f. Tujuan Umum
D. Deskripsi Data
Di Sekolah Menengah Pertama Dua Mei sistem pengajaran khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi kedalam dua bagian, yaitu Bapak Saptono, S.Pd, yang mengajar pada mata pelajaran Sosiologi dan geografi dan ibu Dra. Soparidah, M.Pd, yang mengajar pada pelajaran Ekonomi dan Sejarah. Pada hasil belajarnya digabungkan antara mata pelajaran Bapak Saptono, S.Pd dan Ibu Dra. Soparidah, M.Pd.
Pada penelitian ini, untuk mengetahui pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Tahap pertama yang dilakukan ialah pengamatan. Hasil dari pengamatan tersebut adalah bahwa pola interaksi dalam pembelajaran yang terjadi di SMP Dua Mei Ciputat adalah pola interaksi satu arah dan pola interaksi dua arah. Pengamatan ini dilakukan sebanyak 5 kali selama proses penelitian dilakukan. Pengamatan ini dilakukan pada saat pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berlangsung, karena guru IPS merupakan narasumber dari penelitian yang dilakukan. Hasil dari pengamatan yang dilakukan mengenai pola interaksi dalam pembejaran yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat adalah pola interaksi satu arah dan pola interaksi dua arah.
Hasil dari pengamatan tersebut didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan pada guru di SMP Dua Mei Ciputat. Menurut guru Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat mengatakan bahwa metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan metode Tanya jawab. Metode ceramah merupakan pola interaksi satu arah, karena peran guru sangat mendominasi saat terjadinya proses pembelajaran. Guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa penerima aksi dari guru tersebut. Sedangkan metode Tanya jawab merupakan pola interaksi dua arah, karena adanya timbal balik yang dilakukan oleh guru dan siswa. Guru berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi.
Dengan demikian, hasil tersebut merupakan referensi untuk melakukan penelitian lanjut, yang akan digunakan sebagai bahan penelitian tentang bagaimana persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua
Mei Ciputat, peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi. Peneliti membatasi hanya pada pola interaksi satu arah dan pola interkasi dua arah. Karena kedua pola tersebut merupakan pola yang sering dilakukan dalam proses pembelajaran. Sedangkan pola tiga arah tidak dijadikan sebagai bahan penelitian, karena pola tersebut jarang digunakan oleh guru IPS.
Dalam pengumpulan datanya melalui kuesioner yang disebarkan kepada 40 siswa dari jumlah 199 siswa. Jumlah kelas di SMP Dua Mei Ciputat tercata enam kelas, dari setiap jenjang terdapat dua kelas. Dan dari setiap kelas diambil sampelnya sebanyak enam sampai tujuh responden dari kelas VII sampai kelas IX. Jumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa berjumlah 10 item, masing-masing dari pola interaksi memiliki lima pertanyaan berbentuk pilihan yang harus dijawab siswa dengan memberikan ceklist pada pilihan yang ada dan memberikan alasannya.
Data yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan rumus:
P = f/n x 100%
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. Hasil angket kemudian dimasukan kedalam tabulasi, yang merupakan proses data-data instrument angket menjadi angka persentase yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Gambar 4.1
Persetase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Satu Arah
Pada gambar di atas menjelaskan mengenai persetase hasil kuesioner pada persepsi siswa terhadap pola interaksi satu arah yang disebarkan kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat sejumlah 40 responden dari jumlah siswa SMP Dua Mei berjumlah 199 orang. Hasil kuesioner dari pola interaksi pola satu arah yang terdiri dari lima pertanyaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap pertanyaan dari kuesioner tersebut.
1. Saya senang guru menjelaskan dan siswa diam mendengarkan penjelasan dengan baik. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 1 orang dengan persetase sebesar 2.5 % dengan alasan lebih jelas menerangkannya, dapat lebih mengenal wawasan pelajaran, dan agar anak berani berpendapat. Dan mengatakan tidak setuju dari 39 orang dengan persetase sebesar 97.5 % dengan alasan siswa seharusnya berpendapat.
