan kompensasi yang
diterima guru honor dirasa kurang layak dan adil. mereka merasa gaji yang diterima kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan juga sebagian guru masih melakukan tambahan pekerjaan diluar profesi guru karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga diprediksi tugas pokok sebagai guru kurang optimal Hal ini akan membentuk perbedaan pendapat tentang keadilan kompensasi yang telah diterimanya sehingga diprediksi akan mempengaruhi tingkat komitmen organisasi masing-masing guru.
Berdasarkan hasil penelitian ini karyawan merasa bahwa gaji yang mereka terima belum sesuai dengan harapan karyawan. Walaupun kompensasi masuk dalam kategori setuju dari perhitungan rata-rata statistik deskriptif variabel, karyawan merasa bahwa gaji yang diperoleh belum memenuhi asas kelayakan dan kewajaran seperti yang diungkapkan oleh Sinambela Lijan dan Sarton Sinambela (2019:449) mengenai asas kompensasi yaitu Bagaimana kompensasi yang diterima pegawai harus dapat memenuhi kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan wajar. Sehingga besaran kompensasi yang akan diberikan akan mencerminkan status, pengakuan, dan tingkatan pemenuhan kebutuhan yang akan dinikmati oleh pegawai beserta keluarganya.
b. Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi Hasil penelitian menjelaskan variabel kepuasan kerja (X2) mempunyai nilai t hitung sebesar 2.607 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2.012 dan nilai signifikan diperoleh dari perhitungan SPSS sebesar 0.012 lebih kecil dari taraf signifikan 0.05. Jadi dapat disimpulkan hipotesis yang kedua diterima yaitu Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Paramitha Gede Dana 2012 menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan Koperasi Krama Bali.
Dari hasil analisis dapat dijelaskan karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi karena dipengaruhi oleh faktor pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, pengawasan/ supervisi dan rekan sekerja. Persepsi responden terhadap variabel kepuasan kerja karyawan adalah baik. Hal ini mengindikasikan apa yang menjadi harapan sesuai dengan apa yang dirasakan karyawan dalam perusahaan. Karyawan yang senang dengan pekerjaannya dan mendapatkan kesempatan untuk belajar hal-hal yang baru akan dapat meningkatkan kesetiaan pada perusahaan. Karyawan yang puas dengan gaji yang diterima serta tunjangan yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan mengindikasikan refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan. Hal ini secara tidak langsung
akan menimbulkan suatu perasaan untuk tetap komitmen dan bertahan dalam perusahaan. Serta didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspitawati 2014 yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional maupun kualitas layanan sementara komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kualitas layanan. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian antara beban kerja dan gaji sangat penting diperhatikan demi menjaga komitmen organisasional, di sisi lain, kepuasan kerja akan meningkatkan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan dan kesediaan karyawan untuk memberikan kualitas layanan terbaik
Berdasarkan hasil penelitian, para karyawan yang bekerja pada perusahan PT ITHIKHARA sudah sangat puas dengan apa yang mereka dapatkan dan rasakan. Kepuasan kerja yang dirasakan karyawan juga terlihat dari sikap atasan yang mampu menghargai dan mampu menilai kinerja karyawannya dengan baik sehingga relasi antara atasan dan karyawan terjalin dengan baik dan peluang karyawan mendapatkan promosi lebih besar sesuai dengan kinerja mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja antar karyawan dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dalam mengembangkan kinerja mereka. Selain itu juga, fasilitas yang diberikan perusahaan membuat karyawan sangat merasa aman dalam bekerja.
103 BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keadilan kompensasi tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada perusahaan PT ITHIKHARA.
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi pada perusahaan PT ITHIKHARA.
B. Saran
Saran bagi perusahaan agar terus menerapkan kondisi seperti itu, karena karyawan sudah merasa puas terhadap apa yang mereka rasakan dan lebih baik dipertahankan. Interaksi positif antara atasan dan bawahan membuat karyawan merasa lebih dihargai sehingga mendorong karyawan lebih giat lagi dalam bekerja. Serta karyawan harus mempertahankan hubungan yang baik antar sesama karyawan.
Selain itu, perusahaan juga harus menerapkan dua faktor penting dalam perusahaan yaitu faktor pemuas dan faktor pemeliharaan. Menurut Herzberg (2003) dalam bukunya Tisnawati Sule dan Priansa (2018:191) menyatakan, bahwa upaya untuk meningkatkan kepuasaan kerja pegawai dapat dilakukan melalui dua faktor, yaitu faktor pemuas dan faktor pemeliharaan.
c. Faktor pemuas
1. Prestasi yang diraih. Pimpinan organisasi harus yakin bahwa pimpinan tersebut sudah menempatkan karyawan tersebut pada posisi yang sesuai dengan kemampuan karyawan.
2. Pengakuan dari orang lain. Pimpinan harus aktif dan tidak segan
2. Pengakuan dari orang lain. Pimpinan harus aktif dan tidak segan