BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
F. Deskripsi Fokus Penelitian
Deskripsi fokus penelitian merupakan penjelasan atau defenisi dari segi istilah yang digunkan dalam pembahasan penelitian ini, antara lain:
1. Pola relasi yang dimaksud adalah model hubungan antara LSM dengan Pemerintah yang meliputi fasilitation, kolaboration, dan kooptation
2. Fasilitation yang dimaksud adalah Pemerintah menyiapkan suasana yang mendukung bagi LSM untuk beroperasi dalam bentuk : (a). Menyediakan dukungan dana, (b). Dalam bentuk dukungan peraturan
3. Colaboration yang dimaksud adalah kerja sama yang dilakukan dalam bentuk: (a). Dukungan non finansial, (b). Pembentukan forum bersama 4. Kooptation yang dimaksud adalah Pemerintah berusaha mengarahkan LSM
dalam bentuk: (a). Mengontrol pendanaan, (b). Memperluas program Pemerintah
5. Pemerintah Daerah yang dimaksud adalah dinas pendidikan pemuda dan olah raga mamuju
6. Civil Society yang dimaksud adalah Yayasan Karampuang
7. Relasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kerja sama Yayasan Karampuang Dan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Mamuju
8. Relasi Yayasan Karampuang dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dalam peningkatan kualitas Pendidikan adalah peningkatan kualitas pendidikan Formal dan Non Formal
9. Kualitas pendidikan yang dimaksud adalah adalah terpenuhinya tiga komponen dasar dalam kriteria penilaian umum bagi setiap peserta didik, yaitu kemampuan psikomotorik,koknitif, dan afektif serta dilihat dari hasil prestasi yang dicapai bagi setiap peserta didik dalam melewati ujian dan semacamnya.
10. Yayasan Karampuang adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang basis gerakannya konsen dibidang sosial, pendidikan, kesehatan, sejak kelahirannya 2005 di kabupaten Mamuju.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada 6 November 2015 sampai 6 Januari 2016. Lokasi penelitian ini di Daerah Kabupaten Mamuju yaitu di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Mamuju dan di Yayasan Karampuang.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan tentang gambaran yang terjadi.
2. Tipe Penelitian yang digunakasn adalah tipe penelitian Fenomenalogi yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat fenomena berdasarkan yang terjadi dalam lokasi penelitian.
C. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:
1. Data primer, yaitu data empiris yang diperoleh dari informan berdasarkan hasil wawancara. Jenis data yang ingin diperoleh adalah mengenai kerjasama yang dilakukan antara yayasan karampuang dengan dinas pendidikan pemuda dan olah raga mamuju.
2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan-laporan atau dokumen-dokumen yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam penelitian.
3. Wawancara yaitu peneliti dan informan berhadapan langsung untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
4. Observasi yaitu meliputi pengamatan dan pencatatan sistematik tentang gejala-gejala yang diamati.
5. Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat,mencatat, dari sumber tertulis, baik berupa peraturan, buku-buku,literatur, majalah,skripsi,tesis,serta dokumen-dokumen lainnya.
D. Informan Penelitian
informan adalah terdiri dari pihak yang dapat memberikan informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan fokus penelitian (Abdullah ; 2003).
Adapu informan yang dapat memberikan data dan atau informasi yang tepat dan akurat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel Informan Penelitian:
NO NAMA UMUR JABATAN/PEKERJAAN
1 A.Aditia Ari Yudistika 34 Direktur
Yayasan Karampuang
2 Hj.Murniani 54 Kepala
DISDIKPORA Mamuju
3 Abd.Asis 50 Kasi Paud
DISDIKPORA Mamuju
4 Muh.Hasrul 38 Kasosbud Bappeda
Mamuju
5 Ruslan H 26 Wirasuwasta
6 Nasir 46 Komite Sekolah
7 Syarifuddin Suha 72 Komite Sekolah
8 Daud TB 53 Kabimkantibmas Polres
Mamuju
9 Sri Ayunigsih 31 Staf Yayasan Karampuang
Total Informan 9 Orang
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara adalah Penelitian ini menggunakan metode indept interview, di mana peneliti dan informan berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Untuk membuat wawancara lebih terarah maka peneliti menyusun suatu pedoman wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan terkait permasalahan penelitian
2. Observasi adalah meliputi pengamatan dan pencatatan sistematik tentang gejala-gejala yang diamati . Pengumpulan data dalam penelitin ini dilakukan dengan cara observasi langsung.
3. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat,mencatat dari sumber tertulis baik berupa peraturan, buku-buku, literatur, majalah dan brosur serta dokumen-dokumen lain yang menunjang.
F. Teknik Analisis Data
Teknik peneliti menggunakan data kualitatif yakni semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara sistematis karena wujudnya adalah keterangan verbal (kalimat dan data) dengan teknik ini peneliti hanya mengumpulkan data-data, informasi-informasi, fakta-fakta,
keterangan-keterangan yang bersifat kalimat dan data dari permasalahan yang peneliti anggap penting dan mendukung dalam hal pengumpulan data dari beberapa instansi yang terkait.
Menurut Miles dan Huberman (2007: 16) Analisis data kualitatif adalah suatu proses analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Proses reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan pada penyederhanaa, pengabstrakan dan transformasi kasar yang manual dari catatan-catatan dilapangan.
Penyajian data adalah merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan yang harus dilakukan. Menarik kesimpulan adalah memulai mencari data dengan mencari arti benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin alur sebab akibat dan proposisi (Miles dan Huberman, 2007 teknik analisa data kualitatif ).
G. Keabsahan Data
Menurut Maleong (2005: 320) yang dimaksud pengabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:
1. Mendemostrasikan nilai yang benar,
2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan
3. Memperoleh keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Keabsahan data yang dipakai dalam penulisan proposal ini adalah triangulasi. trigulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Densin dalam Maleong (2005:
330) membedakan empat macam triangulasi yaitu:
1. Triangulasi dengan sumber
Triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
2. Triangulasi dengan metode
Triangulasi dengan metode menurut Patton dalam Maleong (2005: 331) terdapat dua strategi yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3. Triangulasi dengan penyidikan
Triangulasi dengan penyidik ialah dengn jalan memanfaatka peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
4. Triangulasi dengan teori
Triangulasi dengan teori menurut Lincoln dan Guba dalam Maleong (2005:
331), berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Sejarah Berdirinya Kabupaten Mamuju
Kabupaten Mamuju adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, yang sebelumnya merupakan daerah tingkat dua dari Provinsi Sulawesi Selatan. Pasca berdinya Provinsi.Sulawesi Barat pada Tahun 2004 silam.Kabupaten Mamuju resmi berdiri atau dibentuk tanggal 14 Bulan Juli Tahun 1959, melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi.
Mamuju merupakan salah satu dari 7 kerajaann yang berada di Tanah Mandar yang sekarang menjadi Provinsi.Sulawesi Barat yang kemudian disebut Pitu Ba’bana Binanga yaitu, Kerajaan Balanipa yang berada di Daerah Kabupaten Polewali Mandar,Kerajaan Sendana yang sekarang berada di Kabupaten Majene,Kerajaan Banggae juga berada dalam Wilayah Kabupaten Majene,Kerajaan Pamboang yang juga sekarang berada dalam Wilayah Kabupaten Majene,Kerajaan Tapalang sekarang berada dalam Wilayah Kabupaten Mamuju, Kerajaan Binuang Sekarang berada dalam Wilayah Kabupaten Polewali Mandar, dan terakhir Kerajaan Mamuju itu sendiri yang kemudian menjadi Kabupaten Mamuju saat ini.
Terkait dengan hari jadi Mamuju Pemerintah Daerah bersama Organisasi Daerah Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mamuju (HIPERMAJU) serta
Persatuan Keluarga Masyarakat Mamuju (PERSUKMA) melaksanakan seminar tentang hari jadi Mamuju, dimana dalam hasil seminar tersebut disepakati bahwa hari jadi Mamuju jatuh pada tanggal 14 Bulan Juli.