2. Saya senang jika guru menjelaskan tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 7 orang dengan persetase sebesar 17.5 % dengan
alasan karena saya ingin mendengar dan menyimak dengan baik. Dan mengatakan tidak setuju dari 33 orang dengan persetase sebesar 82.5 % dengan alasan karena siswa belum tentu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru, karena anak muridnya juga kepingin tahu penjelasan yang lebih jelas, ingin tahu lebih banyak lagi dan agar guru tahu seberapa besar kemampuan anak-anak tersebut.
3. Saya senang jika hanya diam mendengarkan guru menjelaskan materi yang disampaikan tanpa memberi kesempatan untuk berpendapat. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 12 orang dengan persetase sebesar 30 % dengan alasan karena lebih cepat paham, karena senang jika siswa pada diam atau tidak berisik, dapat konsentrasi, karena saya lebih bisa memahami apa yang dijelaskan guru. Dan mengatakan tidak setuju dari 28 orang dengan persetase sebesar 70 % dengan alasan agar bisa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dengan baik, seharusnya mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti. 4. Saya senang jika hanya menyimak saat guru menjelaskan materi yang
disampaikan dan tidak mengajukan sebuah pertanyaan. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 4 orang dengan persetase sebesar 90 % dengan alasan bisa konsenrasi dan tidak bikin pusing. Dan mengatakan tidak setuju dari 36 orang dengan persetase sebesar 10 % dengan alasan karena tidak dapat mengasah otak siswa, siwa harus bertanya, siswa tidak akan terlatih kemampuannya, dan bisa membuat anak bosan.
Gambar 4.2
Gambar Persetase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Dua Arah
Pada gambar di atas menjelaskan mengenai persetase hasil kuesioner pada persepsi siswa terhadap pola interaksi Dua arah yang disebarkan kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat sejumlah 40 responden dari jumlah siswa SMP Dua Mei berjumlah 199 orang. Hasil kuesioner dari pola interaksi pola Dua arah yang terdiri dari lima pertanyaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap pertanyaan dari kuesioner tersebut.
5. Saya senang jika guru menjelaskan materi dengan memberi kesempatan untuk memberikan pendapat. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 39 orang dengan persetase sebesar 97.5 % dengan alasan karena guru tahu sampai mana siswa mengerti apa yang dijelaskan, agar siswa lebih cepat mengerti, dapat membantu berpikir cepat, dapat lebih mengenal wawasan pelajaran, dan agar anak berani berpendapat. Dan mengatakan tidak setuju dari 1 orang dengan persetase sebesar 2.5 % dengan alasan karena melibatkan materi yang dipelajarinya. 6. Saya senang jika guru menjelaskan materi dengan melibatkan siswa dalam
Responden, mengatakan setuju dari 33 orang dengan persetase sebesar 82.5 % dengan alasan karena guru dapat mengasah otak siswa, lebih tahu, ingin menguji kemampuan, siswa dapat lebih aktif, dan menjadi pemberan. Dan mengatakan tidak setuju dari 7 orang dengan persetase sebesar 17.5 % dengan alasan membuat bingung, karena tidak mengerti, melibatkan siswa. 7. Saya senang jika terlibat memberikan pendapat saat guru menjelaskan materi yang disampaikan. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 28 orang dengan persetase sebesar 70 % dengan alasan karena siswa dapat mengetahui apa yang guru jelaskan, dapat mengetahui kemampuan belajar, cepat mengerti, dan lebih mengasah keberanian siswa. Dan mengatakan tidak setuju dari 12 orang dengan persetase sebesar 30 % dengan alasan pusing, susah, jadi bahan omongan, dank arena tidak tahu materi yang disampaikan.
