• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55

setelah pembelajaran dilakukan oleh guru berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai N-Gain sebagai berikut:

54

Tabel 4.2 Nilai N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Deskripsi Eksperimen Kontrol

N 35 35 Kriteria Rendah - - Sedang 85,7% 71,4% Tinggi 14,3% 28,6% Rata-Rata 0,76 0,71

Berdasarkan tabel 4.2, bahwa hasil perhitungan N-gain berbeda nyata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.Meskipun kedua kelompok menunjukkan rata-rata N-gain kelas tinggi, namun N-gain kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.Hal ini dapat ditunjukkan grafik berikut ini.

Gambar 4.1 GrafikNilai N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, pada taraf signifikan α = 0,05.

0 5 10 15 20 25 30 35

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

rendah sedang tinggi

a. Normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil uji normalitas pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N α Lo (Lhitung) Ltabel Kesimpulan Eksperimen 35 0,05 0,1209 0,1490 Distribusi Normal Kontrol 35 0,05 0,1145 0,1490 Distribusi Normal

Berdasarkan tebel 4.4, didapatkan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1209 dan Lhitung kelas kontrol sebesar 0,1145. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 35, didapat Ltabel pada taraf signifikan α= 0,05 sebesar

0,1490.

Perbandingan antara Lhitung< Ltabel untuk kelas eksperimen (1,1209< 0,1490) dan untuk kelas kontrol (0,1145 < 0,1490), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil uji normalitas posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N α Lo (Lhitung) Ltabel Kesimpulan Eksperimen 35 0,05 0,1181 0,1490 Distribusi Normal Kontrol 35 0,05 0,0765 0,1490 Distribusi Normal

Berdasarkan tebel 4.4, didapatkan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1181 dan Lhitung kelas kontrol sebesar 0,0765. Kelas eksperimen dan kontrol masing-masing dengan jumlah sampel sebanyak 35, didapat Ltabel pada taraf signifikan α= 0,05 sebesar

56

Perbandingan antara Lhitung< Ltabel untuk kelas eksperimen (0,1181<0,1490) dan untuk kelas kontrol (0,0765 < 0,1490), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji normalitas menunjukkan bahwa data kelas eksperimen dan data kelas kontrol berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas.Uji homogenitas dengan mengugunakan uji Fisher, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen atau tidak. a. Homogenitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil uji homogenitaspretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas N Α Fhitung Ftabel Kesimpulan Eksperimen 35 0,05

1,13 1,89 Varians homogen Kontrol 35 0,05

Berdasarkan tabel 4.5 didapat Fhitungpretest untuk kelas

eksperimen dan kontrol sebesar 1,13 pada taraf signifikan α = 0,05

dengan sampel masing-masing sebanyak 35 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperoleh Ftabel sebesar 1,89.

Perbandingan antara Fhitung< Ftabel (1,13 < 1,89), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.

b. Homogenitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil uji homogenitas posttestpada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N α Fhitung Ftabel Kesimpulan Eksperimen 35 0,05

1,18 1,89 Varians homogen Kontrol 35 0,05

Berdasarkan tabel 4.6 didapat Fhitungpretest untuk kelas eksperimen dan kontrol sebesar1,18pada taraf signifikan α = 0,05

dengan sampel masing-masing sebanyak 35 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperoleh Ftabel sebesar 1,89.

Perbandingan antara Fhitung< Ftabel (1,18<1,89), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis data, data pretest dan posttest untuk kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.

a. Uji hipotesis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil perhitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, dapat diperlihatkan pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas N thitung ttabel Kesimpulan

Eksperimen 35 40,22

0,44 2,02 H0 diterima Kontrol 35 41,25

58

Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 0,44, dan pada

taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,02. Perbadingan antara thitung> ttabel (0,44 > 2,02), maka H0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Uji hipotesis posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Tabel 4.8 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N x thitung ttabel Kesimpulan Eksperimen 35 80,00

2,86 2,02 H0 ditolak Kontrol 35 75,31

Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 2,86, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,02. Perbadingan antara thitung> ttabel (2,86 > 2,02), maka H0 ditolak, artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learningpada konsep gerak tumbuhan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar biologi setelah digunakan CD interaktif Savvy e-Learning kepada siswa kelas eksperimen.

Untuk mengetahui pengetahuan awal kedua kelompok, maka digunakan uji hipotesis (uji t). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pada nilai pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi yang akan menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning dan power point. Dengan

demikian kemampuan awal kedua kelompok sama, maka kedua kelompok layak dijadikan sampel.