Terkait dengan hal tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju menyambut dengan sigap hal tersebut dengan resmi membuat dan menetapkan Peraturan Daerah (PERDA) tentang hari jadi Mamuju dengan nama Perda yaitu Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1999 Tentang hari jadi Mamuju.Dalam pasal 2 secara eksplisit menyebut bahwa hari jadi Mamuju ditetapkan pada tanggal 14 Bulan Juli Tahun 1540 dan peringatan serta perayaan hari jadi Mamuju menjadi wajib dilaksanakan setiap tahunnya sebab disebutkan dalam Pasal 3 bahwa pada tanggal 14 Bulan Juli setiap Tahun diadakan peringatan dan perayaan hari jadi Mamuju oleh Pemerintah Daerah,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Masyarakat. Dikabupaten Mamuju juga terdapat beberapa Kerajaan seperti, Kerajaan Kurri-Kurri, Kerajaan Langga Monar,Kerajaan Tappalang, Kerajaan Pangale, Kerajaan Baras, da Kerajaan Mamuju itu sendiri.
1.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Mamuju adalah satu dari enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Posisinya berada antara Provinsi Sulawesi Selatan, kabupaten Mamuju Tengah, Mamasa, dan Majene. Kabuaten Mamuju terbentuk dari beberapa pulau,yakni pulau Sulawesi sebagai pulau induk dimana wilayah terbesar kabupaten Mamuju ba erada, pulau karampuang, dan kepulauan balabalakang, selain itu banyak juga pulau yang belum berpenghuni.
Secara astronomis posisinya ada di 10 38’ 110’’ - 20 54’ 552’’ LS dan 110 54’ 47’’ – 130 5’ 35’’ BT. Pada peta pulau Sulawesi, kabupaten Mamuju ada pada teluk di sisi kanan pulau yang dikenal dengan nama teluk Mamuju. Adapun batasbatas wilayah kabupaten Mamuju adalah sebagai berikut: Batas Utara dengan Kabupaten Mamuju Tengah Batas Timur dengan Provinsi Sulawesi Selatan.Batas Selatan dengan Kabupaten Majene, Mamasa, dan Provinsi Sulawesi Selatan Barat dengan Selat Makassar. Sementara Luas wilayah Kabupaten Mamuju sekitar 5.056,19 KM2, dengan luas tersebut, secara administrasi, pemerintahan terbagi menjadi 11 kecamatan, 88 desa, dan 11 kelurahan.
Kecamatan terluas adalah Kalumpang yakni sekitar 1.731,99 km2 atau 34,20% persen dari luas Kabupaten Mamuju dan terkecil adalah Kecamatan Balabalakang dengan luas wilayah sekitar 21,86 km2 atau 0,43 persen yang terbagi menjadi beberapa pulau kecil.Sementara kondisi topografinya, Relief dan tofografi Kabupaten Mamuju berupa wilayah perbukitan dan kawasan pantai.
Hampir semua kecamatan di Kabupaten Mamuju dilintasi oleh sungai. Kabupaten Mamuju juga dilintasi oleh sungai terpanjang di Provinsi Sulawesi Barat yakni sungai karama.Adapun nama atau jumlah dari kecamatan di Kabupaten Mamuju yaitu:
a. Kecamatan Tapalang b. Kecamatan Tapalang Barat c. Kecamatan Mamuju d. Kecamatan Kalukku e. Kecamatan Kalumpang
f. Kecamatan Bonehau g. Kecamatan Papalang h. Kecamatan Tommo i. Kecamatan Sampaga j. Kecamatan Simboro k. Kecamatan Balabalakang 1.2 Demografi
Penduduk merupakan salah satu modal dalam pembangunan, sumber daya manusia yang baik bisa menjadi faktor produksi yang baik untuk mendukung berbagai program pengembangan perekonomian. Kabupaten Mamuju sebagai ibukota provinsi yang relatif baru tentu memiliki potensi peningkatan jumlah penduduk yang lebih cepat dibandingkan kabupaten lainnya sebagai dampak dari proses urbanisasi.
Berdasarkan data hasil proyeksi, jumlah Penduduk Kabupaten Mamuju pada tahun 2014, berjumlah 258.984 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun (2009 – 2014) sebesar 2,66 persen. Dari jumlah tersebut jumlah penduduk laki-laki sebanyak 132.095 dan perempuan sebanyak 126.889. Dari data tersebut rasio jenis kelamin penduduk kabupaten Mamuju adalah sebesar 1,04 yang artinya diantara 100 penduduk perempuan terdapat 104 laki-laki. Dengan luas wilayah sekitar 5064,19 Km2 maka kepadatan penduduk Kabupaten Mamuju pada tahun yang sama sekitar 51 jiwa per Km2, artinya terdapat sekitar 51 jiwa setiap 1 Km2.