8. Saya senang jika diberi pertanyaan oleh guru, saat menjelaskan materi yang disampaikan kepada siswa. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 36 orang dengan persetase sebesar 90 % dengan alasan karena bisa dimengerti, tahu tentang materi yang sedang dipelajari, karena dapat menjawab, biar mengetahui semuanya, dan dapat mengasah otak. Dan mengatakan tidak setuju dari 4 orang dengan persetase sebesar 10 % dengan alasan karena tidak berani dan belum bisa menjawabnya.
Berikut di bawah ini nama-nama responden dan perhitungan hasil kuesioner, sebagai berikut:
Tabel 4.5
Nama-nama Responden Kuesioner
No. Nama Kelas Jenis Kelamin
1 Anis Chirin IX.1 P
2 Ersa Dwi Ayu IX.1 P
3 Jagad IX.1 L
4 Namira Nur Aisyah IX.1 P
5 Novrian Hidayat IX.1 L
6 Rika Oktavia IX.1 P
7 Balqis Lanisa IX.2 P
8 Indra Aji Nugroho IX.2 L
9 Andara Rizkia IX.2 P
10 Andra IX.2 L
11 Dyah Ratu H. IX.2 P
12 Firman IX.2 L
13 Ilham Ade Putra VII.1 L
14 S. Bunga Nurjanah VII.1 P
15 Arya Firmansyah VII.1 L
16 Bayu C. VII.1 L
17 Berlian Tri Cahayana VII.1 P
18 Feny Rahmawati VII.1 P
19 Gibran Hafizh VII.1 L
20 Lutfi H. VII.2 L
21 M. Fikri VII.2 L
22 M. Irvansyah VII.2 L
23 M. Raffi VII.2 L
24 M. Zaidan VII.2 L
25 Riski Ardiansyah VII.2 L
27 Diana VIII.1 P
28 Nur Huda Al Syawal VIII.1 P
29 Adam Zahran VIII.1 L
30 Rivaldo VIII.1 L
31 Indah Nofita VIII.1 P
32 Milawati Intan Bidari VIII.1 P 33 Mohamad Fajar Andika VIII.1 L
34 Agelsa D. VIII.2 P
35 Anisa Aitul VIII.2 P
36 Charles VIII.2 L
37 Dandy Afriyansyah VIII.2 L
38 Fatimah Dira Nur Zahra VIII.2 P
39 Indri Yani VIII.2 P
40 Nadia Azzahra VIII.2 P
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Kuesioner Pola Interaksi
No. Jenis
Kelamin
Pola Satu Arah
∑x1 Pola Dua Arah ∑x2
1 2 3 4 5 6 7 8 1 P 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 2 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 3 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 4 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 5 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 6 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 7 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 8 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 9 P 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 10 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 11 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 12 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 13 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 14 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 15 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 16 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5
17 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 18 P 0 1 1 0 1 1 0 0 1 3 19 L 0 1 1 0 1 1 0 0 1 3 20 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 21 L 0 1 0 0 1 1 0 1 1 4 22 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 23 L 0 1 0 0 1 1 0 1 1 4 24 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 25 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 26 P 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 27 P 1 1 1 0 1 0 0 0 1 2 28 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 29 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 30 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 31 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 32 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 33 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 34 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 35 P 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 36 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 37 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 38 P 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 39 P 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 40 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 1 7 12 4 24 39 33 28 36 136
Perhitungan deskriptif persentase persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran.
a. Variabel Persepsi siswa terhadap Pola Interaksi dalam pembelajaran Skor maksimal = soal x skor maksimal kuesioner x jumlah responden
= 4 x 1 x 40 = 160
Skor minimal = soal x skor minimal kuesioner x jumlah responden = 4 x 0 x 40
= 0
b. Pola interaksi satu arah
= Skor x 100% Skor Maksimal = 24 x 100% 160 = 0.15 x 100% = 15 %
c. Pola interaksi dua arah = Skor x 100% Skor Maksimal = 136 x 100% 160 = 0.85 x 100% = 85 %