Berdasarkan hasil uji hipotesis posttest thitung≥ ttabel (2,86 ≥ 2,02) maka H0 ditolak. Dengan demikian hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh penggunaan media CD interaktif dalam pembelajaran gerak tumbuhan terhadap hasil belajar biologi.Berdasarkan hasil uji hipotesis posttest, diketahui bahwa hasil belajar siswa kedua kelompok penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan setelah diberikan perlakuan.Dengan rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata kelompok kontrol.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media CD interaktifSavvye-Learningterhadap hasil belajar biologi siswa pada kelompok eksperimen lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan media power point pada konsep gerak tumbuhan.

Dalam mengukur peningkatan hasil belajar, maka dilakukan juga perhitungan N-gain hasil belajar yang dilihat pada tabel 4.2.Berdasarkan hasil penghitungan, rata-rata kedua kelas termasuk kriteria tinggi, namun pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan peningkatan siswa dikelas eksperimen, bahwa sebanyak 85,7% siswa mengalami peningkatan kriteria tinggi dan 14,3% mengalami peningkatan kriteria sedang, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan kriteria tinggi sebanyak 71,4% dan 28,6% kriteria sedang . Dalam perhitungan N-gain tidak ada satu pun siswa pada kelas eksperimen dan kontrol yang hasilnya termasuk ke dalam kriteria rendah.Hal ini menunjukan seluruh siswa mengalami peningkatan pemahaman dalam konsep gerak tumbuhan.

Pada tahap motivasi dan apersepsi, baik siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol melakukan kegiatan yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk membangun menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

60

Pada tahap eksplorasi kelas kontrol dan kelas eksperimen, difasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.Siswa dilibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang konsep gerak tumbuhanyang akan dipelajari.

Pada tahap elaborasi siswa kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media power point, sedangkan kelas eksperimen menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning. Perbedaan perlakuan ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learning.Siswa pada kelas eksperimen masih perlu penyesuaian karena masih belum terbiasa menggunakan media seperti ini. Penggunaan model pembelajaran direct instruction dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab dimaksudkan sebagai variasi agar pembelajaran tidak terkesan kaku dan membosankan, serta membantu siswa dalam pencapaian ketuntasan materi.Sebagai bentuk umpan balik untuk mengukur pemahaman siswa setelah menggunakan media, kedua kelas mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) secara berkelompok.Setelah selesai mengerjakan LKS, beberapa kelompok siswa mempresentasikan jawabannya.

Pada tahap konfirmasi, siswa diberikan penguatan terhadap hasil kerja eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.Sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik penguatan yang diberikan guru.

Pada tahap penutupan, siswa diberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran melalui pertanyaan lisan. Sebagian siswa sudah dapat membedakan macam-macam gerak pada tumbuhan.

Selama pembelajaran berlangsung, observer menilai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi.Berdasarkan perolehan hasil observasi, partisipasi menunjukkan adanya respon yang sama, yaitu lebih dari 50% siswa dalam satu kelas merespon jenis media yang digunakan pada masing-masing kelas. Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran pada kedua kelompok berjalan dengan baik.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learningpada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar, jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan media power point.Keadaan ini menggambarkan bahwa meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak tumbuhan lebih baik dengan menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning dibanding dengan menggunakan media power point.Hal ini terjadi karena CD multimedia interaktif merupakan media pengajaran dan pembelajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyajiannya dengan memanfaatkan komputer.Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka secara langsung belajar dan memahami materi pengajaran yang telah disediakan. Dengan cara yang demikian, media pembelajaran ini akan cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.1

Hal ini sesuai dengan penelitian Atno (STKIP PGRI Pacitan). Ia telah membuktikan bahwa dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, menarik, dan bervariasi, serta tingkat motivasi belajar yang tinggi akan membawa dampak yang positif dalam pencapaian hasil belajar. Penggunaan media CD interaktif memungkinkan siswa lebih tertarik dalam belajar sehingga lebih banyak pengetahuan dan termotivasi dari pada dengan media VCD, karena dalam menggunakan media CD interaktif terjadi interaktivitas antara media pembelajaran dengan siswa.Penelitian ini membuktikan bahwa dengan penggunaan media CD interaktif, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan juga psikomotorik.Secara kognitif, kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat dengan tolak ukur hasil belajarnya.2

1Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan

Mempraktikkannya, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), Cet. 1, h. 116.

2

Atno, Efektifitas Media CD Interaktif dan VCD Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Siswa, Paramita, 21 (2), h. 224, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1041).

62 ,BAB V PENUTUP

Dokumen terkait