Rasio jenis kelamin tertinggi ada di kecamatan Balabalakang dan terendah di kecamatan Tapalang Barat.
2. Profil Yayasan Karampuang
Yayasan Karampuang adalah lembaga swadaya masyarakat yang merupakan wadah penyaluran aspirasi dalam memenuhi tuntutan pembangunan disegala bidang untuk kepentingan bersama. Yayasan karampuang didirikan pada tanggal 12 juni 2005, yang terdiri dari pemuda-pemuda dari berbagai disiplin ilmu. Yang diharapkan mampu menampung aspirasi masyarakat dan berperan aktif dalam mensukseskan pembangunan.Yayasan karampuang dituntut agar tetap eksis dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik dengan senantiasa mengedepankan semangat partisipatif, keadilan dan kesejahteraan disertai transparansi dalam pengelolaannya.
Yayasan karampuang juga diharapkan dapat membimbing masyarakat dalam proses perubahan pola pikir dan sikap menuju kemandirian sehingga dapat membangun diri, keluarga dan lingkungannya dalam mekanisme manejerial.
Dalam proses Pelaksanaannya melibatkan komponen masyarakat sebagai elemen terbesar dalam membangun daerah, juga sebagai pelaku utama dalam pembangunan di lingkungannya.
Menyikapi tuntutan kebutuhan tersebut diatas, maka dibentuklah Yayasan Karampuang sebagai wadah berhimpun dan penyaluran aspirasi yang berorientasi pada penguatan kelembagaan masyarakat sebagai komponen pembaharuan ditengah pluralitas.
a. Visi
Visi Yayasan Karampuang adalah ‘’Terwujudnya masyarakat sejahtera dan berdaya dengan mengedepankan kesetaraan gender dan kelompok rentan melalui pendekatan kemandirian lokal“
b. Misi
Misi Yayasan Karampuang adalah :
1. Meningkatkan Kesejahteraan Gender dan Kualitas hidup Perempuan dan Anak
2. Menjadikan nilai-nilai religius dan budaya lokal sebagai pedoman dan sumber kearifan dalam peningkatan kualitas dan tatanan kehidupan masyarakat.
3. Mewujudkan demokratisasi akses masyarakat dalam mengembangkan SDM bagi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan memperkuat kearifan sosial budaya dan ekonomi pembangunan
4. Mengupayakan terbukanya peluang kerja yang luas melalui usaha-usaha produktif yang didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dibangun atas pertimbangan keadilan, transparansi dan profesionalisme.
5. Memperluas Mitra lintas sektor, agar terwujud tata kelola pemerintahan yang baik, berkelanjutan dan sepenuhnya demi mewujudkan masyarakat yang mandiri
6. Meningkatkan upaya perlindungan anak melalui peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan masyarakat serta meningkatkan kualitas
lingkungan yang memberi peluang, dukungan dan kebebasan terhadap mekanisme perlindungan anak.
c. Kedudukan Dan Fungsi
1. Sebagai wadah penyaluran aspirasi.
2. Sebagai wadah advokasi.
3. Sebagai pusat informasi dan litbang.
4. Sebagai control sosial dan Agen Of Change.
5. Sebagai media control dari program pemerintah.
6. Sebagai wadah penegakan hak asasi manusia, kesetaraan gender, sosial budaya dan perlindungan anak.
d. Program Kerja
d.1. Divisi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Organisasi 1. Pelatihan Jurnalistik
2. Pendataan Data Base Kependudukan, kesehatan dan pendidikan.
3. Workshop managemen Kepemimpinan Khusus Pemuda.
4. Pelatihan Manajemen Administrasi dan Kesekretariatan.
5. Training Computer.
6. Workshop management pengembangan usaha.
7. Pelatihan kewirausahaan
8. Lomba design Teknologi tepat guna.
9. Seminar ekonomi dan investasi.
d.2 Divisi Pendidikan, Kesehatan dan Sosial
1. Pendampingan program pendidikan formal dan Non-formal.
2. Program Diklat Commodity Development.
3. Simposium dan workshop Pemerintahan Desa 4. Kampanye Anti Narkoba / HIV Aids.
5. Forum Komunikasi antar umat beragama.
6. Program lintas tokoh antar umat beragama.
d.3. Divisi Pengembangan SDA dan Lingkungan Hidup.
1. Program Observasi amdal.
2. Program rebosiasi hutan.
3. Program raklamasi pantai.
4. Seminar lingkungan hidup.
5. Pengelolaan sampah yang berbasis 3 R.
6. Kampanye anti polusi
d.4. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
1. Workshop dan pelatihan gender dan perlindungan anak.
2. Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.
3. Penyusunan data base religion community.
4. Pendampingan program pengembangan anak usia dini.
5. Pembentukan wadah konseling issu kekerasan perempuan dan anak.
d.5. Divisi Dokumentasi, Publikasi dan Media 1. Pelatihan Pemberitaan.
2. Pembuatan Media Center
3. Menginisiasi pendirian Radio Komunitas.
4. Pelatihan dokumentasi dan pelaporan.
5. Pelatihan Fotografer.
6. Pembuatan web.
d.6. Divisi Hukum
1. Program Pendidikan politik dan hukum.
2. Pelatihan Advokasi masyarakat.
3. Pelatihan penanganan dan sosialisasi undang-undang HAM.
4. Pendampingan Masyarakat.
5. Lokakarya resolusi konflik.
6. Study Refleksi aktif tanpa kekerasan (STRAK).
d.7. Divisi Adhoc
1. Membentuk tim kerja untuk program kerjasama/kemitraan 2. Membuat evaluasi dan pelaporan
E. Komposisi Nama-Nama Pengurus Yayasan Karampuang - Badan Pendiri Organisasi
a. M.Aditia Arie Yudistira b. Harianto
c. Andri Pramono, S.Sos -. Dewan Pengurus Organisasi a. Direktur : M.Aditia Arie Yudistira b. Office Manejer: Sri Ayuningsih, S.Km -. Keungan dan Administrasi : Harianto
-. Perbendaharaan dan Pelaporan : Baso Dwi Anugraha -. Administrasi dan Persuratan : Baso Dwi Kurniawan
-. Inventaris dan Penggunaan Aset : Muh.Praditia Wisnu - . Divisi Pelatihan, Penelitian, Pengembangan Organisasi a. Kepala Divisi: Ugik Sanjaya, S.Sos
b. Staf Divisi : Sabri, S.Pd c. Staf Divisi : Irwan Mulyadi, SE d. Staf Divisi : Indah Fajar Wati
- Divisi Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial a. Kepala Divisi : Andri Pramono, S.Sos b. Staf Divisi : Syahrul S.,S.Ip c. Staf Divisi : Nurisqon Fitriana
- Divisi Pengembangan SDA, dan Lingkungan Hidup a. Kepala Divisi : Adrian Hartono
b. Staf Divisi : Ija Syaruni, S.Kel c. Staf Divisi : Ahmad Martono, S.Pd
- Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Kepala Divisi : Misda Ulviatmi, S.Sos
b. Staf Divisi : I Made Kardiana, SE c. Staf Divisi : Prilli Bella M., S.Pd d. Staf Divisi : Lisa Sari Dwi Hasan - Divisi Dokumentasi, Publikasi, dan Media a. Kepala Divisi : Rahyati Rauf, SP
b. Staf Divisi Radio : Subagio, ST
c. Staf Divisi WEB dan IT: Safaruddin, ST - Divisi Hukum
a. Kepala Divisi : Hatta Kainang, SH
b. Staf Divisi Radio : Satria, SH
3. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga A. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga adalah unsur pelaksana pemerintah kabupaten di bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjaab kepada Bupati melalui sekretaris daerah.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan dalam bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga yang menjadi tanggung jawabnya.Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud diatas, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan perencanaan, pembinaan dan pengembangan dibidang Pendidikan yang ditetapkan oleh Bupati.
b. Penyelenggaraan Pembinaan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah, Sekolah Luar Biasa dan sederajatnya.
c. Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan kurikulum, penerima murid, evaluasi belajar, penyediaan sarana pendidikan, pemberian subsidi
pendidikan, managemen sekolah dan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah dan sejenisnya.
d. Penyelenggaraan dan pembinaan dan kesenian di sekolah-sekolah dengan instansi terkait dengan lembaga-lembaga lainnya.
e. Penyusunan rencana, pengaturan dan penempatan Tenaga Guru TK, SD, SDLB, SLTP, SM, dan SLB serta Tenaga Teknis PLS kemampuan dan keolahragaan yang disesuaikan dengan kemampuan Daerah.
f. Penyelenggaraan pembinaan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga.
g. Pelaksanaan dan penetapan angka kredit jabatan fungsional guru TK, SD, SDLB,SLTP,SM dan SLB untuk bahan pengusulan kenaikan pangkat pada instansi yang berwenang.
h. Pengusulan pemberhentian /pensiun tenaga pendidik TK, SD, SDLB, SLTP, SM dan SLB serta tenaga teknis PLS, kepemudaan dan keolahragaan.
i. Pengelolaan Administrasi umum meliputi perencanaan, evaluasi, pelaporan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perlengkapan.
j. Penyajian data dan informasi pendidikan.
k. Pengelolaan Cabang Dinas l. Pengelolaan SKB
B. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2007 terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Monitoring
c. Bidang Taman Kanak-Kanak Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar Luar Biasa, Membawahi:
1. Seksi Kurikulum Penilaian dan Manajemen Sekolah
2. Seksi Sarana Pesarkan ndidikan dan Peran Serta Masyarakat 3. Seksi Ketenagaan, Subsidi dan Sekolah swasta
d. Bidang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah menengah dan Sekolah Luar Biasa. Membawahi :
1. Seksi Kurikulum Penilaian dan Manajemen Sekolah 2. Seksi Sarana Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat 3. Seksi Ketenagaan, Subsidi dan Sekolah swasta e. Bidang Pendidikan Sekolah Luar Biasa, Membawahi 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
2. Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan 3. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kursus f. Bidang Pemuda dan Olah Raga
1. Seksi Kepemudaan 2. Seksi Olah Raga
3. Seksi Sarana dan Prasarana g. Cabang Dinas
h. Sangar Kegiatan Belajar (SKB) i. Kelompok Jabatan Fungsional C. Susunan Kepegawaian Disdikpora
Sumber daya manusia yang terdapat pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Mamuju:
No Jabatan PNS Non PNS Jumlah
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekertaris 1 1
3 Kabid 4 4
4 Kasubag 3 3
5 Kasi 12 12
6 Kepala cabang Dinas 15 15
7 Staf 57 57
D. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Dan Arah Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Mamuju sebagai penyelenggara pemerintahan dan penyelenggara pembangunan daerah telah mempunyai arah dan tujuan yang harus dicapai melalui pemangunan di segala bidang, termasuk bidan pendidikan. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Daerah Mamuju Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Mamuju 2011-2015, dimana Visi Pemerintah Kabupaten Mamuju adalah “Gerbang Maju” (Gerakan Membangun Menuju Mamuju Maju dan mandiri). Adapun Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga :
Visi Dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Mamuju, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Mamuju telah merumuskan visi Dinas “ Tersedianya Layanan Pendidikan Yang Maju Dan Bermutu”
Secara sederhana makna visi tersebut dapat diartikan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab bagi terselenggaranya layanan pendidika yang maju
dan bermutu, melalui penyediaan sarana prasarana pendidikan, penyediaan pendidik dan tenga kependidikan dan penyediaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran.
Berdasar visi tersebut maka misi Dinas Pendidikan Kabupaten mamuju:
1. Menyediakan layanan PAUD yang terjangkau, bermutu dan berkesetaran.
2. Menjamin kepastian layanan pendidikan dasar yang bermutu dan berkesetaraan.
3. Menyediakan layanan pendidikan menengah yang terjangkau, bermutu dan berkesetaran.
4. Menyediakan layanan pendidikan orang dewasa, layanan keolahrgaan dan kepemudaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
5. Malaksanakan sistem tata kelola yang baik dalam menjamin terselenggaranya
5. Malaksanakan sistem tata kelola yang baik dalam menjamin terselenggaranya